1 / 23

I ntellegency E motional S piritual C reativity A dversity

Q. I ntellegency E motional S piritual C reativity A dversity. Chairul Maulidi http://chairululid.lecture.ub.ac.id. Apakah Kecerdasan itu?. Wecshler (1939): Kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dgn tujuan, berpikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif

Download Presentation

I ntellegency E motional S piritual C reativity A dversity

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Q IntellegencyEmotionalSpiritualCreativityAdversity Chairul Maulidi http://chairululid.lecture.ub.ac.id

  2. Apakah Kecerdasan itu? • Wecshler (1939): Kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dgn tujuan, berpikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif • Stockton (1921): Kemampuan untuk mempengaruhi proses memilih yg berprinsip pada kesamaan • Spearman (1921): aktivitas itelektual tergantung pd General and Specific Factor (GS Factors) • Cattel and Horn (1968): hierarchical model of intelligence, faktor G sbg pusat kecerdasan manusia • Guilford (1967): structure of intellect model (SOI Model), kecerdasan memiliki 3 dimensi: Operations (apa yg dilakukan); Contents (informasi yg ditampilkan); Product (bentuk pemrosesan informasi). • Kamus Psikologi (2002): kecerdasan mencakup tiga fakor: • Kemampuan menggunakan konsep abstrak; • Kemampuan menghadapi situasi baru; • Kemampuan memahami.

  3. Kecerdasan adl potensi dasar seseorang utk berpikir, menganalisis dan mengelola tingkah lakunya di dalam lingkungan Ciri Kecerdasan: dapat menilai, memahami secara menyeluruh, memberi alasan dengan baik. Faktor yg mempengaruhi kecerdasan: • Pembawaan (kapasitas/batas kesanggupan) • Kematangan (terkait kesiapan dan umur) • Pembentukan (pengaruh luar) • Minat dan Kebebasan (dlm memecahkan masalah) RangkumAN TEORI

  4. Seseorang dgn IQ tinggi tapi EQ rendah, cenderung mengalami kegagalan yg lebih besar dibanding seseorang dgn IQ rata-rata tapi EQ tinggi (Goleman, 1996) • Dalam dunia kerja : peran EQ 85% dan IQ 15% • Perlu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan (IQ) juga harus menampilkan EQ sebak-baiknya. SQ juga perlu dilatih untuk membangkitkan ketulusan hati terhadap profesi. Lebih baik lg disertai AQ untuk pandai menjadikan tantangan menjadi peluang. • Idealnya dengan IQ, EQ, SQ, dan AQ anda akan sukes meniti karir, InsyaAllah.. o:-p

  5. Isyu Terkait • Napoleon Bonaparte • Kehidupan Gagal Menjalankan Fungsinya Membangun SDM Berkepribadian Bermutu • Intelektual adalah Pembantu yang Baik, namun Ia Penguasa yang Buruk • Adolf Hittler • Benjamin Netanyahu • Leonardo da Vinci • William James Sidi • Kim Ung Yong • Benjamin Franklin

  6. INTELLEGENCE QUOTIENT IQ

  7. Intellegence Quotient • Kapasitas umum seseorang untuk mengerjakan sesuatu • Berhubungan dgn penalaran / berfikir • Keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Pali, 1993) • Pengukuran IQ (Bined, 1964) Very Superior : > 130 Superior : 120 – 129 Bright Normal : 110 – 119 Average : 90 – 109 Dull Normal : 80 – 89 Borderline : 70 – 79 Mental Defective : < 69

  8. IQ baik dan terstandar = memiliki kemantapan pemahaman ttg potensi diri & pengembangannya utk kegiatan2 kreatif dan produktif di kehidupan sehari-hari maupun sbg pelaku profesi • Namun, selanjutnya disadari bahwa kecerdasan manusia memiliki banyak rumpun: • Intellegence Quotient • Emotional Quotient • Spiritual Quotient • Adversity Quotient • Creativity Quotient • Situasi kerja kondusif dapat dicipta melalui pemberian motivasi dan peluang kerja yg berfokus pada kelebihan yang dimiliki masing-masing individu

  9. Emotional QUOTIENT EQ

  10. Emotional Quotient • Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri, mengelola emosi dgn baik, dan berhubungan dgn orang lain (Goldman) • Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (Salovely) • Kemampuan mengindra, memahami, dan menerapkan kekuatan effectively, ketajaman emosi sbg sumber energi, informasi, dan pengaruh (Sawaf) • Bertanggungjawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (Seagel)  EQ Tinggi adalah berempati, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai, mampu memecahkan masalah antar pribadi, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, dan sikap normal.

