1 / 29

DRAINASE LAPANGAN TERBANG

DRAINASE LAPANGAN TERBANG. Kuliah DRAINASE Wahyu Widiyanto Unsoed. PENGERTIAN Beberapa istilah kebandarudaraan yang perlu diketahui adalah sebagai berikut (Basuki, 1996; Sartono, 1996 dan PP No. 70 thn 2001):.

miles
Download Presentation

DRAINASE LAPANGAN TERBANG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DRAINASE LAPANGAN TERBANG Kuliah DRAINASE Wahyu Widiyanto Unsoed

  2. PENGERTIANBeberapa istilah kebandarudaraan yang perlu diketahui adalah sebagai berikut (Basuki, 1996; Sartono, 1996 dan PP No. 70 thn 2001): • Airport: Area daratan atau air yang secara regular dipergunakan untuk kegiatan tinggal landas (take-off) and mendarat (landing) pesawat udara, dilengkapi dengan fasilitas untuk pendaratan, parkir pesawat, perbaikan pesawat, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dilengkapi dengan fasilitas keamanan dan terminal building untuk mengakomodasi keperluan penumpang dan barang dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi. • Kebandarudaraan: meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan bandar udara (bandara) dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi sebagai bandara dalam menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalulintas pesawat udara, penumpang, barang dan pos.

  3. Airfield: Area daratan atau air yang dapat dipergunakan untuk kegiatan tinggal landas (take-off) dan mendarat (landing) pesawat udara. Fasilitas untuk pendaratan, parkir pesawat, perbaikan pesawat dan terminal building untuk mengakomodasi keperluan penumpang pesawat. • Aerodrom: Area tertentu baik di darat maupun di air (meliputi bangunan sarana dan prasarana, instalasi infrastruktur dan peralatan penunjang) yang dipergunakan baik sebagian maupun keseluruhannya untuk kedatangan & keberangkatan penumpang dan barang, serta pergerakan pesawat terbang. Namun aerodrom belum tentu dipergunakan untuk penerbangan yang terjadwal.

  4. Landing area: Bagian dari lapangan terbang yang dipergunakan untuk tinggal landas dan mendarat. Tidak termasuk terminal area.  • Landing strip: Bagian yang bebentuk panjang dengan lebar tertentu yang terdiri atas bahu (shoulders) dan landas pacu (runway) untuk tempat tinggal landas dan mendarat pesawat terbang.   • Runway (landas pacu): Bagian memanjang dari sisi darat aerodrom yang disiapkan untuk tinggal landas dan mendarat pesawat terbang.  • Taxiway: Bagian sisi darat dari aerodrom yang dipergunakan pesawat untuk berpindah (taxi) dari runway ke apron atau sebaliknya.

  5. Apron: bagian aerodrom yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk parkir, menunggu, mengisi bahan bakar, mengangkut dan membongkar muat barang dan penumpang. Perkerasannya dibangun berdampingan dengan terminal building.     • Holding apron: bagian dari aerodrom area yang berada di dekat ujung landasan yang dipergunakan oleh pilot untuk pengecekan terakhir dari semua instrumen dan mesin pesawat sebelum take off. Dipergunakan juga untuk tempat menunggu sebelum take off.    

  6. Sketsa umum fasilitas bandara

  7. Manchester Pitsburg

  8. Bandara Soekarno-Hatta Padang

  9. Landas Pacu (Runway) • Runwayadalah jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk mendarat (landing) atau lepas landas (take off). Menurut Horonjeff (1994) sistem runway di suatu bandara terdiri dari perkerasan struktur, bahu landasan (shoulder), bantal hembusan (blast pad), dan daerah aman runway (runway end safety area).

  10. Perkerasan & Bahu 1)Perkerasan strukturmendukung pesawat sehubungan dengan beban struktur, kemampuan manuver, kendali, stabilitas dan kriteria dimensi dan operasi lainnya.  2)Bahu landasan (shoulder) yang terletak berdekatan dengan pinggir perkerasan struktur menahan erosi hembusan jet dan menampung peralatan untuk pemeliharaan dan keadaan darurat.

