1 / 37

KONSEP DASAR IMUNODEFISIENSI

KONSEP DASAR IMUNODEFISIENSI . Dr.H.Armen Ahmad SpPD,K-PTI Divisi Tropik dan Infeksi Bag.Penyakit Dalam FK.Unand/RSUP M.Jamil Padang. Sistim Kekebalan Normal. Melindungi tubuh dengan mengenali antigen pada bakteri/ virus Terdiri dari dari Organ lymphoid

kaoru
Download Presentation

KONSEP DASAR IMUNODEFISIENSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONSEP DASAR IMUNODEFISIENSI Dr.H.Armen Ahmad SpPD,K-PTI Divisi Tropik dan Infeksi Bag.Penyakit Dalam FK.Unand/RSUP M.Jamil Padang

  2. Sistim Kekebalan Normal • Melindungi tubuh dengan mengenali antigen pada bakteri/ virus • Terdiri dari dari Organ lymphoid • Semua komponen penting untuk produksi dan pematangan limfosit • Sel T dan Sel B diproduksi oleh stem sel di sumsum tulang

  3. Sel B • mengenali antigen spesifik dan menghasilkan antibodi spesifik • Antibodi bekerja dengan membungkus antigen lalu memicu sistim komplemen Membungkus antigen & membuat antigen rentan thd fagosit Ada 5 Kelas :G,A,M,D,E

  4. Sel T • Ada 2 fungsi: regulasi sistem imun dan membunuh sel-sel yang membawa target antigen spesifik. • Setiap sel T memiliki penanda permukaan, seperti CD3, CD4, CD8 yg membedakan antar sel • CD4+ merupakan sel pembantu yang mengaktivasi sel B, killer cells, dan makrofag saat ada antigen spesifik. • CD8+ membunuh sel yang terinfeksi virus atau bakteri, juga sel-sel kanker • mampu menghasilkan sitokin (zat kimia yang dapat membunuh sel) seperti interferon • Sitokin juga meningkatkan perumbuhan sel, mengaktivasi fagosit dan menghancurkan sel target. • Interleukin merupakan jenis sitokin yang berperan sebagai pembawa pesan antar sel darah putih

  5. Fagosit • Fagosit terdiri atas monosit dan makrofag • Fungsi :menelan dan mencerna sel yang membawa partikel antigen. • memulai respon imun dengan mempresentasikan antigen kepada limfosit, dan penting sebagai regulasi respon imun dan inflamasi • Sel dendritik, tipe lain dari fagosit, juga termasuk antigen-presenting cells • Neutrofil adalah fagosit granulosistik yang penting dalam respon inflamasi.

  6. Antigen Presenting Cell (APC) • Merupakan populasi lekosit yg beragam dengan kemampuan merangsang sistem kekebalan • APC merangsang sel T, Sel B dan juga berkomunikasi dengan leukosit yg lain • Terutama ada pada kulit, kelenjar getah bening (KGB), limpa dan kel timus • Mereka memiliki juluran benang panjang yang membantu menjebak limfosit dan antogen,

  7. Patogenesis HIV Dr.H.Armen Ahmad SpPD,K-PTI Divisi Tropik dan Infeksi Bag.Penyakit Dalam FK.Unand/RSUP M.Jamil Padang

  8. Perkiraan jumlah ODHA di dunia pada akhir tahun 2003 Eropa Timur dan Asia Tengah 1.2 – 1.8 juta Eropa Barat 520 000 – 680 000 Amerika Utara 790 000 – 1.2 juta Asia Timur & Pasifik 700 000 – 1.3 million Afrika Utara & Timur Tengah 470 000 – 730 000 Karibia 350 000 – 590 000 Asia Tenggara dan Selatan 4.6 – 8.2 juta Afrika Sub-Sahara 25.0 – 28.2 juta Amerika Latin 1.3 – 1.9 juta Australia & Selandia Baru 12 000 – 18 000 Total: 34 – 46 juta Meninggal : 22 Juta/7 juta/0,6 jt hari Indonesia 2006 : 170.000 – 210,000  HIV/AIDS 6.066/11.141 >17.108 Pertama Dunia AS 1981 Pertama IND : 1987 Bali Sumbar : 3500 kasus RSUP M.Jamil 2004 –maret 2008: 192 Sumbar ranking : 13 Ind Meninggal : 83 (43,5%)

