1 / 46

PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA LANJUT

PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA LANJUT. Yuliarni Syafrita Bagian Neurologi FK Unand RS DR M Djamil.

Download Presentation

PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA LANJUT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA LANJUT Yuliarni Syafrita Bagian Neurologi FK Unand RS DR M Djamil

  2. “Allah, Dia-lah yang menciptakankamudarikeadaanlemah, kemudianDiamenjadikankamusesudahkeadaanlemahitumenjadikuat, kemudianDiamenjadikankamusesudahkuatitulemahkembalidanberuban. Diamenciptakanapa yang dikehendaki-NyadanDia-lah Yang MahaMengetahuilagiMahaKuasa.” QS 30 (Ar Rum) : 54 “ Allah menciptakankamu, kemudianmewafatkankamu; dandiantarakamuada yang dikembalikankepadaumur yang paling lemah (pikun), supayadiatidakmengetahuilagisesuatupun yang pernahdiketahuinya. Sesungguhnya Allah MahaMengetahuilagiMahaKuasa” QS. 16 (An Nahl) : 70

  3. Data Demografi • Jumlah populasi Usia 60 tahun keatas (dalam juta orang) Diambil dari :BPS Profile Kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan RI

  4. Pendahuluan • Kognitif berasal dari kata Co dan Gnosis • Gnosis = tahu -------- > Cognitive = tahu dan mengetahui • Fungsi Kognitif adalah proses dasar yang membangun kemampuan intelektual tingkat tinggi, yang meliputi: - Atensi - Bahasa - Memori - Kalkulasi - Fungsi Eksekusi

  5. Dalampemeriksaan formal dikategorikan dalamfungsi: - manipulasimateripembelajaran - berfikirabstrak (pribahasa) - memecahkanmasaalah - berhitungsecaraaritmatik - merencanakan, mengorganisasikan dan melaksanakan

  6. TAHAPAN PROSES MENGINGAT I. Belajar : Untuk memperoleh informasi, encoding, penyandian atau mencatat informasi II. Retensi : Untuk menyimpan informasi yang telah di peroleh III. Retrival : Untuk mencari kembali informasi yang telah disimpan

  7. TAHAPAN PROSES MENGINGAT I. Belajar : Untuk memperoleh informasi, encoding, penyandian atau mencatat informasi II. Retensi : Untuk menyimpan informasi yang telah di peroleh III. Retrival : Untuk mencari kembali informasi yang telah disimpan

  8. Proses Mengingat Tahap I Ada 2 cara memperoleh informasi: • Dengan sengaja (intentional learning) menggunakan strategi memori ttt • Secara kebetulan (incidental learning). tidak menggunakan strategi memori ttt

  9. Proses Mengingat Tahap II • Menyimpan informasi yang telah dipelajari ke dalam model penyimpanan memori • Ada 2 jenis model penyimpanan memori (Elbert W. Russel) • Secara neurologi klinis, terbagi atas :a. Immediate memory (memori segera) b. Recent memory (memori baru) c. Remote memory (memori jarak jauh)

  10. . • Secara Psikologis (berkaitan dengan rentang waktu memori), terbagi atas :a. Sensory memory (memori sensorik) b. Short term memory (memori jangka pendek) c. Long term memory (memori jangka panjang)

  11. Proses Mengingat Tahap III • Pada tahap ini memori dapat diingat dan diambil kembali. • Memori yang disimpan dalam simpanan memori jangka panjang diambil dan dimasukkan kedalam memori jangka pendek. • Kadang kadang memori tsb bisa utuh dan kadang hanya inti/garis besarnya saja yang dapat diingat kembali(mengalami transformasi)

  12. Lahan cognitive (substrat anatomi) • Korteks serebri tempat proses cognitive • Korteks serebri terletak di 2 hemisferium (kiri dan kanan) • Hemisferium dibentuk oleh 4 lobus - lobus frontalis. - lobus parietalis. - lobus temporalis. - lobus oksipitalis.

  13. ● Lobus frontalis berhubungan dengan perencanaan (planning) dan gerakan (movement) ● Lobus parietalis dgn sensasi somatik ● Lobus oksipitalis dgn penglihatan (vision) ● Lobus temporalis dgn pendengaran (audition) pembelajaran (learning), daya ingat(memory) dan emosi (emotion)

  14. - Otak manusia canggih - Masing-masing bagian mempunyai fungsi khusus - Bekerja secara terpadu - ‘Maha’ komputer

  15. 3 Tahap proses mengingat • 1. Menyerap Informasi Baru • 2. Menyimpan Informasi • 3. Mengingat Kembali Informasi

