1 / 22

FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI

FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI. Materi 3. CABANG FILSAFAT. LOGIKA EPISTEMOLOGI METAFISIKA ETIKA ESTETIKA. LOGIKA.

astra
Download Presentation

FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI Materi 3

  2. CABANG FILSAFAT • LOGIKA • EPISTEMOLOGI • METAFISIKA • ETIKA • ESTETIKA

  3. LOGIKA • Istilah logika digunakan pertama kali oleh Zeno. Logika dapat berarti suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyelidiki proses atau cara berpikir yang benar, yang sehat dan patokan mana yang mesti dipatuhi agar pernyataan yang diambil adalah sah.

  4. Hukum Dasar Logika • Hukum identitas menyebutkan bahwa sesuatu adalah sama dengan dirinya sendiri. • Hukum kontradiksi adalah hukum yang menyatakan bahwa sesuatu pada waktu yang sama tidak dapat sekaligus memiliki sifat tertentu dan juga tidak memiliki sifat tertentu itu. • Hukum tiada jalan tengah menyatakan bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak memiliki sifat tertentu itu dan tidak ada kemungkinan ketiga. • Hukum cukup alasan menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu harus berdasarkan alasan yang cukup memadai dan cukup dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

  5. EPISTEMOLOGI Epistemologi adalah cabang filsafat yang bersangkut paut dengan teori pengetahuan. Pokok permasalahan dalam epistemologi adalah sumber, asal mula dan sifat dasar pengetahuan: bidang, batas dan jangkauan pengetahuan. Sebuah pengetahuan adalah akal pikiran dan pengalaman inderawi.

  6. METAFISIKA Metafisika adalah satu cabang filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab adanya segala sesuatu sehingga hal tertentu menjadi ada.

  7. ETIKA Etika sering disebut filsafat moral. Etika merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai tindakan manusia dalam kaitannya dengan tujuan utama hidupnya. Etika membahas baik-buruk atau benar-tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban manusia. Etika mempersoalkan bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak.

  8. ESTETIKA • Estetika merupakan ranting filsafat yang membicarakan tentang seni atau keindahan, bukan hanya sebagai karya seni belaka tetapi juga sebagai kegiatan seni. • Estetika biasa dibagi dua, yaitu deskriptif dan normatif. Estetika deskriptif menggambarkan gejala pengalaman keindahan. Estetika normatif mencari dasar pengalaman itu.

  9. TERMINOLOGI ETIKA • Term etika berasal dari kata bahasa Yunani ethos, yang berarti kebiasaan, adat, dan akhlak, perasaan. • Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika dibedakan dalam tiga pengertian pokok, yaitu ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

  10. Etika bertugas : • Untuk mempersoalkan norma yang dianggap berlaku. • mempersolakan hak setiap lembaga seperti orangtua, sekolah, negara dan agama untuk memberikan perintah atau larangan yang harus ditaati • memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap semua norma.

  11. Unsur-Unsur Penting dalam Etika • KEBEBASAN • TANGGUNG JAWAB • KESADARAN MORAL • Suara hati • Pertanggungjawaban moral • PRINSIP MORAL DASAR

  12. Kebebasan • Kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri. Lebih bermakna positif. Manusia berpikir dan berkehendak. • Berkaitan dengan tindakan  aktivitas yang disengaja, disadari dan punya arah. • Kebebasan selalu bersifat konkret. • Kebebasan mengandaikan kesadaran atas keterbatasan. Keterbatasan justru membuka pilihan dan kemungkinan yang lain. Keterbatasan bukan merupakan halangan kebebasan ! • Kebebasan sebagai tanda martabat. • Kebebasan sosial: kebebasan jasmani, kebebasan rohani, dan kebebasan moral.

  13. Tanggung Jawab • Penggunaan kebebasan selalu mengandaikan tanggung jawab. Tanggung jawab adalah celah pelaksanaan kebebasan ketika dihadapkan pada kebebasan “yang lain”. • Tanggung jawab adalah kemampuan manusia yang menyadari bahwa seluruh tindakannya selalu mempunyai konsekuensi. Perbuatan tidak bertanggung jawab adalah perbuatan yang didasarkan pada pengetahuan dan kesadaran yang seharusnya dilakukan tapi tidak dilakukan juga. • Akibat negasi pertanggungjawaban: persepsi menyempit dan pelemahan keseluruhan tindakan manusia (semakin tidak bebas) • Berhubungan dengan otonomi moral

  14. Kesadaran Moral • Suara Hati, berkaitan dengan tiga lembaga moral normatif: masyarakat, superego dan ideologi • Suara hati tetap harus juga bisa dipertanggung-jawabkan secara rasional  berhubungan dengan konsep objektivisme dan subjektivisme moral. • Pertanggungjawaban rasional suara hati adalah kemampuan untuk terbuka terhadap kritisisme yang timbul dalam seluruh tindakan dan pilihan etis. • Pertanggungjawaban moral diletakkan pada pandangan tentang makna kebebasan, otonomi moral, intelektualisme etika, kesadaran dan keterarahan, tradisi, evaluasi kritis personal, pandangan subjektif dan lainnya.

