1 / 10

DUAN WU JIE (端午节) Pertemuan ke 11

DUAN WU JIE (端午节) Pertemuan ke 11. Matakuliah : E1112/ Mitos, Legenda dan Tradisi China Tahun : 2008. Duanwu Jie ( 端午节 ). Disebut juga : Festival Perahu Naga Dragon Boat Festival Peh Cun adalah dialek Hokkian untuk kata pachuan ( 扒船) mendayung perahu. Hari raya makan bakcang.

karma
Download Presentation

DUAN WU JIE (端午节) Pertemuan ke 11

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DUAN WU JIE (端午节)Pertemuan ke 11 Matakuliah : E1112/ Mitos, Legenda dan Tradisi China Tahun : 2008

  2. Duanwu Jie (端午节) Disebut juga : • Festival Perahu Naga • Dragon Boat Festival • Peh Cun adalah dialek Hokkian untuk kata pachuan ( 扒船) mendayung perahu. • Hari raya makan bakcang. Dirayakan pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek dan telah berumur lebih 2300 tahun dihitung dari masa Dinasti Zhou.

  3. Asal Mula Riwayat Qu Yuan Qu Yuan (屈原) (339 SM - 277 SM) adalah seorang menteri negara Chu (Hanzi: 楚) di Zaman Negara-negara Berperang. Ia adalah seorang pejabat yang berbakat dan setia pada negaranya, banyak memberikan ide untuk memajukan negara Chu, bersatu dengan negara Qi (齊) untuk memerangi negara Qin (秦). Namun sayang, ia dikritik oleh keluarga raja yang tidak senang padanya yang berakhir pada pengusirannya dari ibu kota negara Chu. Ia yang sedih karena kecemasannya akan masa depan negara Chu kemudian bunuh diri dengan melompat ke sungai Miluo. Ini tercatat dalam buku sejarah Shi Ji

  4. Menurut legenda, Menteri Qu Yuan melompat ke sungai pada tanggal 5 bulan 5. Rakyat yang kemudian merasa sedih kemudian mencari-cari jenazah sang menteri di sungai tersebut. Mereka lalu melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan dan udang dalam sungai tersebut tidak mengganggu jenazah sang menteri. Kemudian untuk menghindari makanan tersebut dari naga dalam sungai tersebut maka mereka membungkusnya dengan daun-daunan yang kita kenal sebagai bakcang sekarang. Para nelayan yang hilir mudik berperahu mencari-cari jenazah sang menteri akhirnya menjadi cikal bakal dari perlombaan perahu naga setiap tahunnya.

  5. Lomba Perahu Naga Lomba Perahu Naga : • Tradisi perlombaan perahu naga ini telah ada sejak Zaman Negara-negara Berperang. Perlombaan ini masih ada sampai sekarang dan diselenggarakan setiap tahunnya baik di Tiongkok Daratan, Hong Kong, Taiwan maupun di AS. Bahkan ada perlombaan berskala internasional. • Perahu Naga adalah perahu panjang dan sempit yang biasanya dilukis gambar tubuh dan kepala naga. Dikendarai oleh 8-15 pasang pedayung yang dilengkapi dengan tambur dan gong.

  6. Makan Bakcang肉粽, rouzong/粽子zongzi • Tradisi makan bakcang secara resmi dijadikan sebagai salah satu kegiatan dalam festival Peh Cun sejak Dinasti Jin. Sebelumnya, walaupun bakcang telah populer di Tiongkok, namun belum menjadi makanan simbolik festival ini. • Pada hari raya Peh Cun, bacang sering menjadi hidangan untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam. • Bakcang dibuat dari beras ketan sebagai lapisan luar;. Untuk perasa biasanya ditambahkan sedikit garam, gula, merica, penyedap makanan, kecap dan sedikit minyak nabati. • Tentunya yang tidak kalah penting adalah daun pembungkus dan tali pengikat. Daun biasanya dipilih daun bambu panjang yang harus dimasak terlebih dahulu untuk detoksifikasi. Bakcang biasanya diikat berbentuk prisma segitiga.

