1 / 52

Gram Positives Rods/Bacilli

Gram Positives Rods/Bacilli. Anriansyah Renggaman 10407008 Dimas Arif Nugraha 10407009 M. Ferdyansyah Sechan 10407018. Phylogenetic tree of Bacteria. Gram Positive Rods. Gram positive rods bacteria bukan merupakan suatu tingkatan taxa spesifik dalam sistem klasifikasi prokariot

quon-barnes
Download Presentation

Gram Positives Rods/Bacilli

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Gram Positives Rods/Bacilli Anriansyah Renggaman 10407008 Dimas Arif Nugraha 10407009 M. Ferdyansyah Sechan 10407018

  2. Phylogenetic tree of Bacteria

  3. Gram Positive Rods • Gram positive rods bacteria bukanmerupakansuatutingkatantaxaspesifikdalamsistemklasifikasiprokariot • DalamBergey’s Manual of Systematical Bacteriology 2004, anggota Gram-positive rods bacteria sebagianbesartersebardalamfilumFirmicutes • Firmicutes (firmus : firm/kuatdancutes : kulit, dalamhalinidindingsel) • Filumfirmicutesterdiriatas 3 Class besaryaituBacilli, Clostridia, danErysipelotrichi(Ludwig, -)

  4. Gram Positive Rods • Gram-positive rod bacteria sebagian besar tergabung ke dalam class Bacilli dan Clostridia • Dalam kelas Clostridia terdapat 3 ordo diantaranya ordo Clostridiales, 25 family termasuk diantaranya family Clostridiaceae, serta 13 genera termasuk genus Clostridium • Kelas Bacilli memiliki 2 ordo yaitu ordo Bacillales dan ordo Lactobacillales serta >10 famili, dengan >30 genera termasuk diantaranya genus Bacillus dan Lactobacillus

  5. Taksonomi filum Firmicutes

  6. Figure 1 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the classes “Bacilli” and “Erysipelotrichi” within the Firmicutes

  7. Figure 2 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the order Bacillales within the class “Bacilli”

  8. Figure 3 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the order “Lactobacillales” within the class “Bacilli”

  9. Figure 4 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the class “Clostridia” within the Firmicutes

  10. Figure 5 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the order Clostridiales (part one) within the class “Clostridia”.

  11. Figure 6 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the order Clostridiales (part two) within the class “Clostridia”

  12. Figure 7 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the orders Halanaerobiales and “Thermoanaerobacterales” as well as some deep branches of the Clostridiales within the class “Clostridia”

  13. Gram positive rods (lanjutan…) • Dikarenakan anggota bakteri Gram-positive rod tersebar dengan luas maka penjabaran melalui pendekatan systematical agak sulit dilakukan • Oleh karena itu dilakukan pendekatan seperti yang dicontohkan pada Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology 1994 • Pada buku tersebut Gram-positive rod bacteria dikelompokkan menjadi tiga kelompok umum yaitu : • Non-spore forming group • Spore forming group ; dan • Irregular-shape group

  14. Non-spore Forming Group

  15. Nonspore Forming Group • Karakteristik utama dari kelompok ini adalah tidak membentuk spora • Dalam Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology 1994 genus-genus bakteri yang termasuk ke dalam non-spore forming rod diantaranya adalah : Brochothrix, Carnobacterium, Caryophanon, Erysipelothrix, Kurthia, Lactobacillus, dan Listeria.

  16. Listeria • Termasuk ke dalam family Listeriaceae bersama-sama dengan genus Brochothrix • Dinamai berdasarkan nama penemunya, ahli bedah asal inggris bernama Joseph Lister • Ciri-ciri umum: bentuk batang, tidak membentuk endospora, biasa ditemukan membentuk rantai pendek/diplobasil, tumbling motility, uji katalase (+) • Kebanyakan bersifat parasit intraseluler • Contoh spesies paling dikenal : Listeria monocytogenes

  17. Listeriamonocytogenes • Listeria monocytogenes diketahui sebagai spesies Listeria yang patogen dan menginfeksi manusia • Infeksi umumnya terjadi akibat makanan (food-borne) • Menyebabkan penyakit serius yang dikenal dengan Listeriosis • Listeriosis dapat mengakibatkan meningitis (enchepalitis), septicemia, pneumonia, infeksi mulut rahim dll.

