1 / 92

METODOLOGI PEMBIAYAAN UNTUK BAHAN BAKU, PRODUK DAN JASA

METODOLOGI PEMBIAYAAN UNTUK BAHAN BAKU, PRODUK DAN JASA. Pendahuluan Bagian ini menjelaskan proses akuntansi biaya dalam proses ABC. Untuk memahami tekniknya adalah penting untuk mengerti konsep relevan yang telah dibahas sebelumnya. Metodologi yang sama dapat diterapkan semua objek-objek.

eitan
Download Presentation

METODOLOGI PEMBIAYAAN UNTUK BAHAN BAKU, PRODUK DAN JASA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODOLOGI PEMBIAYAAN UNTUK BAHAN BAKU, PRODUK DAN JASA

  2. Pendahuluan Bagian ini menjelaskan proses akuntansi biaya dalam proses ABC. Untuk memahami tekniknya adalah penting untuk mengerti konsep relevan yang telah dibahas sebelumnya. Metodologi yang sama dapat diterapkan semua objek-objek.

  3. METODOLOGI Langkah dasar yang diterapkan dalam metodologi ini adalah : 1. Tentukan sifat elemen biaya dan analisa diantaranya: • biaya langsung yang dapat diukur • biaya aktivitas yang dapat diukur • biaya yang tidak dapat diukur (biaya yang tidak teralokasi)

  4. Hitung semua biaya terukur per aktivitas, bedakan antara kegiatan primer dan sekunder. Pertimbangan harus diberikan terhadap perlakuan biaya tidak terukur. Hal ini dapat berupa terukur terhadap kegiatan lain atau diperlakukan sebagai bagian dari profit margin yang diperlukan.

  5. Tentukan pemicu biaya untuk setiap kegiatan dan gunakan pengukuran besar output untuk menghitung besarnya pemulihan aktivitas. Hal ini dapat dilakukan untuk kegiatan primer maupun sekunder.

  6. Telusuri semua biaya aktivitas sekunder terhadap kegiatan primer sehingga kombinasi besar aktivitas mencantumkan semua biaya-biaya pendukung. Biaya sekunder ditelusuri terhadap kegiatan primer menggunakan ukuran output.

  7. Identifikasi objek-objek biaya mana yang menjadi biaya. Kompilasikan daftar kegiatan untuk setiap biaya untuk menjadi objek-objek biaya.

  8. Kalikan biaya pemulihan aktivitas dengan jumlah output yang dikonsumsi seperti yang tertera dalam daftar kegiatan. Jumlah biaya terhitung memberikan biaya terukur aktivitas dari objek biaya.

  9. Biaya langsung dan biaya tidak terukur (bila berlaku) akan ditambahkan biaya terhitung di atas untuk menghasilakan total biaya dari objek biaya. Biaya langsung seperti biaya material dan packaging biasanya dikaitkan dengan biaya objek tertentu. Biaya tidak terukur dapat ditambahkan ke profit margin.

  10. SIFAT-SIFAT BIAYA Untuk pengembangan sistem biaya yang baik adalah penting untuk memahami elemen-elemen biaya dan hubungannya terhadap objek biaya. Biaya teretentu dapat diukur terhadap objek biaya secara langsung yaitu terjadinya biaya adalah konsekuensi langsung yang paling memungkinkan dari suatu produk atau penyampaian dari suatu jasa. Biaya ini adalah biasanya bahan baku atau biaya lain yang memilki hubungan langsung dengan objek biaya yang disebut biaya langsung (direct cost).

  11. Mekanismenya biaya langsung mungkin dapat dibuat terhadap objek biaya (seperti dalam sistem Bill of Material) dan biasanya tidak memunculkan masalah dari pandangan sistem biaya. Biaya terukur dan tidak terukur biasanya perhatian utama dalam sistem pembiayaan karena sistem pembiayaan gagal atau berhasil disebabkan oleh cara pemilahan biaya-biayanya.

  12. Kebalikannya dengan sistem pembiayaan tradisional tenaga kerja biasanya tidak dipertimbangkan sebagai biaya langsung dari objek biaya seperti produk tetapi dianggap sebagai biaya yang berkaitan dengan kegiatan. Disebabkan pernyataan ”aktivitas mengkonsumsi sumber dan produk mengkonsumsi aktivitas” kemampuan pengukuran elemen biaya atas aktivitas merupakan perhatian utama sistem ABC.

