1 / 29

FORMULIR PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI KAPAL

FORMULIR PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI KAPAL. Nandipinta,SKM,M.Epid ( Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok ). PENDAHULUAN. Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mempunyai tugas :

manju
Download Presentation

FORMULIR PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI KAPAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FORMULIR PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI KAPAL Nandipinta,SKM,M.Epid ( Kepala Kantor KesehatanPelabuhanKelas I TanjungPriok )

  2. PENDAHULUAN Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mempunyai tugas : • Pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina & penyakit menular potensial wabah, • Kekarantinaan, • Pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan, • Serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan serta public health emergency of international concern (PHEIC)).

  3. Salah satu kegiatannya adalah : menyelenggarakan fungsi pengawasan dan pemeriksaan hygiene sanitasi kapal laut, karena kapal termasuk salah satu faktor risiko yang dapat menjadi sumber penularan penyakit menular atau kontaminasi termasuk vektor dan reservoir. Hal ini sejalan dengan amanat International Health Regulation (IHR) 2005 pada pasal 22 ayat 1 point.

  4. Padaamanat International Health Regulation (IHR) 2005 pada pasal 22 ayat 1 point (a) yang berbunyi,”Pihak yang berkompeten harus bertanggung jawab atas pemantauan bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang, paket pos dan jenazah yang berangkat dari wilayah terjangkit, guna menjaga kondisi sedemikian rupa sehingga bebas dari sumber penyakit menular atau kontaminasi, termasuk vektor dan reservoir”.

  5. Untuk pelaksananan pengawasan alat angkut (kapal) agar dapat berjalan dengan baik diperlukan : • Tenaga pelaksana yang berkompeten, • Peralatan yang memadai • Instrumen atau form pemeriksaan yang baik. Instrumen pemeriksaan harus dapat menjamin bahwa semua unsur yang diawasi di alat angkut/ kapal dapat diakomodir, sehingga hasil pemantauan/pemeriksaan dapat menggambarkan keadaan kapal yang sebenarnya

  6. Instrumen pemeriksaan higiene sanitasi kapal yang ada saat ini belum dapat menggambarkan keadaan kapal dari hasil pemeriksaan atau belum mencakup semua variabel/unsur yang ada di kapal • masih mempergunakan instrumen untuk sertifikat DC/DEC yang fokus pemeriksaannya hanya kepada vektor dan binatang penular penyakit. • Dalam amanat International Health Regulation (IHR) 2005 sertifikat kapal yang diterbitkan adalah SSCC/SSCEC, yang fokus pemeriksaannya lebih luas yaitu semua unsur higiene sanitasi kapal yang menjadi dasar penerbitannya

  7. Oleh karena itu KKP Kelas I Tanjung Priok menyusun instrumen pengawasan atau pemeriksaan hygiene santasi kapal untuk dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penerbitan SSCC/ SSCEC. Instrumen ini mengacu kepada Handbook for inspection of Ships and Issuance of Ship Sanitation Certificates terbitan 2011 dari WHO. Hasil instrumen ini setelah dinilai akan menghasilkan informasi keadaan hygiene sanitasi kapal yang sebenarnya dengan cara pembobotan.

  8. PEMBOBOTAN • Untuk melakukan penilaian hygiene sanitasi kapal kita perlu menetapkan 4 (empat) kelompok variabel utama penilaian hygiene sanitasi kapal, yaitu: • Variabel utama ruangan, • Vektor, • Makanan minuman, • Limbah dan kolam renang

  9. Masing-masing variabel utama tersebut diberi bobot berdasarkan dampak terhadap kesehatan ( kematian, kesakitan dan kecatatan), yaitu: • Ruangan 10 • Vektor 30 • Makanan/minuman 50 • Limbah dan kolam renang 10 Dimana jumlah total bobot tersebut menjadi 100 yang merupakan angka optimal .

