1 / 44

KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DAN KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA

KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DAN KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA. I. INDIVIDU. Individu berasal dari kata latin, "individuum" yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

nassor
Download Presentation

KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DAN KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DAN KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA

  2. I. INDIVIDU • Individu berasal dari kata latin, "individuum" yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. • Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

  3. A. PertumbuhanIndividu Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.

  4. II. KELUARGA • Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

  5. 1) FungsiBiologis • Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan. • Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak-anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengatur rumah tangga bagi sang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Sehingga tepat pada waktunya ia sudah matang menerima barn dalam mengarungi hidup untuk rumah tangganya.

  6. 2) FungsiPemeliharaan • Keluargadiwajibkanuntukberusaha agar setiapanggotanyadapatterlindungdarigangguan-gangguansebagaiberikut : 1. gangguanudaradenganberusahamenyediakanrumah; 2. gangguanpenyakitdenganberusahamenyediakanobat-obatan; 3. gangguanbahayadenganberusahamenyediakansenjata, pagartembokdan lain-lain. Biladalamkeluargafungsiinitelahdijalankandengansebaik-baiknyasudahbarangtentuakanmembantuterpeliharanyakeamanandalammasyarakat pula. Sehinggaterwujudsuatumasyarakat yang terlepas/ terhindardarisegalagangguanapapun yang terjadi.

  7. 3) FungsiEkonomi • Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu : • kebutuhan makan dan minum • kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya • kebutuhan tempat tinggal. • Berhubung dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.

  8. 4) FungsiKeagamaan • Di negara Indonesia yang berideologi Pancasila berkewajiban pada setiap warganya (rakyat) untuk menghayati, mendalami dan mengamalkan Pancasila di dalam perilaku dan kehidupan keluarganya sehingga benar-benar dapat diamalkan P4 ini dalam kehidupan keluarga yang Pancasila. • Dengan dasar pedoman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian akan tercermin bentuk masyarakat yang Pancasila apabila semua keluarga melaksanakan P4 dan fungsi keluarga itu.

  9. 5) FungsiSosial • Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan_istilah sosialisasi.

  10. III. MASYARAKAT • Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sanna-sama ditaati dalam lingkungannya.

  11. HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT • Makna Individu • Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.

  12. Syarat-Syarat terjadinya Interaksi sosial Soekanto (2006;58) menyatkan bahwa interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yakni kontak sosial dan adanya komunikasi. Kontak Sosial Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yakni: • Kontak sosial antara orang perorangan. • Antara Orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya antara sekelompok manusia dengan orang perorangan. • Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lainnya

  13. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Ada empat bentuk interaksi sosial (Soekanto, 2006; 65-97) yakni kerja sama, akomodasi, persaingan dan konflik. 1. Kerja Sama. 2. Akomodasi 3. Persaingan 4. Kontravensi dan Konflik

  14. 5.Interaksi Sosial dan Struktur Sosial Masyarakat merupakan suatu sistem yang terorganisasi, dan sistem ini terjadi malalui interaksi antara individu dalam masyarakat. Oleh karena masyarakat merupakan suatu sistem yang terorganisasi, maka interaksi yang terjadi dalam masyarakat memiliki suatu pola (Macionis, 1989:150-156, Schaefer, 2006: 104-111). Sebagai contoh keluarga merupakan suatu unit sosial yang tidak saja terdiri dari individu-individu, melainkan juga terdiri dari status dan peran. Artinya interaksi yang terjadi antara individu itu selalu terjadi dalam konteks peran dan status yang dimiliki oleh individu sebagai anggota keluarga itu. Ayah bukan sekedar pribadi yang berjenis kelamin laki-laki tetapi dalam konsep ‘ayah’ itu sendiri terkandung peran dan status sosial, demikian halnya dengan ibu, anak dan anak-anak.

  15. 6. Status danPeranSosial Status Status adalah posisi sosial yang diakui yang miliki oleh individu dalam masyarakat. Stiap status meliputi sejumlah hak, kewajiban dan harapan-harapan yang mengarahkan interaksi sosial. Ada dua jenis status yakni ascribed status dan achieved status. Ascribed status adalah posisi sosial yang dimiliki oleh seseorang karena kelahiran sedangakan achieved status adalah posisi sosial yang dimiliki oleh seseorang karena kemapuan dan usaha individu. Kemampuan ini dapat diukur secara signifikant. Peran Komponen kedua dari interaksi sosial adalah peran. Peran berkaitan dengan pola-pola tingkah laku seorang individu sesuai dengan status yang dimilikinya. Oleh karena itu peran merupakan ekspresi dinamis dari status. Dengan perkataan lain, siapa yang memiliki status tertentu

  16. DefinisiMasyarakat (Society) Suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983)

  17. DefinisiMasyarakat (Society) Kolektifmanusiadalamarti yang seluas-luasnya yang terikatolehsuatukebudayaan yang merekapandangsama. (Koentjaraningrat, 1984)

  18. Jenis-JenisMasyarakat - 1(SoerjonoSoekanto, 1983) • Masyarakat abstrak (abstract society) • Masyarakat atomistik (atomistic society) • Masyarakat kasta (caste society) • Masyarakat konkret (concrete society) • Masyarakat ekstraktif (extractive society) • Mayarakat feodal (feudal society)

