1 / 27

Kelompok FCP 1B SESAK NAPAS & BATUK

Kelompok FCP 1B SESAK NAPAS & BATUK. Feri Bolang Freesia Galuh Haswinda Hendi Ikhlas Naufal Ngabila Selti Sonia Yuni.

evelyn
Download Presentation

Kelompok FCP 1B SESAK NAPAS & BATUK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kelompok FCP 1BSESAK NAPAS & BATUK FeriBolang Freesia Galuh Haswinda Hendi Ikhlas Naufal Ngabila Selti Sonia Yuni

  2. DISKUSI TOPIKSESAK NAPAS DAN BATUKIbu N, usia 37 tahundirawatdirumahsakitkarenasesaknapassejak 3 harisebelummasukrumahsakit. Mulanyaiahanyamengeluhbatukkadangberdahakputihkekuningan.

  3. KataSulit: - • Keywords: • Wanita, 37 tahun • Sesaknapaskambuhdanmemberat • Kambuhsaatlelah/batuk-pilek • Diberiobatinhalan • Batuk • Dahakputihkekuningan

  4. Anamnesis • Kepada dokter yang merawat ibu N menceritakan bahwa mulanya ia hanya batuk kadang berdahak putih kekuningan, kemudian sesak napasnya juga kambuh sehingga ia menggunakan obat semprot pelega napas beberapa kali dalam sehari. Biasanya sesak mereda dengan obat semprot tersebut, sesak napas memang sering timbul sejak lama terutama jika ia lelah ataupun jika ia sedang mendapat batuk pilek. Tetapi kali ini sesak tidak berkurang malahan semakin memberat sehingga ia segera berobat ke rumah sakit dan dianjurkan untuk dirawat.

  5. Padapemeriksaanfisikdidapatkan: • Tekanandarah 120/70 mmHg, Nadi 90/menit, frekuensinapas 22/menit, suhu 37◦ C, Compos mentis. • Tidakadasianosis, tidakadapenggunaanotot bantu napasdanretraksisuprasternal • Tenggorokantampakhiperemisdan edema; tidaktampak post nasal drip. Tidakadanyeritekan sinus. Hidungtakadakelainan • Kelenjargetahbeninglehertidakteraba • Paru : inspeksitidakadaretraksimuskulusinterkostal, hemitorakskiridankanansimetrisdantidakada yang tertinggaldalampernapasan. Jenispernapasantorakoabdominal. Palpasitakadakelainan, ekspansi dada kiridankanansama, fremituskiridankanansama, baikdepanmaupunbelakang. • Perkusisonorkiridankananseluruhlapanganparu, depandanbelakang. Auskultasiterdengarbunyinapasvesikulerdanterdengarbunyinapastambahan wheezing danronkikeringdikedualapanganparu. • Jantung ; besarjantung normal, terdengarbunyijantung I dan II , tidakterdengar murmur • Abdomen lemas , hepardanlimpatakteraba, tetapiterdapatnyeritekandidaerahepigastrium, bisingusus normal. • Ekstremitastidakadakelainan

  6. PemeriksaanPenunjang Di rumahsakit, doktermenganjurkanpemeriksaanfungsiparudenganalat peak flow rate meter, hasilnyamenunjukkan 250 l/ menitDoktermemberikanobatinhalasisecaranebulisasi. Setelahmendapatkanobattersebut, Ibu Ni merasalebihlegasedikitwalaujikaberbicaramasihsesaknapas. Tiupanpadaalat peak flow rate meter setelahmendapatkanobatinhalasimeningkatmenjadi 280 l/ menit. Tes Reversibility: (280/250) x 100% = 112%  kenaikan 12%  tesreversibilitas (+)

  7. PemeriksaanPenunjang(2) • Hasil pemeriksaan laboratorium : • Hb : 12,5 gr% • Lekosit : 13 800 uL • Hitung jenis : 1/2/76/19/2 • Hematokrit : 38 % • Trombosit 350.000 • Foto toraks : • Corakan bronkovaskular di kedua lapangan paru : kasar

  8. IdentifikasiMasalah • Apa yang mendasarisesaknapaspadapasien? • Bagaimanalelahmenginduksisesaknapas? • Apakemungkinanpenyakit lain yang mendasarisesaknapaspadapasien(Differential Diagnoses)

