1 / 16

Teori-Teori Komunikator

Teori-Teori Komunikator. Materi minggu 4 – 5 Referensi : Littlejohn,Stephen W & Foss, Karen A. 2005, Theories of Human Communication , 8 th edition, USA, Thomson Wadsworth Chapter 4. Pengantar.

azuka
Download Presentation

Teori-Teori Komunikator

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teori-Teori Komunikator Materi minggu 4 – 5 Referensi : Littlejohn,Stephen W & Foss, Karen A. 2005, Theories of Human Communication, 8th edition, USA, Thomson Wadsworth Chapter 4

  2. Pengantar • Teori – teori tentang komunikator mempelajari tentang bagaimana individu bertindak sebagai komunikator dalam proses komunikasi • Pertanyaan-pertanyaan inti yang muncul disini adalah : - mengapa setiap individu memiliki gaya komunikasi yang berbeda ? - sumber daya apa saja yang dimiliki individu yang membuat dia mampu berkomunikasi ? - bagaimana perilaku seseorang dapat berubah dari satu situasi ke situasi yang lain? - bagaimana karakter turut mempengaruhi perilaku komunikasi seseorang ?

  3. Poin-Poin Teori Komunikator • Traits: karakter atau sifat yang mempengaruhi perilaku komunikasi • Cognition and information processing : proses pengelolaan informasi dan kerangka pikir seseorang yang akan menentukan bagaimana cara pikir, sikap dan perilaku individu • Self : bagaimana setiap aspek diri individu (misal konsep diri, persepsi, penampilan diri) membentuk proses interaksi indiividu dalam lingkungan sosialnya • Identity : Bagaimana identitas individu dibentuk dan dikonstruksikan oleh beragam faktor

  4. Teori-teori Traits • Teori-teori ini berasal dari tradisi psikologi sosial yang memandang karakter atau sifat individu sebagai faktor yang penting dalam menentukan perilaku komunikasinya • Beberapa traits yang menonjol disini yaitu : Conversational narcissism : • Kecenderungan cinta pada diri sendiri, menonjolkan atau membanggakan diri, suka menceritakan diri sendiri • Cenderung mengontrol dan mendominasi arus percakapan • Tidak responsif terhadap orang lain dan tidak peka terhadap orang yang diajak berkomunikasi

  5. Argumentativeness ; - Kecenderungan untuk terlibat dalam topik-topik kontroversial, memiliki sudut pandang tersendiri dengan upaya membuktikan pendapat yang bertentangan sebagai pendapat yang salah • Argumentatif dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif ketika melibatkan agresivitas dan kasar. • Argumentatif dapat meningkatkan kredibilitas, mengarahkan orang lain melihat dari sudut pandang yang berbeda, meningkatkan pembelajaran dan ketrampilan komunikasi

  6. Social and Communicative Anxiety: • Kecemasan berkomunikasi terkait dengan penghindaran sosial, kecemasan secara sosial, kecemasan berinteraksi dan sifat pemalu. • Kecemasan berkomunikasi berdampak secara : • Fisik : jantung berdebar, pipi memerah • Perilaku : penghindaran, proteksi diri • Kognitif : fokus pada diri sendiri, memiliki pikiran negatif

  7. Trait – factor models • Model ini terdiri atas seperangkat sifat-sifat umum yang dapat menjelaskan sifat-sifat lain dan perbedaan-perbedaan individu. Terdiri atas 5 hal : • Neuroticism, kecenderungan merasakan emosi yang negatif • Extraversion,kecenderungan suka berkelompok, asertif dan berpikir optimis • Openness, kecenderungan reflektif, imajinatif, pemikir independen • Agreeablenes, simpati dan suka membantu orang lain dan menghindar antagonisme • Conscientiousness, disiplin diri, well organized

  8. Attribution Theory • Terkait dengan cara-cara orang mencari penyebab perilaku seseorang • Beberapa penyebab perilaku : • Faktor situasional atau pengaruh lingkungan • Efek personal • Ability, kemampuan melakukan sesuatu • Effort, upaya untuk melakukan sesuatu • Desire, keinginan untuk melakukan sesuatu • Perasaan suka • Belonging, perasaan memiliki • Obligation, tanggung jawab untuk melakukan sesuatu • Permission

  9. Perilaku seseorang dapat disebabkan oleh satu atau berbagai faktor • Secara alami, kita akan menilai faktor penyebab perilaku seseorang dengan melihat konteks atau situasi dimana perilaku itu terjadi . Disamping itu juga berdasar persepsi • Orang sering bias dan tidak logis dalam menarik kesimpulan penyebab perilaku seseorang karena hanya didasarkan pada tanda-tanda yang nampak dan faktor emosional • Hal ini dapat menyebabkan perilaku komunikasi yang tidak tepat dikarenakan ketidakmampuan kita mendeteksi faktor penyebab di balik perilaku individu lain

