1 / 55

TUMOR MEDIASTINUM ARIMBI,Sp.P Bagian Ilmu Penyakit dalam FK UWK Surabaya

TUMOR MEDIASTINUM ARIMBI,Sp.P Bagian Ilmu Penyakit dalam FK UWK Surabaya. Insident . Kasusnya jarang, umumnya dijumpai pada usia 30 - 50 tahun Pada anak , tersering adalah Tumor Mediastinum Posterior, tumbuhnya di mulai dari jaringan saraf, dan sifatnya jinak

cybill
Download Presentation

TUMOR MEDIASTINUM ARIMBI,Sp.P Bagian Ilmu Penyakit dalam FK UWK Surabaya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TUMOR MEDIASTINUM ARIMBI,Sp.P Bagian Ilmu Penyakit dalam FK UWK Surabaya

  2. Insident • Kasusnya jarang, umumnya dijumpai pada usia 30 - 50 tahun • Pada anak, tersering adalah Tumor Mediastinum Posterior, tumbuhnya di mulai dari jaringan saraf, dan sifatnya jinak • Pada dewasa, tersering adalah Tumor Mediastinum Anterior, sifatnya jinak / ganas ( Thymoma dan Lymphoma ) • Tumor Mediastinum ,bila tidak ditangani timbul komplikasi - Invasi pada jantung, pericardium dan pembuluh darah besar ( aorta dan Vena Cava ) - Mengadakan penekanan pada sumsum tulang

  3. Definisi • Tumor Mediastinum adalah tumor yang berasal dari organ yang ada dalam rongga dada / ruang mediastinum. • Batas Ruang mediastinum, adalah: Superior : Pintu masuk torak Inferior : Diafragma Lateral : Pleura Mediastinalis Posterior : Tulang belakang Anterior : Sternum • Organ yang mengisi ruang mediastinum , antara lain: - Jantung, Aorta, Esophageus, Thymus dan Trachea.

  4. Posisi Mediastinum diantara paru

  5. Pembagian Ruang Mediastinum

  6. Jenis Tumor Mediastinum Berdasar Lokasinya

  7. Macam Tumor Mediastinum Mediastinum Anterior • Germ cell – 60 – 70% Germ cell neoplasms adalah jinak dan sering ditemukan pada Pria / Wanita, misal: Teratoma, Cysta Dermoid • Lymphoma– Merupakan tumor ganas, terbagi atas: Lymphoma Hodgkin dan Lymphoma non Hodgkin. • Cysta Pericardial – umumnya jinak, berasal dari pericardium • Thymoma dan Cyste Thymic – Terbanyak adalah jenis Thymoma jinak ( berkapsul/pembungkus ) , namun 30% of Thymoma berkembang sampai tumor menembus / merusak pembungkusnya • Thyroid – Umumnya tumor jinak , seperti goiter, namun dapat pula jadi ganas

  8. Macam Tumor Mediastinum ............ Mediastinum Medius • Cysta Bronchogenic – umumnya jinak, berasal dari saluran napas • Lymphoma – Merupakan tumor ganas, terbagi atas: Lymphoma Hodgkin dan Lymphoma non Hodgkin. • Germ cell – 60 – 70% Germ cell neoplasms adalah jinak dan sering ditemukan pada Pria / Wanita, misal: Teratoma, Cysta Dermoid • Thyroid – Umumnya tumor jinak , seperti goiter, namun dapat pula jadi ganas • Tumor Tracheal – Tumor bisa jinak / ganas , misalnya: tracheobronchopathia osteochondroplastica ( jinak ) • Tumor Pembuluh Darah lain– misalnya: Aneurisma Aorta

  9. Macam Tumor Mediastinum ............ Mediastinum Posterior • Haematopoiesis Extramedular – Kasusnya jarang, berasal dari sumsum tulang ( sering diserta anemia ) • Lymphadenopathy – Pembesaran kelenjar limphe • Tumor Neurogenic – Sering terjadi sebagai tumor mediastinum poisterior, terdiri dari nerve sheath neoplasms, ganglion cell neoplasms, and paraganglionic cell neoplasms. ( 70% tumor jinak ) • Oesophageal abnormalities – misalnya:Achalasia oesophageal, oesophageal neoplasm and hiatal hernia. • Paravertebral abnormalities – misalnya: infeksi, malignant and traumatic tulang belakang • Thyroid - umumnya tumor jinak , seperti goiter, dapat menjadi ganas

  10. Gejala Klinis Tumor Mediastinum • 40% kasus Tumor Mediastinum tanpa gejala • Kebanyakan ditemukan secara tak sengaja pada Thorax foto • Gejala klinis dijumpai, apabila Tumor sudah besar dan mengadakan penekanan pada organ sekitar tumor, mis: saraf spinal, jantung / pericardium atau organ lain

