1 / 51

TB H IV d Arimbi,S p .P ILMU PENYAKIT DALAM FK UWK SURABAYA

TB H IV d Arimbi,S p .P ILMU PENYAKIT DALAM FK UWK SURABAYA. Standart Kompetensi Dokter 4. Mampu membuat diagnosis klinik TB HIV, berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan ( laboratorium dan radiologi )

russ
Download Presentation

TB H IV d Arimbi,S p .P ILMU PENYAKIT DALAM FK UWK SURABAYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TB HIV dArimbi,Sp.P ILMU PENYAKIT DALAM FK UWK SURABAYA

  2. StandartKompetensiDokter 4 • Mampumembuat diagnosis klinik TB HIV, berdasarkanpemeriksaanfisikdanpemeriksaantambahan ( laboratoriumdanradiologi ) • Dapatmemutuskandanmampumenanganikasus TB HIV secaramandiridantuntas.

  3. Insiden TB-HIV -Program TB umumnya terpisah dari program HIV/AIDS. -Kaitan antara TB dan HIV sangat erat. -Keberhasilan Program TB ~ Cara menangani HIV. -Jumlah kasus TB sudah meningkat empat kali lipat di Afrika, walaupunprogram TB semakin digalakkan.

  4. Virus HIV HIV ( human immunodeficiency virus)  Virus yang dapatmenyebabkan AIDS. Virus inimenyerangmanusiadandapat menurunkansistemkekebalan (imunitas) tubuh, sehinggatubuhmenjadilemahdalam melawaninfeksi.

  5. Problem TB - HIV • Diagnosis yang salahkarenasulitmenegakkan diagnose. • Angkakesakitan/kematianckptinggiselamapengobatan • Resistensiobat • Problem sosial, kultural & ekonomi • Interaksiobat • 80% penderita AIDS mengalamikomplikasiparu • Komplikasiparupenyebabmorbiditasdanmortalitasutama pd HIV

  6. Patogenesis HIV ….. (1) • Virus HIV hanyadapatbereplikasidenganmemanfaatkanselinang. • Siklushidup HIV, diawalidenganpenempelanpartikel virus (virion)padareseptor ( CD4, CXCR5, dan CXCR5 ) di permukaanselInang. • Sel-sel yang menjadi target HIV adalahseldendritik, sel T, danmakrofag. Sel-seltersebutterdapatpadapermukaanlapisankulitdalam (mukosa) penis, vagina, dan oral yang biasanyamenjaditempatawalinfeksi HIV.

  7. Patogenesis HIV ….. (2) • Virus HIV jugadapatlangsungmasukkealirandarahdanbereplikasidikellimpa. Setelahmenempel, selubung virus akanmelebur (fusi) denganmembransel ,sehinggaisipartikel virus terlepasdidalam sel. • Selanjutnya, enzimtranskriptasebalik yang dimiliki HIV akan mengubahgenom virus yang berupaRNA menjadi DNA.

  8. Patogenesis HIV ….. (3) • DNA virus dibawakeintiselmanusiasehinggadapatmenyisipatauterintegrasidengan DNA manusia. DNA virus yang menyisipdi DNA manusiadisebutsebagaiprovirus dandapatbertahancukup lama didalam sel. Saatselteraktivasi, enzim-enzimtertentu yang dimilikiselinangakanmem proses provirus samadengan DNA manusia, yaitudiubahmenjadi mRNA. • mRNA akandibawakeluardariintiseldanmenjadicetakanuntukmembuat protein danenzim HIV.

  9. Patogenesis HIV …..(4) • Sebagian RNA dari provirus yang merupakangenom RNA virus.Bagiangenom RNA tersebutakandirakitdengan protein danenzimhinggamenjadivirus utuh.Padatahapperakitanini, enzim protease virus berperanpentinguntukmemotong protein panjangmenjadibagianpendek yang menyusuninti virus. • Bila HIV utuhtelahmatang, maka virus tersebutdapatkeluardariselinangdanmenginfeksiselberikutnya. • Prosespengeluaran virus tersebutmelaluipertunasan (budding), dimana virus akanmendptkanselubungdarimembranpermukaanselinang.

  10. Inkubasi Virus ( HIV ) • Masa inkubasi AIDS ( sejak penderita tertular sampai terjadi gejala memerlukan waktu> 12 tahun ), selama masa inkubasi tidak menunjukkan gejala sakit. • Selama masa inkubasi ( disebut penderita HIV ), pada fase ini HIV belum terdeteksi.

