1 / 24

UPTD SMA NEGERI 1 PURWOASRI TAHUN AJARAN 2009/2010

UPTD SMA NEGERI 1 PURWOASRI TAHUN AJARAN 2009/2010. PRESENTASI SOSIOLOGI BAB 1 Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian. SOSIOLOGI X - D KELOMPOK 03 ANGGOTA : 1). Devi Anjar Wati (12) 2). Fani Eka Yanti (21) 3). Laksmita Dwi Auliyak (22)

lynna
Download Presentation

UPTD SMA NEGERI 1 PURWOASRI TAHUN AJARAN 2009/2010

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UPTD SMA NEGERI 1 PURWOASRI TAHUN AJARAN 2009/2010

  2. PRESENTASI SOSIOLOGI BAB 1 Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian

  3. SOSIOLOGI • X - D • KELOMPOK 03 • ANGGOTA : • 1). Devi Anjar Wati (12) • 2). Fani Eka Yanti (21) • 3). Laksmita Dwi Auliyak (22) • 4). Mia Alfin Rodhiatul.A (24) • 5). Novita (30) • 6). Nurul Hidayati (31) • 7). Okta Karnila (32) • UPTD SMA NEGERI 1 PURWOASRI • TAHUN AJARAN 2009/2010 • Pembimbing : Bu. Yanti, S.Pd

  4. A. PROSES SOSIALISASI 1. Pengertian dan Proses Sosialisasi Sejarah umum sosialisasi dapat dimaknai sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakat. Beberapa pengertian sosialisasi menurut para ahli sosiologi sebagai berikut : a. Charlotte Buehler Menurut ahli psikologi dari Jerman ini, sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri dengan cara hidup dan cara berfikir kelompoknya agar dapat berperan serta berfungsi dalam kelompoknya. b. Karel J.Veeger Menurut ahli sosiologi ini,sosialisasi adalah proses belajar mengajar seorang individu menjadi anggota masyarakat. A. PROSES SOSIALISASI1. Pengertian dan Proses SosialisasiSejara umum sosialisasi dapat dimaknai sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakat. Beberapa pengertian sosialisasi menurut para ahli sosiologi sebagai berikut :A. Charlotte BuehlerMenurut ahli psikologi dari jerman ini, sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri dengan cara hidup dan cara berfikir kelompoknya agar dapat berperan serta berfungsi dalam kelompoknya.B. Karel J.Veeger Menurut ahli sosiologi ini,sosialisasi adalah proses belajar mengajar seorang individu menjadi anggota masyarakat.

  5. C. Noor Arifin Menurut sosiologi ini, sosialisasi merupakan proses yang membantu individu belajar dan menyesuaikan diri agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. D. Soerjono Soekanto Menurut sosiolog senior Indonesia ini, sosialisasi adalah suatu proses tempat seorang individu mendapatka pembentukan sikap sesuai dengan perilaku orang-orang di dalam kelompoknya. E. Broom dan Selznic Penulis buku Esseentials of Sociology ini berpendapat bahwa sosialisasi adalah proses membangun dan menanamkan nilai-nilai kelompok pada diri seseorang.

  6. Menurut George Herbert Mead (ahli sosiologi dan psikologi Amerika Serikat ) proses sosialisasi berlangsung nilai beberapa tahap sebagai berikut : a. Tahap Persaingan (Preparatory Stage) Tahap ini dialami seorang individu sejak dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal kehidupan sosial di sekitarnya, termasuk berupaya memperoleh pemahaman tentang diri. b. Tahap Meniru (Play Stage) Tanda meniru ditandai dengan semakin sempurnanya seorang akan menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa yang berada disekitarnya. c. Tahap Siap Bertindak (Game Stage) Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage) Seorang individu diharapkan sudah menyelaraskan dan menyesuaikan dirinya dengan nilai, norma, maupun pola sosial budaya masyarakat di sekitarnya.