  11. Perilaku cerdas emosi : • Menghargai emosi negatif org lain • Sabar menghadapi emosi negatof org lain • Sadar dan menghargai emosi diri • Mengendalikan emosi negatif untuk membina hubungan • Peka terhadap emosi orang lain • Tidak bingung menghadapi emosi orang lain • Tidak menganggap lucu emosi org lain • Tidak memaksa apa yg harus dirasakan • Tidak harus membereskan emosi orang lain • Saat emosional adalah saat mendekatkan

  12. Meningkatkan EQ • Paham peran emosi dan memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dlm bgm mengendalikan emosi • Mengekspresikan kenyataan bahwa tdk seorangpun memiliki perasaan yg sama ttg persoalan yg serupa • Mengekang emosi adh tindakan tidak sehat dan mengarahkan ke cara-cara negatif • Mempertajam intuisi pemecahan masalah ketika menghadapi masalah yg tdk dpt kita kontrol • Mengetahui keterbatasan diri dan tahu kpn mengubah strategi • Memungkinkan orang lain utk jadi diri sendiri, tanpa memaksakan harapan kita pada mereka • Menghargai diri sendiri dan menghargai potensi untuk pertumbuhan diri • Memahami pentingnya kasih sayang, perhatian, dan berbagi bersama Meningkatkan EQ

  13. Spiritual QUOTIENT SQ

  14. Sipiritual Quotient • Kecerdasan spiritual adalah sumber yg mengilhami, menyemangati, dan mengikat diri kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Germanto, 2001) • V. S. Ramachandran and Team, Neurologics California University, menemukan titik tuhan (God Spot) di dalam otak manusia, yg bersinar dan bergetar ketika berbicara topik spiritual dan agama • Tokoh paling berpengaruh sepanjang masa, pembentuk arah sejarah peradaban, hampir semuanya adalah pemimpin/penggerak spiritual: - Muhammad, - Issac Newton, - Isa (Jesus), - Sidharta Gautama, - Kong Hu Chu, - St Paul

  15. Ciri SQ Tinggi (Dimitri): • Memiliki prinsip dan visi yang kuat: Kebenaran, keadilan, dan kebaikan • Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman • Mampu memaknai setiap sisi kehidupan • Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan • Seorang Pelaksana Profesi memahami harkat dirinya yang telah tuhan tetapkan untuk ia hidup di dunia dan kelak akan diminta pertanggung jawaban atas perbuatan hidupnya di dunia • Ikhlas, berbuat sebaik dan sebenar mungkin, profesi sbg perwujudan ibadah bekal , yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan kelak

  16. Creativity QUOTIENT CQ

  17. Creativity Quotient • Potensi utk memunculkan penemuan baru di bidang apapun • Lima ciri kreatif menurut Guil Ford: • Kelancaran memproduksi banyak ide • Keluwesan mengajukan bnyk pendekatan pemecahan masalah • Keaslian melahirkan gagasan • Penguraian secara terperinci • Perumusan kembali persoalan melalui cara berbeda • CQ Tinggi >> mampu merubah bentuk THREAT menjadi CHALLENGE kemudian menjadi OPPORTUNITY. • Daya kreativitas membangkitkan SELF CONFIDENCE dan OPTIMISME masyarakat akan masa depan. Kreativitas bersifat rasional bukan hanya angan-angan, dapat diaplikasikan

  18. Memunculkan Kreativitas : • Kuantitas Gagasan; mengumpulkan banyak gagasan untuk dipilih • Teknik Brainstorming; memadukan bebeerapa gagasan • Sinektik; menggunakan metafora dan analogi • Memfokuskan tujuan; melalui visualisasi kuat persoalan yg dipikirkan sedang terjadi Pelaksana profesi hrs mampu menghasilkan ide-ide baru dlm meningkatkan daya saing, tdk diam, menginginkan perubahan kearah kehidupan yg lebih baik, reformatif, dan tidak statis

  19. Adversity QUOTIENT AQ

  20. Adversity Quotient • Adalah kecerdasan seseorang utk bertahan menghadapi kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup • Seseorang ber-AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-cita dibanding yang memiliki AQ rendah (Stoltz) : • AQ Tingkat Quitters; menyerah setelihat melihat tebing terjal • AQ Tingkat Campers; berhenti di tengah jalan, mencari jalan lain • AQ Tingkat Climbers; maju terus • AQ bukan sekadar anugerah yang bersifat given, ia dapat dibentuk

  21. Fakta bahwa peningkatan AQ para karyawan, membuat perusahaan lebih mudah melakukan perubahan strategis

  22. Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan Zero Mind Proces; melepas belenggu mental, maka emosi terkendali, terjadi ketenangan batin, berserah diri kepada Tuhan, kemudian akal/logika berpikir. Maka potensi energi dan nilai spiritual muncul dan bangkit, tercipta dalam bentuk aplikasi nyata.

  23. Thanx...!! eNd

More Related