1 / 43

AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

AUDITING SIKLUS PENGELUARAN. Jenis Siklus Pengeluaran. Terdiri atas aktivitas terkait dengan perolehan dan pembayaran atas barang dan jasa. Transaksi Pembelian Transaksi Pengeluaran Kas. Akun-akun terkait:. Debet: Sediaan Barang Dagangan Sediaan Bahan Baku Pembelian Persekot Biaya

amber
Download Presentation

AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

  2. Jenis Siklus Pengeluaran • Terdiri atas aktivitas terkait dengan perolehan dan pembayaran atas barang dan jasa. • Transaksi Pembelian • Transaksi Pengeluaran Kas

  3. Akun-akun terkait: • Debet: • Sediaan Barang Dagangan • Sediaan Bahan Baku • Pembelian • Persekot Biaya • Aktiva Tetap • Aktiva Lain • Kredit: • Utang Usaha (Utang Voucher) • Kas • Diskon Pembelian • Retur Pembelian

  4. Tujuan audit siklus pengeluaran: • Existence or Occurrence • Completeness • Rights and Obligations • Valuation or Allocation • Presentation and Disclosure

  5. Langkah untuk Perencanaan Audit: • Melakukan Pemahaman terhadapa Bisnis dan Industri Klien • Menentukan Materialitas • Menentukan Risiko Bawaan • Melakukan Prosedur Analitik

  6. Pemahaman Bisnis dan Industri Klien • Perputaran Sediaan • Perputaran Utang Usaha

  7. Materialitas • Risiko salah saji material tinggi • Alokasi ke akun harus mempertimbangkan tipe bisnis, pentingnya likuiditas, biaya penyelidikan kesalahan

  8. Risiko Bawaan: • Faktor umum yang mendorong manajemen melakukan salah saji asersi siklus pengeluaran, seperti: • Tekanan untuk mengurangsajikan (understate) biaya • Tekanan untuk mengurangsajikan utang • Kerentanan harga bahan baku dan produk • Risiko kecurangan yang dilakukan karyawan

  9. Volume transaksi tinggi • Pembelian dan pembayaran tidak sah • Penggelapan aktiva yang dibeli • Pembayaran dobel atas faktur pembelian • Issue akuntansi yang tidak jelas (seperti perlakuan biaya reparasi dan pemeliharaan, klasifikasi sewa sebagai operating atau capital lease)

  10. Risiko Prosedur Analitik • Pengujian analitik dipakai untuk meneliti akun siklus pengeluaran yang mengandung salah saji.

  11. Prosedur Analitik Siklus Pengeluaran • Hari Perputaran Utang Usaha • Nisbah Harga Pokok Penjualan dengan Utang Usaha • Persentase Utang terhadap Total Aktiva • Rasio Lancar • Rasio Cepat

  12. Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal • Lingkungan Pengendalian • Penilaian Risiko oleh Manajemen • Informasi dan Komunikasi (Sistem Akt) • Monitoring • Aktivitas Pengendalian

  13. Control Environment • Integrity dan ethical values amat penting • Banyak peluang karyawan melakukan fraud (kecurangan) • Ada peluang managemen melakukan fraudulent financial reporting • Kickback oleh bagian pembelian

  14. commitment to compentence • Harus dicerminkan dalam penarikan, penugasan dan pelatihan karyawan yang terkait dengan transaksi pembelian dan pembayaran • Penyimpan aktiva harus menyimpan uang jaminan (bonding)

  15. Struktur Organisasi • Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab harus: • Jelas dikomunikasikan • Garis hubungan wewenang, tanggungjawab, pelaporan yang jelas

  16. Saat memahami bagaimana managemen bertanggungjawab atas sumber daya tentukan: • Laporan digunakan managemen untuk menilai review kinerja entitas • Seberapa sering dan seberapa cepat laporan managemen direview • Keputusan yang didasarkan pada laporan • Kebijakan entitas untuk menindak lanjuti issue yang dimunculkan oleh laporan kunci

  17. Management Risk Assessment • Pertimbangkan: • Kemampuan entitas untuk memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian • Kerugian kontijensi yang terkait dengan komitmen pembelian • Kontinuitas tersedianya pasokan dan stabilitas pemasok utama

  18. Efek kenaikan biaya bagi entitas • Awas terhadap risiko pembayaran dobel • Awas terhadap risiko kecurangan karyawan entitas