  18. Genus Lactobacillus • Termasuk ke dalam filum Bacilli dan family Lactobacillaceae. • Diberi nama Lactobacillus karena bakteri dari grup ini mampu mengkonversi lactosa menjadi asam laktat • Ciri umum dari bakteri ini adalah : bentuk batang, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob/mikroaerofilik, umumnya tidak berbahaya (patogen), dan menghasilkan asam organik (terutama asam laktat) • Spesies yang cukup dikenal dari genus ini antara lain adalah : L. acidophilus, L. bulgaricus, L. caseii dll.

  19. Lactobacillus casei • Spesies Lactobacillus yang umumditemukandiususkecilmanusia • Memiliki range pH yang luasdandiketahuidapatmenekanpertumbuhanbakteri ‘jahat’ • Merupakanbakteriprobiotik yang dapatmembantupencernaan, mengurangiintoleransiterhadaplaktosadanmengatasikonstipasi • Bakteri yang umumdiaplikasikandibidangindustri, terutamaindustrimakanan (dairy product). Contoh : Yakult yang menggunakan L. Caseii strain Shirota

  20. Genus Erysipelothrix • Genus Erysipelothorix merupakan genus yang termasuk ke dalam kelas Erysipelotrichi yang merupakan kelas yang baru dari filum Firmicutes • Erysipelothorix merupakan jenis bakteri yang bersifat patogenik terhadap hewan, terutama babi ternak. • Ciri umum dari genus bakteri ini adalah : gram positif, tidak berspora, kemoorganotropik, fakultatif anaerob, weakly fermentative, tidak motil, uji katalase-oksidase (-). • Terdapat tiga spesies yang cukup dikenal dari genus ini yaitu : Erysipelothrix rhusiopathiae, Erysipelothrix tonsillarum, dan Erysipelothrix inopinata

  21. Erysipelothrix rhusiopathiae • Erysipelothrixrhusiopathiaemerupakanbakteri yang dikenalpatogenterhadaphewanternakterutamababidankalkun • Bakteriinitersebardiseluruhbelahandunia • Bakteriinimenyebabkanpenyakiterysipelas padahewan. Erysipelas mengakibatkan septicemia, anorexia, diare, danberujungpadakematianhewan • Selainitubakteritersebutjugamenyebabkanpenyakiterysipeloidpadamanusia yang mengakibatkanlukaborokpadakulitmanusia

  22. Genus Brochothrix • Genus brochotrix tergabung bersama Listeria di dalam family Listeriaceae • Memiliki ciri umum yaitu : gram positif, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob, dan bersifat non-motil, uji katalase positif dan memfermentasi gula. • Spesies yang paling terkenal dari genus ini adalah Brochothrix thermosphacta

  23. Brochothrix thermosphacta • B. Thermosphacta merupakan bakteri yang terkenal sebagai bakteri yang terkenal sebagai penyebab kerusakan/kebusukan makanan terutama pada daging yang disimpan pada kulkas, dan daging olahan yang disimpan dalam secara aerobik/kondisi atmosfir yang termodifikasi • Hal ini dimungkinkan karena sifat bakteri ini yang bersifat psikotrofik dengan rentang suhu 0-30 oC • Range pH untuk tumbuh 5-9, dapat menoleransi kadar air yang rendah  cocok hidup di daging

  24. Spore Forming Group

  25. Clostridium • Ciri-ciri umum: obligat anaerob, berbentuk batang, mampu membentuk endospora yang bisa bertahan dalam keadaan terpapar oksigen • Namanya berasal dari kata kloster (κλωστήρ) yang berarti “spindle” • Kebanyakan bersifat saprofit, namun lebih dikenal sebagai patogen pada hewan dan manusia

  26. Clostridium: contohspesies • Clostridium tetanii • Ditemukanditanah yang dipupukberlebihandanfeses (sertasaluranpencernaan) berbagaihewan • Sporaterbentukdiujungsel yang membengkak, danorganismeinibisaterwarnai gram negatif, terutamabilasudahtua • Agenpenyebab tetanus, terjadiketikalukapadatubuhterkontaminasisporaC. tetaniidanterjadiproduksitoksin tetanus

