1 / 63

METODE HARGA POKOK PROSES

METODE HARGA POKOK PROSES. PROCESS COSTING. Tujuan pembelajaran. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode harga pokok proses. Metode Harga pokok Proses. Metode harga pokok proses proses adalah :

palmer
Download Presentation

METODE HARGA POKOK PROSES

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE HARGA POKOK PROSES PROCESS COSTING

  2. Tujuanpembelajaran • Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode harga pokok proses

  3. Metode Harga pokok Proses Metode harga pokok proses proses adalah : cara penentuan harga yang membebankan biaya-biaya produksi selama periode tertentu kepada proses atau kegiatan produksi dan membagikannya secara merata kepada produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

  4. A. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses • Tujuan produksi adalah untuk mengisi persediaan di gudang dimana proses produksi dilakukan terus-menerus. • Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar. • Harga pokok produksi dihitung pada akhir periode, misalkan setiap akhir bulan. • BBB dan BTK yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah biaya sesungguhnya dikeluarkan • BOP yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah BOP yang sesungguhnya dikeluarkan atau BOP yang dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. • Media yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi adalah Laporan Harga Pokok Produksi

  5. KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES • Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalaha sebagai berikut : • 1. produk yang dihasilkan adalah produk standar • 2. produk yang dihasilkan dari bulun ke bulan adalah sama • 3. kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi stnadar untuk jangka waktu tertentu METODE HARGA POKOK PROSES VS PESANAN • Pengumpulan biaya produksi, HP pesanan mengumpulkan biaya produksi berdasarkan pesanan, metode HP proses mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per periode akuntansi • Perhitungan HP produksi per satuan, metode HP pesanan menghitung HP produksi per satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai diproduksi. Metode harga pokok proses menghitung HP produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selam periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir periode akuntansi

  6. METODE HARGA POKOK PROSES VS PESANAN • Penggolongan biaya produksi. Di dalam metode HP pesanan, biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode HP proses, pembedaan biaya produksi langsung dan tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (seperti perusahaan semen, pupuk, bumubu masak). Karena harga pokok per satuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya BOP dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi. • Unsur yang digolongkan dalam BOP. Di dalam metode HP pesanan, BOP terdiri atas biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode ini BOP dibebankan kapada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode HP proses, BOP pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun yang tidak langsung). Dalam metode HP proses ini, BOP dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu.

  7. MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI • 1. Menentukan harga jual produk Taksiran biaya produksi

  8. MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI • 2. Memantau Realisasi Biaya Produksi

  9. MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI • 3. Menghitung Laba atau Rugi Bruto Tertentu

  10. MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI • 4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca METODE HARGA POKOK PROSES – TANPA MEMPERHITUNGKAN PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL • Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi (Metode ini yang akan dipelajari) • Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi • Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan, dengan anggapan : • - produk hilang pada awal proses • - produk hilang pada akhir proses

  11. Penghitungan HP Produksi • HP Produk per Satuan= Biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu Jumlah produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan

  12. Perrbedaan karakteristik Pesanan dan Proses

  13. B. Laporan Harga Pokok Produksi Dalam Laporan Harga Pokok Produksi disajikan 3 jenis informasi : • Data Produksi • Biaya Dibebankan • Perhitungan Harga Pokok Harga pokok per unit dihitung dengan rumus berikut : Jumlah biaya Harga Pokok per unit = Unit setara Unit setara (produksi ekuivalen) adalah jumlah produksi dimana produk dalam pengolahan dinyatakan dalam ukuran selesai. Rumus : Unit Setara = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)

  14. Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur • Pengolahan Produk hanya melalui satu tahapan pengolahan • Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan

  15. C.1. Pengolahan Produk Melalui Satu Departemen Produksi Contoh : PT. ABC mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp. 30.000 Tenaga Kerja Rp.29.000 BOP Rp. 14.500

  16. Data Produksi Produk masuk proses : 15.000 unit Produk Dalam Proses Akhir : 2.500 unit BB 100 % dan BTK 80 % Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi

  17. PT. ABCLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI Data Produksi Produk masuk proses 15.000 unit Produk selesai 12.500 unit PDP Akhir (BB 100 %, BK 80 %) 2.500 unit + 15.000 unit Biaya Dibebankan Elemen BiayaJumlah BiayaUnit SetaraHP / unit BBB Rp 30.000 12.500+ (2500 x 100 %) = 15.000 Rp 2 BTK 29.000 12.500+ (2500 x 80 %) = 14.500 2 BOP 14.500 12.500+ (2500 x 80 %) = 14.500 1 Jumlah biaya Rp 73.500 Rp 5 dibebankan

