1 / 20

Membaca Referensi

Membaca Referensi. Dalam kegiatan membaca dibutuhkan bahan bacaan yang tentunya berupa tulisan. Menurut Tarigan (1984:22) bahan bacaan (tulisan) pada dasarnya dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu bahan bacaan ilmiah dan bahan bacaan sastra. lanjutan.

ivie
Download Presentation

Membaca Referensi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Membaca Referensi Dalam kegiatan membaca dibutuhkan bahan bacaan yang tentunya berupa tulisan. Menurut Tarigan (1984:22) bahan bacaan (tulisan) pada dasarnya dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu bahan bacaan ilmiah dan bahan bacaan sastra.

  2. lanjutan • Untuk dapat memahami lebih dalam hal-hal mengenai bacaan ilmiah, berikut ini akan dibahas tentang pengerttian karya ilmiah, prinsip-prinsip ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah ditinjau dari berbagai sudut pandang, membaca tulisan ilmiah biasa, membaca tulisan ilmiah popular, dan mengakses informasi dari internet.

  3. Pengertian Karya Ilmiah • Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan, teknologi, atau seni yan ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan (UM, 2000:1).

  4. Prinsip-prinsip Ilmiah • Untuk dapat membedakan apakah suatu karya tulis tergolong ilmiah atau nonilmiah, perlu diketahui beberapa prinsip ilmiah sebagai berikut. Pertama, prinsip objektivitas. Prinsip ini mengharuskan penulis untuk tidak mengemukakan pendapat pribadinya. Penulis harus bersikap jujur, terbuka, dan mengesampingkan perasaannya. Segala sesuatu yang dikemukakan harus apa adanya.

  5. lanjutan • Prinsip ilmiah yang kedua adalah empiris. Prinsip ini adalah bahwa segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan fakta. Selanjutnya, prinsip ketiga adalah rasional, yaitu prinsip yang menghendaki cara pembahasan sesuatu harus berdasarkan rasio atau dapat diterima akal sehat, baik proses maupun cara penulisannya. Terakhir, prinsip deduktif dan induktif. Prinsip ini mengenai penyimpulan penemuan. Dalam penelitian digunakan hipotesis (sesuatu yang dianggap benar untuk mengutarakan pendapat, tetapi kebenarannya belum bisa dibuktikan) untuk menuntun peneliti dalam mengumpulkan data (deduktif). Setelah data terkumpul, peneliti mempelajari datanya satu per satu, peneliti mengemukakan penemuannya melalui pendekatan induktif (Hardjodipuro, 1982).

  6. Jenis-jenis Karya Ilmiah • Ditinjau dari pendekatannya, karya ilmiah dapat dibedakan atas a) karya ilmiah hasil kajian pustaka, b) karya ilmiah hasil penelitian, dan c) karya ilmiah hasil kerja pengembangan. Ditinjau dari sudut pandang yang lain, yaitu sudut pandang bentuknya, karya ilmiah dapat dibedakan atas beberapa jenis, antara lain, adalah a) paper /kertas kerja, b) makalah, c) laporan, d) skripsi, e) tesis, dan f) disertasi. Ditinjau dari sasarannya atau pembacanya, karya ilmiah dapat dibedakan atas a) karya ilmiah biasa dan b) karya ilmiah populer

  7. Jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pendekatannya • Karya ilmiah yang berupa kajian pustaka adalah karya ilmiah hasil telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.

  8. lanjutan • Karya ilmiah yang berupa hasil penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. Karya ilmiah yang berupa hasil penelitian ini pun dapa dihasilkan dengan dua macam pendekatan, yaitu 1) pendekatan kuantitaif, dan 2) pendekatan kualitatif (UM, 2000:1). • Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan berserta pemecahan-pemecahannya yang diajuykan untuk memperoleh pembenaran (verivikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan induktif. Pendekatan ini berangkat dari pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri penel;iti sebagai instrumen kunci (UM, 2000:1).

  9. lanjutan • Karya ilmiah yang berupa kerja pengembangan adalah karya ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan merancang atau kegiatan menghasilkan produkl yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah (UM, 2000:2).