  27. Clostridium: contoh spesies • Clostridium botulinum • Terdistribusiluasditanah, sedimendanaudankolam, sertatanaman yang membusuk • Terdapattujuhmacamtipetoksigenik yang masing-masingmemproduksitoksin yang khassecaraimunologi (A, B, C1, D, E, F, and G) • Keracunanbotulinumtoksinterjadiakibatingestimakanan yang telahmengandungracunclostridial

  28. Clostridium: contoh spesies • Clostridium difficile • Tidakmenyebabkanpenyakitpadamanusia, namundapatberkembangbiaksecarapesatdalamususpasien yang tengahmenjalaniterapiantibiotik • Menyebabkanantibiotic-associated diarrhea (AAD), dangejalaklinis lain seperticolitis and pseudomembranous colitis • Memproduksi 2 toksin: toksin A (enterotoksin) dantoksin B (cytopathic, lethal toxin) • Perawatandapatdilakukandenganpemberianmetronidiazole or vancomycinsecara oral selama 10 hari

  29. Bacillus • Ciri-ciri umum: gram positif, membentuk endospora, dan tumbuh pada lingkungan ber-oksigen • Awal mula klasifikasi genus Bacillus didasarkan pada dua kriteria: pertumbuhan aerobik dan pembentukan endospora • Hal ini menyebabkan heterogenitas spesies dalam genus tersebut • Analisis lebih lanjut terhadap 16s rRNA menunjukkan kekerabatan dengan spesies yang tak berspora • Level ordo: Enterococcus, Lactobacillus, and Streptococcus • Level famili: Listeria and Staphylococcus • Hasil analisis 16s rRNA juga mengakibatkan “pemekaran” genus bacillus menjadi famili-famili lainnya (setara dengan famili Bacillaceae seperti Acyclobacillaceae, Paenibacillaceae and Planococcaceae

  30. Bacillus: contohspesies • Bacillus anthracis • Penyebabpenyakit anthrax • gram positifbatang, berukuran 1 - 1.2µm x 3 - 5µm. • Dapatditumbuhkandi medium standardalamkeadaanaerobatauanaerob. • SecarafenotipdangenotipserupadenganB. cereus danB. thuringiensis. • Duafaktor yang menyebabkanpatogenitasnya: • poly-D-glutamyl capsule: melindungidarifagositosis • Anthrax toxin: terdiriatas 3 komponen, yakni edema factor (inherent adenylatecyclase), protective antigen factor (binding domain) dan lethal factor

  31. Bacillus: contohspesies • Bacillus cereus • Secaragenotipdanfenotip (terutamaukuransel) miripdenganB. anthracis • Merupakanmikrobatanah, namunditemukanjugapadamakanan • Agenutamakeracunanmakanan (food-borne illnesses) karenamemproduksitoksin • Duamacampenyakit yang bisaditimbulkanbakteriini: • “Emetic form”, yang disebabkanoleh emetic toxin yang heat-stable. Karakterisasinyaialahmuntah-muntahdanmabuk (nausea), miripdengankasuspencemaranmakananolehS. aureus • “Diarrheal form”, yang disebabkanolehenterotoksin. Gejalanyaadalahkramperutdandiareselama 8 sampai 16 jam, miripdengankasuspencemaranmakananolehClostridium perfringens

  32. Bacillus: Contohspesies • Bacillus thuringiensis • Secaragenotipdanfenotip (terutamaukuransel) miripdenganB. anthracis • Dapatdibedakandarikeduasaudaranyakarenabersifatpatogenpadaserangga, terutamalepidoptera • Dapatmembentukkristalparasporal yang bersifattoksikbagi larva lepidoptera • Kelebihannyainimembuat B.T. memilikipotensimenjadiinsektisidaalami • Pembentukanparasporainidikodeolehsuatu plasmid yang jugabisaditransferkeB. cereus, membuatnyamampumemproduksi BT toksin. • Menunjukkandekatnyahubungankekerabatanantaraspesies

  33. Irregular Non-Sporing Group

  34. Genus Corynebacterium • Karakteristik genus: • Gram positif dengan ujung lurus ataupun melengkung. • Tidak dapat membentuk spora. • Fakultatif anaerob. • Non-motil dan tidak berkapsula. • Contoh species: Corynebacterium diphtheriae.