  11. Bantal Hembus 3)Bantal hembusan (blast pad)adalah suatu daerah yang dirancang untuk mencegah erosi permukaan yang berdekatan dengan ujung-ujung runway yang menerima hembusan jet yang terus-menerus atau yang berulang. ICAO menetapkan panjang bantal hembusan 100 feet (30 m), namun dari pengalaman untuk pesawat-pesawat transport sebaiknya 200 feet (60 m), kecuali untuk pesawat berbadan lebar panjang bantal hembusan yang dibutuhkan 400 feet (120 m). Lebar bantal hembusan harus mencakup baik lebar runway maupun bahu landasan (Horonjeff , 1994). 

  12. Daerah Aman Runway 4)Daerah aman runway (runway end safety area) adalah daerah yang bersih tanpa benda-benda yang mengganggu, diberi drainase, rata dan mencakup perkerasan struktur, bahu landasan, bantal hembusan dan daerah perhentian, apabila disediakan. Daerah ini selain harus mampu untuk mendukung peralatan pemeliharaan dan dalam keadaan darurat juga harus mampu mendukung pesawat seandainya pesawat karena sesuatu hal keluar dari landasan.

  13. Tampak atas unsur-unsur runway

  14. Terminal Building: Bagian dari aeroderom difungsikan untuk memenuhi berbagai keperluan penumpang dan barang, mulai dari tempat pelaporan ticket, imigrasi, penjualan ticket, ruang tunggu, cafetaria, penjualan souvenir, informasi, komunikasi, dan sebagainya.    

  15. SISTEM DRAINASE • Sistem drainase lapangan terbang biasanya terdiri dari : a. drainase permukaan b. drainase bawah permukaan

  16. Dua tipe tampang melintang lapangan terbang Shoulder Run way Shoulder

  17. FUNGSI DRAINASE LAPANGAN TERBANG • Intersepsi dan mengalirkan air permukaan dan air tanah yang berasal dari lokasi di sekitar lapangan terbang. • Membuang air permukaan dari lapangan terbang • Membuang air bawah tanah dari lapangan terbang

  18. DRAINASE PERMUKAAN • Berfungsi untuk menangani air permukaan di sekitar lapangan terbang, khususnya yang berasal dari hujan. • Langkah perencanaan : a. menentukan debit rencana (berupa aliran permukaan/runoff) b. menentukan layout drainase permukaan

  19. Debit Rencana • Debit rencana sama dengan besarnya aliran permukaan. • Dapat ditentukan dengan rumus rasional. • Hujan rencana harus mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomis. • FAA menyarankan : - untuk lapangan terbang sipil digunakan hujan rencana dengan kala ulang 5 tahun - untuk lapangan terbang militer digunakan hujan rencana dengan kala ulang 2 tahun.

  20. Layout Drainase Permukaan • Penentuan layout sistem drainase permukaan didesain berdasarkan hasil akhir peta kontur landasan pacu (runway), landasan taksi (taxiway), dan apron. • Layout harus dapat menghindari gerusan dan pengendapan saluran. • Jika digunakan saluran bulat maka diameter minimumnya tidak boleh kurang dari 12 inchi (30 cm). • Jarak antar inlet (lubang pemasukan) ke arah memanjang berkisar antara 60 – 120 m sedangkan jauhnya tidak lebih dari 75 ft (22,5 m) dari tepi perkerasan. • Inlet pada apron diletakkan pada perkerasan.

  21. Contoh bagian dari layout drainase lapangan terbang Taxiway Runway Outlet

  22. DRAINASE BAWAH PERMUKAAN Berfungsi : • membuang air dari base course • membuang air dari subgrade di bawah permukaan • menerima, mengumpulkan, dan membuang air dari mata air atau lapisan tembus air.

  23. Untuk saluran bawah tanah dapat dipakai pipa berlubang dengan bahan pipa terbuat dari metal, beton, PVC,dll. Lubang-lubang biasanya meliputi sepertiga dari keliling pipa. Berdasarkan pengalaman, pipa dengan diameter 6 in (15 cm) sudah cukup untuk mengalirkan air.

  24. Detail potongan melintang drainase bawah permukaan lapangan terbang Perkerasan Turf Base course drainage Subgrade Material filter dipadatkan Muka air tanah setelah drainase Pipa 6” 6” 18”

  25. Pedoman/Peraturan2 : • FAA (Federal Aviation Administration) • ICAO (International Civil Aviation Organization) • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan • Kepmen Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.

  26. Selanjutnya, silakan cari ilmu sendiri ya….

More Related