  13. DIRECT COST Direct cost awalnya dipandang sebagai bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya langsung tambah biaya tidak langsung produksi yang terjadi yang membuat persediaan ke kondisi saat ini dan lokasinya digunakan sebagai dasar penilaian persediaan. Pandangan ini memberikan 2 keganjilan penting yaitu:

  14. Biaya aktual akan membuat suatu produk ke kondisi saat ini dan lokasinya mungkin berbeda dari biaya yang ditetapkan SSAP9 (Statement of Standard Accounting No. 9) (dipahami merupakan biaya manufaktur utama). Biaya aktual logisnya mencantumkan beberapa biaya administrasi, keuangan dan transport. Keganjilan ini timbul sebab anggapan bahwa biaya menciptakan produk harus bersesuaian dengan metode penilaian persediaan. Untuk alasan ini beberapa sistem pembiayaan tidak memiliki maksud lain selain penilaian persediaan. Lagipula sistem pembiayaan harus menginformasikan pimpinan tentang pembiayaan yang terjadi dalam menciptakan suatu produk atau jasa untuk ke kondisi saat ini dan lokasinya.

  15. Biaya material dipandang sebagai “landed cost”. Biasanya merupakan biaya barang yang dibeli, asuransi dan pengiriman namun bukan untuk “landed cost” yang sudah mencantumkan biaya aktivitas yang berkaitan dengan penerimaan, handling, penyimpanan atau pemindahan barang-barang untuk membuatnya tersedia sebagai produksi. Hal yang sama biaya yang relevan terhadap semua aktivitas yang terjadi pada proses pengadaan haruslah dicantumkan. Biaya input langsung ke produksi secara logis mencantumkan semua biaya-biaya yang terjadi. Biaya hingga input kedalam produksi dapat dijelaskan pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Biaya Proses Pengadaan

  16. Ringkasan biaya produk tertentu digambarkan pada contoh 3.1. Untuk beberapa hal dapat dibandingkan dengan konsep landed cost tradisionalnya digunakan dalam akutansi tetapi ada juga beberapa perbedaan penting. Landed cost tidak mencantumkan aktivitas administrasi seperti perancanaan produksi, penerimaan atau biaya penyimpanan (yang memasukkan beban keuangan). ABC cost dari material ditempatkan dalam produksi dapat diperbaiki menurut Generally Accepted Accounting Practice (GGAP) penilaian persediaan dengan mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang bukan persediaan (yang ditujukan dalam sistem ABC)

  17. Contoh 3.1: ABC cost of material £ Purchase cost ex supplier 5000 Material requirements planning 400 Buying activity 300 Receiving activity 480 Quality inspection 300 Payment activity 320 Storage activity 1200 Cost of material (transferred) 8000

  18. Biaya material biasanya teridentifikasi dengan produk dan dapat diukur menggunaka Bill of Material yang menspesifikasikan bahan baku, komponen atau sub-assembly yang diperlukan untuk menyelesaikan produk. Biaya tenaga kerja masih dapat diukur terhadap produk sebagai biaya langsung.

  19. Namun karena persentasenya relatif kecil dari total cost pada kebanyakan perusahaan maka kurang berguna memisahkan besarnya biaya. Tenaga kerja lebih jelas diukur seperti kebanyakan biaya lain yang dikaitkan dengan biaya aktivitas dan kemudian menutupi biaya tenaga kerja melalui besarnya biaya aktivitas.

  20. Traceable Cost Traceable Cost dihitung per aktivitas. Kaitan dengan objek biaya diperoleh melalui pengukuran output yang berkaitan yang digunakan untuk menelusuri biaya-biaya tersebut sebagai objek biaya. Hubungan ini berguna karena dapat divalidasi secara scientific dan biasanya cukup dipahami oleh orang yang terlibat dalam kegiatan operasonal. Pemicu sumber digunakan untuk menelusuri Traceable Cost kegiatan.

  21. Kegiatan dapat diklasifikasi sebagai kegiatan primer atau sekunder. Biaya ditelusuri terhadap kegiatan primer digunakan untuk menghitung besaran primer yaitu besaran yang tidak mencantumkan biaya sekunder. Biaya kegiatan primer secara langsung berhubungan dengan ojek biaya yang biasanya merupakan produk, jasa, atu pelanggan.

