1 / 37

Epidemiologi Asma Bronkiale

Epidemiologi Asma Bronkiale. M. Atoillah. DEFINISI.

cleave
Download Presentation

Epidemiologi Asma Bronkiale

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Epidemiologi Asma Bronkiale M. Atoillah

  2. DEFINISI • Penyakit yang ditandai adanya respon berlebihan dari trakhea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan yang mengakibatkan penyempitan saluran pernafasan yang tersebar luas di seluruh paru dan yang derajatnya dapat berubah secara spontan setelah pengobatan ( American Thoracis Society, 1962)

  3. Asma (dari bahasa yunani άσθμα (ásthma, "terengah-engah") adalah penyakit inflamasi yang umum kronis saluran napas yang ditandai dengan gejala berulang obstruksi aliran udara reversibel, dan bronkospasme. • Gejala-gejala termasuk mengi, batuk, sesak dada, dan sesak. Napas. • Asma secara klinis diklasifikasikan menurut frekuensi gejala., volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (FEV1), dan laju aliran ekspirasi puncak. • Asma juga dapat diklasifikasikan sebagai atopik (ekstrinsik) atau non-atopik (intrinsik)

  4. Epidemiologi Asma • penyakit kronis paling umum pada anak-anak • Morbiditas dan mortalitas yang sangat berkorelasi dengan Kemiskinan, kualitas udara perkotaan, alergen dalam ruangan, kurangnya pendidikan pasien, dan perawatan medis yang tidak memadai • Penyebab sekitar 5000 kematian setiap tahunnya di dunia

  5. EPIDEMIOLOGI • Prevalensi global berkisar antara 1% – 18% dari populasi di negara yang berbeda. • Prevalensi asma adalah 8-10 kali lebih tinggi di negara maju (US, Inggris, New Zealand) daripada di negara berkembang. • Di negara maju, prevalensi asma lebih tinggi pada kelompok yang berpenghasilan rendah di area urban daripada kelompok lain.•

  6. Epidemiologi • Prevalensi nasional Penyakit Asma adalah 4,0% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala Riskesdas 2007). • Sebanyak 9 provinsi mempunyai prevalensi Penyakit Asma diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Papua Barat.

  7. Secara nasional, 10 kabupaten/kota dengan prevalensi Penyakit Asma tertinggi adalah Aceh Barat (13,6%), Buol (13,5%), Pohuwato (13,0%), Sumba Barat (11,5%), Boalemo (11,0%), Sorong Selatan (10,6%), Kaimana (10,5%), Tana Toraja (9,5%), Banjar (9,2%), dan Manggarai (9,2%). • Sedangkan 10 kabupaten/kota dengan prevalensi Penyakit Asma terendah adalah Yakuhimo (0,2%), Langkat (0,5%), Lampung Tengah (),5%), Tapanuli Selatan (0,6%), Lampung Utara (0,6%), Kediri (0,6%), Soppeng (0,6%), Karo (0,7%), Serdang Bedagai (0,7%), dan Kota Binjai (0,7%).

  8. Epidemiologi • Prevalensi : • Pada golongan usia dan jenis kelamin • <5 tahun : sering pada laki-laki • 5-9 tahun : wanita sama dengan laki-laki • 10-60 tahun : wanita lebih besar dari laki-laki • >60 tahun : laki-laki > wanita

  9. The Respiratory System

  10. Mekanisme timbulnya asma

  11. Penyebab asma/ inducer dari aspek AHE • Host : • Riwayatalergi • FaktorKeturunan : • Ayah ibualergi : 75% anakalergi • Ayah atauibualergi : 50% anakalergi • Faktor ibu lebih kuat menurunkan asma dibandingkan dengan bapak • orangtua asma berkemungkinan 8-16 kali menurunkan asma dibandingkan dengan orangtua yang tidak asma, terlebih lagi bila si anak alergi terhadap tungau debu rumah.

  12. Penyebab asma/ inducerdariaspek AHE • Agen : • Alergeninhalasi : • Tungaudeburumah • Tepung sari • Bulubinatang • Air liur • Kecoa • jamur

  13. Penyebab asma/ inducerdariaspek AHE • Agen : • Alergeningestan : • Bahanmakanan • Obat-obatan • Alergenkontaktan : • Salep • Logam (perhiasan, dll)

  14. Pencetus Asma • Alergen : • Debu tungau, jamur spora, bulu binatang, kecoa, serbuk sari, polusi indoor dan outdoor, iritan (asap, parfum, bahan pembersih) • Agen farmakologis (ASA, beta-bloker) • pemicu fisik (latihan, udara dingin) • faktor fisiologis • Stres, GERD, virus dan bakteri ISK, rinitis