  19. Information and Communication (Accounting System) • Memiliki pengetahuan tentang metoda pengolahan data dan dokumen serta catatan yang digunakan dalam siklus transaksi pengeluaran • Memahami arus transaksi mulai dari awal transaksi, pencatatannya dalam buku besar sampai pengikhtisaran dalam laporan keuangan

  20. Informasi kunci yang harus dipahami oleh auditor: • Bagaimana pembelian, pembayaran, dan retur dimulai. • Bagaimana transaksi dipertanggung-jawabkan untuk barang dan jasa yang diterima dan untuk barang yang diretur

  21. Apa catatan akuntansi, dokumen, akun, dan fail komputer yang terkait dalam akuntansi untuk setiap tahap dari setiap transaksi siklus pembelian? • Proses yang digunakan entitas untuk mengawali pembayaran barang dan jasa

  22. Monitoring • Aktivitas monitoring yang harus diketahui auditor: • Umpan balik yang berjalan dari pemasok klien dalam hal ada masalah pembayaran atau pengiriman yang akan datang • Komunikasi dari auditor eksternal sehubungan dengan reportable condition atau kelemahan material yang relevan yg ditemukan audit sebelumnya • Penilaian berkala oleh auditor internal atas kebijakan dan prosedur yang terkait dengan siklus pengeluaran

  23. Penilaian Awal Risiko Kontrol • Pengetahuan empat komponen kontrol internal untuk menilai disain kontrol internal, bukan untuk menilai efektivitasnya • Kalau hanya mengandalkan pengetahuan di atas risiko kontrol ditetapkan maksimum

  24. Untuk menentukan Risiko Kontrol sedikit di bawah maksimum atau tinggi auditor harus melakukan: • Concurrent tests of control, yaitu pengujian yang dilakukan bersamaan dengan proses pemahaman pengendalian internal

  25. Risiko Kontrol Rendah: • Additional tests of control, • Untuk semua komponen pengendalian internal • Untuk setiap asersi dari dua kelompok transaksi siklus pengeluaran

  26. Aktivitas Pengendalian: Transaksi Pembelian • Aktivitas Pengendalian t.a: • Pemisahan Tugas • Kontrol Pisik • Kontrol Managemen • Kontrol Aplikasi Komputer

  27. Tipe Kontrol Komputer: • General Controls • Pengendalian yang terkait dengan lingkungan komputer dan berpengaruh secara menyeluruh terhadap aplikasi komputer • Application Control • Terkait dengan aplikasi komputer akuntansi, seperti siklus pengeluaran

  28. Purchase requisition Purchase order Receiving report Vendor invoice Voucher Exception report Voucher summary Voucher register Approved vendor Invoice Open purchase order file Receiving file Purchase Transaction file Accounts Payable master file Suspense file Dokumen dan catatan dlm siklus pengeluaran:

  29. Fungsi dalam transaski pembelian: • Otorisasi Pembelian • Mencatat vendor pada daftar vendor • Permintaan Barang dan jasa • Pembuatan Pesanan Pembelian • Penerimaan Barang dan Jasa • Penerimaan Barang • Penyimpanan barang sbg sediaan • Retur barang ke vendor • Pencatatan Hutang • Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan hutang • Pertanggungjawaban atas pencatatan transaksi

  30. Aktivitas Kontrol: Transaksi Pengeluaran Kas • Dokumen dan Catatan: • Cek/Bonggol Cek • Ikhtisar cek • File Transaksi Pengeluaran Kas • Jurnal Pengeluaran Kas/Register Cek • Fungsi: • Pembayaran Hutang • Pencatatan Pengeluaran Uang

  31. Pengujian Substantif untuk Hutang Usaha • Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rinci • Perancangan Pengujian Substantif • Prosedur Awal • Prosedur Analitik • Uji Rinci Transaksi • Uji Rinci Saldo • Bandingkan Penyajian dengan PABU

  32. Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rinci

  33. CONTOH PENGUJIAN SUBSTANTIF UNTUK ASERSI HUTANG USAHA: • Initial Procedures • Analytical Procedures • Tests of Details of Transactions • Tests of Details of Balances • Presentaion and Disclosures

  34. Initial Procedures 1. Dapatkan Pemahaman bisnis dan industri klien dan tentukan: • Pentingnya pembelian dan hutang usaha bagi entittas • Pemacu ekonomik kunci yang mempenagurhi pembelian dan hutang usaha klien • Syarat perdagangan standar industri, termasuk saat musim dsbg. • Luas konsentrasi aktivitas dengan pemasok dan komitmen pembelian

