1 / 9

Bunuh Diri dan Euthanasia

Bunuh Diri dan Euthanasia. Pengertian bunuh diri dan euthanasia Dalil-dalil syara ’ atas bunuh diri dan euthanasia Pandangan para ulama tentang bunuh diri dan euthanasia. Ajaran Islam.

Download Presentation

Bunuh Diri dan Euthanasia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BunuhDiridan Euthanasia Pengertianbunuhdiridan euthanasia Dalil-dalilsyara’ atasbunuhdiridan euthanasia Pandanganparaulamatentangbunuh diridan euthanasia

  2. Ajaran Islam • Apa pun yang terjadidalamhidupdankehidupaninisebenarnyamerupakanketetapanTuhan. Termasukdalamhaliniadalahhidupdanmatiseseorang, kayamiskin, sehatdansakit, bahagiaatau pun susahdansebagainya. • QS. al-Mulk [67] ayat 2: “Yang menjadikanmatidanhidup, supayaDiamengujikamu, siapadiantarakamu yang lebihbaikamalnya. Dan DiaMaha Perkasa lagiMahaPengampun”

  3. KematianPerspektif Ilmu Pengetahuan 1.Orthothanasia, yaitu kematian yang terjadi karena proses alamiah. 2.Dysthanasia, yaitu suatu kematian yang terjadi secara tidak wajar. 3.Euthanasia, yaitu suatu kematian yang terjadi dengan pertolongan atau tidak dengan pertolongan dokter.

  4. Pengertian • Euthanasia: tindakan menghilangkanderitasisakitdenganjalanmengakhirikehidupannya secara medis. • Secaramedis, euthanasia barudilaksanakanjikapenyakittersebuttidakmungkindisembuhkanlagi, dengan kesepakatankeluargapasien.

  5. Dalil-Dalil Syara’ • Surat an-Nisâ’ [4] ayat 29-30: “Dan janganlahkamumembunuhdirimu...” • Hadis Nabi Saw. “Barangsiapamenghempaskandiridarisebuahbukit, laluiamenewaskandirinya, makaiaakanmasuknerakadalamkeadaanterhempasdidalamnya, kekallagidikekalkandalamnerakauntukselama-lamanya. Dan barangsiapamenegukracunlalumenewaskandirinya, makaracun itu tetapditangannyasambiliamenegukkannyadidalamnerakajahannam, kekallagidikekalkandidalamnyaselama-lamanya. Dan barangsiapamembunuhdirinyadengansepotongbesi, makabesinyaituterusberadaditangannya, iatikamkankeperutnyadidalamapinerekajahannamselama-lamanya”

  6. Cara/Metode Euthanasia • Cara positifmaksudnyatindakanmemudahkankematianorang yang sakit yang dilakukandokterdenganmenggunakanalat. • Caranegatifyaitutidakmempergunakanalat-alatuntukmengakhirihiduporang yang sakit, tetapihanyadibiarkantanpadiberipengobatan.

  7. Macam Euthanasia • Euthanasia aktif; apabiladokteratautenagakesehatanlainnyadengansengajamelakukansuatutindakanuntukmemperpendek (mengakhiri) hiduppasien. • Euthanasia taklangsung; apabiladokteratautenagamedislainnyatanpamaksudmengakhirihiduppasienmelakukansuatutindakanmedisuntukmeringankanhiduppasien. Walaupunmerekamengetahuibahwatindakantersebutdapatmemperpendekhiduppasien. • Euthanasia pasif; apabiladokteratautenagamedislainyasecarasengajatidaklagimemberikanbantuan yang dapatmemperpanjanghiduppasien.

  8. Tambahan: 3. Euthanasia volunter Euthanasia jenis ini adalah Penghentian tindakan pengobatan atau mempercepat kematian atas permintaan sendiri. 4. Euthanasia involunter Euthanasia involunter adalah jenis euthanasia yang dilakukan pada pasien dalam keadaan tidak sadar yang tidak mungkin untuk menyampaikan keinginannya. Dalam hal ini dianggap famili pasien yang bertanggung jawab atas penghentian bantuan pengobatan. Perbuatan ini sulit dibedakan dengan perbuatan kriminal.

  9. Hukuman • Menuruthukumpidana Islam, orang yang menganjurkan/menyetujuiataumembantuseseorang yang membunuhdiriadalahberdosadandapatdikenakanhukumanta’zir. • Demikian pula apabilaoranggagalmelakukanbunuhdiri, sekalipundibantuorang lain, makasemuanyadapatdikenakanhukumanta’zir. • Hukumanta’zirialahhukumanterhadapsuatutindakpidana yang tidakditentukanmacamhukumannyaoleh al-Qur’an danhadits. Berat/ringannyahukumanta’ziritudiserahkansepenuhnyakepada hakim yang mengadiliperkarauntukmenjatuhkanhukuman yang sesuaidengantindakpidananya, pelakunyadansituasidankondisinyadimanatindakpidanaituterjadi

More Related