  19. Jenis-JenisMasyarakat(SoerjonoSoekanto, 1983) • Masyarakat organis (organic society) • Masyarakat petani (peasant society) • Masyarakat terencana (planned society) • Masyarakat majemuk (plural society) • Masyarakat subsisten (subsistence society) • Masyarakat tradisional (traditional society) • Masyarakat transisional (trantitional society)

  20. Jenis-JenisMasyarakat (Koentaraningrat, 1984) • Masyarakat adat (adat society) • Masyarakat desa (village society) • Masyarakat dinamis (dinamic society) • Masyarakat kota (urban society) • Masyarakat kontemporer (contemporary society) • Masyarakat modern (modern society) • Masyarakat organik (organic society)

  21. DefinisiKebudayaan(Culture) Hasil karya, rasa, dan cipta manusia yang didasarkan pada karsa. (Soerjono, Soekanto, 1983)

  22. DefinisiKebudayaan(Culture) Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya, dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya. (Koentjaraningrat, 1984)

  23. DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN • KONSEP-KONSEP DAN KONSEPSI-KONSEPSI KHUSUS MENGENAI PERGESERAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

  24. 2. PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI • Proses internalisasi, adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai saaat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya.

  25. 3. PROSES EVOLUSI SOSIAL • Proses Mikroskopik dan Makroskopik Dalam Evolusi Sosial. Proses evolusi dapat dianalisa secara mendetail(makroskopik) tetapi dapat dilihat secara keseluruhan, dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan besar yang telah terjadi(makroskopik). Proses evolusi sosial budaya secara makroskopik yang terjadi dalam suatu jangka waktu yang panjang, dalam antropologi disebut ”Proses-proses pemberi arah”, atau directional proses.

  26. 4. PROSES DIFUSI • Penyebaran unsur-unsur kebudayaan. Bersama dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia, turut tersebar pula berbagai unsur kebudayaan. Sejarah dari proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang disebut proses difusi itu merupakan salah satu objek penelitian ilmu antropologi, terutama sub ilmu antropologi diakronik. Proses difusi dari unsur-unsur kebudayaan antara lain diakibatkan oleh migrasi bangsa-bangsa yang berpindah dari suatu tempat ketempat lajn dimuka bumi.

  27. 5. AKULTURASI DAN ASIMILASI • Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.

  28. PEMBARUAN (INOVASI) • Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses inovasi tentu berkaitan penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invension.

  29. REMAJA, PEMUDA DAN PERMASALAHANNYA 1. PengertianRemaja, Pemuda • Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam­macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.

  30. 2. Masalah Dan Potensi Generasi Muda Berbagaipermasalahangenerasimuda yang munculpadasaatiniantara lain : • Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda. • Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya. • Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa. • Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem social lainnya. • Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kuranguya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah. • Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pede saan. • Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga. • Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika. • Belum adanya peraturan perundangan yang rnenyangkut generasi muda.

  31. PEMERINTAH NEGARA DAN WARGA NEGARA Pemerintah merupakan salah satu unsur penting daripada negara. Tanpa Pemerintah, maka negara tidak ada yang mengatur. Karena Pemerintah merupakan roda negara, maka tidak akan mungkin ada suatu negara tanpa Pemerintah. Dalam pengertian umum sering dicampuradukkan pengertian Pemerintah dan pemerintahan, seakan-akan keduanya adalah sama. Padahal jelas keduanya berbeda. Mengikuti pengertian pemerintahan dalam arti luas dan sempit tersebut, maka : • Pemerintah dalam arti luas : Adalah menunjuk kepada alat perlengkapan negara seluruhnya (aparatur negara) sebagai badan yang melaksanakan seluruh tugas/kekuasaan negara atau melaksanakan pemerintahan dalam arti luas. • Pemerintah dalam arti sempit : Adalah hanya menunjuk kepada alat perlengkapan perlengkapan negara yang melaksanakan pemerintahan dalam arti sempit.

  32. Tugas-tugasPemerintahan MenurutRyaasRasyid[1]membagitugas-tugaspokokpemerintahankedalam 7 bagian, yaitu: • Pemerintahbertugasmenjaminterciptanyakondisikeamanannegaradarisegalakemungkinanterjadinyaancamandariluarberupapenghancurankeamanandandaridalamberupabentrokanantarwarga yang menye­babkantergulingnyapemerintahan yang syah; • Memeliharaketertibandenganmencegahterjadinyabentrokanantarwarga; • Menegakkankeadilankepadasetiapwarganegaratanpamembeda-bedakanstatusnya, apapun yang melatarbe­lakangikeberadaanmereka; • Melakukanpekerjaanumumdengancaramembangunfasilitasjalan, pendidikandansebagainya; • Meningkatkankesejahteraansosial, membantuorangmiskin, memeliharaorangcacat, anakterlantarsertakegiatansosiallainnya; • Menerapkankebijakanekonomi yang menguntungkanrakyatbanyaksepertipengendalikanlajuinflasi, men­dorongterciptanyalapangankerjabaru, memajukanperdagangandomestikdansebagainya; • Membuatdanmenerapkankebijakanpemeliharaansumberdayaalamdanlingkunganhidup. ____________________________________[1] Muhammad RyaasRasyid, MaknaPemerintahan. (Jakarta: PT MutiaraSumberWidjaya. Jakarta. 2000). Hlm. 11-12.

