1 / 38

Kekuasaan

Kekuasaan. Sutinah Departemen Sosiologi Fisip Unair. Kekuasaan. Adalah kemampuan seorang/sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang / sekelompok orang lain agar berperilaku sesuai dengan kemauannya. Secara sosiologis Kekuasaan menarik untuk dibahas. Mengapa? Karena

kina
Download Presentation

Kekuasaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kekuasaan Sutinah Departemen Sosiologi Fisip Unair

  2. Kekuasaan Adalah kemampuan seorang/sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang / sekelompok orang lain agar berperilaku sesuai dengan kemauannya

  3. Secara sosiologis Kekuasaan menarik untuk dibahas. Mengapa? Karena  Kekuasaan sebagai unsur yang sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat. • Bahkan dalam sejarah kehidupan manusia, kekuasaan itu mempunyai peran yang penting dalam menentukan nasib berjuta-juta orang  Kakuasaan ada dalam setiap bentuk masyarakat baik dalam masyarakat sederhana sampai masyarakat yang sangat kompleks.

  4. Kapan terjadi kekuasan? • Terjadinya kekuasaan tergantung dari hubungan: • antara yang berkuasa dan yang dikuasai atau dengan kata lain; • antara pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan pengaruh dan pihak lain yang menerima pengaruh itu, dengan rela dengan rela atau karena terpaksa. • Orang yang memiliki kekuasaan

  5. Max Weber • Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk meyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan orang-orang atau golongan-golongan tertentu.

  6. Sifat Hakekat Kekuasaan • Hubungan Simetris • Hubungan persahabatan • Hubungan sehari-hari • Hubungan yang bersifat ambivalen • Pertentangan antara mereka yang sejajar kedudukannya

  7. 2. Hubungan Asimetris • Popularitas • Peniruan • Mengikuti perintah • Tunduk pada pemimpin formal atau informal • Tunduk pada seorang ahli • Pertentangan antara pihak yang tidak sejajar kedudukannya • Hubungan sehari-hari

  8. Sumber Kekuasaan • Kekuasaan dapat bersumber beberapa faktor biasanya dikaitkan dengan kegunaan. • Sumber Kegunaan 1. Militer, Polisi, kriminal 1. Pengendalian kekerasan 2. Ekonomi 2. Mengendalikan tanah, buruh, kekayaan material, produksi 3. Politik 3. Pengambilan keputusan 4. Hukum 4. mempertahankan, megubah, melancarkan interaksi 5. Tradisi 5. Sistem kepercayaan nilai 6. Ideologi 6. Pandangan hidup, integrasi 7. Diversionary power 7. Kepentingan rekreatif ( mengalihkan)

  9. Unsur Pokok Kekuasaan • Rasa takut • Menimbulkan kepatuhan terhadap perintah seseorang yang ditakuti • perasaan negatif, orang tunduk pada orang lain karena terpaksa. • meniru tindakan orang yang ditakuti • matched dependent behavior • pemerintahan otoriter 2. Rasa Cinta Umumnya menimbulkan tindakan atau perbuatan yang cenderung positif untuk menyenangkan hati orang yang dicintai

  10. Lanjutan  Unsur Pokok Kekuasaan 3. Kepercayaan Menimbulkan tindakan penyerahan diri terhadap berbagai urusan terhadap seseorang yang dipercaya 4. Pemujaan Menimbulkan tindakan yang cenderung membenarkan apa yang dilakukan oleh penguasa

  11. Saluran Kekuasaan • Militer Akan lebih banyak menggunakan paksaan (coercion) serta kekuasaan militer. 2. Ekonomi dengan saluran ekonomi, penguasa akan menguasai kehidupan masyarakat 3. Politik dengan memaksa masyarakat untuk menaati peraturan-perauran yang telah dibuat oleh badan yang berwenang dan sah.

  12. Lanjutan Saluran Kekuasaan • Tradisional dengan menguji kemampuan pemegang kekuasaan dengan tradisi yang dikenal dalam masyarakat dan sudah meresap dalam hati 5. Ideologi penguasa berusaha mengemukakan ajaran/ doktrinnya untuk menerangkan sekaligus menjadi dasar pembenar bagi pelaksanaan kekuasaannya. 6. Komunikasi massa • Dengan saluran ini penguasa bisa mendapatkan tempat yang penting bagi pelaksanaan kekuasaannya.

