1 / 50

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DITJEN BINA YANMED-DEPKES RI

PENERAPAN KEBIJAKAN UPAYA KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS. DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DITJEN BINA YANMED-DEPKES RI. Latar Belakang.

psyche
Download Presentation

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DITJEN BINA YANMED-DEPKES RI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENERAPAN KEBIJAKAN UPAYA KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DITJEN BINA YANMED-DEPKES RI

  2. Latar Belakang • Tujuan pembangunan kesehatan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang terwujud derajat kesehatan optimal • SKN  6 Sub Sistem  salah satu Sub Sistem Upaya Kesehatan • Sub Sistem Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat

  3. UKM Pemerintah dan peran serta aktif masyarkat dan swasta Mencakup: promkes, pemeliharaan kes, P2M, keswa, pengendalian penyakit tdk menular, sanitasi dasar, gizi masy, dll UKP dapat diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan Pemerintah Mencakup: promkes, pencegahan, pengobatan rwt jalan, pengobt rwt inap, rehabilitasi BERSINERGI

  4. Penyelenggaraan upaya kesehatan menyeluruh, terpadu, berkelanjutan,terjangkau, berjenjang, profesional dan bermutu • PUSKESMAS  ujung tombak UKP & UKM • Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) upaya yang terintegrasi pada semua upaya kesehatan Puskesmas (termasuk upaya kesehatan wajib) dan juga sebagai upaya pengembangan

  5. Visi Pembangunan Kesehatan: INDONESESIA SEHAT 2010 Visi Depkes :MASYARAKAT YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT Misi :MEMBUAT MASYARAKAT SEHAT 4 Strategi :1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas3. Meningkatkan sistem surveilance, monitoring dan informasi kesehatan4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan

  6. DASAR HUKUM • UU NO 23 TH 1992 TENTANG KESEHATAN • UU NO 32/2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH • KEPMENKES NO 1575 /MENKES/SK/XI/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KESEHATAN RI • KEPMENKES NO 1239/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT • KEPMENKES NO 1457/MENKES/SK/ X/ 2003 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

  7. DASAR HUKUM • SISTEM KESEHATAN NASIONAL,(DEPKES, TAHUN 2004) • KEPMENKES NO 128/MENKES/SK/II/2004 TENTANG KEBIJAKAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT • KEPMENKES 836/2005 TTG PENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA PERAWAT AN BIDAN • KEPMENKES NO 279/2006 TTG PEDOMAN UPAYA PENYELENGGARAAN PERKESMAS DI PUSKESMAS

  8. PROFIL PERAWAT PUSKESMAS SAAT INI • TERMASUK TENAGA TERDEPAN (FRONT LINE WORKERS) DI PUSKESMAS • PROPORSI PERAWAT DI DAERAH TERBESAR 48 % ( 81.190) DARI SELURUH TENAGA KESEHATAN (171.738) (DEPKES,2001) • PROPORSI PERAWAT DI PUSKESMAS DIBANDING TENAGA KESEHATAN LAIN BESAR ( 38.068 atau 28,3 % SELURUH TENAGA PUSKESMAS)  DAPAT MEMPENGARUHI KINERJA PUSKESMAS (DITJEN KESMAS,2003)

  9. PROFIL PERAWAT PUSKESMAS SAAT INI • PENDIDIKAN: SPK 69 %, DIII KEP 31 % (DITWAT DEPKES, 2005) • KOMPETENSI DALAM PERAWATAN KES MAS MASIH TERBATAS • KESEMPATAN MENGIKUTI PELATIHAN TEKNIS SESUAI PERAN DAN FUNGSINYA TERBATAS (WHO-DITWAT DEPKES 2001 DAN DITWAT 2005)

  10. PELATIHAN YANG PERNAH DIIKUTI RESPONDEN DALAM 3 TAHUN TERAKHIR SEBAGIAN BESAR PERAWAT TIDAK PERNAH MENDAPATKAN PELATIHAN KEPERAWATN MAUPUN NON KEPERAWATAN

