1 / 28

Perencanaan Stabilitas Lereng dengan Metode Mohr-Coulomb di Bayah Banten

Perencanaan Stabilitas Lereng dengan Metode Mohr-Coulomb di Bayah Banten. Oleh Fitriyani (10307059). Latar Belakang .

flo
Download Presentation

Perencanaan Stabilitas Lereng dengan Metode Mohr-Coulomb di Bayah Banten

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perencanaan StabilitasLerengdenganMetode Mohr-Coulomb diBayahBanten Oleh Fitriyani (10307059)

  2. Latar Belakang Pada lokasi tersebut akan dibuka akses jalan baru untuk mobilitas masyarakat yang mengharuskan proses pemotongan lereng di STA 2+890. Sehingga perlu dianalis kestabilan lereng tersebut.

  3. Tujuan Menganalisisstabilitaslerengpada STA 2+890 sertamemberikanalternatifperkuatanlerengberupapengubahangeometrilerengdansheet pile agar lerengtetapdalamkeadaanstabil.

  4. Batasan Masalah Penulisan ini membahas mengenai stabilitas lereng pada STA 2+890 diBayah-Bantendenganaplikasi program PLAXIS pemodelan Mohr-Coulomb

  5. Tinjauan Pustaka • Prinsip Stabilitas Lereng Gambar1. PrinsipDasarStabilitasLereng

  6. Persamaan Mohr-Coulomb Keruntuhan geser akan terjadi bila tegangan geser mencapai syarat batas yang dirumuskan :

  7. FaktorKeamanan Nilai faktor keamanan dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara kuat geser (shear strenght) dan tegangan geser (shear stress) yang bekerja pada tanah/ bidang longsor.

  8. J.M duncan dan A.L Buchignani merekomendasikan besarnya faktor keamanan sebagai berikut : Besarnya faktor keamanan terhadap suatu kejadian keruntuhan/ kelongsoran Sumber : Joseph E. Bowles, 2000

  9. Metodologi Gambar2.Diagram AlurAnalisisStabilitasLereng

  10. Data dan Analisis

  11. Penampang melintangSTA 2+890 Gambar3. PenampangLereng STA 2+890

  12. Lapisan Tanah STA 2+890 Keterangan : Gambar4. Lapisan Tanah STA 2+890

  13. Program PLAXIS Gambar 5. BidangLongsorpadaSebelahKiri STA 2+890 FK yang diperoleh 1,062

  14. MetodeKeseimbangan Batas (Limit Equilibrium) Gambar 6.PembaginMasa Tanah padaBidangLongsorSebelahKiri STA 2+890

  15. MetodeFellenius

  16. Metode Bishop

  17. Program PLAXIS Gambar 7.BidangLongsorPenampangSebelahKanan STA 2+890 Angkakeamanansebesar 2,75

  18. MetodeKeseimbangan Batas (Limit Equilibrium) Gambar8. PembaginMasa Tanah padaBidangLongsorSebelahKanan STA 2+890

  19. MetodeFellenius

  20. Metode Bishop

  21. Alternatif Penangulangan Sebelah kiri STA 2+890

  22. Pengubahan Geometri Gambar9. PelandaianPenampangLerengSebelahKiriSTA 2+890

  23. Bidang Longsor STA 2+890 Sebelah Kiri Gambar10. BidangLongsor STA 2+890 SebelahKiri

  24. Perkuatan dengan Sheet Pile Gambar11. BidangLongsorpadaPerkuatanSheet Pile angkakeamananmeningkatmenjadi 1,36.

  25. Kesimpulan • FaktorKeamanan (FK) padasebelahkiripenampanglereng STA 2+890 dengan program PLAXIS, metodeFelleniusdanmetode Bishop secaraberurutanyaitu 1,06, 0,88 dan 1,37. Duadaritigaanalisis yang dilakukan, FK < 1,25 sehinggaperludilakukantindakanpreventif agar meminimalisirkelongsorandengancaramengubahgeometrilerengatausheet pile • FaktorKeamanan (FK) padasebelahkananpenampanglereng STA 2+890 dengan program PLAXIS, metodeFelleniusdanmetode Bishop secaraberurutanyaitu 2,75, 1,91 dan 2,17

  26. Penanggulanganlerengdengancaramengubahgeometrilereng, makadiperolehangkakeamanan 1.33 • Penanggulanganlerengdengancaramenggunakansheet pilebajatipe PMA 22 denganpanjang 10 m dengankedalamanpenetrasi 6 m dengan program PLAXIS yaitu 1.37

  27. Saran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka penulis menyarankan bahwa 1. Analisisangkakeamanandapatdilakukandengan program lain sepertiGeoslope 2. KedalamanPenetrasidapatdikurangidenganpemakainangkur. 3. Jika data investigasitanahlebihlengkapbisadilakukanpemodelanHardening Soilpadasaatperkuatandengansheet pile

  28. DAFTAR PUSTAKA • Abramson, Lee W A et al, 2002, “Slope Stability and Stabilization Method”, Second Edition, John Wiley&Sons, Inc • AtmodjoHendro, 2008,”Analisa KelongsoranLerengdanPenanggulanganpada km 96+600/B JalanTolCikampek-Purwakarta-Padalarang (CIPULARANG)”, Tesis Magister ITB, Bandung. • Bowles J. E, 2000,”Sifat- sifatFisikdanGeoteknis Tanah LongsorEdisiKedua”, Erlangga, Jakarta. • Brinkgreve R.B.J, 2007, “PLAXIS 2D-8”, Delf University of Technology & PLAXIS b.v, Belanda. • E.Y N OH, M Huang, C Surarak, R Adamec, A.S. Balasurbamaniam, 2008, “Finite Elemen Modeling for Piled Raft Foundation in Sand” , Journal EASEC, Taipe. • Giken. “Concrete Sheet Pile”, Giken Online. Home page an-line, Available from • http://www.giken.com/int/st/index.html; Internet; access 8 August 2010. • Holz R D, and Kovacs W.d., 1981 “ An Introductional To Geotechnical Engineering “, Prantice Hall. • SadisunIman A, 2005, “Usaha PemahamanterhadapStabilitasLerengdanLongsoransebagaiLangkahAwaldalamMitigasiBencanaLongsor”, Workshop PenangananBencanaAlam, Bandung • Syarifudin ,Firmansyah, 2008, ”PerencanaanPenanggulanganLongsorpadaProyekJalandiLokasiBayah, ProvinsiBanten”, TugasAkhirSarjanaUniversitasGunadarma, Depok. • PalgunadiDayu A, Prima Nilasari, 2008 “ StudiPerbandingan Parameter Drained danUndraineddenganMenggunakanMetodeElemenHinggaFormulasi Couple”, TugasAkhirSarjana ITB, Bandung. • Raharjo,P.P, 1995, “PerencanaanTurap”, DivisiGeoteknikal UNPAR, Bandung. • Raharjo,P.P,1995, ”Manual KestabilanLereng”, Geotechnical Engineering Center UNPAR, Bandung. • United States Steel, 1984, “Steel Sheet Piling Design Manual “,U.S Departement of Transportation • VarezaHarlen, Andika Y.P, 2008, “StudiStabilitasLereng Sungai Mahakam”, LaporanTugasAkhirSarjana ITB, Bandung.

More Related