  10. Jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Bentuknya • Sebagaimana telah dikemukakan di atas, ditinjau dari bentuknya karya ilmiah dapat dibedakan atas a) paper /kertas kerja, b) makalah, c) laporan, d) skripsi, e) tesis, dan f) disertasi. Paper adalah segala jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku maupun hasil studi ilmiah. Paper biasanya terbatas pada pengetahuan yang diajarkan atau sekitar pokok bahasan yang tercakup dalam satu mata kuliah. Panjang tulisan berkisar antara 10—15 halaman.

  11. lanjutan • Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yan ditulis secara sistematis dengan disertai analisis yang logis dan objektif suatu masalah (UM, 2000:5). Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis memang perlu diketahui dan diperhatikan. • Laporan adalah karya ilmiah yang memberitahukan hasil penelitian atau pekerjaan yang didapat dari laboratorium atau lapangan. Sebuah laporan disusun atas dasar kenyataan-kenyataan, catatan-catatan, atau hasil dari sesuatu. Laporan bertujuan melatakkan fakta-fakta yang tepat tanpa berhubungan dengan perasaan atau pandangan pribadi.

  12. lanjutan • Skripsi adalah karya ilmiah yang memberi gambaran tentang sesuatu masalah dengan data dari pustaka, laboraorium, atau lapangan yang dibahas untuk memecahkan masalah. Skripsi harus mengemukakan kenyataan-kenyataan dengan dasar logika, artinya masalah yang dibahas harus dipandang sebagai hubungan sebab akibat. • Tesis disebut juga risalah ujian untuk memenuhi sebagian persyaratan menempuh ujian S2. Beda antara tesis, skripsi, dan disertasi terletak pada intensitas (kedalaman) dan ekstensitas (keluasan) jangkauan pandangannya. • Disertasi disebut juga naskah promosi, dalam arti untuk mencapai gelar Doktor (S3). Penulisan disertasi pada prinsipnya sama dengan tesis, hanya saja pada disertasi pokok persoalannya lebih luas daripada tesis dan konklusinya pun harus mempunyai generalisasi yang lebih luas.

  13. Jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pembacanya • Ditinjau dari sasarannya atau pembacanya, karya ilmiah dapat dibedakan atas a) karya ilmiah biasa dan b) karya ilmiah populer. Karya ilmiah biasa adalah karya ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu/ professional, sedangkan karya ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat umum disebut kaya ilmiah popular (Amir, 2007:41).

  14. Mengakses Informasi dari Internet • Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi (TI) telah menyebabkan terjadinya perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran TI tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya. TI memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global dari dan ke seluruh penjuru dunia.

  15. Catatan Penting dalam Membaca Referensi • Hal-hal yang perlu dicatat oleh seorang pembaca dalam kegiatan membaca referensi adalah a) keterangan lengkap tentang sumber, b) informasi-informasi penting terkait dengan topik bacaan, dan c) kutipan-kutipan pernyataan pakar yang dianggap perlu.

  16. Kutipan • Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat orang lain yang terdapat dalam buku-buku, jurnal ilmiah, surat kabar, dsb. Sangatlah membuang waktu jika suatu kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan seseorang (ahli) dan sudah dipublikasikan harus diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk mendapatkan kesimpulan yang sama. Berikut akan dikemukakan hal-hal yang terkait dengan kutipan (Keraf, 1990)

  17. Jenis-Jenis Kutipan Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu • kutipan langsung dan • kutipan tidak langsung.

  18. Prinsip-Prinsip Mengutip Beberapa prinsip yang harusdiperhatikan pada waktu membuat kutipan langsung. • Jangan mengadakan perubahan • Koreksi atas kesalahan • Menghilangkan bagian kutipan

  19. Cara-Cara Mengutip Kutipan Langsung < 4 Baris Kutipan langsung yang kurang atausama dengan empat baris ditulis dengan cara-cara berikut: • kutipan diintegrasikan dalam teks; • jarak antarbaris dua spasi; • kutipan diapit tanda petik; • diberi identitas sumber.

  20. lanjutan Kutipan langsung yang lebih dari empat baris ditulis dengan cara-cara berikut: • kutipan dipisahkan dari teks; • jarak antarbaris satu spasi; • kutipan tidak diapit tanda petik; • diberi identitas sumber.

More Related