  11. PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PERKESMAS • Sekitar separuh responden: pengetahuannya kurang, baik di terpencil maupun non terpencil, tingkat pengetahuan secara statistik signifikan terhadap peran dan fungsi ( p = 0, 039)

  12. Pengetahuan perawat yang sangat kurang tentang perkesmas, terutama di propinsi ; Papua, Sulut, Maluku dan NTT • Pengetahuan yang tinggi di propinsi Kepri, Jateng, Kalsel, Bali dan NTB

  13. Terdapat beberapa propinsi yang penerapan peran & fungsi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan rendah ; Maluku, NTT, Papua, NTB

  14. TUGAS NON KEPERAWATAN PELAYANAN MEDIK/PENGOBATAN • 78 % PERAWAT MELAKUKAN DIAGNOSIS PENYAKIT (KLASIFIKASI ; 46% SELALU, 32% SERING) • 79 % MENULIS/MEMBUAT RESEP OBAT (KLASIFIKASI ; 49% SELALU, 30% SERING) • 87% PERAWAT MEMBERIKAN TINDAKAN PENGOBATAN (KLASIFIKASI ; 48% SELALU, 39% SERING) PELAYANAN KEBIDANAN • 43% MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN • 39% MELAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN • 13% MELAKUKAN PERAWATAN NIFAS KEGIATAN UMUM • 41 % MELAKUKAN KEBERSIHAN LANTAI • 35 % MELAKUKAN TUGAS ADMINISTRASI UMUM

  15. GAMBARAN PELAYANAN MEDIK PER PROPINSI

  16. TUGAS POKOK PERAWAT(KepMenPan No 94 thn 2001 ttg Jabfung Perawat) Memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan/kesehatan Individu, keluarga, kelompok, masyarakat Dalam upaya Peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, Penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan Serta pembinaan peran serta masyarakat Dalam rangka kemandiriandi bidang keperawatan/ kesehatan

  17. KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT • adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat. mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya

  18. KERANGKA KONSEP PERKESMAS DI PUSKESMAS FAKTOR EKSTERNAL ( a.l PERUBAHAN SISTEM PEMERINTAHAN, GLOBALISASI, KOMITMEN GLOBAL, PERAN OP, DLL INPUT PROSES OUTCOME OUTPUT PERAWAT KUANTITAS KUALITAS SPM YANKES (CAKUPAN, MUTU) MANAJEMEN YANKES DI PUSKESMAS (P1,P2,P3) TENAGA KES LAIN/ BIDAN KELUARGA RAWAN MANDIRI TARGET PROGRAM GLOBAL NASIONAL DAERAH INDIKATOR PERKESMAS TUGAS,TANGGUNG JAWAB PERAWAT  (PERAN,FUNGSI VS TUGAS FAKTUAL) JUMLAH ANGKA KREDIT PERAWAT STANDAR/PEDOMAN SARANA,PRASARANA, PERALATAN KES DANA SISTEM INFORMASI (UMPAN BALIK)

  19. PERAN PERAWAT PUSKESMAS(MINIMAL VS IDEAL) PEMODIFIKASI LINGKUNGAN KONSULTAN PENDIDIK KESEHATAN KOORDINATOR /PENGHUBUNG PENEMU KASUS PEMBAHARU (CHANGE AGENT) PENELITI KLIEN KONSELOR ROLE MODEL PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN ADVOKAT MANAJER KASUS

  20. TANGGUNGJAWAB PERAWAT PUSKESMAS UPAYA KES PERORANGAN UPAYA KES MASYARAKAT ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN INDIVIDU • ASUHAN KEPERAWATAN • KELUARGA • KELOMPOK • MASYARAKAT PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (COMMUNITY HEALTH NURSING)

  21. TUJUAN UPAYA PERKESMAS MENINGKATNYA KEMANDIRIAN INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK/MASYARAKAT (RAWAN KESEHATAN) UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN/KEPERAWATANNYA SEHINGGA TERCAPAI DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT YANG OPTIMAL