  13. Dimensi kekuasaan • kekuasaan yang sah dengan kekerasan • kekuasaan yang sah tanpa kekerasan • kekuasaan yang tidak sah dengan kekerasan • kekuasaan yang tidak sah tanpa kekerasan

  14. Cara untuk mendapatkan Kekuasaan 1. Rational Persuasive 2. Manipulative persuasive 3. Coercion 4. Physical force 5. Money politic 6. Nepotism 7. Conspiration

  15. Cara mempertahankan kekuasaan • Mengganti peraturan lama terutama dalam bidang politik yang merugikan kedudukan penguasa 2. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik 3. Mengadakan konsolidasi secara horizontal dan vertikal 4. Mengadakan sistem kepercayaan (meliputi agama dan ideologi)

  16. Cara memperkuat kekuasaan • Menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu dalam masyarakat.  cara ini biasanya dilakukan dengan damai • Menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu dalam masyarakat dengan paksa atau kekerasan.  tujuannya untuk menghancurkan atau menguasai pusat-pusat kekuasaan di bidang lainnya.

  17. Pola Umum/Tipe Sistem Pelapisan Kekuasaan  MacIver 1. Tipe Kasta Sistem pelapisan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku, hampir tidak terjadi gerak vertikal. 2. Tipe Oligarkhis Mempunyai garis pemisah yang tegas, meskipun atas dasar ascribed status tetapi individu masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. Pada masyarakat feodal yang telah berkembang, negara fasisme, totaliter  Soviet Rusia 3. Tipe Demokratis garis pemisah yang mobil, anggota partai dalam masyarakat demokratis dat mencapai kedudukan ttt lewat partainya.

  18. Wewenang (Authority) • Sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan mengenai masalah-masalah penting dan untuk menyelesaikan pertentangan. • seseorang yang memiliki wewenang bertindak sebagai orang yang meminpin atau membimbing orang banyak. • hak yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang

  19. Lanjutan Wewenang (Authority) • Adalah kewajiban dan hak yang menyertai kekuasaan atau pengabsahan dari kekuasaan. • Kekuasaan harus mendapat pengesahan dari masyarakat agar menjadi wewenang • Artinya kekuasaan itu sah apabila telah disertai dengan wewenang.

  20. Bentuk wewenang Menurut Max Weber 1. Wewenang Kharismatis Yaitu wewenang yang didasarkan pada kharisma atau kemampuan luar biasa yang dimiliki seseorang. • Kemampuan khusus karena anugerah dari Tuhan dan masyarakat sekitar mengakui kemampuan tersebut atas kepercayaan dan pemujaan. • Mis: seseorang yang diberi mu’jijat atau mempunyai kekuatan gaib dan atau memiliki berbagai ketrampilan yang langka dimiliki seseorang  Wewenag ini bertahan selama dapat dibuktikan keampuhannya.

  21. Lanjutan  Bentuk wewenangMenurut Max Weber 2. Wewenang Tradisional • wewenang yang dimiliki oleh orang-orang yang menjadi anggota kelompok yang sudah lama mempunyai kekuasaan dalam suatu masyarakat. • Bukan karena kemampuan khusus, tetapi karena mempunyai kekuasaan yang telah melembaga dan bahkan menjiwai masyarakat.  turun temurun. Misal : Anak raja kemudian diangkat jadi raja

  22. Ciri uatama wewenang tradisonal • Adanya ketentuan-ketentuan tardisonal yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang-orang lainnya dalam masyarakat • Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi • Selama tidak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional, orang-orang dapat bertindak secara bebas.

  23. Wewenang tradisional dan kharismatik • Wewenang tradisional dan kharismatik dapat bertahan lama yang seolah tanpa batas apabila pemegang kekuasaan ini dapat berperan mengayomi serta membuat masyarakatnya damai dan sejahtera serta dapat menjadi suri tauladan. • Namun demikian apabila keadaannya justru sebaliknya, maka dapat juga mengalami perubahan. Artinya kewenangan tradisional dan kharismatik itu dapat memudar, karena hilangnya kepercayaan dari masyarakat.

  24. Lanjutan  Bentuk wewenang Max Weber 3. Wewenang Legal / Rasional Adalah wewenang yang menyandarkan diri pada peraturan perundangan atau hukum yang berlaku dalam masyarakat. Seperti di negara demokratis misalnya dibatasinya masa jabatan pemegang kekuasaan itu agar ia dapat menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan kepentingan masyarakat

  25. Bentuk wewenang yang lain • Wewenang tidak resmi dan Resmi • Tidak resmi dalam kelompok kecil, bersifat spontan, situasional, didasarkan faktor saling mengenal, tidak ditetapkan secara sistematis.  Ayah sebagai Kepala Rumah Tangga/KK • Resmi dalam kelompok besar yang memerlukan aturan-aturan, tata tertib yang tegas dan bersifat tetap.