  9. GAMBARAN HIV / AIDS POLIKUSUS HIV/AIDS RS.Dr.m.Djamil padang, 2004 s/d 2008 ASAL DAERAH : Percent HIV positive

  10. Klasifikasi HIV (lanjutan) • Lentivirus mempunyai ciri • Menyebabkan kronik infeksi • Kemampuan replikasi yg persistent • Menyerang CNS • Long period clinical latent

  11. Envelop gp 120 gp41 Enzym Reverse transcriptase Integrase Protease Inti P17 (matrix) P24 (kapsid) P7/P9 (nucleocapsid) Struktur HIV

  12. Siklus Replikasi HIV Ada 5 fase dalam replikasi virus HIV yaitu • Binding and entry • Reverse transcription • Replication • Budding • maturation

  13. HIV masuk ke dalam tubuh dengan 2 cara Penetrasi permukaan mukosa Inokulasi langsung melalui darah Masuk sebagai virus bebas atau sel yg terinfeksi HIV HIV dapat ditranmisikan dari virus ke sel atau sel ke sel Transmisi HIV

  14. Sasaran Mayor, In Vivo : Limfosit T CD4+ Monosit/makrofag Sasaran Minor, In Vivo : Sel-sel Langerhan, prekursor monosit CD34+, timosit triple negatif (CD3/CD4/CD8), sel-sel dendrit yang beredar Target Sel dan Jaringan

  15. CD4 merupakan reseptor HIV Dikenali oleh HIV melalui gp120 Berfungsi untuk mengikat tetapi tidak cukup untuk masuk dalm sel Membutuhkan chemokine reseptor CXCR4 atau CCRs untuk entry Sel reseptor utk HIV

  16. HIV masuk kedalam host melalui imun sistem yang ada dalam mucosa epithelium Terjadi dalam 2 hari pertama infeksi HIV masuk kedalam tubuh pada awal infeksi

  17. Infeksi menjalar ke seluruh jaringan dalam 3 hari Infeksi menyebar ke macrofag jaringan mengaktifkan CD4 sel dalam lymph node Masuk dalam peredaran darah Masuk kedalam orgam

  18. Primary Rapid HIV replikasi (107 infeksius partikel/mm3) Anti HIV imune respond muncul (Cell mediated +humoral) CD8 cell antiviral faktor meningkat Perjalanan Alamiah Infeksi HIV dan Komplikasi Umum

  19. Asymtomatik&AIDS Replikasi virus tetap terjadi Virus plateau (103-105) HIV virus ada di lymph node&lymphod Jumlah CD4 stabil IL-16 tetap pada asymtomatik &menurun pada fase AIDS Level B chemokine tetap

  20. Infeksi HIV primer danSerokonversi Seroconversi illness • Manifestasi seperti flu-like sindrom (demam,myalgia) • Gejala neurologi (HIV pada CSF,aseptik meningoenchepalitis) • Gejala GI tract (mucocutan ulcer, pharingeal oedema) • Gejala Dermatologi ( kemerahan, urticaria)

  21. Menyebabkan ARV tidak dapat masuk dalam jumlah yg cukup Merupakan tantangan dalam eradikasi Reservoar Anatomi dari HIV

  22. Hal ini melindungi HIV terhadap ARV walaupun konsentrasi ARV dalam darah cukup Sel reservoar dari HIV

  23. Pola Progresi Penyakit Typical Progressors 7-10 tahun 90 % <3 tahun Rapid Progressors Infeksi HIV <5 % Long-term Non-progressors >10-15 th <10% Normal, CD4 stabil HIV-NAT

  24. Faktor2 yg mempengaruhi Viral Load dan Riwayat Alami Faktor2VirusHIV Tropismsel SI/NSI Slow/Rapid Grower Resistensi Obat Faktor2ResponsPejamu Respons Imun Humoral CTL, CD8 cells(CAFs) b-Kemokin: RANTES, MIP-1 a,b Mutasi CCR-5, CCR2, SDF-1 - + + - aktivasi Imun Terapi Antiretroviral Viral Load HIV RNA-HIV 500-105 RNA-HIV>10 5 RNA-HIV <500 Progressor CEPAT <3 Thn Progressor SEDANG 3-10 Thn Non-Progressor Jangka Panjang >10 Thn HIV-NAT

