1 / 34

ASKEB KELUARGA

ASKEB KELUARGA. Pengertian keluarga : Keluarga adalah Perkumpulan dua atau lebih indiv id u yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.

lynnea
Download Presentation

ASKEB KELUARGA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASKEB KELUARGA Pengertiankeluarga : • Keluarga adalah Perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain. • Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkanperkembanganfisik, mental, emosionaldan social daritiapanggota.. (Duvall) • Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan (WHO)

  2. Keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyaiikatanperkawinan, keturunan/hubungansedarahatauhasiladopsi, anggotatinggalbersamadalamsaturumah, anggotaberinteraksidanberkomunikasidalamperan social, sertamempunyaikebiasaan/kebudayaan yang berasaldarimasyarakat, tetapimempunyaikeunikantersendiri. (Bergess) • Menurut Helvie (1981), Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. (Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya) • Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaansaling ketergantungan. (Depkes RI)

  3. Karakteristik keluarga adalah : • Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi; • Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memerhatikan satu sama lain; • Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial sebagai suami, istri, anak, kakak dan adik. • Mempunyai tujuan menciptakan, mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

  4. STRUKTUR KELUARGA • Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudarasedarah dalam beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. • Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. • Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. • Patrilokal : sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah suami. • Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri

  5. Ciri-ciri Struktur Keluarga • Terorganisasi, yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga. • Ada keterbatasan, di mana setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. • Ada perbedaan dan kekhususan, yaitun setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

  6. TIPE KELUARGA • Traditional Nuclear. Kelurga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah. • Extended Family. Extended Family adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagianya. • Reconstituted Nuclear. Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru.

  7. Middle Age/Aging Couple. Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier. • Dyadic Nuclear. Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satu bekerja di luar rumah. • Single Parent. Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah/diluar rumah.

  8. Dual Carrier. Suami istri atau keduannya berkarier dan tanpa anak. • Commuter Married. Suami istri/keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu. • Single Adult. Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk menikah. • Three Generation. Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah. • Institutional. Anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.

  9. Comunal. Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas. • Group Marriage. Satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak. • Unmaried Parent and Child. Ibu dan anak di mana perkawinan tidak dihendaki, anaknya di adopsi. • Cohibing Cauple. Dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.

  10. FUNGSI KELUARGA • Fungsi biologis, yaitu untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga. • Fungsi psikologis, yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga, memberikan perhatian di antara keluarga, memberikan kedewasaan kepribadian anggota keluarga, serta memberikan identitas pada keluarga.

  11. Fungsi sosialisasi, yaitu membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing dan meneruskan nilai-nilai budaya. • Fungsi ekonomi, yaitu mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga saat ini dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang. • Fungsi pendidikan, yaitu menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan,membetuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa, serta mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

  12. KELUARGA SEJAHTERA Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang sah serta mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kebutuhan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dann lingkungan.

  13. TUJUAN KELUARGA SEJAHTERA • Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang masalah yang dihadapi • Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menganalisis potensi dan peluang yang dimilikinya. • Meningkatkan kemauan masyarakat dalam memecahkan masalahnya secara mandiri. • Meningkatkan gotong-royong dan kesetiakawanan sosial dalam membantu keluarga, khususnya keluarga prasejahtera untuk meningkatikan kesejahteraannya.

  14. Tahapan Keluarga Sejahtera Keluarga prasejahtera : keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan, atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih idikator keluarga sejahtera tahap I.

  15. Keluarga sejahtera tahap I: keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, kebutuhan psikologis keluarga meliputi : kebutuhan pendidikan, keluarga berencana (KB), interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

  16. Keluargasejahtera I telahdapatmemenuhikebutuhandasar 1 s/d 5, yaitu : • Melaksanakanibadahmenurutagamanyaolehmasing-masinganggotakeluarga • Padaumumnyaanggotakeluargamakan 2 kali/hr ataulebih • Seluruhanggotakeluargamemilikipakaian yang berbedauntukaktivitasdirumah, bekrja, sekolahdanbepergian • Lantairumahterluasbukanlantaitanah • Bilaanaksakitdan/atau PUS inginber KB dibawakesaranakesehatan

  17. Keluarga sejahtera tahap II: keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal serta telah dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. Pada keluarga sejahtera II kebutuhan fisik, social dan psikologis telah terpenuhi.

  18. Keluarga sejahtera tahap III : keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis, dan pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontibusi) yang maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam bentuk material, keuangan untuk sosial kemasyarakatan, dan belum berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Pada keluarga sejahtera III, kebutuhan fisik, sosial, psikologis, dan pengembangan telah terpenuhi. Namun, kepedulian social belumterpenuhi.