  15. Allergen • Dianggap sebagai penyebab utama • Bentuk allergen: • Ingestan (masuk melalui mulut) • Inhalan (masuk melalui hidung atau mulut) • Kontak dengan kulit

  16. Patogenesis • Penyempitan saluran nafas, terjadi ok : • 1. Kontraksi otot polos bronkus • 2. Edema mukosa bronkus • 3. Akumulasi dahak yang kental

  17. Airway Inflammation and Smooth Muscle Reactivity

  18. Pathology of Asthma Merck Pharmaceuticals

  19. GEJALA • Nafas berat yang berbunyi ngik-ngik pada saat ekspirasi (wheezing) • Sesak • Kadang disertai batuk • Pada asma yang berat : • Dapat terjadi sianosis ( kebiruan terutama pada sekitar mulut) • Kontraksi otot bantu pernafasan

  20. KLASIFIKASI • Asma allergen/asma ekstrinsik • Asma non allergen/intrinsik

  21. Klasifikasi • Asma ekstrinsik • Allergen p.u. diketahui • Test kulit positif • IgE meningkat pada 60% penderita • Onset biasanya pada anak-anak dan dewasa muda • Asma intermitten • Derajat asma bervariasi • Riwayat alergi keluarga positif • terjadi oleh karena adanya interaksi antara Antigen – Antibodi yang spesifik

  22. Klasifikasi • Asma intrinsik • Allergen tidak diketahui • Test kulit negatif • IgE normal atau rendah • Onset biasanya pada orang tua • Asma terus menerus • Asma pada umumnya berat • Jarang ada riwayat alergi pada keluarga

  23. Aktifitas fisik merupakan “Exercise induced Asthma”. • Dapat menyebabkan kelelahan fisik. Golongan ini sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa terutama pada saat suhu rendah dengan kelembaban udara kurang. • Obat-obatan dan bahan kimia • – aspirin (dewasa 10%) • – zat warna : tartrazin • Ketegangan mental emosional • -  50% serangan asma • Faktor lain yang dikenal dengan factor intrinsic

  24. KlasifikasiDerajatPenyakit • GINA (Global Initiative for Asthma):membagi derajat penyakit asma menjadi 4, yaitu Asma Intermiten, Asma Persisten Ringan, Asma Persisten Sedang, dan Asma Persisten Berat. Dasar pembagiannya adalah gambaran klinis, faal paru dan obat yang dibutuhkan untuk mengendalikan penyakit. • Konsensus Internasional III membagi derajat penyakit asma anak berdasarkan keadaan klinis dan kebutuhan obat menjadi 3, yaitu, Asma episodik jarang yang meliputi 75 % populasi anak asma, Asma episodik sering meliputi 20 % populasi, dan Asma persisten meliputi 5 % populasi.

  25. Pengobatan Asma • Pengobatan Asma dapat dilakukan dengan • Menghindari rangsangan • Mengurangi / meniadakan akibat rangsangan • Pengobatan serangan sesak • Pencegahan serangan sesak dengan obat • Menghindari Rangsangan • Hal-hal yang dapat mengakibatkan seseorang sesak, antara lain : • Keradangan / infeksi jalan nafas • Rangsangan bahan yang berakibat alergik • Rangsangan bahan non alergik • Stress / kelelahan psikis – fisik

  26. TERAPI • Terapi awal:1. Oksigen 2. terapi farmakologis • Tindakan tidak spesifik1. Pembersihan saluran napas, mengeluarkan sputum, sumbatan-sumbatan mukus antara lain dengan nebulasi larutan garam.2. Mengontrol lingkungan.a. Alergen yang mengganggu  harus dijauhkan, antara lain binatang, debu rumah, jamur, dan makanan.b. Iritan, harus pula dijauhkan antara lain polusi udara, asap rokok, bau dapur dan semprotan semprotan obat atau bahan-kimia. Penderita sendiri dilarang merokok dan mengurangi latihan fisik berat.

  27. 3. antibiotik bila ada infeksi4. Tindakan fisik/fisioterapi -Berenang - senam asma .5. Penanggulangan psikologik6. Tindakan suportif lain

  28. Prognosis • Sulit diramalkan pada asma bronkial tanpa komplikasi. • Tergantung pada usia, pengobatan, lama observasi dan definisi. • Pada anak 26% – 78% menetap sampai dewasa. • Umumnya lebih muda usia permulaan timbulnya asma, prognosis lebih baik, kecuali kalau mulai pada usia kurang dari 2 tahun. • Asma yang mulai timbul pada usia lanjut biasanya berat dan sukar ditanggulangi.

  29. Arigato Gozaimasu

More Related