1 / 18

F.Y WIDODO MEDICAL EDUCATION UNIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK DI INDONESIA. F.Y WIDODO MEDICAL EDUCATION UNIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA. LATAR BELAKANG. Sistem Pelayanan Kesehatan harus dapat melindungi masyarakat

hu-ball
Download Presentation

F.Y WIDODO MEDICAL EDUCATION UNIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK DI INDONESIA F.Y WIDODO MEDICAL EDUCATION UNIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

  2. LATAR BELAKANG • Sistem Pelayanan Kesehatan harus dapat melindungi masyarakat • UU no. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran  terpelihara-nya kualitas praktik kedokteran, karena: 1. Meningkatnya tuntutan masyarakat 2. Berkurangnya kepercayaan masyarakat * Dokter memiliki etik dan moral yang tinggi * Kemampuan dokter terus-menerus ditingkatkan mutunya: - Pendidikan/pelatihan berkelanjutan - Sertifikasi - Lisensi + Pembinaan - Pengawasan dan pemantauan

  3. Asas, Dasar, Kaidah dan Tujuan • Praktik kedokteran berdasarkan pada: a. Nilai ilmiah d. Asas kemanusiaan b. Asas manfaat e. Asas keseimbangan c. Asas keadilan f. Asas perlindungan dan keselamatan • Kaidah dasar moral: a. menghormati martabat manusia (respect for person) b. berbuat baik (beneficence) c. tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence) d. keadilan (justice) • Tujuan a. memberi perlindungan kepada pasien b. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medik c. memberi kepastian hukum kepada masyarakat dan dokter

  4. Kewenangan dan Kewajiban Dokter • Harus punya Surat Tanda Regristrasi (STR) • Wewenang Praktik: a. mendiagnosis b. mengobati c. melakukan tindakan • Kewajiban: • Terhadap pasien • Terhadap diri sendiri • Terhadap sejawat • Bertanggung jawab • Pelayanan Kedokteran Yang Baik • Kompetensi • Hubungan yang baik dengan • pasien • Taat pada etika profesi

  5. ASUHAN KLINIS YANG BAIK Meliputi: • Diagnosis yang tepat/adekuat • Tindakan/terapi yang tepat • Rujukan yang sesuai Sikap yang diperlukan: • Mengenali batas kompetensi • Bersedia konsultasi/dialog dengan sejawat lain • Yakin sehat fisik /mental  bisa bekerja dengan baik • Tetap memberi perawatan paliatif • Penulisan resep harus jelas • Jangan melakukan pemeriksaan/terapi yang tidak bermanfaat • Menjelaskan efek samping terapi • Di Rumah Sakit  melaporkan efek terapi/tindakan yg kurang baik kepada Komite Medik • Kekurangan alat/sarana  lapor kepada yang berwenang

  6. ASUHAN KLINIS YANG BAIK • Keputusan memilih asuhan medis: • Prioritas pada keadaan pasien dan efektivitas pemeriksaan • Pasien berhak untuk memperoleh opini kedua (2nd opinion) • Dilarang menolak penderita penyakit menular  perlindungan diri • Darurat  harus menolong sesuai dengan kondisi yang ada MEMPERTAHAN PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK • SELALU MENGIKUTI PERKEMBANGAN IPTEKDOK • MENJAGA KUALITAS ASUHAN MEDIS • RUMAH SAKIT: • Rekam medis harus baik dan benar • Audit klinis/medis • Membuat laporan tentang kejadian yang tidak • menyenangkan  menurunkan risiko terhadap • pasien

  7. Pelatihan, Pengajaran, dan Penilaian • Pelatihan dan Pengajaran: Bersedia untuk memberi pelatihan dan pengajaran kepada calon dokter/calon dokterspesialis Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan • Pen ilaian dan Rekomendasi: • Di RS/Puskesmas  memberi masukan kepada manajemen • Pengajar: harus jujur/objektif • Penilaian terhadap sejawat  jujur/objektif

  8. HUBUNGAN DOKTER – PASIEN • Komunikasi yang baik • “pendengar yang baik: • Memberi informasi yang baik tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pasien  termasuk efek samping terapi/komplikasi dsb. Pasien tidak mampu menerima informasi  jelaskan kepada keluarga Pediatri: pasien dan “client” • Pasien meninggal  jelaskan sebab dan keadaan yang berkaitan dengan kematian • Persetujuan pasien • “inform concern”  PERMENKES no. 585/MENKES/PER/IX/1989 tentang persetujuan tindakan medik