  22. PENDEKATAN DALAM PELAYANAN PERKESMAS (CHN) EPIDEMIOLOGI 3 TINGKAT PENCEGAHAN (LEAVELL & CLARK) PROSES KEPERAWATAN (NURSING PROCESS) • PENGKAJIAN • DIAGNOSIS KEPERAWATAN • RENCANA KEPERAWATAN • IMPLEMENTASI RENCANA • EVALUASI SURVEILLANCE • PRIMARY PREVENTION • SECONDARY PREVENTION • TERTIARY PREVENTION SASARAN PRIORITAS (RISIKO TINGGI, RENTAN) PROMOTIF >>> PREVENTIF >>> KURATIF REHABILITATIF KEMANDIRIAN INDIVIDU,KELUARGA KELOMPOK, MASYARAKAT MENGATASI MASALAH KESEHATANNYA

  23. PENDEKATAN NURSING PROCESS ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN  PENETAPAN DIAGNOSA  RENCANA IMPLEMENTASI EVALUASI PERAN PERAWAT PERAN KLIEN

  24. SASARAN PERKESMAS Seluruh masyarakat Individu Khususnya Individu risti: Menderita penyakit, balita, Lansia, masalah mental/jiwa Keluarga khususnya risti (bumil, balita, Lansia, mende- rita penyakit, masl mental/ Jiwa) Kelompok/masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik, tidak terjangkau yankes

  25. FOKUS SASARAN PERKESMAS • FOKUS : KELUARGA RAWAN KESEHATAN • PRIORITAS : • KELUARGA RENTAN TERHADAP MASALAH KESEHATAN ( GAKIN) • KELUARGA RISIKO TINGGI ( ANGGOTA KELUARGA BUMIL, BALITA, LANSIA, MENDERITA PENYAKIT)

  26. PRIORITAS SASARAN(SESUAI MASALAH KESEHATAN DI DAERAH) TB PARU HIV/AIDS BALITA GIZI BURUK KELUARGA MISKIN BALITA ISPA DBD MALARIA

  27. TATANAN PELAYANAN PERKESMAS • Puskesmas • Di rumah home care • Di sekolah screening kes, mempertahankan kes, penkes • Di tempat kerja/industri • Barak-barak penampungan • Pusling

  28. TATANAN PELAYANAN PERKESMAS • Panti/poksus lain • Pelayanan pada kelompok2 risti: - Yanwat pd kelompok wanita, anak, lansia mendapat perlakuan kekerasan - Yanwat di pusat yankeswa - Yanwat di pusat yan penyalahgunaan obat - Yanwat di tempat penampungan lansia, kelp ODHA, dll

  29. STRATEGI PELAYANANPERKESMAS PERKESMAS (sedang diupayakan) PENGO- BATAN PROMKES KIA &KB GIZI KESLING P2M UPAYA PENGEM- BANGAN UPAYA PENGEMBANGAN PERKESMAS INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

  30. MEKANISME PELAYANAN PERKESMAS(terintegrasi) SASARAN PRIORITAS KAB/KOTA (SPM) KONTAK DENGAN PUSKESMAS (BP,KIA,PUSTU, PUSLING) POSYANDU, POLINDES,DLL LAPORAN SURVEILLANCE SASARAN PRIORITAS PERKESMAS TINDAK LANJUT PELAYANAN (FOLLOW UP CARE) ASUHAN KEPERAWATAN (INDIVIDU/KELUARGA/POK/MASY)

  31. KEGIATAN PERKESMAS (1) ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN (PRIORITAS) KONTAK PUSKESMAS 1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN  DETEKSI DINI (SASARAN PRIORITAS) PENYULUHAN KESEHATAN • POLIKLINIK PUSKESMAS, • PUSTU, • PUSLING, POSYANDU, • POS KES DESA TINDAKAN KEPERAWATAN (DIRECT CARE) KONSELING KEPERAWATAN PENGOBATAN (SESUAI KEWENANGAN) RUJUKAN PASIEN/MASALAH KES DOKUMENTASI KEPERAWATAN