  7. 2.Tujuan dan Karakteristik Sosialisasi a. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupanya di tengah-tengah masyarakat. b. Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan pook yang ada pada masyarakat. c. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berbicara atau berkomunikasi dengan baik. d. Mengembangkan kemampuan seseorang mengendalikan dirinya sesuai dengan fungsinya sebagai bagian dari masyarakat. # Karakteristik umum proses sosialisasi sebagai berikut : a. Sisialisasi merupakan suatu proses yang bersifat aktif. b. Berwujud proses belajar dan penyesuaian diri . c. Sosialisasi berlangsung secara bertahap, perlahan tetapi pasti dan berkesinambungan. d. Melalui sosialisasi, individu akan dapat menyesuaikan perilaku yang diharapkan dan dianggap baik oleh masyarakat.

  8. 3.Bentuk,Tipe dan Pola Sosialisasi a. Sosialisasi Primer Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil ketika ia belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Biasanya ini berlansung pada saat individu berusia 1-5 atau 1-2 tahun ketika ia belum mengenyam pendidikan di sekolah. b. Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan yang memperkenalkan individu pada kelompok tertentu pada masyarakat, di luar keluarganya. # Tipe sosialisasi dapat dibagi menjadi dua hal berikut ini : a. Sosialisasi Formal Dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang memiliki kewenangan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam negara. b. Sosialisasi Informal Terdapat di masyarakat atau di pergaulan yang bersifat kekeluargaan, misalnya kelompok kekerabatan dan kelompok sahabat karib.

  9. a. Pola sosialisasi terbagi atas sosialisasi represif dan partisipasi. Sosialisasi represif (repressive socialization) ciri-cirinya : 1). Menghukum perikalu yang keliru. 2). Hukuman dan imbalan materil. 3). Kepatuhan anak kepada orang tua. 4). Komunikasi sebagai perintah. 5). Komunikasi nonverbal. 6). Sosialisasi berpusat pada orang tua. 7). Anak memperhatikan harapan orang tua. b. Sosialisasi Partisipasi (participatory socialization) ciri-cirinya : 1). Memberi imbalan bagi perilaku yang baik. 2). Hukuman dan imbalan simbolis. 3). Otonomi bagi anak. 4). Kounikasi sebagai interaksi bagi anak. 5). Komunikasi verbal. 6). Sosialisasi berpusat kepada anak. 7).Orang tua memperhatikan keinginan anak.

  10. 4. Agen Sosialisasi • Keluarga • Lingkungan pertama yang dikenal oleh indivihu adalah keluarga. Oleh karena itu, keluarga disebut juga agen sosialisasi primer. • Beberapa hal yang diharapkan dari keluargadalam menunjang proses sosialisasi berikut : • 1. Mengusahakan agar anak selalu berdekatan dengan orang tua. • 2. Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak tertekan • tetapi tidak juga merasa diabaikan. • 3. Membantu anak untuk dapat menilai kepantasan sikap dan perilaku sendiri. • 4. Memperlakukan anak dengan baik, tidak dengan kekerasan fisik, psikologis, maupun • sosial harus dihindari. • 5. Memberikan teguran dan nasehat bagi anak jika melakukan kesalahan atau kekeliruan, • serta menunjukan dan mengarahkan mereka agar menjadi anggota masyarakat yang • baik.

  11. b.Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Pada usia remaja individu biasanya mulai menarik diri dari lingkungan keluarga dan mengembangkan kedekatan yang lebih itens dengan kelompok teman sebaya (Peer Group). Peranan positif kelompok taman sebaya bagi perkembangan kepribadian remaja : 1). Rasa aman dan rasa dianggap penting dalam kelompok akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak. 2). Perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan. 3). Remaja mendapat tempat baik bagi penyalur rasa kecewa,takut, khawatir, gembira yang sulit diungkapkan dalam lingkungan keluarga. 4). Melalui interaksi dan kelompok, remaja dapat mengembangkan social skills yang sangat dibutuhkan kelak. 5). Pada umumnya persahabatan mampu mendorong remaja bersikap lebih dewasa.