  11. Transmisi HIV - AIDS Cara penularan HIV / AIDS : 1. Transmisi seksual ( Homoseksual, Heterosuksual ) 2. Transmisi Non Seksual - Parenteral ( jarum suntik, Tranfusi ) - Transplasental ( ibu hamil dengan HIV / AIDS )

  12. PenggolonganHIV - AIDS HIV - AIDS , digolongkan atas: 1. Penderita pengidap HIV yang sudah menunjukkan gejala klinis ( AIDS positif ) 2. Penderita pengidap HIV , namun belum menunjukkan gejala klinis ( AIDS negatif )

  13. Predisposisi infeksi HIVpada penderita TB Penderita TB yang perlu dilakukan uji HIV: 1. Px. TB di daerah dengan prevalensi HIV tinggi 2. Px. TB dengan resiko tertular HIV 3. Px. TB dengan keluhan/gejaladidugaHIV 4. Px TB denganhasiltx TB tidakmemuaskan 5. MDR TB dan TB Kronis

  14. Predisposisi infeksi HIV........ 1. Px. di daerah dengan prevalensi HIV tinggi Sub sahara Afrika Indonesia ( Papua, Jakarta, jawa Timur, Jawa tengah, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Barat dan Sumatra utara ) 2. Px. TB dengan resiko terkena HIV Pemakai narkoba ( suntikan ) Pekerja seks komersial Biseksual dan Homoseksual Narapidana

  15. Predisposisi infeksi HIV........ 3. Px. TB dengan gejala dugaan dengan HIV - Penurunan BB > 10 kg ( > 20% BB awal ) dalam kurunwaktu4 bulan - Diare > 1 bulan - Nyeri saat menelan ( Odynophagia ) - Perasaan terbakar di kaki ( neuropathy )

  16. The Three I's unt. TB – HIV( mencegah TB padaPx HIV ) • Isoniasid Preventive Treatment (IPT),jikaadaindikasi • Intensive Case finding (ICF), menemukan TB aktif • Infection Control (IC),mencegah & mengendalikan TB di PKM

  17. GejalaKlinis TB - HIV • Gejala TB ( trias TB ) ditambahgejala- gejala : • Rasa lelah dan lesu • Berat badan menurun drastis • Demam yang sering dan berekeringat malam hari • Mencret dan napsu makan menurun • Bercak putih pada lidah dan mulut ( oral candidiosis, oralhairy lekoplakia, necrotizing ginggivitis, apthous ulcer,angular chelitis ) • Keganasankulit ( Kaposi Sarcoma )

  18. Penderita TB - HIV

  19. Bercak putih pada lidah,mulut & Kulitpada HIV Apthtous Ulcer Oral Hairy Leukoplakia Oral Candidiasis NecrotizingGinggivitis Kaposi Sarcoma Angular Chelitis

  20. Menegakkan Diagnose TB- HIV

  21. ( CD4 < 200 ) ( CD4 > 200 )

  22. a TB PadaIndividuimunokompeten ( Imunitasmasihbaik ) TB PadaIndividuimunokompromised (Imunitasjelek , mis: HIV )

  23. Pemberian OAT pada Px TB - HIV Semua px TB dengan HIV yang belum pernah diobati Harus diberi paduan obat lini pertama OAT / katagori I ( WHO ): Pilihan 1: • Fase awal : 2 bulan RIF,INH,ETH dan PZA ( 2 RHZE ) • Fase lanjutan: 4 bulan RIF dan INH ( 4RH ) Pilihan 2: - 6 bulan dengan ETH dan INH ( 6EH )

  24. Pemberian OAT pada Px TB – HIV….. • Tx- OAT pada TB HIV, mengikutiaturanTx- OAT dari WHO • Px- TB HIV denganhasilterapijelek, dapatdisebabkan : - ResistensithdObat. - Malabsorbsiobat ( makintinggiimunosupresinya, makin jelekabsorbsinya ) • Rifampisin & INH , memberiefektoksikpadahati. • Tiazonpada TB HIV, memberiefektoksikpadakulit

  25. Pemberian ARV pada TB HIV • ARV adalahPengobatanseumurhidup • Ketaatanminumobat ( ARV dan OAT ) • Perhatianterhadapefeksampingobat • DukunganNutrisi, Psikososial, Keluarga & Kel. sebaya • Pemberian single dose ( OAT maupun ARV ) Keterangan: OAT ( Obat Anti tuberculosa ) ARV ( Anti Retrovirus / Obat anti HIV )

  26. Pemberian ARV pada TB HIV….. Pertimbangan Pemberian ARV pada TB HIV,berdasar: • Bila fasilitas pemeriksaan CD4 tersedia ( pertimbangan berdasar nilai CD4 ) • Bila fasilitas pemeriksaan CD4 tidak tersedia ( pertimbangan berdasar gejala klinis )

  27. Pemberian ARV pada TB HIV( berdasar nilai CD4)

  28. Pemberian ARV pada TB HIV( berdasar nilai CD4) HAART : Highly Active AntiRetrovirus Therapy OI : Opportunistic infection

  29. Pemberian ARV pada TB HIV( berdasar gejala klinis )

  30. Pemberian ARV pada Px TB - HIV Obatlini I ARV ( 2NRTI-1NRTI )  4 macamkombinasi ARV linipertama, adalah: • AZT-3TC-NVP • AZT-3TC-EFV • D4T-3TC-NVP • D4T-3TC-EFV A : Abacavir 300mg Z : Zidovudine 100mg T : TinofourDisoproxilFumarate 300mg NVP: Nevirapine D : Didanosine 200mg EVP : Evavirenz 600mg