  11. Gejala Klinis ...................... Gejala akibat terjadinya Pendesakan Tumor pada : • N. Phrenicus  Paralise diafragma • N. reccurent  Paralise Corda Vocalis • NN. Simpaticus  Horner syndroma ( APEM / Anhidrosis,ptosis,Enophtalmus,Myosis) • Esophageus  disfagia ( sulit menelan ) • V. Cava Sup  bendungan vena ( VCSS ) • Trakhea / Bronkhus  atelektasis • Jantung  Efusi pericard, Tamponade jantung

  12. Gejala Klinis .......... • Batuk , batuk darah ( haemoptisis ) • Sesak, Suara serak • Nyeri dada • Penurunan berat badan • Lymphadenopathy ( pembesaran kelenjar ) • Wheezing ( sumbatan pada saluran napas kecil ) • Stridor ( sumbatan pada saluran napas kecil )

  13. Diagnose penunjang Tumor Mediastinum • Chest x-ray ( Posisi PA dan Lateral ) • Computed tomography (CT) scan dengan FNAB guiding • Magnetic resonance imaging (MRI) • Mediastinoscopy dengan biopsi ( ketepatan 95 % s/d 100%)

  14. Timoma • Timoma adalah tumor yang berasal dari thymus • Timoma ( Tumor Mediastinum anterior yang terbanyak ) • Timoma adalah: tumor yang berkapsul ( jinak), namun bila terjadi invasi ( sel tumor merusak / menembus kapsul ), maka dipastikan jadi ganas, namun jarang menyebar di luar cavum thorax

  15. Timoma ........... • Timoma jarang menimbulkan keluhan, kecuali bila tumor yang membesar sudah mengadakan penekanan terhadap organ / jaringan sekitar ( VCSS, Dysphagia, batuk atau nyeri dada ) • Gejala klinis: - Miastenia gravis - Nyeri substernal, sesak, atau batuk

  16. Timoma ........... Pembagian stadium Timoma: • I : Tumor dibungkus kapsul yang masih utuh • IIA: Tumor merusak kapsul, tapi belum invasi kejaringan • IIB: Tumor menembus kapsul dan invasi ke jaringan lemak • III : Tumor menginvasi organ sekitar • IVA: Tumor menginvasi Pleural atau Pericardial • IVB: Tumor menyebar lewat Lympha atau pembuluh darah

  17. Timoma ........... • 3 jenis Timoma ( PA ): - Type A ( sel epithelial berbentuk oval atau fusiform ) - Type B ( sel epithel berbentuk epithelioid ) Type B dibagi 3 macam, antara lain: B1, B2, dan B3 - Type AB ( kombinasi Type A dan Type B )

  18. Timoma ............. • Timoma ditegakkan dengan : CT Scan thorax atau MRI • Penanganan Timoma * Stadium I : Pembedahan ( prognose: baik ) * Stadium II-III : Pembedahan dilanjutkan Radiasi * Stadium IV : Pembedahan dilanjutkan Radiasi dan Kemoterapi Cisplatin

  19. Timoma ............. • Prognosis buruk untuk stadium III atau IV ( Invasive ) • Thymoma jarang mengadakan metastase, bila mengadakan invasi / metastase yang terbanyak adalah: pada pleura, tulang, hati dan otak ( 7% kasus ) • Thymoma stadium III dan IV ( survivalnya beberapa tahun )

  20. Timoma

  21. Timoma

  22. Timoma

  23. Timoma

  24. Timoma

  25. Timoma

  26. Timoma

  27. Teratoma • Teratoma, berasal dari : Embryonal cells, sering terjadi di garis tengah( otak, tulang tengkorak, hidung, lidah, leher, mediastinum, retroperitoneum dan coxae ) • Teratoma, tumor berkapsul,tersusun atas: jaringan pluripotent cells, germ cells dan embryonal cells • Karena Teratoma berkapsul, maka biasanya Jinak • Jaringan / organ yang menyusun Teratoma, misalnya: Rambut, Gigi,Tulang, kulit, Mata,dll

  28. Teratoma ......... • Teratoma jinak sering ditemukan pada wanita, sedangkan Teratoma ganas sering terjadi pada laki – laki • Teratoma, jarang terjadi pada organ padat ( jantung, hati ) atau organ berongga ( lambung dan kandug kencing ), namun sering terjadi pada tulang • Teratoma yang ditemukan pada bayi (Embryonal Teratoma) penyebabnya adalah: congenital • Embryonal Teratoma, sering terjadi pada sacrococcygeal region ( sacrococcygeal teratoma ) yang sering dijumpai pada bayi yang baru lahir

