1 / 11

PEMBAGIAN HUKUM PIDANA

PEMBAGIAN HUKUM PIDANA. Oleh DJATMIKA RIZKY SAPUTRA 1241173300160. Sekilas Profil :. Nama Lengkap : Djatmika Rizky Saputra ( EKA ) TTL : Jakarta, 22 April 1986 Pendidikan : SD lulus tahun 1998, SLTP lulus tahun 2001, SMK lulus tahun 2004 Pekerjaan : Staff Panitera

kenyon-lane
Download Presentation

PEMBAGIAN HUKUM PIDANA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMBAGIAN HUKUM PIDANA Oleh DJATMIKA RIZKY SAPUTRA 1241173300160

  2. SekilasProfil : NamaLengkap : DjatmikaRizkySaputra ( EKA ) TTL : Jakarta, 22 April 1986 Pendidikan : SD lulus tahun 1998, SLTP lulus tahun 2001, SMK lulus tahun 2004 Pekerjaan : Staff Panitera BadanPenyelesaianSengketaKonsumen KabupatenKarawang ( BPSK )

  3. HukumPidanaObjektif DefinisiHukumPidanaObjektif HukumPidanaObjektifdikenaljugadengansebutan“IUS POENALE” yang mempunyaipengertianialahperaturan yang mengandungkeharusanataularanganterhadappelanggarandandiancamdenganhukuman yang bersifatpaksaan. HukumPidanaObjektiftermasukjugaHukumPidanaMateriil : 1. Perbuatanapa yang dilarang 2. Siapa yang dapatdihukum 3.Hukuman apa yang dapatdijatuhkankepadapelanggarberdasarkanundang-undang

  4. HukumPidanaSubjektif DefinisiHukumPidanaSubjektif HukumPidanaSubjectifseringdisebutjuga“ IUS PUNIENDI” yang mempunyaiartiadalahsegalabentukaturanhakataukewenangannegarauntuk : Menentukanlarangandalamupayamenciptakanketertibanumum Memberlakukanhukumpidana yang wujudnyamenjatuhkanpidanakepadapelanggarsifatnyamemaksa Menjalankansanksipidanakepadapelanggarnya Kepadasiapaberlakunyahukumpidana

  5. ALIRAN HUKUM PIDANA Dalamhukumpidanaterbagidalam 3 aliranhukumpidanayaitu : AliranKlasik Menitikberatkankepadaperbuatan“(daadstrafrecht) BersifatRetributif & Refresif Membatasi hakim dalammenentukanjenispidana 1.1 KarakteristikAliranHukumPidanaKlasik : * Definisihukumdarikejahatan * Pidanaharussesuaidengankejahatannya * Doktrinkebebasanberkehendak * Pidanamatiuntukbeberapatindakpidana * Tidakadarisetempiris; dan * Pidana yang ditentukansecarapasti.

  6. AzasAliranKlasik 1.Asaslegalitas (kepastian) -  tiadapidanatanpaundang-undang -  tiadatindakpidanatanpaundang-undang -  tiadapenuntutantanpaundang-undang 2.Asaskesalahan Tidak ada pidana tanpa kesalahan(kesengajaan atau kealpaan) 3.Asaspengimbalasan Pembalasan

  7. Aliran Modern Aliran Modern ( positive ) Aliraninidisebutjugaaliranpositifkarenadalammencarisebabkejahatanmenggunakanmetodeilmualamdanmempengaruhipenjahatsecarapositifsejauhdiamasihdapatdiperbaiki. IntinyaPerbuatanseseorangituharusdilihatsecarakongkritbahwaperbuatanitudipengaruhioleh factor watak, biologisdanlingkungankemasyarakatan. Aliraninibertitiktolakpada : Pandangandeterminismekarenamanusiatidakmempunyaikebebasankehendak, tetapidipengaruhiolehwatakdanlingkungannya. Menolakpandanganpembalasanberdasarkankesalahan yang subyektif. Menghendakiadanyaindividualisasipidana yang bertujuanuntukmengadakanresosialisasipelaku.

  8. CiriAliran Modern * Menolakdefinisihukumdarikejahatan * Pidanaharussesuaidenganpelakutindakpidana * Doktrindeterminisme * Penghapusanpidanamati * Risetempiris; dan * Pidana yang tidakditentukansecarapasti. Menurutpandangan modern, hakim mempunyaikekuasaandalammenentukan : JenisPidana(strafsoort) Beratringannyapidana(strafmaat) Cara menjalankanpidana(strafmodliteit / strafmodus)

  9. AliranHukumSosiologis Aliransosiologismemandanghukumsebagai “kenyataansosial”, bukansebagaikaidah. Olehkarenaitu, jikadibandingkandenganpostivismemengenaipersamaandanperbedaankeduaalirantersebut, dapatdilihatsebagaiberikut: 1. Positivismememandanghukumtidak lain adalahkaidah-kaidah yang tercantumdalamperundang-undanganmsedangkansosiologismememandanghukumsebagaikenyataansosialdenganmempelajaritentangbagaimanadanmengapadaritingkahlakusosial yang berhubunganhukumdanpranata-pranatahukum. 2. Kaumpositivismelihat “law in books”, sedangkankaumsosiologismemandang “law in action”. 3. Positivismememandanghukumsebagaisesuatu yang otonomdanmandiri, sedangkansosiologismehukummemandanghukumbukansesuatu yang yangotonommelainkansangatdipengaruhiolehfaktor-faktor non-hukum yang adadalammasyarakat, sepertifaktorekonomi, politik, sosial, danbudaya. 4. Positivismehanyamempersoalkanhukumsebagai das sollen, sedangkansosiologismememandanghukumsebagai das sein.

  10. 5. Positivismecenderungberpandanganyuridis-dogmatik, sedangkansosiologismehukumberpadanganempiris. Merekainginmelakukanpemahamansecarasosiologisterhadapfenomenahukum. Jadi, interpretative under standing of social conduct (suatuusahauntukmemahamiobjeknyadarisegitingkahlakusosial). 6. Metode yang digunakankaumpositivisadalahpreskriptifyaitumenerimahukumpositifdanpenerapannya, sedangkanmetode yang digunakanolehpenganutsosiologismehukumadalahdeskriptif.

  11. TerimaKasihAtasPerhatian & Waktunya JUSTICEFORALL

More Related