  22. Kegiatan sekunder seperti pelatihan atau jasa personalia dilakukan untuk mendukung kegiatan primer sehingga biayanya ditutupi dari aktivitas primer. Besaran disebut besaran terpadu dihitung dengan mencantumkan besaran primer dan akan berisikan unsur biaya sekunder.

  23. Non-Traceable Cost Biasanya unsur biaya kecil sulit untuk ditelusuri untuk kegiatan atau objek biaya tertentu. Contoh biaya sedemikian mungkin merupakan pengeluaran manajemen umum atau pengeluaran ATK yang kecil seperti biaya pos yang tidak berkaitan dengan kegiatan tertentu dengan suatu ketelitian. Pengeluaran sedemikian biasanya kecil hubugannya dengan total pengeluaran (lebih kecil 5% dari total biaya) dan dapat dialokasikan ke objek biaya secara proporsional dengan biaya lain atau mungkin ditutupi dengan kenaikan kecil dalam target margin.

  24. Keadaan di atas diringkaskan dalam gambar 3.2. COST ELEMENTS DIRECT COST PRIMARY ACTIVITIES SECONDARY ACTIVITIES UNTRACEABLE COST SPECIFIC ACTIVITY - TRACED COST UNTRACED COST COST OBJECTS Gambar 3.2.

  25. PROSES ALOKASI DUA TAHAP Teknik pembiayaan dalam sistem ABC mirip sistem pembiayaan tradisional. Dulunya, teknik pembiayaan dianggap sebagai proses auntansi dua tahap. Setiap pengeluaran diklasifikasikan ke dalam unsur biaya pada pusat biaya atau departemen biaya. Ini yang disebut sebagai tahap pertama dalam proses alokasi biaya.

  26. COST ELEMENT 1 COST CENTRE 1 COST CENTRE 2 Tahap kedua dalam proses alokasi meliputi biaya yang telah diagregasi dalam pusat biaya melalui penggunaan recovery base. Keadaan ini dapat digambarkan pada gambar 3.3. COST ELEMENT 2 COST ELEMENT 3 (PERSONNEL COSTS) ( POWER AND WATER ) (FACILITIES COST) S T A G E 1 S RECOVERY BASE RECOVERY BASE T A G E 2 PRODUCTS Gambar 3.3.

  27. Kerangka kerja ini pada prinsipnya merupakan tanggung jawab dalam struktur organisasi. Pusat biaya atau departemen biaya merupakan tanggung jawab nasional dimana sejumlah tugas atau tindakan dikerjakan. Pusat biaya sedemikian dalam lingkungan manufaktur contohnya bengkel. Bengkel dapat menyimpan beberapa bentuk peralatan seperti bubut, mesin bor, gilingan. Mungkin juga diawasi oleh seorang manajer dan beberapa mandor.

  28. Biasanya berbagai macam biaya terjadi untuk pusat biaya sedemikian, seperti biaya personalia, power, depresiasi, dan barang-barang konsumsi. Biaya-biaya ini diagregasi untuk pusat biaya sebagai pusat keseluruhan. Pada dasarnya dasar pemenuhan biaya dari pusat biaya bisa dari tenaga kerja atau jam mesin yang kelihatannya logis.

  29. Besar pusat biaya dinyatakan sebagai Rp/tenaga kerja atau jam mesin (untuk pusat biaya keseluruhan). Berdasarkan jumlah jam (tenaga kerja atau mesin) yang diserap produk, biaya ini kemudian dialokasikan ke produk menggunakan besar average recovery rate.

  30. Sehubungan dengan berbagai tindakan (kegiatan) dan biaya ditemukan di dalam pusat biaya, besarnya pusat biaya digunakan dalam sistem pembiayaan tradisional akan berhubungan dengan beberapa bentuk output dan besarnya mungkin tidak mencerminkan sifat-sifat dari tindakan yang dilakukan.

