1 / 13

Psikoterapi: ‘ Bengkel’ Perkembangan Kepribadian

Olivia Tjandra W., M. Si., Psi. Psikoterapi: ‘ Bengkel’ Perkembangan Kepribadian. Definisi Psikoterapi. Berasal dari kata terapeia (yunani): menyembuhkan → menyembuhkan pikiran atau jiwa (harafiah)

Download Presentation

Psikoterapi: ‘ Bengkel’ Perkembangan Kepribadian

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Olivia Tjandra W., M. Si., Psi Psikoterapi: ‘Bengkel’ Perkembangan Kepribadian

  2. Definisi Psikoterapi • Berasal dari kata terapeia (yunani): menyembuhkan → menyembuhkan pikiran atau jiwa (harafiah) • Definisi luas: menyembuhkan pikiran melalui metode-metode psikologis yang diterapkan oleh praktisi yang terlatih dan bersertifikat

  3. Definisi teoritis Psikoterapi Proses kolaboratif yang bertujuan untuk mencapai perkembangan kepribadian dan perubahan perilaku pada diri klien, sebagai hasil dari pengalamannya pada saat berhubungan dengan terapis, dimana terapis berusaha untuk memahami dan memfasilitasi sejumlah perubahan tersebut. Pengantar Psikoterapi

  4. PSIKOTERAPI: Dilakukan secara rutin dalam jangka waktu yang lebih panjang. Terfokus pada proses ketidaksadaran dan perubahan struktur kepribadian. Solusi tidak dapat diperoleh secara langsung, melainkan melalui proses pemahaman diri yang intensif terhadap dinamika masalah kehidupan. Konseling VS Psikoterapi • KONSELING: • Sebuah proses dimana klien diberi kesempatan untuk mendalami hal yang menyita perhatiannya, sehingga kesadaran klien meningkat, dan terbuka lebih banyak kemungkinan pilihan yang bisa diambil. • Dilakukan dalam jangka pendek • Fokus pada permasalahan tertentu • Membantu individu mengatasi hambatan untuk berkembang

  5. Konseling dan Psikoterapi • Pada kenyataannya konseling dan psikoterapi digunakan secara bergantian. Sebelum terapis memberikan terapi, biasanya dilakukan dulu konseling untuk masuk ke dalam fenomena di dalam diri klien • Teori konseling dan psikoterapi relatif memiliki kesamaan

  6. Keterbatasan Psikoterapi dan Konseling(Jones, 2006) • Kebenaran parsial teori → kebenaran utuh • Teori sebabkan fokus perhatian kurang tepat tentang klien → mslh bisa lebih berat • Persamaan antarteori 'kurang' krn bahasa • Bahasa teori sebabkan ketidakseimbangan kedudukan terapis-klien • Generalisasi teori ke praktek kurang • Teoretisi krg perhatikan perbedaan budaya • Asumsi lebih pada heteroseksualitas

  7. Tujuan Psikoterapi • Mengubah perilaku yang tidak diinginkan • Mencari ‘growth experience’ • Mengubah perilaku yang menyebabkan klien merasa tidak bahagia • Rekonstruksi karakter dan kepribadian • Klien dapat melakukan kontrol diri lebih baik

  8. Unsur-Unsur Psikoterapi • Dua individu saling terikat dalam interaksi yang bersifat rahasia, dimana klien akan dibukakan jalan untuk menjadi tahu. • Interaksi umumnya terbatas pada pertukaran verbal. • Interaksi berlangsung dalam jangka waktu lama. • Hubungan bertujuan untuk mengubah perilaku tertentu pada klien, yang telah disetujui oleh kedua pihak.

  9. Tugas Terapis Membangun hubungan yang profesional dan bersifat membantu, dimana klien sebagai pihak yang menginginkan terjadinya perubahan, mempelajari perilaku baru, membentuk perilaku coping yang baru, dan mengurangi/ memodifikasi/ menghilangkan perilaku/emosi yang tidak diinginkan atau maladaptif.

  10. Faktor Penunjang Perubahan • Terapis menciptakan suasana yang kondusif untuk melakukan perubahan. • Ada penguatan terhadap klien untuk melakukan observasi diri. • Perkembangan hubungan dua arah yang kuat antara terapis dan klien. • Kesempatan untuk katarsis. • Penekanan pada komunikasi, khususnya komunikasi verbal. • Terjadi pengurangan kecemasan pada klien kerahasiaan penting dijaga! • Harapan terhadap perubahan: klien yakin, prosedur terapis, penekanan perubahan mendatang sejak awal.

  11. Kontrak Terapi • Menjaga efektivitas terapi. Terapis dan klien membangun hubungan kerja yang positif di mana kedua belah pihak memiliki komitmen terhadap proses terapi. • Bisa tertulis maupun lisan. • Berisi tanggung jawab dan pengaturan waktu yang dijalankan oleh kedua pihak  jadwal dan frekuensi pertemuan, biaya, waktu pertemuan, harapan klien, persetujuan klien untuk mengerjakan tugas (mis: lapor mimpi)

  12. Karakteristik Terapis Handal • Obyektif • Sensitif • Sabar • Kemampuan untuk memahami perasaan • Hangat • Mampu berempati

  13. Tipe-Tipe Klien • YAVIS (Youthful, Attractive, Verbal, Intelligent, Successful) • Tua, sos-ek lemah, pendidikan rendah (SMU), bahasa verbal lemah, kurang menarik • Usia menengah, sos-ek rata-rata, pendidikan diploma

More Related