  32. KEGIATAN PERKESMAS (2) KUNJUNGAN RUMAH OLEH PERAWAT (HOME VISIT /HOME CARE) TERENCANA PEMBINAAN KELUARGA 2 PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANGGOTA KELUARGA LAIN  DETEKSI DINI KASUS/MASALAH KONTAK SERUMAH KELUARGA RAWAN KES PRIORITAS PENDIDIKAN/ PENYULUHAN KESEHATAN/ KEPERAWATAN TERENCANA DI KELUARGA TINDAKAN KEPERAWATAN (DIRECT CARE) PENDERITA KELUARGA D/ KASUS TLP PEMANTAUAN KETERATURAN PENGOBATAN PENGENDALIAN INFEKSI DI KELUARGA KONSELING KEPERAWATAN/KESEHATAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN

  33. SKEMAPELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN DI RUMAHBAGIAN DARI SISTEM KESEHATAN SKN • Penyelenggara Pelayanan Keperawatan Kesehatan di rumah : • Bagian/ Unit RS • Bagian/ Unit Puskesmas • Badan Home Care Tak risti sehat Upaya Kesehatan risti Kelompok/ Masyarakat Tidak berobat Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat sakit Individu Pelayanan kesehatandi rumah Berobat (RS, Puskesmas, Sarkes lain Pulang ke rumah Keperawatan Kes. di rumah keluarga Keperawatan Paliatif • Pelayanan Kesehatan di rumah (Home Health Care) • Keperawatan Kesehatan di rumah (Home Health • Nursing)

  34. KEGIATAN PERKESMAS (3) 3 KUNJUNGAN PERAWAT KE KELOMPOK PRIORITAS TERENCANA PENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDU DI KELOMPOK • POSYANDU • BALITA • POSYANDU • USILA • PANTI • ASUHAN • LAIN LAIN PENDIDIKAN/PENYULUHAN KESEHATAN DI KELOMPOK PENGOBATAN (SESUAI KEWENANGAN) RUJUKAN PENDERITA/ MASALAH KES KONSELING KEPERAWATAN/KES DOKUMENTASI KEPERAWATAN

  35. KEGIATAN PERKESMAS (4) 4 ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS PENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDU • TINDAKAN KEPERAWATAN • LANGSUNG (DIRECT CARE) • TIDAK LANGSUNG ( LINGKUNGAN ) RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS PENDIDIKAN /PENYULUHAN KESEHATAN PENCEGAHAN INFEKSI DI RUANGAN PENGOBATAN ( SESUAI KEWENANGAN) PENANGGULANGAN KASUS GAWAT DARURAT RUJUKAN PASIEN/ MASALAH KES DOKUMENTASI KEPERAWATAN

  36. CONTOH :KONTRIBUSI PERKESMASTERHADAP PENCAPAIAN SPM • Indikator Output • Perkesmas (antara) • 100 % penemuan • TBC BTA+baru di • Keluarga • 85% pasien TB BTA + • patuh berobat • 100% PMO efektif • 85% Keluarga d/TB BTA+ • meningkat pengt • ttng TBC Paru • 85% Keluarga d/TB BTA + • sikap + thd Yankes • 85% Keluarga d/TB BTA + • mampu merawat • pasien di rumah TBC Paru BTA + % Keluarga d/TBC BTA + dibina Indikator SPM; >85 % TBC BTA + sembuh Indikator Output Perkesmas % Pasien TBC BTA + TLP Indikator Outcome Perkesmas Keluarga Mandiri (KM I s//d IV)

  37. PENGORGANISASIAN DI KABUPATEN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBDIN/BIDANG PELAYANAN KESEHATAN PENYELIA/ KORDINATOR PERAWAT (Fungsional) SEKSI 1 SEKSI 2 Kordinator Perawat Puskesmas

  38. TUGAS PERAWAT PENYELIA DI DINKES KAB/KOTA • Kualifikasi: S1 Kep/ Kes (berlatar belakang pendidikan D-3 Keperawatan) +pelatihan perkesmas+pengalaman kerja di puskesmas • Tugas: 1. Pertemuan berkala dengan perawat kordinator perkesmas di puskesmas: - Kordinasi dalam penyusunan perencanaan upaya perkesmas di puskesmas - Mengidentifikasi faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan perkesmas - Inovasi, perubahan, penyempurnaan program perkesmas

