1 / 20

BESAR SAMPEL

BESAR SAMPEL. Oleh Nugroho Susanto. Pendahuluan. Hipotesis dan desai penelitian dapat memberikan arah untuk menentukan perhitungan besar sampel yang tepat Hipotesis satu sampel dan dua sampel Desain yang biasa digunakan adalah cross sectional, case control, kohort dan exsperimen

dragon
Download Presentation

BESAR SAMPEL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BESAR SAMPEL Oleh Nugroho Susanto

  2. Pendahuluan • Hipotesis dan desai penelitian dapat memberikan arah untuk menentukan perhitungan besar sampel yang tepat • Hipotesis satu sampel dan dua sampel • Desain yang biasa digunakan adalah cross sectional, case control, kohort dan exsperimen • Banyak rumus perhitungan besar sampel

  3. Lanjutan • Sampel yang biasa dikenal sampel independen dan sampel dependent. • Uji statistik yang tepat sesuai dengan data. • Sampel Independent maksudnya tidak ada kaitanya antara pengamatan pada satu variabel dengan pengamatan pada variabel lainnya • sampel dependent memberi maksud ada kaitan antara pengamatan pada satu variabel dengan pengamatan pada variabel lainnya

  4. Besar sampel untuk hipotesis satu sampel pada populasi • pada penelitian survei • desai cross sectional • Terkait dengan presisi • Contoh hipotesis : Prilaku baik pemberian makanan bayi lebih banyak banyak terjadi pada keluarga inti.

  5. Besar sampel untuk satu sampel populasi presisi • Rumus • n = Besar sampel • Z1-α/2 = 1,96 pada α 0,05 • P = Proporsi prevalensi kejadian (0,3) • d = Presisi ditetapkan (0,1)

  6. Contoh kasus • Suatu penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul untuk mengetahui perilaku ibu dalam memberikan makanan kepada bayi. Jika penelitian yang dilakukan menginginkan ketepatan 10%, tingkat kemaknaan 95% dan diketahui prevalensi pemberian makanan bayi baik 30%. Berapa sampel yang harus diambil pada kasus diatas?

  7. Besar sampel untuk satu sampel populasi proporsi • Rumus • Po= proposi awal • Pa=proporsi yang diinginkan • α= level of signifikan • β= power • N= besar sampel

  8. Contoh (sebuah diskusi) • Suatu penelitian survei terdahulu diketahui jika angka prevalensi ketrampilan rendah pada perawat di RSU PKU Muhammadiyah 20%. Berapa jumlah perawat yang harus diteliti dalam survei jika diinginkan 90% kemungkinan dapat mendeteksi bahwa angka prevalensi ketrampilan rendah pada perawat 15%.

  9. Pertanyaan • Apa hipotesis yang tepat untuk kasus diatas? • Desain penelitian apa yang tepat untuk kasus diatas? • Berapa sampel yang harus terambil?

  10. Besar sampel untuk hipotesis dua proporsi populasi/ relative risk • Biasa digunakan pada desain kohort dan dapat juga digunakan pada desain cross sectional. • Rumus • P1 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada kelompok BBLR • P2 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada kelompok BBLN • α = 0.05 • Zα = 1.96 • ß = 0.20

  11. Besar sampel untuk hipotesis odd rasio • Besar sampel untuk hipotesis odd rasio lebih menekankan pada proporsi kelompok kasus atau kontrol. • Rumus

  12. Lanjutan • N : Besar sampel pada masing masing kelompok • P1 : Proporsi bayi dengan penyapihan dini pada kejadian tidak ISPA. • P2 : Proporsi bayi yang tidak penyapihan dini pada kejadian tidak • ISPA. • Z1-: Level of significance, • Z1-: Power of the test (80 %) • OR : odd rasio

  13. Contoh sebuah diskusi • Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui kaitannya penyapihan dengan kejadian ISPA. Jika diperoleh data sbb: • Z1-: Level of significance, 0,05 = 1.96 • Z1-: Power of the test (80 %) = 0.84 • OR : 3.2 (Penelitian Cesar et al, 1999) • P2 : 0.235 (berdasarkan penelitian Cesar, 1999) • Berapa sampel yang harus terambil?

  14. Besar sample untuk penelitian dua populasi mean • Besar sampel untuk rata-rata satu populasi • Besar sample untuk rata-rata dua populasi.

  15. Keterangan • N = besar sampel • S = standar deviasi • Z = level of signifikan • Z = power • μ1 = rata-rata kelompok perlakuan • μ 2 = rata-rata kelompok kontrol

  16. Contoh • Penelitian akan dilakukan di rumah sakit A. jika diketahui sebagai berikut: • N = besar sampel • S = standar deviasi (1.70 berdasarkan penelitian Sharavage, 2006) • Z = 0,05 • Z = 0,20 • μ1 = rata-rata kelompok perlakuan = 2.94 • μ 2 = rata-rata kelompok kontrol = 5.72 • Berapa sampel yang harus diambil?

  17. Sistematika pemilihan uji statistic • Menekankan pada jenis hipotesis • Menekankan pada skala data

  18. PENGUNAAN STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK

  19. Latihan (sebuah studi) • Tujuan penelitian:hubungan antara kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi obat malaria terhadap kejadian bayi berat lahir rendah. • Hipotesis: Peluang ibu yang tidak patuh dalam mengkonsumsi obat malaria lebih tinggi pada kelompok BBLR di banding dengan yang tidak BBLR. • Desain: case control

  20. TERIMA KASIH

More Related