  33. NEGARA DAN WARGA NEGARA • Pengertian Unsur penting suatu negara yang lain adalah rakyat. Tanpa rakyat, maka negara itu hanya ada dalam angan-angan. Termasuk rakyat suatu negara adalah meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan negara tersebut dan tunduk pada kekuasaan negara tersebut. Dalam hubungan ini rakyat diartikan sebagai kumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persatuan dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.

  34. HakdanKewajibanWarga Negara • Apabila kita melihat pasal-pasal dalam UUD 1945, maka akan dapat kita temukan beberapa ketentuan tentang hak-hak warga negara, misalnya, pendidikan, pertahanan dan kesejahteraan sosial. • Tiap-tiapwarganegaraberhakataspekerjaandanpenghidupan yang layakbagikemanusiaan. • Tiap-tiapwarganegaraberhakikutsertadalamusahapembelaannegara. • Tiap-tiapwarganegaraberhakmendapatkanpengajaran.

  35. TentangKemerdekaanWarga Negara Selain pasal-pasal yang menyebutkan hak warga negara maka terdapat pula beberapa pasal yang menyebutkan tentang kemerdekaan warga negara dalam UUD’45: Pasal 27 (1): Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan (hak memilih dan dipilih). Pasal 29 (2): Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (hak untuk beragama dan beribadat menurut kepercayaan masing-masing, selama agama dan kepercayaan itu diakui Pemerintah). Pasal 28: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menge luarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. (hak bersama dan mengeluarkan pendapat).

  36. Kewajiban Warga Negara Indonesia • Di samping itu dua ketentuan dengan tegas menyebutkan tentang kewajiban warga negara : • Pasal 27 (1) : Segala warga negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. • Pasal 30 (1) : Tiap-tiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

  37. 1. PengetianStratifikasiSosial • stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).[1] • stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.

  38. 2. Perbedaan Stratifikasi Sosial dengan Status Sosial • Status atau kedudukan yaitu posisi seseorang didalam masyarakat yang didasarkan pada hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu. Dalam teori Sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah status (kedudukan) dan role (peranan). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam sistem pelapisan masyarakat. • Dengan demikian status sosial atau kedudukan sosial merupakan unsur yang membentuk terciptanya stratifikasi sosial, sedangkan stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial yang disusun dari status-status sosial.

  39. 4. Tiga Lapisan Sosial dengan Dasar Kualitas Pribadi a. Jenis Kelamin • Pada sebagian masyarakat Indonesia kedudukan laki-laki dinilai lebih tinggi daripada kedudukan wanita. Laki-laki yang menjadi kepala keluarga/rumah tangga dihormati oleh isteri dan anak-anak mereka. b. Senioritas • Senioritas disini dapat berarti senioritas usia maupun generasi. Kedudukan yang lebih tua lebih tinggi daripada yang muda. c. Keturunan • Keturunan bangsawan dianggap lebih tinggi daripada keturunan rakyat jelata.

  40. PENDUDUK KOTA DAN DESA • Pengertian Masyarakat Kota dan Karakteristiknya • Kota, menurut definisi universal, adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasar­kan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum.

  41. Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan • Pertentangan antara kota dan desa, awal mulanya bukan sesuatu hal yang harus dibesar-besarkan. Sifatnya komple­men. Kota acapkali merupakan tempat raja bersemayam, teritori dimana tidak lagi dijumpai sawah-sawah, tempat peribadatan, pusat perdagangan. Dua hal, desa dan kota, merupakan sebentuk kehidupan yang utuh dan saling melanjutkan. Namun ketika muncul gairah produksi ala modern, cara pandang dan gaya hidup berubah, menjadi era industri (produksi) manusia hanya unsur dari gegap sistem produksi:tenaga kerja. Hanya salah satu dari alat produksi yang lain seperti modal, SDA, teknologi dan lain-lain.

  42. Ciri-ciriuntuk membedakan antara desa dan kota • jumlah dan kepadatan penduduk; • lingkungan hidup; • mata pencaharian; • corak kehidupan sosial; • stratifikasi sosial; • mobilitas .sosial; • pola interaksi sosial; • solidaritas sosial; dan • kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

  43. TeknologidanMasalahnya • Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi, selain mempermudah kehidupan manusia, mempunyai dampak sosial yang sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu sendiri.

  44. Hubungan IPTEK danKemiskinan • Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Hal itu sudah sejak lama oleh sarjana ekonomi di banyak negara digeluti dan dipecahkan, dan setiap kali pula pemecahannya lobs dari genggaman, dan berkembang inenjadi masalah baru. Berbicara tentang masalah kemiskinan akan dihadapkan kepada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial, dan persoalan yang lebih jauh; bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan.

More Related