  26. Lanjutan  Bentuk wewenang yang lain • Wewenang pribadi dan teritorial • Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidaritas antar anggota kelompok (atas dasar ikatan darah, tempat tinggal), unsur kebersamaan santa memegang peran. Struktur wewenang bersifat konsentris di satu titik pusat. • Wewenang teritorial, wilayah tempat tinggal memegang peran yang penting, unsur kebersamaan berkurang karena desakan faktor individualisme.  ada kecenderungan adanya sentralisasi wewenang yang memungkinkan hubungan langsung dengan anggota kelompok.

  27. Lanjutan  Bentuk wewenang yang lain • Wewenang terbatas dan menyeluruh • Wewenang terbatas , yaitu tidak mencakup semua sektor atau bidang kehidupan, terbatas pada salah satu bidang saja. Misal: jaksa memiliki wewenang atas nama negara dan mewakili masyarakat untuk menuntut seseorang yang melakukan tindak pidana, tetapi tidak mengadili. • Wewenang menyeluruh, tidak dibatasi pada bidang-bidang tertentu. Misal: negara memiliki wewenang yang menyeluruh dan mutlak untuk mempertahankan kedaulatan wilayahnya.

  28. Kepemimpinan (leadership) Menurut Soeryono Soekanto ; Adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain itu bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh pemimpin tersebut.

  29. Kepemimpinan dapat dibedakan sebagai suatu kedudukan dan sebagai proses sosial. 1.Sebagai kedudukan • Sebagai kedudukan, kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari kewajiban dan hak yang dimiliki oleh seseorang atau badan Kepemimpinan sebagai suatu kedudukan ini akan muncul kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal

  30. Lanjutan  Kepemimpinan dibedakan … 2. Sebagai suatu proses sosial • Kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan yang menyebabkan gerak dari suatu masyarakat. • Melahirkan tipe ataupun gaya kepemimpinan . Otokratis/otoriter . Demokratis . Liberal

  31. Sifat kepemimpinan • Kepemimpinan resmi, dimaksudkan bahwa segala hal yang berkaitan dgn kepemimpinan itu berdasarkan peraturan yang tertulis(resmi) sehingga tindakan pemimpin itu terbatas pada aspek tertentu saja

  32. Lanjutan  Sifat kepemimpinan • Kepemimpinan Tidak resmi • Kepemimpinan atas dasar kepercayaan dan pengakuan dari masyarakat secara spontan dengan aturan yang tidak tertulis. • Kepemimpinan ini meliputi segala aspek kehidupan dan tanpa batas waktu, selama mereka ini masih dikehendaki oleh masyarakat. • Dengan demikian kepemimpinan ini akan dapat hilang ketika masyakat mencabut pengakuannya, tentunya bila pemimpin itu menyimpang.

  33. Lanjutan  kepemimpinan • Pemimpin diperlukan masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup secara tertib, teratur dan lestari. • Artinya bahwa setiap masyarakat pasti memerlukan kehadiran pemimpin, karena dalam masyarakat selalu muncul berbagai bentuk pertentangan yang perlu penyelesaian

  34. Syarat Pemimpin Menurut ajaran tradisional masyarakat Indonesia 1. Ing ngarso asung tulodo ing madyo mangun karso Tut wuri handayani 2. Asta Brata Delapan langkah atau tindakan pemimpin yang merupakan ajaran Sri Rama kepada adiknya Bharata

  35. Asta barata tersebut adalah : a. Indra brata  pemimpin itu harus memberi kesenangan jasmani kepada anak buahnya b. Yama brata • pemimpin itu hrs pandai dan mempunyai kepastian hukum c. Surya brata • pemimpin itu hrs mampu mengajak & menggerakan bawahan untuk bekerja

  36. Lanjutan Asta barata tersebut d. Caci brata • pemimpin itu hrs mampu memberi kesenangan rokhaniah pada bawahan e. Bayu brata • pemimpin hrs mampu merasakan suka dukanya bawahan f. Dhana brata  pemimpin harus mampu memberikan keteladanan sikap dan tindakannya

  37. Lanjutan Asta barata tersebut g. Paca brata • pemimpin harus menunjukkan kelebihan dalam ilmu pengetahuan, kepandaian dan keterampilan h. Agni brata • pemimpin harus mampu memberikan semangat kepada anak buahnya

  38. Kepemimpinan Pancasilais  pemimpin yang segala tindakannya selalu berpedoman atau mendasarkan diri pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. • Kepemimpinan yang demikian ini tentunya hanya ada di dalam dunia idealis. • Artinya kemungkinan kecil diterapkan oleh para pemimpin.

More Related