  31. MacamdanDosis ARV

  32. MacamdanDosis ARV…..

  33. Pemberian OAT dan ARV Pertimbangan yang diperlukan pada pemberian OAT & ARV : • Interaksi antara obat-obat yang dipakai • Peran terapiARV / Antiretroviral • Overlap efek samping obat ( ARV dan OAT ) • Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ( IRIS ) • Masalah kepatuhan pengobatan

  34. Interaksi OAT dengan ARV • Zidovudinmeningkatkanefektoksik OAT • Didanosinbersifatsebagaibuferantasida( hrs diberikan selang 1 jam sebelum/ sesdhminum OAT ) • Rifampisinjangandiberikanbersamanelvinafir ( menurunkankadarnelvinafirdalamdarahsampai 82% ) • Pemberian OAT padapx TB HIV segeraberikan( kematianumumnyaterjadi 2 bulanpertamastlterdiagnose HIV ) • Minumobat TB HIV jumlahnyabanyak, sehinggatimbulKetidakpatuhan, komplikasi, efeksamping ,interaksiobat & IRIS • ProfilaksisCotrimoksazpole 960 mg/hariselamapemberian OAT

  35. Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ( IRIS ) • Timbulgxinfeksioportunistiksetelahpemberian ARV dimulai, terjadiakibatpemulihankekebalantubuhterhadappatogen. • Terjadiakibatsistimimunmulaiaktifkembali, bukanakibatobat ARV tidakefektif • Misalnya: terjadinya Herpes Zoster setelahbeberapahariminum ARV. • Waktu timbul IRIS ( 2-3 mgg atau kadang s/d 6 minggu pertama pasca pemberian ARV )

  36. Efek samping OAT dan ARV

  37. Infeksiparu lain padapenderita HIV-AIDS 1. Pneumocystiscarinii(50 – 60 %) 2.Bakteri ( s. Pneumonia dan h. Influenzae ( 10-20% ) m.Tuberculosis, m. Avium/intracellure ( 10 – 20% ) kumankuman lain komplikasiparupadainfeksihiv ) 3. Virus ( cmv,herpessimplex,herpeszoster,adenovirus ) 4. Jamur ( histoplasmacapsulatum,coccidiodesimmitis, cryptoccocusneoforman,aspergilussp,candida sp ) 5. Parasit ( microsporidia,toxoplasmagondii, cryptosporadia, strongiloidesstercoralis )

  38. StrategiPenanganan TB – HIVPelaksanaanKolaborasi TB-HIV di Indonesia A. Membentukmekanismekolaborasi • Membentukkelompokkerja (POKJA) TB-HIV disemualini • Melaksanakansurveilans HIV padapasien TB • Melaksanakanperencanaanbersama TB-HIV • Melaksanakan monitoring danevaluasi

  39. StrategiPenanganan TB – HIVPelaksanaanKolaborasi ….. B. Menurunkanbeban TB pada ODHA / Orang dg HIV • Mengintensifkanpenemuankasus TB danpengobatannya • Menjaminpengendalianinfeksi TB padalayanankesehatan & tempatorangterkumpul (rutan/lapas, pantirehabilitasinapza) C. Menurunkanbeban HIV padapasien TB • Menyediakankonselingdantes HIV • Pencegahan HIV • Pengobatanpreventifdengankotrimoksasoldaninfeksioportunistiklainnya • Perawatan, dukungandanpengobatan ARV untuk HIV/AIDS

  40. Ringkasan • TB meningkatkan Progresivitas HIV • HIV meningkatkan Progresivitas TB • Jika ada gejala atau tanda faktor resiko HIV pada penderita TB, lakukan uji HIV • Pada infeksi TB yang disertai HIV, gambaran klinis dan foto dada dari TB bisa tidak khas ( Atypical ) • Pengobatan TB standart umumnya menyembuhkan TB dengan HIV • ARV bagi penderita yang memenuhi syarat sangat meningkatkan imunitas • Diperlukan koordinasi pengobatan TB dan HIV

  41. TB ParuPendertita yang IMUNOKOMPETEN / IMUNITAS masih BAIK A B A A B B A. Fibroinfiltrat B Cavitas multiple

  42. TB ParuPadaPendertita IMUNOKOMPROMISED / IMUNITAS JELEK (HIV) A B B B Fibroinfiltrat B. Infiltrat

  43. TB Millier Multiple noduler yang uniform / seragam Tersebardikedualapanganparu

  44. Efusi Pleura TB Perselubunganpadaparukiridengan sinus costophrenicocostalistumpul ( artinyaterdapatcairandalamcavum pleura )

  45. TB KELENJAR / LYMPHADENITIS TB

  46. TB TULANG BELAKANG / SPONDYLITIIS TB

  47. TB TULANG BELAKANG / SPONDYLITIIS TB TB dariperiferosteummeluaske corpus vertebrae 5. TB daritengahmeluasketepi TB daritengah costae meluasketepi / keseluruh costae TB pada ligament thoracalis WarnaMerah( daerahdenganproses TB )

  48. TB OtakdanSelaputOtak

  49. TB Usus / Colon

More Related