  10. Social Judgment Theory • Fokus pada bagaimana kita menilai pesan-pesan yang kita terima dan bagaimana penilaian tersebut mempengaruhi sistem keyakinan kita • Kita memiliki persepsi-persepsi sosial tertentu yang didasarkan atas pengalaman • Terdapat kecenderungan penilaian kita tentang suatu pesan tertentu akan berada dalam area : • Rentang penerimaan, ketika kita menyetujui pesan / pernyataan tertentu • Rentang penolakan, ketika kita tidak menyetujui pesan/pernyataan tertentu • Netral

  11. Penerimaan atau penolakan terhadap isi suatu pesan tergantung pada seberapa besar keterlibatan ego pribadi kita (ego involvement) terhadap isi pesan tersebut • Pesan yang dapat kita terima atau setujui akan lebih mudah mengubah perilaku kita • Oleh karenanya , pesan yang kita sampaikan pada orang lain perlu mempertimbangkan seberapa jauh pesan tersebut dapat diterima sesuai dengan persepsi-persepsi sosial yang ada dalam tiap diri individu.

  12. Teori Kognitif Disonansi • Pada dasarnya orang lebih nyaman berada dalam kondisi yang konsisten antara apa yang dipikirkan dengan sikap dengan perilakunya. • Setiap komunikator melibatkan elemen kognitif seperti sikap,persepsi, pengetahuan dan perilaku yang saling berkaitan • Ketika salah satu elemen berbenturan atau tidak sejalan dengan elemen lainnya, disinilah terjadi disonansi atau ketidakkonsistenan. • Disonansi dapat menyebabkan perasaan tertekan dan individu tersebut akan mencoba menguranginya dan menghindar dari situasi yang menambah disonansi

  13. Metode mengurangi disonansi : (mis: merokok) • Mengubah salah satu elemen (pengeth : rokok mempengaruhi kesehatan, perilaku : merokok. Mengubah pengetahuan bahwa merokok bukan satu-satunya penyebab penyakit) • Menambahkan elemen baru (tidak merokok, menggantinya dengan permen yang rasanya seperti rokok) • Memandang elemen-elemen disonansi sebagai hal yang kurang penting ( pengetahuan tentang rokok dan perilaku merokok bukanlah hal yang penting untuk dibicarakan) • Mencari informasi untuk mengubah disonan menjadi konsonan (membaca pengaruh rokok terhadap kesehatan) • Mengurangi disonansi dengan melakukan distorsi atau interpretasi pesan secara berbeda (mengabaikanpesan bahaya rokok pada bungkus rokok)

  14. Theory of beliefs,attitudes and values • Setiap orang memiliki sistem keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang terorganisir dan mengarahkan pada perilaku tertentu • Belief merupakan keyakinan-keyakinan kita mengenai diri kita dan kaitannya dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini • Attitudes merupakan kecenderungan sikap seseorang yang mengarah pada perilaku tertentu. Sikap bisa terhadap objek tertentu atau situasi tertentu • Nilai merupakan keyakinan yang lebih bersifat spesifik dan menjadi sentral serta bertindak sebagai pedoman hidup • Disamping itu terdapat pula konsep diri (self concept), bagaimana penilaian kita tentang diri kita sendiri, yang turut menentukan perilaku kita dalam berkomunikasi

  15. Teori Presentasi Diri • Setiap seting kehidupan dimetaforakan dengan panggung dimana setiap orang menjadi aktor yang menampilkan performance tertentu untuk memberikan kesan pada orang lain • Oleh karenanya setiap orang perlu memahami setiap event yang dihadapinya • Analisis frame atau kerangka/seting diperlukan supaya setiap individu dapat mengatur dan memahami perilaku-perilaku tertentu dalam setiap situasi yang ada • Disamping itu agar kita dapat memaknai peristiwa mana yang penting dan bermakna dan mana yang kurang penting agardapat terfokus pada bagian-bagian kehidupan yang lebih penting

  16. Penutup • Setiap individu sebagai komunikator akan memiliki seperangkat karakter tertentu dan sumberdaya yang berbeda-beda dalam setiap situasi yang dihadapi • Pemahaman tentang seorang komunikator tidak cukup dari sisi karakter dan sistem kognitifnya semata namun juga ditentukan oleh faktor sosial,budaya, nilai-nilai yang dibentuk lingkungannya • Interpretasi dan tindakan-tindakan komunikator dapat berubah melalui interaksinya dengan orang lain

More Related