  12. Di masyarakat, kelompok teman sebaya terbagi menjadi : 1). Chums adalah kelompok yang terdiri atas dua atau tiga orang sahabat karib. Pada umumnya kelompok ini mempunyai kesamaan dalam hal jenis kelamin, minat, bakat dan kemampuan. 2). Cliques adalah kelompok yang terdiri atas empat sampai lima orang sahabat karib dan mempunyai kesamaan dalam hal jenis kelamin, minat, kemauan, dan kemampuan yang sama. 3). Crowds adalah kelompok teman sebaya yang terdiri atas banyak remaja yang memiliki minat sama. 4). Kelompok terorganisasi adalah kelompok yang sengaja dibentuk dan direncanakan oleh orang dewasa. Misalnya, kelompok pecinta alam, kelompok pelajar, regu kerja dan pramuka.

  13. c. Sekolah Sekolah sejatinya berperan melaksanakan pembelajaran dan proses sosialisasi dengan mengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar dalam hidup kebersamaan (leaning to live together).

  14. d. Media Massa Media massa terdiri atas media cetak (surat kabar,majalah, dan tabloid) serta media elektronik (radio, televisi, vidio, dan film). Media massa mempunyai potensi memengaruhi, mengubah, bahkan membentuk ulang berbagai aspek dari kehidupan masyarakat.

  15. B. PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN 1. Pengertian Kepribadian Kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, mencakup pola-pola pemikiran dan perasaan,konsep diri, perangai, dan mentalitas,yang seharusnya sejalan dengan kebiasaan umum. Beberapa defisi mengenai kepribadian : a. Gordon Allport Menurut ahli psikologi dari Amerika Serikat ini, kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psikofisik (jiwa raga) dalam individu yang turut menentukan cara yang unik (khas) dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. b. Bruce J. Cohen Kepribadian merupakan gabungan utuh dari sikap, sifat, emosi dan nilai yang memengaruhi seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan. c. Koentjaraningrat Menurut Bapak Antropologi Indonesia ini, kepribadian dapat dimaknai sebagai ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberi padanya suatu identitas sebagai individu yang khusus.

  16. 2. Faktor Pembentuk Kepribadian menurut F.G.Robin sebagai berikut : a. Sifat Dasar b. Lingkungan Prenatal c. Perbedaan Perorangan atau Perbedaan Individual d. Lingkungan e. Motivasi Faktor perkembangan kepribadian manusia dipengarihi : a. Warisan Biologis (Heredity) Faktor keturunan berpengaruh terhadap keramahtamahan, perilaku kompulsif (terpaksa dilakukan), dan kemudahan dalam pergaulan sosial. b. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment) Oleh karena adanya penyesuaian diri dengan kondisi lingkungan alam sekitar, seseorang membentuk serta mengembangkan sikap dan tindakan yang berbeda dengan orang lain. c. Warisan Sosial (social Heritage) Warisan sosial yang memengaruhi kepribadian adalah nilai-nilai adat istiadat dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi terdahulu. d. Kelompok Manusia(Group) Kepribadian berhubungan erat dengan peranan serta kedudukan seseorang dalam berbagai kelompok sosial dan hal ini mempengaruhi kesadaran dirinya.

  17. 3. Unsur-unsur Kepribadian a. Pengetahuan Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai berbagai macam hal yang berbeda dengan lingkungan individu tersebut. b. Perasaan Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu yang dipengaruhi oleh pengetahuan. c. Dorongan Naluri Dorongan naluri adalah kecenderungan pada setiap manusia untuk menanggapi suatu rangsangan dengan pola yang teratur. Menurut Sigmund Freud,ahli psikologi dari Australia, kepribadian dibagi menjadi : a. Id adalah bagian diri seseorang yang bersifat tidak sadar, naluriah, impulsif(mudah terpengaruh oleh gerak hati) dan tidak disosialisasikan b.Ego merupakan perwakilan bagian dari diri yang bersifat sadar dan rasional. c. Superego merupakan perwakilan bagian diri yang telah menyerap nilai nilai kultur dan berfungsi sebagai suara hati.