  9. Menghormati Rahasia Kedokteran Dapat dibuka bila: • Untuk kepentingan kesehatan pasien • Permintaan pasien • Penegakan etik, disiplin atau hukum • Mempertahankan Kepercayaan Pasien • Sopan, hati-hati, jujur • Menghormati privasi dan harga diri pasien • Menghormati hak pasien untuk menolak berperan serta dalam proses pendidikan/penelitian • Menghormati hak pasein untuk mendapatkan opini kedua • Siap dihubungi pasien/sejawat sesuai perjanjian

  10. Mengakhiri Hubungan Profesional dengan Pasien • Tidak boleh diakhiri karena pasien tidak puas terhadap pelayanan, terapi, atau honorarium • Menyerahkan kepada dokter lain • Bermasalah dengan Sejawat: • Kekhawatiran tentang terapi/tindakan sejawat akan merugikan pasien (misalnya sejawat dalam pengaruh alkohol, napza) • Minta advis  atasan, organisasi profesi, dll. • Institusi harus menetapkan mekanisme pencegahan, penyelidikan, permintaan advis, dan pelaporan • Keluhan Pasien Harus ditanggapi secara terbuka, jujur dan empati

  11. Permintaan Informasi Formal • Harus memberikan informasi yang relevan guna penyelidikan, terkait masalah etika, disiplin, ataupun hukum • Tugas Forensik: info harus relevan • Asuransi Risiko • Asuransi untuk perlindungan diri terhadap risiko pekerjaan atau risiko tuntutan pasien.

  12. KERJASAMA DENGAN SEJAWAT • Merujuk Pasien • Pengirim  keterbatasan kompetensi • Penerima: • Wajib memberi advis terapi/tindakan  dikembalikan • Merawat / melakukan tindakan  kembalikan • Pasien berhak memilih dokter rujukan • Bekerjasama dengan Sejawat • Tidak Boleh: • Membedakan sejawat • Mengkritik melalui pasien

  13. Bekerjasama Dalam Tim • Menunjuk ketua tim • Memahami tanggungjawab individu dan tanggung jawab tim • Mempersiapkan sistem tentang: • Tata kerja tim • Tata kelola dan koordinasi (termasuk pembiayaan) • Evaluasi

  14. Dokter Pengganti • Harus diinformasikan kepada pasien • Dokter pengganti mampu melaksanakan tugas • Dokter pengganti bertanggung jawab kepada yang digantikan • Pendelegasian Wewenang • Harus disesuaikan dengan kompetensi • Penanggung Jawab  pendelegasi • Mematuhi Tugas • Harus patuh pada pimpinan • Ketua tim harus memastikan bahwa pasien mengetahui bahwa informasi tentang dirinya akan disampaikan kepada anggota tim

  15. KEJUJURAN BERPROFESI • Informasi Pelayanan • Harus sesuai dengan kompetensi • Tidak boleh menakuti / memaksa pasien • Tidak boleh beriklan • Laporan Tertulis, Memberikan Bukti, Menandatangani Dokumen • Harus jujur (misalnya untuk pengadilan, permintaan pihak lain, dll.) • Tidak menyesatkan, atau menghilangkan informasi yang relevan

  16. Penelitian • Harus mementingkan perawatan dan keamanan pasien • Harus mendapat persetujuan dari: 1. pasien 2. komite etik • Penuh kejujuran dan integritas • Pembiayaan • Memberi informasi terlebih dahulu • Tidak memanfaatkan ketidaktahuan dan ketidak-berdayaan pasien • Memberitahukan alternatif pembiayaan (asuransi, dsb.) • Konflik Kepentingan • Tidak boleh menerima bujukan / hadiah • Tidak boleh memberi bujukan kepada sejawat

  17. KESEHATAN DOKTER • MENGHENTIKAN PRAKTEK BILA: • Menderita penyakit menular • Gangguan kesehatan berpengaruh pada kinerja pelayanan LARANGAN PRAKTIK • Memberi informasi kepada organisasi lain dimana dokter memperoleh pekerjaan serupa • Memberi informasi kepada pasien yang sedang ditangangani

  18. TERIMA KASIH SELAMAT BELAJAR

More Related