  16. Rangkaian Mudah Lupa Wajar -- > Demensia • LUPA WAJAR (FORGETFULLNES) • GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF RINGAN • DEMENSIA ( PIKUN )

  17. Kemunduran Memori Fisiologis Mudah lupa (forgetfulness) bisa terjadi pada : • Proses otak menua (fisiologis) • Proses penyakit otak a.l.alzheimer (patologis) Mudah lupa • Banyak pada lansia • Gangguan mengingat informasi kembali (recall) • Gangguan mengeluarkan apa yang tersimpan dalam memori (retrieval) • Dapat dibantu dengan memberikan isyarat (cue)

  18. Mudah Lupa Ringan Benign senescent forgetfulness (BSF) • Terkait usia tua • Gangguan mengingat kembali (recall) masih fisiologis, ump.lupa nama teman, nama presiden pertama RI

  19. MUDAH LUPA Wajar pada usia lanjut, Usia > 50 tahun • Ditemukan sekitar 30 % dari usia lanjut, • Keluhan dapat berupa: 􀃎 LUPA MENARUH BENDA 􀃎 LUPA JANJI 􀃎 LUPA NAMA ORANG, WAJAH 􀃎 LUPA NAMA BENDA 􀃎 LUPA NAMA PERISTIWA, DLL • AKTIVITAS SEHARI-HARI NORMAL, FUNGSI KOGNISI LAINNYA NORMAL

  20. GangguanKognitifRingan • Gangguan memori lebih berat, mudah lupa lebih parah dan agak lama untuk bisa ingat kembali. • Fungsikognitif lain secaraumummasihbaik. • Dapat melakukan aktivitas dasar sehari hari • Aktivitas yang kompleksmulaiterganggu • 10 – 12 %/tahunPenyakit Alzheimer • Test fungsikognitifdanmemoridibawah rata rata

  21. MCI (MILD COGNITIVE IMPAIRMENT) Ada gangguan memori Kognitif baik Sebagai risiko tinggi untuk menjadi alzheimer (setelah ± 4 tahun 50% menjadi demensia) Patologis : sudah ada gangguan di hipokampus, bagian otak yang mengurus memori Di korteks ada bercak-bercak amiloid difus

  22. KRITERIA DIAGNOSIS • Pasien melapor sendiri atau orang lain yg menyaksikan kemunduran memori/kognitif, dibanding keadaan sebelumnya • a. Aktivitas hidup sehari-hari (Activity Daily Living = ADL) masih baik b. ADL yg kompleks (Instrumental Activity Daily Living = IADL) mulai terbatas • Mini Mental Status Examination (MMSE) tidak terganggu, sesuai pendidikan dan umur • Adanya gangguan memori atau kognitif lainnya harus dibuktikan dengan skor yang sudah baku • Belum ada gangguan untuk didiagnosis sebagai demensia

  23. ADL mencakup : • Aktivitas Dasar (basic ADL) : berpakaian, perawatan diri, makan minum, toilet, berpakaian, jalan, mandi, mobilitas, dll • Aktivitas Instrumental (IADL) : mengurus keuangan pribadi, memasak, menelepon, berbelanja ke pasar, bepergian, berobat, dll

  24. Kriterianya : minimal ada 2 darigejalasebagaiberikut : • Tersesatbepergian • Kemunduranpekerjaanygdisaksikantemansekerja • Kesulitanmenyebutnamaataukata,sedangkantemannyatidakkesulitan • Sedikitmateriygdiingatsetelahmembacasatubabbuku • Sulitmengingatnamaorangygbarudiperkenalkan • Kehilanganatausalahmenaruhbarangberharga • Gangguankonsentrasi yang nyatapadatesklinis

  25. Diagnosis MCI dipastikan setelah : • Mewawancarai teman/ anggota keluarga berkenaan fungsi intelek • Memeriksa pasien mencari gangguan kognitif secara objektif • Menyingkirkan gangguan psikiatrik, kerusakan otak seperti stroke, tumor atau efek obat-obatan

  26. Definisi Demensia Suatu kondisi klinis yang ditandai oleh kemerosotan daya ingat, intelektualitas dan emosional. Sehingga mengakibatkan ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-hari secara normal.