  29. Teratoma ........... Klasifikasi Teratoma ,berdasar Maturitas: • Grade 0 atau Mature ( jinak ) • Grade 1 atau Immature ( masih cenderung jinak ) • Grade 2 atau Immature ( cenderung ganas ) • Grade 3 atau Frankly Malignant ( ganas ) Klasifikasi Teratoma ,berdasar Konsistensinya: • Teratoma Solid ( berisi jaringan / struktur kompleks ) • Teratoma Cystic ( berisi cairan / gel , seperti cerebrospinal fluid, sebum, atau lemak ) • Teratoma Campuran

  30. Teratoma ........... • Teratoma Mature, misalnya: - Cysta Dermoid - Fetus in fetu dan fetiform teratoma - Struma ovarii • Cysta Dermoid adalah salah satu contoh Teratoma Mature, mengandung jaringan / organ ektoderm ( rambut, kulit,tulang )

  31. Teratoma ......... • Teratoma Grade 0, 1 dan 2  potensial jadi ganas • Teratoma Grade 1 , sulit dibedakan dengan tumor lainnya: ( Wilm's tumor atau Lymphoma Non-Hodgkin ) • Teratoma Grade 1, nampak jinak ( sebab AFP normal ), namun potensial ganas dan memerlukan adequate follow-up. • Teratoma yang kecenderungan jadi ganas , diduga terdiri dari elemen somatic (non germ cell) malignancy • Teratoma Grade 3, adalah potensial terjadi metastase

  32. Teratoma ........ Penanganan Teratoma • Pembedahan ( Complete resection ) Teratoma dengan kapsul yang masih utuh dan belum mengadakan invasi ke organ / jaringan sekitar • Pembedahan dan dilanjutkan dengan Kemoterapi Teratoma dengan kapsul yang tidak lagi utuh dan sudah invasi ke jaringan sekitar atau sudah ada kecenderungan metastase

  33. Teratoma

  34. Teratoma

  35. Teratoma Imature ( Jinak )

  36. Teratoma Mature ( Cysta Dermoid )

  37. Teratoma Mature ( Cysta Dermoid )

  38. Teratoma Mature ( Cysta Dermoid )

  39. Teratoma Mature ( Cysta Dermoid )

  40. Teratoma Mature ( Cysta Dermoid )

  41. Cysta Bronchogenic - Cysta Bronchogenic, berasal dari Primitive foregut • Cysta Bronchogenic, mengandung: cairan bening kadang Haemorhagic. • Cysta Bronchogenic, disususun dari epitel columner siliata, dan dindingnya mengandung tulang rawan dan kelenjar mukus • Cysta Bronchogenic, biasanya tidak berhubungan langsung dengan saluran napas , bila ada lubang penghubung / fistel, maka akan bakteri mudah masuk ke saluran napas

  42. Cysta Bronkhogenik ............. • Cysta Bronchogenic, dapat terjadi bayi, anak atau dewasa • Cysta Bronchogenic, umumnya terletak di mediastinum, sementara 15% - 20% terletak di parenkhim paru • 81 % penderita Cysta Bronchogenic, Asimptomatik

  43. Cysta Bronchogenic • Cysta Bronchogenic akan menimbulkan gejala bila: - Cysta menekan jaringan sekitar ( nyeri dada ) - Terjadi Infeksi ( demam , batuk ) - Perdarahan ( Haemoptisis profuse ) - Robekan pada trakhea, pericard, pleura - Pleuritis dan Pneumothorax ( nyeri dada & sesak napas )

  44. Cysta Bronkhogenik ............ • Klasifikasi Cysta Bronchogenic ( berdasar lokasi ): - Mediastinum - Carina - Paratrachea - Paraesophageus - Intrapulmonal • Cysta Bronchogenic, ditegakkan diagnose dengan: Foto Thoraks, CT Scan dan Bronchoscopy.

  45. Cysta Bronkhogenik ............ • Diagnose differential Cysta Bronchogenic, antara lain: - Abscess paru - Hydatidosis - Fungal disease - Tuberculosis - Infected bullas - Vascular malformations - Neoplasms. 6

  46. Cysta Bronkhogenik ............ • Penanganan Cysta Bronchogenic : - Extirpasi komplet ( mengikat lokasi tempat tumor melekat ), bila extirpasi tidak komplet, maka sisa tumor akan tumbuh lagi. - Segmentektomi/Lobektomi ( lesi pada segmen / lobus ) -Aspirasi Cyste ( Transtracheal dan transpercutaneous ), tapi cara ini kadang pengambilan tumornya kurang bersih, sehingga sisa tumor akan tumbuh lagi.

  47. Cyste Bronkhogenic

  48. Cyste Bronkhogenic

More Related