  9. AnalisisMasalah Patofisiologi Patofisiologi Sesak Napas Batuk Obat Obstruksi Sputum: Putihkekuningan Lelah

  10. PEMBAHASAN

  11. SesakNapas • Batuk • Asma • PPOK • Sputum • PemeriksaanPenunjang (Spirometri, PFR) • Pengobatan

  12. SesakNapas • Dyspnea • Sensasiygdialamiindividudengankeluhantidakenak/nyamanbernapassubyektif • Macamnya: • Dyspnead’effort • Paroxysmal (nocturnal) • Orthopnea • Platypnea • Trepopnea

  13. SkalaDipsnea

  14. ETIOLOGI Kardiak • Gagaljantung • Penyakitarterikoroner • IM • Kardiomiopati • Disfungsikatup • HipertrofiVentrikelkiri Pulmoner • PPOK • Asma • Penyakitparurestriksi • Pneumotoraks • Penyakitparuherediter

  15. MekanismeFisiologi • Sensasisesaknapas, campuran 2 komponen: • Input sensorikkekorteksserebri: informasidari reseptor2 khususterutamamekanoreseptordiberbagaiaparatuspernapasandantempat lain 2. PersepsiSensasi Interpretasidariinformasi yang tibapadakorteks sensor otot, sangatbergantungpadapsikologispenderita.

  16. PatofisiologiSesakNapas • Konsep Length: Tension Inapropriateness • Sesaknapastimbuldarigangguanhubunganantarakekuatan/ketegangan otot2 pernapasandanperubahan yang dihasilkan (panjangototdan volume otot) • Afferent Mismatch • Ketidaksepadananantaaperintah yang keluardariotakdaninformasi afferent yang datangdarireseptor (jalannapas, paru, dinding dada)

  17. PatofisiologiSesakNapas (2) • KebutuhanVentilasiMeningkat • Kelainanototpernapasan • Kelainantahananventilasi • Kelainanpolabernapas • Kelainanasambasa

  18. ASMA • Merupakaninflamasikroniksalurannapas. • Pencetus: alergen, virus, iritan. • Tipeasma: reaksicepatdanlambat. • Reaksitipecepat: alergenterikatpadaIgEdanmenempelpadasel mast  degranulasidankeluarlahhistamin  kontraksiototpolosbronkus, danvasodilatasi.

  19. ASMA (2) • Bronkokonstriksi tahananjalannapasmeningkat keteganganototinspirasimeningkat • Hiperinflasi ototinspirasimemendek length-tension of appropriateness • Hiperinflasi, mengubahpergeerakandiafragma masalahmekanik, hiperinflasimenambahbebanototinspirasi output motor inspirasimeningkat sense of effort • Iritanreseptor, serabut C • Hipoksia, hiperkapnia

  20. ASMA (3) • Hubunganasmadenganlelah • Aktivitas stresoksidatif  cAMPmeningkat  kanal Ca ototpolostertutup  kontraksi  bronkokonstriksi • Karenabronkokonstriksi (resistensimeningkat), makadiperlukaneffort yang lebih agar kebutuhanoksigenadekuatbagipenderita

  21. PPOK • Hipoksia, hiperkapnia • Sense of effort • Length tension inapropriatensess/afferent mismatch

  22. BATUK Mekanismeprotektif normal berupaekspirasieksplosifuntukmembersihkan area trakeobronkialdarisekretdanbendaasing.

  23. MekanismeBatuk • Jaluraferen : reseptordarisaraf-sarafsensorik (trigerminal, glossofaringeal, laringeal superior, danvagus) • Jalureferen : laringealdan spinal • Jaluraferen cough center (medulla)  jalureferen ototekspirasi

  24. EtiologiBatuk • Inflamasi • Konstriksi • Infiltrasi • Kompresi

  25. Tatalaksana • Oksigen 4-6 L/menit • Agonis beta-2 • Aminofilin bolus IV 5-6 mg/Kg BB • KortikosteroidHidrokortison 100-200 mg IV

  26. Kesimpulan • PasienpadakasusmenderitaAsma, denganperbaikansetelahdiberikanbronkodilator/nebulizer.

  27. Asupan • PendalamanterhadappatogenesisAsmasampaidengantingkatseluler • Dari segiselulerpatogenesisasmadan PPOK berbeda (cariliteraturgambar, dll)

More Related