  7. Menurut BAHAN-nya : bacang dari beras murni (kicang) biasanya dimakan bersama dengan serikaya atau gula 2. bacang berisi: A. dari daerah Cina Utara (Beijing) - rasanya manis, umumnya dari beras ketan - biasanya berisi kurma atau kacang merah. B. Dari daerah Cina Selatan a. daerah Jiangsu -rasanya asin, terbuat dari beras, - umumnya berisi daging atau ham. b. daerah Guangdong isinya macam-macam : daging, jamur, jahe, seledri, udang kecil, kuning telur asin, dll. Yang berisi sayur-sayuran disebut caichang Masyarakat Tionghoa di Indonesia umumnya juga memperhatikan isi bacang, biasanya isi bacang terbuat dari daging cincang ditambah hioku atau jamur wangi dan bawang merah daun, sehingga rasanya wangi dan gurih , tapi tidak berlemak. Bacang daging isinya macam-macam, daging babi, daging sapi, daging ayam, daging yang sudah diasin atau diasap, daging casiu , ham , sosis, jamur, daging udang dan ikan. Bacang manis di Indonesia lazim disebut Kwecang, yang asalnya dari bahasa Minnan atau Hokkian selatan . Kwecang biasanya dibuat sangat mungil, dan dimakan dengan mencocolkannya pada gula cair atau juruh. Di Indonesia bacang dikembangkan menjadi lemper, lontong dan ketupat. Jenis ragam dan cita rasa Bakcang

  8. Selain bacang, pada hari Peh Cun disajikan pula telur bebek asin dan arak. Kedua makanan itu dianggap rakyat berperan sebagai penangkal malapetaka. • Selain itu, pada hari Peh Cun, orangtua akan membuat bungkus bumbu harum yang berbentuk harimau, labu kendi dan sebagainya untuk diberikan kepada anak-anak, dengan harapan anaknya dapat hidup tenteram dan bahagia. • Mandi Tengah Hari : Tradisi ini cuma ada di kalangan masyarakat yang berasal dari Fujian (Hokkian, Hokchiu, Hakka), Guangdong (Teochiu, Kengchiu, Hakka) dan Taiwan. Mereka mengambil dan menyimpan air pada tengah hari festival Peh Cun ini, dipercaya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit bila dengan mandi ataupun diminum setelah dimasak.

  9. Menggantungkan Rumput Ai dan Changpu: Peh Cun yang jatuh pada pada awal musim panas ketika sering turun hujan yang biasanya dianggap sebagai bulan-bulan yang banyak enyakitnya, sehingga rumah-rumah biasanya melakukan pembersihan, lalu Mendekorasi rumahnya secara khusus dengan menggantungkanrumput Ai (艾草) dan changpu ( 菖埔) di depan rumah untuk mengusir dan mencegah datangnya penyakit, menangkal malapetaka, menghalau gangguan nyamuk dan serangga berbisa lainnya yang banyak muncul Jadi, festival ini juga erat kaitannya dengan tradisi menjaga kesehatan di dalam masyarakat Tionghoa. Mandi Tengah Hari: Tradisi ini cuma ada di kalangan masyarakat yang berasal dari Fujian (Hokkian, Hokchiu, Hakka), Guangdong (Teochiu, Kengchiu, Hakka) dan Taiwan. Mereka mengambil dan menyimpan air pada tengah hari festival Peh Cun ini, dipercaya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit bila dengan mandi ataupun diminum setelah dimasak. Dan masih banyak kegiatan dan tradisi lainnya yang berbeda-beda di masing-masing propinsi di Tiongkok. Suku Manchu, Korea, Miao, Mongol juga merayakan festival ini dengan tradisi mereka masing-masing. Adat Kebiasaan dalam merayakan Duanwu Jie

More Related