  35. Corynebacterium diphtheriae • Flora normal pada tenggorokan dan nasofaring. • Penyebab penyakit difteri (pharingeal maupun cutaneous), menyebar melalui inhalasi pernapasan dan sentuhan kulit langsung. • Jika tidak segera diobati penyakit dapat menyebar ke jantung (myocarditis), CNS (paralysis), dan ginjal (gagal ginjal).

  36. Pencegahan dan Pengobatan • Imunisasi aktif dengan menggunakan vaksin toksoid (DPT). • Imunisasi pasif dengan menggunakan DAT(Diphteria antitoxin) • Menggunakan antibiotik penicillin atau erythromycin.

  37. Genus Brevibacterium • Ditemukantahun 1953. • Selpadafase stationer berbentukcocoiddanselpadafaseexponensialberbentukbatang. • NonmotilkecualiB. iodinum. • Memilikidiphosphatidylglycerol, phosphatidylglycerol, and dimannosyldiacylglycerolsebagai polar lipid.

  38. Halotoleran (dapat hidup pada kadar NaCl hingga 15%) • Bakteri proteolitik. • Aerob obligat. • GC content: 60 – 67 % mol. • Contoh species: B. casei, B.epidermidis, B. mcbrellneri, B. otitidis,B. avium, B. iodinum, dan B. linens (tipe species).

  39. Brevibacterium linens • Bakteri ini digunakan dalam proses pembuatan keju dan ditemukan pada permukaan keju Limburger, Munster, Brick, Tilsiter, and Appenzeller. • Memiliki aktivitas proteolitik, peptidolitik, esterolitik, dan lipolitik yang berperan dalam proses pematangan keju.

  40. Genus Bifidobacterium • Anaerob. • Terkadangmembentukhuruf V atau Y. • Gram positifnamun, kadangterlihatsebagai gram negatif. • Nonmotil, tidaktahanasam, dantidakmenghasilkanspora. • Hasilutamafermentasikarbohidratberupaasamlaktatdanasamasetat.

  41. Tumbuh pada pH mendekati netral (optimum pada lingkungan sedikit asam). • Suhu pertumbuhan optimum pada 37–410C. • Ditemukan pada saluran pencernaan, vertebrata darah panas, dan pada saluran pembuangan limbah. • Species tipe: Bifidobacterium bifidum.

  42. Bifidobacterium bifidum • Merupakan bakteri yang ada pada saluran pencernaan bayi yang diberi oleh ASI. • Mencegah pertumbuhan mikroba patogen. • Bakteri ini digunakan dalam proses pembuatan yoghurt dan berfungsi sebagai probiotik. • Namun, untuk mengemas bakteri ini dalam keadaan hidup terdapat kendala karena bakteri ini termasuk anaerob obligat.

  43. Genus Actinomyces • Anggota dari kelas actinobacteria. • Mempunyai struktur seperti hifa pada koloni kulturnya. • Nonmotil, nonsporing, tidak tahan asam. • Fakultatif anaerob. • Hasil perwarnaan gram positif namun terkadang bisa negatif ataupun keduanya.

  44. Temperatur optimum untuk tumbuh adalah 35-370C. • Banyak ditemukan di rongga mulut. • Tipe species: A. bovis (penyebab penyakit actinomicosis pada ternak). • Contoh species yang lain: A. israelii.

  45. Actinomyces israelii • Penyebab penyakit actinomycosis pada manusia. • Penyakit yang diakibatkan tidak terpeliharanya kebersihan rongga mulut dan akibat adanya luka pada membran mucosa mulut. • Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan pada daerah rahang ataupun mulut penderita. • Dapat disembuhkan dengan menggunakan penicillin ataupun amoxcillin dan juga melalui operasi jika penyakit sudah membesar.

  46. Genus Acetogenium • Batang lurus. • Dapat berupa sel tunggal dan juga sel berpasangan. • Nonmotil dan nonsporing. • Anaerob obligat. • Membutuhkan sistein ataupun sulfida agar dapat tumbuh.

  47. Thermofilik (tumbuh pada suhu 50-720C dengan suhu optimum pertumbuhan 660C). • Menghasilkan asam asetat sebagai hasil oksidasi H2 dan reduksi CO2. • Dapat pula bersifat kemoorganotrof dengan menggunakan gula menjadi asam asetat. • Ditemukan pada lumpur di danau tropis. • Tipe species: Acetogenium kivui

More Related