1 / 14

METODE HARGA POKOK PROSES- LANJUTAN

METODE HARGA POKOK PROSES- LANJUTAN. INA RATNASARI, SE. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL.

junior
Download Presentation

METODE HARGA POKOK PROSES- LANJUTAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE HARGA POKOK PROSES- LANJUTAN INA RATNASARI, SE

  2. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL Dalamsuatudepartemenproduksi, produk yang belumselesaidiprosespadaakhirperiodeakanmenjadipersediaanprodukdalamprosesawalperiodeberikutnya. Produkdalamprosesinimembawahargapokokproduksi per satuan yang berasaldariperiodesebelumnya yang kemungkinanakanberbedadenganhargapokokproduksi per satuan yang dikeluarkanolehdepartemenproduksi yang bersangkutandalamperiodesekarang.

  3. DUA METODE YANG DIGUNAKAN DALAM METODE HARGA POKOK PROSES • Metodehargapokok rata-rata tertimbang(weighted average cost methode) • Metodemasukpertama, keluarpertama(first in, first out methode) • Metodemasukterakhir, keluarpertama(last in, first-out methode)

  4. Contohmengenaipenentuanhargapokokbahanbaku yang dipakaidalamproduksi (material costing) PT. X padaawalperiodeterdapatpersediaanbahanbakusebanyak 100 kg yang hargapokoknyaRp. 1000 per kg. Dalamperiodetersebutterjadipembelianbahanbakusebanyak 400 kg denganhargaRp. 1.200 per kg. Jikapadaakhirperiodeternyatadiketahuijumlahbahanbaku yang digunakansebanyak 250 kg, makapenentuanhargapokoknyasebagaiberikut:

  5. METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG (WEIGHTED AVERAGE COST METHODE) Dalammetodeini, hargapokokpersediaanprodukdalamprosesawalditambahkankepadabiayaproduksisekarangdanjumlahnyakemudiandibagidengan unit ekuivalensiprodukuntukmendapatkanhargapokok rata-rata tertimbang. Hargapokok rata-rata tertimbanginikemudiandigunakanuntukmenentukanhargapokokprodukjadi yang ditransferkedepartemenberikutnyaataukegudangdengancaramengalikannyadenganjumlahkuantitasnya

  6. METODE FIFO (First in-First out Methode) Dalammetode FIFO menganggapbiayaproduksiperiodesekarangpertama kali digunakanuntukmenyelesaikanproduk yang padaawalperiiodemasihdalamproses, barukemudiansisanyadigunakanuntukmengolahproduk yang dimasukkandalamprosesperiodesekarang. Olehkarenaitudalamperhitungan unit ekuivalensi, tingkatpenyelesaianpersediaanprodukdalamprosesawalharusdiperhitungkan.

  7. Contoh : PT. RisaRimendimempunyai data produksidanbiayaproduksibulanJanuari 200X sebagaiberikut : Dept. A Dept. B Data produksi Produkdalamprosesawal BBB 100%, BK40% 4.000 kg BTK 20%, BOP 60% 6.000 kg Dimasukkandalamprosesini 40.000 kg Unit yang ditransferke Dept. B 35.000 kg Unit yang diterimadari Dept. A 35.000 kg Produkjadi yang ditransferkegudang 38.000 kg Produkdalamprosesakhir BBB 100%, BK70% 9.000 kg BTK 40%, BOP 80% 3.000 kg

  8. Rincianbiayaproduksi Dept. A Dept. B Hargapokokproduk dalamprosesawal Hargapokokdari dept. A - Rp. 11.150.000 BiayaBahan Baku Rp. 1.800.000 - BiayaTenagaKerjaRp. 1.200.000 Rp. 1.152.000 Biaya Overhead PabrikRp. 1.920.000 Rp. 1.140.000 BiayaProduksi BiayaBahan Baku Rp. 20.200.000 - BiayaTenagaKerjaRp. 29.775.000 Rp. 37.068.000 Biaya Overhead PabrikRp. 37.315.000 Rp. 44.340.000 Penyelesaiannyasebagaiberikut :

  9. TAMBAHAN BAHAN BAKU DALAM DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA Tambahanbahanbakumempunyaiduakemungkinan • Tidakmenambahjumlahproduk yang dihasilkanolehdepartemenproduksi yang mengkonsumsitambahanbahanbakutersebut • Menambahjumlahproduk yang dihasilkanolehdepartemenproduksi yang mengkonsumsitambahanbahanbakutersebut

  10. Contoh : PT. OKI SASONGKO memproduksiproduknyamelaluiduadepartemenproduksiyaitu : departemen A dan B . Bahanbakutidakhanyadiprosesdi Dept. A tetapiJugaditambahkandi Dept. B. Berikutrincian Data ProduksidanBiayaProduksipada Dept. B Data Produksi Dept. B • Produkdalamprosesawal BBB 100%,, BTK 20%, BOP 60% 6.000 kg • Unit yang diterimadari Dept. A 35.000 kg • Tambahanprodukkarenatambahan 4.000 kg bahanbaku • Produkjadi yang ditransferkeGudang 38.000 kg • Produkdalamprosesakhir 7.000 kg BBB 100%, BTK 40%, BOP 80%

  11. DATA BIAYA PRODUKSI Dept. B Hargapokokpersediaanprodukdalamprosesawal Hargapokokdari Dept. A Rp. 11.150.000 Biaya yang ditambahkan Dept. B BiayaBahan Baku Rp. 950.000 BiayaTenagaKerjaRp. 1.152.000 Biaya Overhead PabrikRp. 4.140.000 HargapokokkomulatifpersediaanprodukRp. 17.392.000 dalamprosesawal Hargapokok yang diterimadari Dept. A bulaniniRp. 77.019.000 BiayaProduksi Dept. B bulanini BiayaBahan Baku Rp. 15.000.000 BiayaTenagaKerjaRp. 37.068.000 Biaya Overhead PabrikRp. 44.340.000 JumlahBiayaproduksi Dept. B bulaniniRp. 96. 408.000 Penyelesaiannyasebagaiberikut :

  12. TERIMA KASIH

  13. LATIHAN SOAL Dept. A Dept. B Data produksi Produkdalamprosesawal BBB 100%, BK50% 5.000 kg BTK 20%, BOP 50% 6.000 kg Dimasukkandalamprosesini41.000 kg Unit yang ditransferke Dept. B 40.000 kg Unit yang diterimadari Dept. A 40.000 kg Produkjadi yang ditransferkegudang42.000 kg Produkdalamprosesakhir BBB 100%, BK60% 6.000 kg BTK 40%, BOP 70% 4.000 kg

  14. Dept. A Dept. B Hargapokokproduk dalamprosesawal Hargapokokdari dept. A - Rp. 11.150.000 BiayaBahan Baku Rp. 1.800.000 - BiayaTenagaKerjaRp. 1.200.000 Rp. 1.152.000 Biaya Overhead PabrikRp. 1.920.000 Rp. 1.140.000 BiayaProduksi BiayaBahan Baku Rp. 20.200.000 - BiayaTenagaKerjaRp. 29.775.000 Rp. 37.068.000 Biaya Overhead PabrikRp. 37.315.000 Rp. 44.340.000

More Related