  25. Menerima status HIV positif Promosi & fasilitasi perubahan perilaku (sexual, safe injecting) Perencanaan masa depan (pelayanan yatim piatu, ketergantungan & keluarga,membuat keinginan, dll) Normalisasi & Menghilangkan stigma HIV/AIDS Pencegahan penularan ibu kpd anak ( PMTCT) VCT & kaitannya dgn pel. lain Penyediaan pelayanan ibu ODHA Sebaya, sosial, & dukungan masy, termasuk dukungan kel. ODHA Akses pd KB Pencegahan IMS, skrining & pengobatan t Tatalaksana awal Infeksi opportunistik Akses kondom (male and female) Akses ke pelayanan medis awal termasuk ARVs, T/ pencegahan utk TB, & O.I. lain VCT sbg entry point utk pencegahan & pelayanan (UNAIDS, 2000)

  26. Penularan HIV/AIDS?? • Hubungan seksual • Jarum/alat suntik yg tercemar HIV • Transfusi darah • Bayi dari ibu hamil HIV • Air susu ibu HIV

  27. Cairan tubuh penular HIV/AIDS? • Darah • ASI • Sperma • Cairan kemaluan wanita • Cairan dubur *keringat, air mata, air ludah TIDAK menularkan HIV

  28. Gambaran Klinis HIV/AIDS • Gejala Mayor : • BB turun > 10 % Dalam1 bulan • Diare kronis > 1 bulan • Demam panjang > 1 bulan • Penurunan Kesadaran/ggn Neurologis • Dimensia/HIV encefalopati • Gejala Minor : • Batuk > 1 bulan • Herpes Zoster multi sektor/berulang • Dermatitis Generalisata • Kandidiasis oro faringeal • Herpes simplek kronis progresif • Limfadenofati generalisata • Infeksi Jamur berulang pada Alat Kelamin wanita

  29. Stadium HIV AIDS • Stadium klinis I ASIMTOMATIK LIMFADENOPATI PERSISTEN GENERALISATA • Stadium klinis II PENURUNAN BB < 10% KELAINAN KULIT/DERMATITIS HERPES ZOSTER INFEKSI SALURAN NAFAS BERULANG

  30. Stadium Klinis III: Penurunan BB > 10% Diare kronnis > 1 bl Demam > 1 bl sebab tak Jelas Kandidiasis oral TB Paru Infeksi Bakteri berat

  31. STADIUM KLINIS IV HIV Wasting syndroma PCP Encefalitis toxoplasma Diare kriptokokus > 1 bulan Infeksi sitomegalovirus Herpes simplek > 1 bulan Infeksi Jamur berat Kandidiasis esofagus,trakea,bronkus Mikobaterialis atipikal TB extra paru Limfoma malignum Sarkoma kaposi”s Ensefalopati HIV

  32. Diagnosis HIV • Ditemukannya antibodi HIV dalam darah • Jenis tes antibodi HIV : - Rapid Test • ELISA • Western Blot

  33. TERAPI ARV Tujuan ARV • Menghentikan progresifitas penyakit HIV dengan menekan viral load • Memulihkan sistem immun, dan mengurangi terjadinya infeksi oportunistik • Memperbaiki kuailitas hidup • Menurunkan morbiditas dan mortalitas karena infeksi HIV

  34. Klas antirtetroviral • NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITORS • NUCLEOSIDE ANALOG RTI (NRTI) • NUCLEOTIDE ANALOG RTI (NtRTI) • NON-NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITORS (NNRTI) • PROTEASE INHIBITORS (PI) • FUSION INHIBITORS

  35. Kombinasi yang baik : • AZT + 3TC + NVP / EFV / PI • AZT + ddI + NVP / EFV / PI • d4T + ddI + NVP / EFV / PI • d4T + 3TC + NVP / EFV / PI • Tidak ada perbedaan keunggulan dari kombinasi–kombinasi di atas. Hanya PI lebih poten dari pada non-nuke, tetapi PI lebih banyak efek sampingnya, yang menyebabkan sulit digunakan.

More Related