1 / 22

Anatomi telinga

Anatomi telinga. Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbanga Anatominya juga sangat rumit). Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

jodie
Download Presentation

Anatomi telinga

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Anatomi telinga

  2. Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbanga Anatominya juga sangat rumit). Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.

  3. Anatomi telinga luar Telinga luar, yang terdiri dari aurikula / pinna dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakan membrana timpani (gendang telinga). Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus.

  4. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut. Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga lateral mempunyai kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis.

  5. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit.

  6. Anatomi telinga tengah Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membrana timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga, Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen. Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.

  7. Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes. Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantu hantaran suara. Ada dua jendela kecil yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kaki stapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat maupun jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapat mengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe.

  8. Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingah ke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksi otot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer.

  9. Anatomi telinga dalam Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organ ahir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.

  10. Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakan organ Corti. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya,Labirin membranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan langsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis. Labirin membranosa tersusun atas utrikulus, akulus, dan kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organan Corti. Labirin membranosa memegang cairan yang dina¬makan endolimfe.

  11. Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam; banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatan angular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa.

  12. Di dalam kanalis auditorius internus, nervus koklearis (akus-dk), yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalis auditorius internus membawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak.

  13. Fisiologi telinga CERUMEN • Cerumen (earwax) = substansi seperti lilinyg berwarna kekuning, disekresikan di earcanal. •  There are two distinctgenetically determined types of earwax: 1. the wet type (honey-brown todark-brown, moist, sticky) → caucasian,africans → konsentrasi tinggi lipid danpigment granule (50% lipid) 2. the dry type (grey and flaky) →East AsiansandNative Americans→hanya terdiri dari 30% lipid

  14. Produksi dan komposisi: Cerumen diproduksi di outer third of cartilagenous portion of ear canal →Subcutanoues tissue di outer part of canal memiliki special glands yg memproduksicerumen → campuran dari viscous secretion dari sebaceous gland dan less-viscoussecretion dari modified ceruminous glands.

  15. Komponen utama dari cerumen: shed layers of skin → dgn 60% dari cerumenterdiri dari keratin, 12-20% saturated and unsaturated long chain fatty acids, alcohols,squalene, dan 6-9% cholesterol • Fear, stress and anxiety menyebabkan peningkatan produksi cerumen dariceruminous glands. Fungsi: • Cerumen ini bertujuan utk menangkap debu dan partikel kotor untuk mencegah masukmencapai eardrum.

  16. Biasanya cerumen terakumulasi sedikit, mengering, lalu keluar dari kuping, membawa kotoran dan debu bersamanya, atau biasa dgn secara perlahan migrasi keluar dimana diabisa dibersihkan. 1. Cleaning • Pembersihan dari ear canal merupakan hasil dari auditory epithelial migration.

  17. 2. Lubrication • Lubrication mencegahdesiccation (the state of extreme dryness), itching, andburning of theskinwithin the ear canal (asteatosis). •  The lubricative properties berasal dari kandungan lipid yg tinggi dlm sebum ygdiproduksi sebaceous gland. • In wet-type cerumen, these lipids include cholesterol, squalene, and many long-chainfatty acidsand alcohols.

  18. 3. Antibacterial and antifungal effects • Cerumen membentuk acidic coat yg berisi lysozyme dan substansi lainnya yg meninhibitpertumbuhan bakteri dan jamur. • Beberapa studi baru-baru ini menemuakn bahwa cerumen mempunyaibactericidal effect pada beberapa strains of bacteria. Cerumen ditemukan dapatmengurangi kemampuan hidup banyak bakteri, termasuk

  19. Haemophilus influenzaeStaphylococcus aureus, dan banyak variants dari Escherichia coli, terkadang sampai mencapai 99%. • Antimicrobial properties ini terutama karena adanya saturated fatty acids, lysozyme, danterutama slight acidity dari cerumen (pH biasanya sekitar 6.1 pada individu normal) • Lipid-rich cerumen juga hydrophobic dan mencegah air penetrasi ke dalam kulitdan menyebabkan maceration (softening and whitening of skin that is kept constantlywet).

  20. Pathology: • Ear canal dapat terhalangi oleh cerumen saat mencoba membersihkan cerumen malahmendorong cerumen masuk ke dalam war canal dan menyebabkan blockage. Waxblockage merupakan penyebab paling seing dari beberapa hearing loss. •  Too little cerumen can predispose the ear canal to infection, but cerumen that isexcessive or too viscous can lead to obstruction, retention of water and debris, andinfection. Additionally, the canal is defended by a unique epithelial migration that occursfrom the tympanic membrane outward, carrying any debris with it

  21. Histologi Telinga

  22. TERIMAKASIH

More Related