460 likes | 774 Views
PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA LANJUT. Yuliarni Syafrita Bagian Neurologi FK Unand RS DR M Djamil.
E N D
PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA LANJUT Yuliarni Syafrita Bagian Neurologi FK Unand RS DR M Djamil
“Allah, Dia-lah yang menciptakankamudarikeadaanlemah, kemudianDiamenjadikankamusesudahkeadaanlemahitumenjadikuat, kemudianDiamenjadikankamusesudahkuatitulemahkembalidanberuban. Diamenciptakanapa yang dikehendaki-NyadanDia-lah Yang MahaMengetahuilagiMahaKuasa.” QS 30 (Ar Rum) : 54 “ Allah menciptakankamu, kemudianmewafatkankamu; dandiantarakamuada yang dikembalikankepadaumur yang paling lemah (pikun), supayadiatidakmengetahuilagisesuatupun yang pernahdiketahuinya. Sesungguhnya Allah MahaMengetahuilagiMahaKuasa” QS. 16 (An Nahl) : 70
Data Demografi • Jumlah populasi Usia 60 tahun keatas (dalam juta orang) Diambil dari :BPS Profile Kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan RI
Pendahuluan • Kognitif berasal dari kata Co dan Gnosis • Gnosis = tahu -------- > Cognitive = tahu dan mengetahui • Fungsi Kognitif adalah proses dasar yang membangun kemampuan intelektual tingkat tinggi, yang meliputi: - Atensi - Bahasa - Memori - Kalkulasi - Fungsi Eksekusi
Dalampemeriksaan formal dikategorikan dalamfungsi: - manipulasimateripembelajaran - berfikirabstrak (pribahasa) - memecahkanmasaalah - berhitungsecaraaritmatik - merencanakan, mengorganisasikan dan melaksanakan
TAHAPAN PROSES MENGINGAT I. Belajar : Untuk memperoleh informasi, encoding, penyandian atau mencatat informasi II. Retensi : Untuk menyimpan informasi yang telah di peroleh III. Retrival : Untuk mencari kembali informasi yang telah disimpan
TAHAPAN PROSES MENGINGAT I. Belajar : Untuk memperoleh informasi, encoding, penyandian atau mencatat informasi II. Retensi : Untuk menyimpan informasi yang telah di peroleh III. Retrival : Untuk mencari kembali informasi yang telah disimpan
Proses Mengingat Tahap I Ada 2 cara memperoleh informasi: • Dengan sengaja (intentional learning) menggunakan strategi memori ttt • Secara kebetulan (incidental learning). tidak menggunakan strategi memori ttt
Proses Mengingat Tahap II • Menyimpan informasi yang telah dipelajari ke dalam model penyimpanan memori • Ada 2 jenis model penyimpanan memori (Elbert W. Russel) • Secara neurologi klinis, terbagi atas :a. Immediate memory (memori segera) b. Recent memory (memori baru) c. Remote memory (memori jarak jauh)
. • Secara Psikologis (berkaitan dengan rentang waktu memori), terbagi atas :a. Sensory memory (memori sensorik) b. Short term memory (memori jangka pendek) c. Long term memory (memori jangka panjang)
Proses Mengingat Tahap III • Pada tahap ini memori dapat diingat dan diambil kembali. • Memori yang disimpan dalam simpanan memori jangka panjang diambil dan dimasukkan kedalam memori jangka pendek. • Kadang kadang memori tsb bisa utuh dan kadang hanya inti/garis besarnya saja yang dapat diingat kembali(mengalami transformasi)
Lahan cognitive (substrat anatomi) • Korteks serebri tempat proses cognitive • Korteks serebri terletak di 2 hemisferium (kiri dan kanan) • Hemisferium dibentuk oleh 4 lobus - lobus frontalis. - lobus parietalis. - lobus temporalis. - lobus oksipitalis.