  18. C. Peranan Nilai dan Norma dalam Proses Sosialisasi 1. Pengertian Nilai dan Norma Sosial Soerjono Soekanto, ahli sosiologi Indonesia, mendefisinikan nilai sebagai suatu ide yang telah turun-temurun dianggap benar dan penting oleh anggota kelompok masyarakat. Nilai sosial adalah sebuah konsep abstrak dalam diri manusia mengenai sesuatu yang dianggap baik dan buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah. Ciri-ciri nilai sosial di antaranya : a. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antar warga masyarakat. b. Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir). c. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar). d. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia. e. Bervariasi antara kebudayaan satu dengan kebudayaan lain. f . Dapat memengaruhi pengembangan diri sosial. g. Memiliki pengaruh yang berbeda antara masyarakat. h. Cenderung berkaitan satu sama lain.

  19. #Ciri-ciri norma sosial sabagai berikut : a. Dapat terbentuk lisan maupun tartulis. b. Merupakan hasil kesepakatan anggota anggota masyarakat. c. Anggota masyarakat memerhatikan, mengikuti dan menaatinya. d. Pelanggaran terhadap norma akan menimbulkan sanksi-sanksi tertentu. e. Norma tekadang menyesuaikan diri dengan perubahan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa norma bersifat dinamis.

  20. 2.Peranan Nilai Sosial dalam Proses Sosialisasi a. Sebagai faktor Pendorong Hal ini terkait adanya nilai-nilai yang berhubungan dengan cita-cita dan harapan. b. Sebagai Petunjuk Arah Ini berkaitan dengan car berfikir, berperasaan, bertindak, serta menjadi panduan atau pedoman arah saat menentukan pilihan. c. Sebagai Alat Pengawas Nilai mendorong, menuntut dan kadang-kadang menekan ataupun memaksa para individu untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai yang bersangkutan. d. Sebagai Alat Solidaritas Nilai yang telah disosialisasikan sedemikian rupa dapat menumbuhkan solidaritas dikalangan individu,kelompok, maupun masyarakat. e. Sebagai Benteng Perlindungan Nilai dapat berfungsi sebagai benteng perlindungan yang menjaga stabilitas budaya dalam suatu kelompok atau masyarakat.

  21. 3. Peranan Norma Sosial Dalam Proses Sosialisasi Norma sosial adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma adalah aturan dengan sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong, mengatur, bahkan memaksa orang perorangan, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan untuk mengikuti nilai-nilai sosial.

  22. #Norma dibedakan menjadi : • a. Norma Cara (usage), yaitu norma menunjuk suatu perbuatan di dalam • hubungan antarindividu. • b. Norma Kebiasaan (falkways), yaitu norma yang mempunyai kekuatan • mengikat lebih tinggi dari pada norma cara. • c. Adat Istiadat (custom), norma yang berasal dari aturan nenek moyang • yang diwariskan secara turun-menurun. • d. Norma Tata Kelakuan (mores), digunakan sebagai alat pengawas • tingkah laku yang diyakini sebagai norma pengatur. • e. Norma Agama, merupakan wahyu langsung dari Tuhan dan biasanya • tertulis dalam kitab suci. • f. Norma Kesusilaan, merupakan suatu aturan yang berasal dari hati nurani • individu mengenai hal-hal yang baik dan buruk. • g. Norma Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang telah menyatu • dengan tata kehidupan masyarakat serta mengandung nilai-nilai • ritual yang diyakini dinamakan norma adat. • h. Norma Kesopanan merupakan aturan yang mengajarkan agar seseorang bersikap sopan terhadap orang lain sebagai anggota • masyarakat. • i. Hukum merupakan aturan-aturan,baik tertulis maupun tidak tertulis yang • dibuat oleh pemerintah.

  23. Jawiap • Karenasetiapindividumempunyaiciriciridansifat yang khas(pengetahuan,perasaandannaluri). • Sosialisasipertama yang dijalaniindividusemasakecil. • Keluarga, kelompoktemansebaya, sekolahdan media massa.

  24. Berperanmelaksanakanpembelajarandanprosessosialisasidenganmengacupadaempatpilarpendidikan.Berperanmelaksanakanpembelajarandanprosessosialisasidenganmengacupadaempatpilarpendidikan. • Karenaprosessosialisasiberperanmembantuindividubelajardanmenyesuaikandiri

More Related