  27. Klasifikasi demensia • Berdasarkan umur : senilis, presenilis • Berdasarkan gejala klinis : global, afasik, visuo perseptif • Berdasarkan anatomi ; kortikal, subkortikal • Berdasarkan perjalanan penyakit : demensia “reversibel” + 10-12% disebabkan alkohol, obat-obat, kelainan psikiatri, penyakit meningitis, trauma kepala, hidrosefalus komunikan demensia “non reversibel”: proses degeneratif tergolong kedalamnya demensia yang paling banyak ditemui : demensia alzheimer dan vaskuler

  28. Demensia Alzheimer • Biasanya ada faktor resiko : riwayat keluarga alzheimer, umur > 50 thn, penyakit down`s syndrome ,Parkinson, Apoe Allel 4, trauma kepala, pendidikan yang rendah, dll • Progresif, sangat kronis

  29. Diagn. pasti dengan otopsi otak Jadi diagn cukup dengan diagnosis ”probable” Kriteria diagnosa “probable Alzheimer”: • Ditemukan demensia secara klinis (test mini mental) • Defisit 2 atau lebih bidang kognitif (memori, bahasa, atensi, orientasi, fungsi eksekutif, visuospatial) • Perburukan memori/kognitif progresif • Tak ada gangguan kesadaran • Tak ada penyakit otak dan gangguan sistemik (khas: perburukan intelektual dan tingkah laku, mengganggu pekerjaannya dan lingkungan)

  30. Gejala klinis dibagi 3 stadium: 1 Std Amnesia : yang menonjol : amnesia diskalkulia, spontanitas, gangguanmemorijangkapendek, pertanyaanberulang-ulangtakmampuhafal no telpon, bingungterhadapmasalah, (memorijangkapanjang : baik) std iniberlangsung 2-4 tahun 2 Std Bingung, kognisi  progresif, afasia, agnosia, apraksia, disorientasiwaktudantempat, mengem- bara, salahmengenalanak, suami, isteri, kadang- kadangbicara porno, std iniberlangsung 2-10tahun 3 Std Akhir (setelah 6-12 tahunsakit) akinetik, membisuhampirvegetatif, inkontinesia, lemah, langkahnyakecil-kecil, mudahterinfeksi (salurankemih, nafas).

  31. Tujuan pengobatan • Mempertahankan kualitas hidup • Memperlambat progresivitas • Mengobati penyakit penyerta • Membantu keluarga, memberi informasi cara-cara penanganan yang manfaat

  32. Terapi farmakologi • Golongan acetylcholin estrase inhibitor : • Donepizil hcl 1x5-10mg • Rivastigmin 1x1,5-6mg • Golongan esterogen me aktivitas cholinergik • Antioksidan • Nootropik agent • Golongan NSAID

  33. Terapi non farmakologik bertujuan • Menentukan program aktivitas harian • Modifikasi perilaku • Informasi pelatihan kepada keluarga

  34. Demensia Vaskuler • Disebabkan penyakit pembuluh darah serebral (ump : stroke) • Ditemukan infark multipel di otak • 15-25% dari semua demensia • onset pada usia yang lebih muda dan lebih mendadak dibanding Alzheimer

  35. Gejala klinis • Biasanyamenyusulpenyakit stroke, munculdemensia, perjalananpenyakitbisamendatarataumembaik, kemudianmemburuklagidst … berfluktuasi “step wise” • Konfusimengembara • Kepribadianmasihterpeliharasampai std lanjut • Terdapatgejalalesidiotak: hemisparesegangguanesktrapiramidal, disathria, dll • Defisitmemorikurangmenonjoltapikognisilamban • Disfungsivisuospasial

  36. Gambar : Perbedaan perjalanan klinis demensia Alzheimer dengan demensia Vaskuler Dikutip dari Brown MM (1993) vascular dementia Alzheimer`s Review 3(2)57-62 http://www.alzcot.org/info/vasculardementia.html

  37. Diagnosis • Tentukan dulu apa ada demensia • Tentukan gangguan fungsi kognitif, memori, emosional • Perjalanan penyakit “gradual” atau “stepwise” • Periksa gejala stroke : kelainan neurogi fokal • Cari faktor resiko stroke, hipertensi, DM, cholesterol , merokok, dll

  38. Pengobatan • Demensia vaskuler adalah akibat stroke sehingga penting di pikirkan pencegahan : “secondary stroke attack”. • Obat-obat • Galatamin 2 x 4 mg  2 x 8 mg • Rivastigmin 2 x 3 mg  2 x 6 mg • Donepezil 1 x 5 mg  1 x 10 mg • Pentoxifilin 3 x 400 mg • Piracetam 3 x 800 mg – 1200 mg • Ginkogiloba 2 x 40 mg – 60 mg • Vit V 2 x 100 unit

  39. Pencegahan Sesuai dengan pencegahan serangan stroke ulang • Obati hipertensi, DM • Kendalikan hiperlipidemia • Hentikan rokok, alkohol • Diet yang sesuai • Gaya hidup sehat dengan olah raga, rendah garam, kurangi stress • Penderita dengan resiko tinggi, berikan obat anti agregasi trombosit.

  40. Terimakasih

More Related