  31. Beberapa argumen diajukan mengapa bentuk pendekatan ini tidak memberikan pembiayaan produk yang akurat. Pertama, tidak adanya homogenitas antara kegiatan yang dikerjakan dalam pusat biaya. Pada contoh di atas sekurang-kurangnya biaya bubut, pengboran, dan penggilingan dan supervisi perlu dipisahkan. Bubut, penggilingan, dan pengeboran dipertimbangkan sebagai kegiatan primer, yaitu langsung berhubungan dengan produk atau objek biaya. Kegiatan supervisi melayani kegiatan primer dan biayanya harus ditutupi melalui kegiatan primer.

  32. Kedua, struktur biaya kegiatan perlu dianalisa untuk menentukan komponen biaya atau unsur utama dan untuk memproleh pemahaman sifat pola biaya kegiatan. Penentuan homogenitas biaya merupakan langkah penting di dalam analisa tertentu. Pola perilaku dapat menunjukkan faktor-faktor yang menunjukkan biaya untuk berubah yang juga mungkin merupakan petunjuk apa yang memicu biaya menjadi naik atau turun.

  33. Beberapa faktor pada tahap ini memberikan alasan variasi biaya seperti set-up mesin, kompleksitas tugas, dan volume produk yang harus dibuat. Biaya aktivitas cenderung menjadi sekumpulan biaya yang homogenitas yang dihasilkan dalam output tunggal seperti set-up kegiatan atau kegiatan produksi tertentu.

  34. Pertimbangan umum di dalam penelusuran biaya terhadap produk adalah penggunaan pengetahuan tentang perilaku biaya yang ditunjukkan oleh pengukuran output. Adalah logis apabila terdapat penyebab khusus keberadaan biaya, faktor penyebab digunakan untuk menelusuri biaya aktivitas produk.

  35. Aktivitas tidaklah selalu sesuai dengan struktur tanggung jawab, kadang-kadang masuk dalam batasan rentang fungsional. Contohnya adalah bagian Quality Control yang bisa saja ada pada seluruh organisasi. Maka aktivitas tidaklah menyamakan pusat biaya.

  36. Aksioma tentang ABC dapat dideduksi dari alasan-alasan di atas adalah sebagi berikut. • Aktivitas mengkonsumsi sumber seperti tenaga kerja, listrik, biaya fasilitas, dll. • Produk mengkonsumsi aktivitas seperti pahat dan pengeboran.

  37. COST ELEMENT 1 COST ELEMENT 2 COST ELEMENT 3 ACTIVITY ACTIVITY ACTIVITY ACTIVITY ACTIVITY ACTIVITY CENTRE 1 CENTRE 2 CENTRE 3 CENTRE 4 CENTRE 5 CENTRE 6 OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT MEASURE 1 MEASURE 2 MEASURE 1 MEASURE 3 MEASURE 2 MEASURE 4 PRODUCTS / SERVICES Yang dapat digambarkan pada gambar 3.4. Gambar 3.4.

  38. Dari gambar 3.4. jelas bahwa ABC memerlukan lebih banyak analisa yang rinci tentang perusahaan dibandingkan sistem tradisional. Juga penyebab perubahan biaya yang ada digunakan untuk menelusuri biaya produk (merupakan pandangan yang sangat sederhana dari Sistem ABC dan mengasumsi bahwa semua kegiatan adalah kegiatan primer). Pada kegiatan praktek sering didefinisikan pada struktur tanggung jawab fungsional dan mekanisme keterkaitan lain digunakan apabila kegiatan dibatasi oleh rentang organisasi.

  39. Sebagaimana perusahaan bergerak terus menurut struktur tanggung jawab berorientasi proses, maka definisi struktur organisasi kegiatan juga mengembangkan karakteristik yang berbeda. Metode alokasi dua tahap seperti yang digunakan dalam pembiayaan tradisional masih digunakan di dalam ABC. Dalam tahap pertama biaya ditelusuri atas kegiatan dan dalam tahap kedua ditelusuri melalui pengukuran output objek biaya.

  40. WASTAGE Salah satu tujuan utama Sistem ABC adalah membantu manajemen menentukan biaya terendah yang memungkinkan dimana produk atau jasa dibuat. Sifat ini menyatakan tidak adanya wastagedalam bentuk apapun yang diizinkan untuk ada di dalam perusahaan. Wastage dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berlebih dan di atas jumlah minimum sumber dan waktu dasar absolut untuk menambahkan nilai terhadap objek biaya (dari pandangan pelanggan).