  15. KAITAN ANTARA FILSAFAT DAN ETIKA • Manusia berhubungan dengan alam atau lingkungan fisik, dalam arti mendominasi, hidup dengan atau ditaklukan alam. • Manusia menilai sifat/hakikat manusia sebagai baik, atau campuran antara baik dan buruk. • Manusia hendaknya bercermin pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. • Manusia lebih menyukai aktifitas yang sedang dilakukan, akan dilakukan, atau telah dilakukan. • Manusia menilai hubungan dengan orang lain, dalam kedudukan yang langsung, individualistik, atau posisi yang sejajar.

  16. Tingkatan nilai dalam filsafat: • Nilai-nilai akhir atau abstrak, seperti: demokrasi, keadilan, persamaan, kebebasan, kadamaian dan kemajuan sosial, serta perwujudan diri dan penentuan diri. • Nilai-nilai tingkat menengah, seperti: kualitas keberfungsian manusia/pribadi, keluarga yang baik, pertumbuhan,peningkatan kelompok dan masyarakat yang baik. • Nilai-nilai tingkat ketiga merupakan nilai-nilai instrumental atau operasional yang mengacu kepada ciri-ciri prilaku dari lembaga sosial yang baik, pemerintah yang baik, dan orang frofesional yang baik. Misalnya dapat dipercaya, jujur, dan memiliki disiplin diri. • Nilai-nilai dan norma-norma yang telah diinternalisasikan ke dalam diri individu, akan menjadi kerangka referensi individu tersebut, sebagai perinsip-perinsip etik.

  17. BEDA ETIKET DAN ETIKA • Etiket menunjukkan cara yang tepat dalam bertindak, etika menyangkut cara perbuatan yang harus dilakukan. • Etiket hanya berlaku dalam pergaulan sosial, etika tidak memperhatikan orang lain atau tidak. • Etiket bersifat relatif, Etika jauh lebih bersifat mutlak. • Etiket hanya menyangkut segi lahiriah saja. Sementara, etika lebih menyangkut aspek internal manusia.

  18. PERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM • Hukum bersifat obyektif, etika bersifat subyektif. • Hukum hanya membatasi ruang lingkupnya pada tingkah laku lahiriah manusia saja, sedangkan etika menyangkut perilaku batin seseorang. • Sanksi hukum bisanya dapat dipakasakan, sedangkan sanksi etika satu-satunya adalah pada kenyataan bahwa hati nuraninya akan merasa tidak tenang.

  19. PERBEDAAN ETIKA DAN AGAMA • Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional. Sedangkan Agama menuntut seseorang untuk mendasarkan diri pada wahyu Tuhan dan ajaran agama. • Dalam agama ada etika dan sebaliknya agama merupaka salah satu norma dalam etika. Kedua berkaitan, namun terpisahkan secara terorititis. Dalam tataran praktis kita tidak bisa mengesampingkan salah satu diantaranya.

  20. BEBERAPA PEMIKIRAN DALAM ETIKA • Egoisme adalah pemikiran etis yang menyatakan bahwa tindakan atau perbuatan yang paling baik adalah memberikan manfaat bagi diri sendiri dalam jangka waktu yang diperlukan atau waktu tertentu [hedonisme/mementingkan kesenangan]. • Deontologisme adalah pemikiran etis yang menyatakan bahwa baik-buruknya tindakan tidak diukur dari akibat yang ditimbulkan, tapi berdasar sifat tertentu dari hasil yang dicapainya. • Utilitarianisme adalah pemikiran etika yang melihat bahwa kaidah moral dan baik-buruknya tindakan diukur dari akibat yang ditimbulkannya. • Teori umum hukum kodrat, menyatakan bahwa kebaikan dan keburukan manusia tergantung pada diri manusia itu sendiri, tergantung apakah perbuatan itu dapat mewujudkan nilai-nilai manusiawi atau tidak. • Pragmatisme adalah pemikiran etis yang menyatakan bahwa perbuatan etis berhubungan dengan soal pengetahuan praktis yang dilakukan demi kemajuan masyarakat dan dunia.

  21. ETIKA PRAKTISI KOMUNIKASI • Etika memberikan semacam batasan maupun standard yang akan mengatur pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. • Etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada; dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.

  22. Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. • Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

More Related