  18. Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai 12.500 unit x Rp 5 Rp 62.500 Harga pokok PDP Akhir : BBB : 2500 x 100 % x Rp 2 = Rp 5000 BTK : 2500 x 80 % x Rp 2 = 4000 BOP : 2500 x 80 % x Rp 1 = 2000 + Rp 11.000 + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 73.500

  19. Contoh : PT. Hammer mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp. 10.000.000 Tenaga Kerja Rp.12.000.000 BOP Rp. 7.875.000 Data Produksi Produk masuk proses : 2.500 unit Produk Dalam Proses Akhir : 500 unit BB 100 %; BTK 80 %; BOP 50% Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi

  20. PT. ABCLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI Data Produksi Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai 2.000 unit PDP Akhir (BBB 100 %, BTK 80 %, BOP 50%) 500 unit + 2.500 unit Biaya Dibebankan Elemen BiayaJumlah BiayaUnit SetaraHP / unit BBB Rp 10.000.000 2.000+ (500 x 100 %) = 2.500 Rp . 4.000 BTK 12.000.000 2.000+ (500 x 80 %) = 2.400 5.000 BOP 7.875.000 2.000+ (500 x 50 %) = 2.250 3.500 Jumlah biaya Rp 29.875.000 Rp 12.500 dibebankan

  21. Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai 2.000 unit x Rp 12.500 Rp 25.000.000 Harga pokok PDP Akhir : BBB : 500 x 100 % x Rp 4.000 = Rp 2.000.000 BTK : 500 x 80 %x Rp 5.000 = 2.000.000 BOP : 500 x 50%x Rp 3.500 = 875.000+ Rp 4.875.000 Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 29.875.000

  22. Latihan 1 Contoh : PT. XYZ mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp. 50.000 Tenaga Kerja Rp.71.850 BOP Rp 23.950 Data Produksi Produk masuk proses : 25.000 unit Produk Dalam Proses Akhir : 3.500 unit BB 100 % dan BK 70 % Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi

  23. Latihan 2 • International Electronics membuat microchips dalam jumlah besar. Setiap microchips harus melalui perakitan dan pengujian. Total biaya perakitan selama Januari adalah. • Biaya bahan langsung 720.000, Biaya konversi 760.000, Total biaya manufaktur 1.480.000 • 10.000 microchip dimasukan dalam proses, namun hanya 9.000 yg selesai. Semua bahan langsung telah ditambahkan ke 1.000 microchip yg tersisa, dan hanya 50% yg diselesaikan dengan biaya konversi • Berapakah harga pokok produk selesai dan harga pokok produk akhir?

  24. C.2. Pengolahan Produk Melalui Beberapa Departemen Produksi Produk yang selesai diolah pada departemen pertama, selanjutnya ditransfer ke departemen berikutnya. Produk yang selesai diolah pada departemen terakhir akan ditransfer ke gudang barang jadi. Harga pokok pada departemen tertentu merupakan akumulasi dari harga pokok departemen-departemen sebelumnya.

  25. Contoh : PT. Bajuku Indah adalah sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian. Misalkan pakaian hanya diolah melalui dua departemen produksi yaitu Departemen Pemotongan dan Departemen Penyelesaian.

  26. Data ProduksidanBiayaProduksiselamabulanMaret 2012, bulanpertamadarikegiatanoperasionalperusahaanadalahsebagaiberikut : Data ProduksiDept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai yang ditransfer ke Dept Penyelesaian 2.400 unit Produk selesai yang ditransfer ke gudang 2.350 unit Produk Dalam Proses Akhir : BB 100 % dan BK 80 % 100 unit BK 90 % 50 unit

  27. Biaya Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Biaya Bahan Baku Rp 62.500.000 - Biaya Tenaga Kerja 14.880.000 9.580.000 Biaya Overhead Pabrik 24.800.000 Rp 11.975.000 Jumlah Biaya Rp 102.180.000 Rp 21.555.000 Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan Maret 2012

  28. PT. BAJUKU INDAHLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSIDEPARTEMEN PEMOTONGANMARET 2012 Data Produksi Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian 2.400 unit PDP Akhir (BB 100 % dan BK 80 %) 100 unit 2.500 unit + Biaya Dibebankan Elemen BiayaJumlah BiayaUnit SetaraHP / unit BBB Rp 62.500.000 2.400 + (100 x 100 %) = 2.500 Rp 25.000 BTK 14.880.000 2.400 + (100 x 80 %) = 2.480 6.000 BOP 24.800.000 2.400 + (100 x 80 %) = 2.480 10.000 Jumlah biaya Rp 102.180.000 Rp 41.000 dibebankan