  41. Wastage merupakan salah satu faktor biaya yang paling penting di dalam organisasi dan tidak diperdapat pada kebanyakan sistem akuntansi tradisional. Sistem ABC dan M tidak hanya mencoba mengukur wastage tetapi juga mengintegrasikan konsep ini ke dalam sistem akuntansi dengan membuatnya sebagai sesuatu yang khusus dan biaya yang dapat diatur.

  42. Identifikasi dan pengukuran Cost of Wastage adalah masalah tertentu dari kebanyakan perusahaan. Bentuk wastage tertentu jelas seperti material and capacity waste. Yang lain agak sulit untuk mendeteksinya seperti time wastage atau ketidak-efektifan penggunaan sumber. Wastage dapat dideteksi pada berbagai macam level, misalnya level unsur biaya, level aktivitas, atau level fasilitas. Ini merupakan masalah bisnis khusus dan jauh dari implikasi akuntansi. Pentingnya wastage management jelas tergantung pada pengaruh langsung terjadinya profitabilitas.

  43. PENENTUAN BIAYA BAHAN BAKU Contoh 3.2. Extract from general ledger of a Company £ Raw material purchases 600 000 Salaries and wages 200 000 Power 50 000 Stationery 5 000 Rent 10 000 Depreciation 80 000

  44. Step 1 – Analisa kedalam pusat biaya Langkah pertama dalam proses pembiayaan bersesuaian dengan tahap pertama dalam proses 2 tahap yang diuraikan sebelumnya. Pada langkah ini biaya-biaya harus ditelusuri terhadap pusat biaya kegiatan masing-masing. Keadaan ini biasanya dilakukan pada saat pencatatan transaksi dasar (seperti akutansi pusat biaya). Informasi berikut dibuat dalam kaitannya dengan buku besar diatas.

  45. Raw materials Tiga bahan baku yang digunakan dalam proses manufaktur X yaitu A,B dan C. masing-masing pembelian adalah sebagai berikut : £ A 100 000 B 60 000 C 40 000

  46. Salaries and Wages Sistem penggajian dan pengupahan mempunyai fasilitas untuk menganalisa dan mengalokasi biaya-biaya ini terhadap berbagai pusat biaya dan berikut contoh : £ MRP 20 000 (2) Buying 10 000 (1) Receiving 6 000 (3) Quality inspection 15 000 (3) Stores 12 000 (4) Personnel department 30 000 (3) Accounting 25 000 (2) Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan dalam setiap aktivitas dinyatakan dalam kurung diatas

  47. Power Dimanapun listrik menggambarkan unsur biaya signifikan namun penting bagi perusahaan untuk menginvestasi sistem meteran untuk mengukur konsumsi power untuk pusat kegiatan yang lebih penting. Dengan jalan lain bagian teknisi dapat diminta untuk mempersiapakan alokasi biaya yang layak berdasarkan kapasitas peralatan terpasang, pemakaian peralatan begitu juga beban kerjanya. £ MRP 1 000 Buying 500 Receiving 3 000 Quality inspection 1 200 Storages 4 000 Personnel 800 Accounting 600

  48. Stationery Biaya ini dapat diberikan untuk setiap objek biaya yang menggunakan ATK sebagai suatu tambahan persentase yang kecil dari biaya atau dapat ditutupi oleh produk margin. Namun apabila ATK khusus seperti biaya pencetakan dapat diukur terhadap aktivitas tertentu, keadaan ini harus dilakukan. Biaya pencetakan order pembelian atau tanda terima barang dapat diukur langsung terhadap kegiatan bersesuaian seperti pembelian atau penerimaan.

  49. Rent Sewa dapat diukur terhadap berbagai pusat kegiatan yang sebanding dengan luas lantai yang disewa. Berikut diasumsi adanya pembagian biaya rental £ MRP 500 Buying 300 Receiving 600 Quality inspection 500 Stores 2 000 Personnel 800 Accounting 900

  50. Depreciation Depresiasi akan diukur berdasarkan investasi dari aset yang terdepresiasi untuk setiap pusat kegiatan. Biasanya informasi ini tersedia dari pencatat harta tetap (Fixed Asset Register). Diasumsi biaya-biaya berikut : £ MRP 4 000 Buying 1 000 Receiving 6 000 Quality inspection 2 000 Storages 10 000 Personnel 500 Accounting 3 000

More Related