  19. Keluarga sejahtera tahap III plus: keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangannya telah terpenuhi, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi pada masyarakat. Indikator keluarga sejahtera tahap III plus adalah indikator pada keluarga sejahtera tahap III ditambah dengan komponen-komponen berikut ini : • Secara taratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk material. • Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasna/institusi masyarakat.

  20. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan • Keluarga merupakan bagian dari masyarakat yang dapat dijadikan sebagai gambaran manusia. • Perilaku keluarga dapat menimbulkan masalah kesehatan, tetapi dapat pula mencegah masalah kesehatan dan menjadi sumber daya pemecah masalah kesehatan. • Masalah kesehatan di dalam keluarga akan saling mempengaruhi terhadap individu dalam keluarga. • Keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan potensi tiap individu dalam keluarga. • Keluarga merupakan pengambil keputusan dalam mengatasi masalah. • Keluarga merupakan saluran yang efektif dalam menyalurkan dan mengembangkan kesehatan kepada masyarakat.

  21. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA • Tahap I : pasangan baru atau keluarga baru (beginning family) • Tahap II : keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family) • Tahap III : keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool) • Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah sekolah (families with school children) • Tahap V : keluarga dengan anak remaja (families with teenagers) • Tahap VI : keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launhcing center families) • Tahap VII : keluarga usia pertengahan (middle age families) • Tahap VIII : keluarga usia lanjut

  22. TugasKesehatanKeluarga : • Mengenalmasalahkesehatankeluarga • Membuatkeputusantindakankesehatan yang tepat • Memberiperawatanpadaanggotakeluarga yang sakit • Mempertahankansuasanarumah yang sehat • Menggunakanfasilitaskesehatan yang adadimasyarakat

  23. Tipediagnosaasuhankeluarga : • Diagnosaaktual : defisitataugangguankesehatan • Diagnosarisikotinggi : ancamankesehatan • Diagnosapotensial : keadaansejahtera /wellness

  24. PROSES SKORING MASALAH KESEHATAN KELUARGA

  25. Empat kriteria penentuan prioritas masalah : • Sifat masalah • Kemungkinan masalah dapat diubah • Potensi masalah untuk dicegah • Menonjolnya masalah SKOR X BOBOT ANGKA TERTINGGI

  26. Keluarga Pak Rahman: Istri Pak R (43 tahun) sedang hamil 7 bulan, belum pernah ANC, riwayat persalinan dengan paraji yang kebetulan masih saudaranya. Status Paritas : G V, PIII, AI. Akhir-akhir ini Ibu R sering mengeluh sakit kepala dan merasa lebih gemuk dari beberapa hari sebelumnya, menurut ibu R hal tsb biasa dialami oleh ibu hamil dan tdk perlu dikhawatirkan. Anak paling kecil saat ini berusia 16 bulan dan belum pernah diimunisasi dengan alasan takut demam. Anak pertama perempuan dan berusia 13 tahun.

  27. MASALAH • BUMIL RESTI  skor : 2 5/6 • TDK AKSEPTOR KB  skor : 2 3/6 • ANAK TDK DIIMUNISASI  skor : 2 1/3 • KELUARGA TIDAK PHBS  skor : 2 1/3 • ADA ANAK USIA REMAJA  skor : 1 1/2

  28. MASALAH • BUMIL RESTI  skor : 4 1/6 • TDK AKSEPTOR KB  skor : 2/3 • ANAK TDK DIIMUNISASI  skor : 3 2/3 • KELUARGA TIDAK PHBS  skor : 2 1/3 • ADA ANAK USIA REMAJA  skor : 3 1/3

  29. MASALAH 1. BUMIL RESTI  skor : 4 1/6 2. ANAK TDK DIIMUNISASI  skor : 3 2/3 3. ADA ANAK USIA REMAJA  skor : 3 1/3 4. KELUARGA TIDAK PHBS  skor : 2 1/3 5. TDK AKSEPTOR KB  skor : 2/3

  30. MASALAH 1. BUMIL RESTI  skor : 4 1/6 2. TDK AKSEPTOR KB  skor : 3 3. KELUARGA TIDAK PHBS  skor : 2 1/3 4. ANAK TDK DIIMUNISASI  skor : 2 1/3 5. ADA ANAK USIA REMAJA  skor : 2

  31. PRIORITAS MASALAH • BUMIL RESTI  skor : 5 • TDK AKSEPTOR KB  skor : 3 5/6 • ANAK TDK DIIMUNISASI  skor : 2 • KELUARGA TIDAK PHBS  skor: 2 1/3 • ADA ANAK USIA REMAJA  skor : 2

More Related