  29. Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian : 2.400 unit x Rp 41.000 Rp 98.400.000 Harga pokok PDP Akhir : BBB : 100 x 100 % x Rp 25.000 = Rp 2.500.000 BTK : 100 x 80 % x 6.000 = 480.000 BOP : 100 x 80 % x 10.000 = 800.000 Rp 3.780.000 + + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 102.180.000

  30. PT. BAJUKU INDAHLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSIDEPARTEMEN PENYELESAIANMARET 2012 Data Produksi Produk yang diterima dari Dept. Pemotongan 2.400 unit Produk selesai yang ditransfer ke gudang 2.350 unit PDP Akhir (BK 90 %) 50 unit 2.400 unit + Biaya Dibebankan Elemen BiayaJumlah BiayaUnit SetaraHP / unit HP dari Dept P’tongan Rp 98.400.000 2.400 Rp 41.000 Biaya ditambahkan : BTK 9.580.000 2.350 + (50 x 90 %) = 2.395 4.000 BOP 11.975.000 2.395 5.000 + Jumlah biaya Rp 119.955.000 Rp 50.000 dibebankan

  31. Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang : 2.350 unit x Rp 50.000 Rp 117.500.000 Harga pokok PDP Akhir : HP dari Dept P’tongan : 50 x Rp 41.000 = Rp 2.050.000 BTK : 50 x 90 % x 4.000 = 180.000 BOP : 50 x 90 % x 5.000 = 225.000 Rp 2.455.000 + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 119.955.000

  32. Sebuah perusahaan memiliki dept A dan B. Sebanyak 3500 bahan baku masuk ke dept A untuk diolah. 3000 unit ditransfer ke B untuk diproses lbh lanjut. Seluruh bahan terpakai serta 80% biaya konversi untuk produk dalam proses akhir di A. Di dept B, produk yg selesai sebanyak 2800 dan dikirim ke gudang. Produk akhir dalam proses di B mengandung 80% biaya konversi.

  33. Untuk dept A, biaya bahan baku = 73.500 dan biaya tenaga kerja = 23.800, serta BOP sebesar 34.000 • Untuk dept B, biaya tenaga kerja = 14800, serta BOP sebesar 11840. • Buatlah laporan harga pokok produksi.

  34. D. Perlakuan Terhadap PDP Awal Produk dalam proses pada akhir periode (PDP Akhir) akan menjadi produk dalam proses pada awal periode berikutnya (PDP Awal). Perhitungan harga pokok jika terdapat PDP Awal dapat dilakukan dengan 2 metode : • Metode Rata-Rata • Metode FIFO

  35. Metode Rata-rata • Harga pokok PDP Awal dipecah kembali ke dalam setiap elemen biaya. • Setiap elemen biaya harga pokok PDP Awal langsung digabung dengan setiap elemen biaya bulan yang bersangkutan. • Tidak dibedakan asal dari produk selesai, apakah dari PDP Awal atau dari produksi sekarang.

  36. Rumus : Unit Setara = Produk Selesai + (PDP Akhir x TP) TP = Tingkat Penyelesaian

  37. Contoh : Pada bulan April PT. Bajuku Indah memotong kain untuk menghasilkan 2.500 helai pakaian. Data produksi dan biaya produksi bulan April 2012 adalah sebagai berikut :

  38. Data ProduksiDept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Produk Dalam Proses Awal : BB 100 % dan BK 80 % 100 unit BK 90 % 50 unit Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai yang ditransfer ke Dept Penyelesaian 2.450 unit Produk selesai yang ditransfer ke gudang 2.400 unit Produk Dalam Proses Akhir : BB 100 % dan BK 70 % 150 unit BK 80 % 100 unit

  39. Biaya ProduksiDept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Biaya Bahan Baku Rp 62.500.000 - Biaya Tenaga Kerja 14.850.000 9.740.000 Biaya Overhead Pabrik 24.750.000 Rp 12.175.000 Jumlah Biaya Rp 102.100.000 Rp 21.915.000 HPP Pemotongan PDP Akhir Maret: BBB Rp 2.500.000 BTK 480.000 BOP 800.000 HPP Penyelesaian PDP Akhir Maret: BBB Rp 2.050.000 BTK 180.000 BOP 225.000