● Lobus frontalis berhubungan dengan perencanaan (planning) dan gerakan (movement) ● Lobus parietalis dgn sensasi somatik ● Lobus oksipitalis dgn penglihatan (vision) ● Lobus temporalis dgn pendengaran (audition) pembelajaran (learning), daya ingat(memory) dan emosi (emotion)
- Otak manusia canggih - Masing-masing bagian mempunyai fungsi khusus - Bekerja secara terpadu - ‘Maha’ komputer
3 Tahap proses mengingat • 1. Menyerap Informasi Baru • 2. Menyimpan Informasi • 3. Mengingat Kembali Informasi
Rangkaian Mudah Lupa Wajar -- > Demensia • LUPA WAJAR (FORGETFULLNES) • GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF RINGAN • DEMENSIA ( PIKUN )
Kemunduran Memori Fisiologis Mudah lupa (forgetfulness) bisa terjadi pada : • Proses otak menua (fisiologis) • Proses penyakit otak a.l.alzheimer (patologis) Mudah lupa • Banyak pada lansia • Gangguan mengingat informasi kembali (recall) • Gangguan mengeluarkan apa yang tersimpan dalam memori (retrieval) • Dapat dibantu dengan memberikan isyarat (cue)
Mudah Lupa Ringan Benign senescent forgetfulness (BSF) • Terkait usia tua • Gangguan mengingat kembali (recall) masih fisiologis, ump.lupa nama teman, nama presiden pertama RI
MUDAH LUPA Wajar pada usia lanjut, Usia > 50 tahun • Ditemukan sekitar 30 % dari usia lanjut, • Keluhan dapat berupa: LUPA MENARUH BENDA LUPA JANJI LUPA NAMA ORANG, WAJAH LUPA NAMA BENDA LUPA NAMA PERISTIWA, DLL • AKTIVITAS SEHARI-HARI NORMAL, FUNGSI KOGNISI LAINNYA NORMAL
GangguanKognitifRingan • Gangguan memori lebih berat, mudah lupa lebih parah dan agak lama untuk bisa ingat kembali. • Fungsikognitif lain secaraumummasihbaik. • Dapat melakukan aktivitas dasar sehari hari • Aktivitas yang kompleksmulaiterganggu • 10 – 12 %/tahunPenyakit Alzheimer • Test fungsikognitifdanmemoridibawah rata rata
MCI (MILD COGNITIVE IMPAIRMENT) Ada gangguan memori Kognitif baik Sebagai risiko tinggi untuk menjadi alzheimer (setelah ± 4 tahun 50% menjadi demensia) Patologis : sudah ada gangguan di hipokampus, bagian otak yang mengurus memori Di korteks ada bercak-bercak amiloid difus
KRITERIA DIAGNOSIS • Pasien melapor sendiri atau orang lain yg menyaksikan kemunduran memori/kognitif, dibanding keadaan sebelumnya • a. Aktivitas hidup sehari-hari (Activity Daily Living = ADL) masih baik b. ADL yg kompleks (Instrumental Activity Daily Living = IADL) mulai terbatas • Mini Mental Status Examination (MMSE) tidak terganggu, sesuai pendidikan dan umur • Adanya gangguan memori atau kognitif lainnya harus dibuktikan dengan skor yang sudah baku • Belum ada gangguan untuk didiagnosis sebagai demensia
ADL mencakup : • Aktivitas Dasar (basic ADL) : berpakaian, perawatan diri, makan minum, toilet, berpakaian, jalan, mandi, mobilitas, dll • Aktivitas Instrumental (IADL) : mengurus keuangan pribadi, memasak, menelepon, berbelanja ke pasar, bepergian, berobat, dll
Kriterianya : minimal ada 2 darigejalasebagaiberikut : • Tersesatbepergian • Kemunduranpekerjaanygdisaksikantemansekerja • Kesulitanmenyebutnamaataukata,sedangkantemannyatidakkesulitan • Sedikitmateriygdiingatsetelahmembacasatubabbuku • Sulitmengingatnamaorangygbarudiperkenalkan • Kehilanganatausalahmenaruhbarangberharga • Gangguankonsentrasi yang nyatapadatesklinis
Diagnosis MCI dipastikan setelah : • Mewawancarai teman/ anggota keluarga berkenaan fungsi intelek • Memeriksa pasien mencari gangguan kognitif secara objektif • Menyingkirkan gangguan psikiatrik, kerusakan otak seperti stroke, tumor atau efek obat-obatan
Definisi Demensia Suatu kondisi klinis yang ditandai oleh kemerosotan daya ingat, intelektualitas dan emosional. Sehingga mengakibatkan ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-hari secara normal.