  10. Kemudian variabel utama dibagi menjadi 4 (empat) Bagianvariabel, yaitu : • Variabel Utama Ruangan (bobot 10) • Variabel Utama Vektor (bobot 30) • Variabel Utama Makanan/minuman( bobot 50) • Limbah dan kolam renang (bobot 10)

  11. VARIABEL UTAMA RUANGAN Variabel Utama Ruangan Terdiri dari 8 (delapan) Variable, yaitu : • Dapur • Ruang Rakit Makanan • Gudang • Ruang Tidur ABK • Ruang Tidur Penumpang • Geladak • Ruang Mesin • Fasilitas Medik

  12. VARIABEL UTAMA VEKTOR Variabel Utama Vektor Terdiri dari 1 (satu) Variabel, yaitu : Vektor dan Binatang Penular Penyakit.

  13. VARIABEL UTAMA MAKANAN/MINUMAN Variabel Utama Makanan / Minuman Terdiri dari 3 (tiga) Variabel, yaitu : • Makanan • Air Minum • Air bersih

  14. VARIABEL UTAMA LIMBAH DAN KOLAM RENANG Variabel Utama Limbah dan Kolam Renang Terdiri dari 6 (enam) Variabel, yaitu : • Air tergenang • Kolam Renang • Limbah Cair • Sampah medik / padat • Sampah • Air Balast

  15. CARA PENILAIAN • Penilaiandilakukandengan menggunakan formulir pemeriksaan hygiene sanitasi kapal (terlampir) Misalnya dapur: komponen bersih dinilai dengan cara visual, apabila bersih maka diisi dengan sub bobot 30, bila tidak bersih maka diisi 0 (nol) • Nilai diisi berdasarkan sub bobot dari komponen yang dinilai dengan ketentuan sebagai berikut: • Komponen yang dinilai memenuhi syarat, maka nilai = sub bobot • Komponen yang dinilai tidak memenuhi syarat, nilai = 0 (nol). Misalnya dapur: komponen bersih dinilai dengan cara visual, apabila bersih maka diisi dengan sub bobot 30, bila tidak bersih maka diisi 0 (nol)

  16. Skor adalah Nilai dibagi dengan 100, dikalikan dengan bobot  variabel. Misalnya : Komponen bersih dinilai dengan cara visual, apabila bersih maka nilai diisi dengan sub bobot 30, sehingga skor komponen bersih tersebut adalah (30/100) x 30 = 9 • Skor dari variabel didapat dengan cara menjumlahkan skore semua sub variabel. Misalnya : Skor variabel dapur adalah hasil penjumlahan dari skor sub variabel: • Bersih 9 • Pertukaran udara 9 • Pencahayaan baik 6 • Cara pencucian baik 6 Maka skor atau sub total dari variabel dapur adalah jumlah dari (9 + 9 + 6 + 6) = 30

  17. Skor dari Variabel Utama Untuk mengetahui Skor Variabel Utama dilakukan dengan cara : • Menjumlahkan semua skor variabel. • Hasil penjumlahan semua skore dibagi 100, dikali bobot variabel utama (jumlah skor variabel/100 x bobot) Misalnya: skor variabel utama ruangan adalah: • Jumlahkan semua skor variabel yaitu : • Dapur 30 • Ruang rakit makanan 20 • Gudang 10 • Ruang tidur ABK 10 • Ruang tidur penumpang 10 • Geladak 10 • Ruang mesin 5 • Fasilitas medik 5 Jumlah skor variabel utama: (30 + 20 + 10 +10 + 10 + 5 + 5) = 100 • Maka Skor Variabel Utama ruangan adalah (100/ 100) X 10 = 10

  18. Skore kapal Untuk mengetahuin skor Kapal dilakukan dengan cara menjumlahkan semua skor variabel Utama, yaitu: • Ruangan • Vektor • Makanan/minuman • Limbah dan kolam renang Misalnya: skor Kapal adalah: • Jumlahkan semua skor variabel yaitu : • Ruangan = 10 • Vektor = 30 • Makanan/minuman = 50 • Limbah dan kolam renang = 10 • Maka Skor Kapal adalah (10+30+50+10) = 100

  19. Hasil penilaian risiko Untuk menilai risiko pada Kapal adalah sebagai berikut : • Jikajumlahskorkapal ≥ 90, maka kapal mempunyai RisikoRendah • Jikajumlahskorkapal < 90 maka kapal mempunyaiRisikoTinggi

  20. SEKIAN & TERIMA KASIH

More Related