  40. Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan April 2012 dengan menggunakan : Metode Rata-rata

  41. PT. BAJUKU INDAHLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSIDEPARTEMEN PEMOTONGANAPRIL 2012(Metode Rata-rata) Data Produksi PDP Awal ( BB 100 % dan BK 80 %) 100 unit Produk masuk proses 2.500 unit 2.600 unit + Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian 2.450 unit PDP Akhir (BB 100 % dan BK 70 %) 150 unit 2.600 unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya HP PDP Awal Biaya Bln April Jml Biaya US* HP/ unit BBB Rp 2.500.000 Rp 62.500.000 Rp 65.000.000 2.600 Rp 25.000 BTK 480.000 14.850.000 15.330.000 2.555 6.000 BOP 800.000 24.750.000 25.550.000 2.555 10.000 Jumlah biaya Rp 3.780.000Rp 102.100.000 Rp 105.880.000 Rp 41.000 dibebankan

  42. Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian : 2.450 unit x Rp 41.000 Rp 100.450.000 Harga Pokok PDP Akhir : BBB : 150 x 100 % x Rp 25.000 = Rp 3.750.000 BTK : 150 x 70 % x 6.000 = 630.000 BOP : 150 x 70 % x 10.000 = 1.050.000 Rp 5.430.000 + + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 105.880.000

  43. PT. BAJUKU INDAHLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSIDEPARTEMEN PENYELESAIANAPRIL 2012(Metode Rata-rata) Data Produksi PDP Awal (BK 90 %) 50 unit Produk yang diterima dari Dept Pemotongan 2.450 unit 2.500 unit + Produk selesai ditransfer ke Gudang 2.400 unit PDP Akhir (BK 80 %) 100 unit 2.500 unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya HP PDP Awal Biaya Bln April Jml Biaya US* HP/ unit HP dr D. P’tg Rp 2.050.000 Rp 100.450.000 Rp 102.500.000 2.500 Rp 41.000 BTK 180.000 9.740.000 9.920.000 2.480 4.000 BOP 225.000 12.175.000 12.400.000 2.480 5.000 Jumlah biaya Rp 2.455.000Rp 122.365.000 Rp 124.820.000 Rp 50.000 dibebankan

  44. Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang : 2.400 unit x Rp 50.000 Rp 120.000.000 Harga Pokok PDP Akhir : HP dari Dept P’tongan : 100 x Rp 41.000 = Rp 4.100.000 BTK : 100 x 80 % x 4.000 = 320.000 BOP : 100 x 80 % x 5.000 = 400.000 + Rp 4.820.000 Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 124.820.000

  45. Metode FIFO Harga pokok PDP Awal tidak perlu dipecah kembali ke dalam setiap elemen biaya. Setiap elemen biaya harga pokok PDP Awal tidak langsung digabung dengan setiap elemen biaya bulan yang bersangkutan. Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan terlebih dahulu PDP Awal, setelah itu baru menyelesaikan produk yang masuk proses bulan yang bersangkutan

  46. Rumus : Unit Setara = (PDP Awal x TP yang diperlukan) + Produksi Sekarang + (PDP Akhir x TP yang sudah dinikmati). Produksi Sekarang = Produk selesai – PDP Awal

  47. Contoh : Pada bulan April PT. Bajuku Indah memotong kain untuk menghasilkan 2.500 helai pakaian. Data produksi dan biaya produksi bulan April 2012 adalah sebagai berikut :

  48. Data ProduksiDept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Produk Dalam Proses Awal : BB 100 % dan BK 80 % 100 unit BK 90 % 50 unit Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai yang ditransfer ke Dept Penyelesaian 2.450 unit Produk selesai yang ditransfer ke gudang 2.400 unit Produk Dalam Proses Akhir : BB 100 % dan BK 70 % 150 unit BK 80 % 100 unit

  49. Biaya ProduksiDept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Biaya Bahan Baku Rp 62.500.000 - Biaya Tenaga Kerja 14.850.000 9.740.000 Biaya Overhead Pabrik 24.750.000 Rp 12.175.000 Jumlah Biaya Rp 102.100.000 Rp 21.915.000 HPP Pemotongan PDP Akhir Maret: BBB Rp 2.500.000 BTK 480.000 BOP 800.000 + Rp 3.780.000 HPP Penyelesaian PDP Akhir Maret: BBB Rp 2.050.000 BTK 180.000 BOP 225.000 + Rp 2.455.000

  50. Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan April 2012 dengan menggunakan : Metode FIFO

More Related