Klasifikasi demensia • Berdasarkan umur : senilis, presenilis • Berdasarkan gejala klinis : global, afasik, visuo perseptif • Berdasarkan anatomi ; kortikal, subkortikal • Berdasarkan perjalanan penyakit : demensia “reversibel” + 10-12% disebabkan alkohol, obat-obat, kelainan psikiatri, penyakit meningitis, trauma kepala, hidrosefalus komunikan demensia “non reversibel”: proses degeneratif tergolong kedalamnya demensia yang paling banyak ditemui : demensia alzheimer dan vaskuler
Demensia Alzheimer • Biasanya ada faktor resiko : riwayat keluarga alzheimer, umur > 50 thn, penyakit down`s syndrome ,Parkinson, Apoe Allel 4, trauma kepala, pendidikan yang rendah, dll • Progresif, sangat kronis
Diagn. pasti dengan otopsi otak Jadi diagn cukup dengan diagnosis ”probable” Kriteria diagnosa “probable Alzheimer”: • Ditemukan demensia secara klinis (test mini mental) • Defisit 2 atau lebih bidang kognitif (memori, bahasa, atensi, orientasi, fungsi eksekutif, visuospatial) • Perburukan memori/kognitif progresif • Tak ada gangguan kesadaran • Tak ada penyakit otak dan gangguan sistemik (khas: perburukan intelektual dan tingkah laku, mengganggu pekerjaannya dan lingkungan)
Gejala klinis dibagi 3 stadium: 1 Std Amnesia : yang menonjol : amnesia diskalkulia, spontanitas, gangguanmemorijangkapendek, pertanyaanberulang-ulangtakmampuhafal no telpon, bingungterhadapmasalah, (memorijangkapanjang : baik) std iniberlangsung 2-4 tahun 2 Std Bingung, kognisi progresif, afasia, agnosia, apraksia, disorientasiwaktudantempat, mengem- bara, salahmengenalanak, suami, isteri, kadang- kadangbicara porno, std iniberlangsung 2-10tahun 3 Std Akhir (setelah 6-12 tahunsakit) akinetik, membisuhampirvegetatif, inkontinesia, lemah, langkahnyakecil-kecil, mudahterinfeksi (salurankemih, nafas).
Tujuan pengobatan • Mempertahankan kualitas hidup • Memperlambat progresivitas • Mengobati penyakit penyerta • Membantu keluarga, memberi informasi cara-cara penanganan yang manfaat
Terapi farmakologi • Golongan acetylcholin estrase inhibitor : • Donepizil hcl 1x5-10mg • Rivastigmin 1x1,5-6mg • Golongan esterogen me aktivitas cholinergik • Antioksidan • Nootropik agent • Golongan NSAID
Terapi non farmakologik bertujuan • Menentukan program aktivitas harian • Modifikasi perilaku • Informasi pelatihan kepada keluarga
Demensia Vaskuler • Disebabkan penyakit pembuluh darah serebral (ump : stroke) • Ditemukan infark multipel di otak • 15-25% dari semua demensia • onset pada usia yang lebih muda dan lebih mendadak dibanding Alzheimer
Gejala klinis • Biasanyamenyusulpenyakit stroke, munculdemensia, perjalananpenyakitbisamendatarataumembaik, kemudianmemburuklagidst … berfluktuasi “step wise” • Konfusimengembara • Kepribadianmasihterpeliharasampai std lanjut • Terdapatgejalalesidiotak: hemisparesegangguanesktrapiramidal, disathria, dll • Defisitmemorikurangmenonjoltapikognisilamban • Disfungsivisuospasial
Gambar : Perbedaan perjalanan klinis demensia Alzheimer dengan demensia Vaskuler Dikutip dari Brown MM (1993) vascular dementia Alzheimer`s Review 3(2)57-62 http://www.alzcot.org/info/vasculardementia.html
Diagnosis • Tentukan dulu apa ada demensia • Tentukan gangguan fungsi kognitif, memori, emosional • Perjalanan penyakit “gradual” atau “stepwise” • Periksa gejala stroke : kelainan neurogi fokal • Cari faktor resiko stroke, hipertensi, DM, cholesterol , merokok, dll
Pengobatan • Demensia vaskuler adalah akibat stroke sehingga penting di pikirkan pencegahan : “secondary stroke attack”. • Obat-obat • Galatamin 2 x 4 mg 2 x 8 mg • Rivastigmin 2 x 3 mg 2 x 6 mg • Donepezil 1 x 5 mg 1 x 10 mg • Pentoxifilin 3 x 400 mg • Piracetam 3 x 800 mg – 1200 mg • Ginkogiloba 2 x 40 mg – 60 mg • Vit V 2 x 100 unit
Pencegahan Sesuai dengan pencegahan serangan stroke ulang • Obati hipertensi, DM • Kendalikan hiperlipidemia • Hentikan rokok, alkohol • Diet yang sesuai • Gaya hidup sehat dengan olah raga, rendah garam, kurangi stress • Penderita dengan resiko tinggi, berikan obat anti agregasi trombosit.