  35. 2. Lakukan prosedur awal atas saldo hutang usaha dan catatan yang harus diuji lebih lanjut: • Lacak (trace) saldo awal hutang usaha ke KKP tahun lalu • Review aktivitas buku besar hutang usaha dan selidiki ayat-ayat yang tampak janggal • Dapatkan daftar saldo hutang usaha pada tanggal neraca dan tentukan keakuratannya dengan cara:

  36. Jumlahkan daftar dan cocokan dengan (1) jumlah arsip voucher yang belum dibayar, atau arsip induk hutang usaha, dan (2) saldo buku besar • Uji kecocokan pemasok dan daftar saldo yang ada dalam catatan akuntansi

  37. 3. Lakukan Prosedur Analitik: • Kembangkan ekspektasi hutang usaha dg menggunakan pengetahuan aktivitas bisnis entitas , syarat dagang normal, dan riwayat perputaran hutang usaha • HITUNG RATIO • Perputaran hutang usaha • Hutang usaha dengan total hutang lancar

  38. Analisis hasil rasio relatif dengan ekspektasi berdasar tahun lalu, data industri, jumlah anggaran, atau data lain. • Bandingkan saldo biaya dengan tahun yang lalu atau anggarannya untuk menentukan indikasi kemungkinan kurangsaji yang terkait dengan hutang yang belum tercatat • Lacak sample catatan akun transaksi hutang usaha ke dokumen pendukung • Usut kredit ke voucher pendukung, faktur pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian dan informasi pendukung lain. • Usut debet ke pengeluaran kas atau ke memo retur pembelian

  39. Uji Rinci Transaksi: 5. Lakukan uji pisah-batas pembelian. • Pilih sampel catatan transaksi pembelian beberapa haris sebelum dan sesudah akhir tahun dan periksa dokumen pendukung seperti voucher, faktur pemasok, dan laporan penerimaan barang dan tentukan apakah pembelian telah dicatat dalam periode yang tepat • Amati nomor laporan penerimaan yang dikeluarkan pada hari terakhir periode audit dan lacak sampel nomor laporan penerimaan yang lebih kecil dan yang lebih besar ke dokumen pembelian terkait dan tentukan apakah transaksi telah dicatat dalam periode yang tepat

  40. 6. Lakukan uji pisah batas pembayaran: • Amati nomor cek terakhir yang dikeluarkan dan diserahkan pada kahir periode audit kemudian lacak ke catatan akuntansi untuk meverifikasi ketelitian waktu pencatatan • Lacak tanggal cek yang sudah dibayarkan dengan tanggal yang ada dalam rekening koran

  41. 7. Lakukan pencarian kewajiban yang tidak dicatat: • Periksa pembayaran kemudian antara tanggal neraca dan tanggal akhir pekerjaan lapangan dan bila ada dokumentasi terkait yang menunjukkan ada indikasi pembayaran hutang yang ada pada tanggal neraca, lacak ke daftar hutang usaha. • Periksa dokumentasi hutang yang tercatat pada akhir tahun dan masih belum dibayar sampai saat pekerjaan lapangan selesai • Selidiki ketidak cocokan antara pesanan pembelian, laporan penerimaan dan faktur penjualan pada akhir tahun • Tanyakan pada personil akuntansi dan pembelian tentang adanya hutang yang belum dicatat • Review anggaran modal, pesanan kerja, dan kontrak pembangunan sebagai bukti hutang yang belum dicatat.

  42. Tests details of Balances: 8. Konfirmasi hutang • Ìdentifikasi pemasok utama dengan mereview register voucher atau buku pembantu hutang dan kirimkan permintaan konfirmasi ke pemasok yang saldonya besar, kecil, atau nol dan yang bersaldo debet • Selidiki dan lakukan rekonsiliasi perbedaan yang ada 9. Selidiki hutang yang tidak dikonfirmasi ke laporan bulanan yang diterima klien dari pemasok

  43. Presentation and Disclosures 10. Bandingkan pelaporan hutang dengan PABU: • Tentukan bahwa hutang telah diidentifikasi dan diklasifikasi dengan layak dan perkirakan periode pembayarannya • Tentukan apakah ada saldo debet yang jumlah keseluruhannya signifikan dan hasil harus direklasifikasi • Tentukan ketepatan pengungkapan sehubungan dengan pihak afiliasi atau hutang yang ada jaminannya • Tanyakan kepada manajemen keberadaan komitmen yang belum diungkapkan atau hutang kontijensi

More Related