  39. 2. Kunjungan Lapangan - Penyeliaan - Pembinaan langsung terhadap pwt kord - Bimbingan, bersama kapus memfasilitasi DRK (diskusi refleksi kasus) - Laporan hasil bimtek 3. Penyusunan Laporan

  40. PENGORGANISASIAN DI PUSKESMAS PENANGUNGJAWAB PERKESMAS DI PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS PENANGGUNGJAWAB TEKNIS PERAWAT KOORDINATOR PERAWAT P J DARBIN /DESA PERAWAT P J DARBIN/DESA PERAWAT PJ DARBIN/ DESA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA KADER INDIVIDU, KELUAGA, KELOMPOK/ MASYARAKAT PRIORITAS

  41. TUGAS PERAWAT KORDINATOR PERKESMAS DI PUSKESMAS • Kualifikasi: D3 Kep+pelatihan/sertifikasi perkesmas+pengalaman kerja di puskesmas • Tugas: 1.Pertemuan dengan perawat pelaksana perkesmas/penanggung jawab darbin: - Identifikasi masalah prioritas dgn menggunakan data epid - Merencanakan kegiatan perkesmas - Memfasilitasi pembahasan masalah dalam DRK - Membahas hasil monev

  42. 2. Kunjungan lapangan Untuk melakukan bimbingan pada pwt pelaksana/p.j. darbin 3. Penyusunan laporan Disusun berdasar hasil evaluasi pelaksanaan perkesmas Merupakan bahan pertanggung jawaban kpd Kapuskes

  43. SERTIFIKASI BAGI PERAWAT PERKESMAS • Pelatihan perkesmas • Pelatihan PMKK/Pengembanan Manajemen Kinerja Klinis (perawat kordinator) • Pelatihan gadar (basic 1) • Pelatihan HIV/AIDS • Pelatihan keperawatan keswa masyarakat (basic) • Pelatihan-pelatihan lainnya (program: ISPA, gizi, PHBS, Flu burung)

  44. MENYUSUN RANCANGAN KEBIJAKAN TEKNIS UPAYA PERKESMAS MENYUSUN RANCANGAN STANDAR/PEDOMAN/ NORMA MELAKUKAN BIMBINGAN TEKNIS UPAYA PERKESMAS MELAKUKAN EVALUASI UPAYA PERKESMAS MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (UKP DAN UKM) PERAN PEMERINTAH DALAM PERKESMAS PUSAT KAB/KOTA PROPINSI • MELAKUKAN BIMBINGAN TEKNIS UPAYA PERKESMAS • MELAKUKAN EVALUASI UPAYA PERKESMAS

  45. INDIKATOR INPUT a.l : • % PERAWAT KOORDINATOR • ( D III- KEPERAWATAN) • % PERAWAT TERLATIH KEPERAWATAN • KESEHATAN KOMUNITAS • % PJ DARBIN/ DESA PUNYA PHN KIT • % PUSKESMAS PUNYA PEDOMAN/STANDAR

  46. INDIKATOR PROSES • % KELUARGA RAWAN PUNYA FAMILY FOLDER • MAPING (PETA) SASARAN PERKESMAS • RENCANA KEGIATAN PERKESMAS (POA) • BUKTI PEMBAGIAN TUGAS PERAWAT • REGISTER KOHORT KELUARGA RAWAN/ PWS • CATATAN KEPERAWATAN • KEGIATAN REFLEKSI DISKUSI KASUS • (RDK) • HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI

  47. INDIKATOR OUTPUT (KEY INDICATOR) • % KELUARGA RAWAN DIBINA • % KELUARGA SELESAI DIBINA • % PENDERITA (PRIORITAS SPM) • DI LAKUKAN TINDAK LANJUT • KEPERAWATAN (FOLLOW UP CARE) • % KELOMPOK DIBINA • % DAERAH BINAAN DI SUATU WILAYAH

  48. OUTCOME KELUARGA RAWAN MANDIRI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN KESEHATANNYA /MENGATASI MASALAH KESEHATANNYA KM-I KM-II KM-IV KM-III

  49. KRITERIA KELUARGA MANDIRI

  50. Terima Kasih

More Related