1 / 72

BAB 5 SIKLUS PENGELUARAN

BAB 5 SIKLUS PENGELUARAN. Poin-poin yang Perlu Difahami. Apa cakupan transaksi siklus pengeluaran? Fungsi-fungsi apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan transaksi? Bagaimana prosedur pelaksanaan transaksi? Risiko apa saja yang perlu ditangani? Dokumen transaksi apa saja yang diperlukan?

star
Download Presentation

BAB 5 SIKLUS PENGELUARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 5SIKLUS PENGELUARAN

  2. Poin-poin yang Perlu Difahami • Apa cakupan transaksi siklus pengeluaran? • Fungsi-fungsi apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan transaksi? • Bagaimana prosedur pelaksanaan transaksi? • Risiko apa saja yang perlu ditangani? • Dokumen transaksi apa saja yang diperlukan? • Dokumen akuntansi apa saja yang diperlukan? • Saldo buku besar apa saja yang dihasilkan oleh SIA siklus pengeluaran? • Laporan manajerial apa saja yang kemungkinan diperlukan untuk pengendalian siklus pengeluaran? • Bagaimana TI diperankan?

  3. Reminder • Dalam mempelajari buku dan power poin ini, arahkah perhatian terhadap poin-poin yang penting untuk difahami pada slide sebelum ini. • Buku atau power poin ini tidak dirancang untuk menjelaskan seluruh persoalan desain sistem, oleh sebab itu kembangkan solusi sistem dengan menggunakan prinsip-prinsip pengembangan SIA. • Pemahaman dan perancangan SIA sangat membutuhkan daya imajinasi dan kreativitas, maka kembangkan daya imajinasi dan kreativitas seoptimal mungkin. • Tujuan perancangan SIA adalah “keunggulan” efektifitas dan efisiensi proses bisnis.

  4. CAKUPAN TRANSAKSI Siklus pengeluaran adalah siklus transaksi tentang pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan operasional perusahaan. Catatan Fokus pembahasan: SIA untuk transaksi pembelian persediaan.

  5. SUB SISTEM SIKLUS PENGELUARAN

  6. SUB SISTEM SIKLUS PENGELUARAN Dalam SIA sikluspengeluaran, paling tidakterdapatempat sub sistem yang harusdirancang, yaitu: • Sistempembelian • Sistempenerimaanbarang • Sistem voucher • Sistempengeluarankas.

  7. DFD SIKLUS PENGELUARAN Tujuan utama SIA: • Memastikan aktivitas transaksi berjalan dengan efektif, efisien, dan terkendali. • Menyajikan informasi akuntansi yang relevan, lengkap, terpercaya dan tepat waktu.

  8. DIAGRAM KONTEK SIKLUS PENGELUARAN

  9. DIAGRAM KONTEK SIKLUS PENGELUARAN • Diagram kontek adalah diagram atau gambar yang digunakan untuk menjelaskan garis besar arus data dalam suatu kegiatan atau proses bisnis. • Kelancaran transmisi data sangat penting untuk diperhatikan, karena data menjadi dasar utama pelaksanaan transaksi, tanpa data maka transaksi tidak mungkin bisa dilaksanakan.

  10. DFD SIKLUS PENGE- LUARAN

  11. DFD SIKLUS PENGELUARAN • DFD adalah penjabaran dari diagram kontek, fungsi DFD adalah untuk mendiskripsikan empat hal, yaitu: asal data dan tujuan data, pengolahan data, transmisi data, dan penyimpanan data. • Tujuan perancangan SIA adalah untuk membuat proses transformasi data, transmisi data, serta penyimpanan data berjalan secara efektif dan efisien.

  12. AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENGELUARAN • Permintaan barang atau jasa  memerlukan rancangan sistem permintaan barang dan jasa. • Pembelian barang dan jasa  memerlukan rancangan sistem pembelian barang dan jasa.

  13. AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENGELUARAN • Penerimaan barang atau jasa  memerlukan rancangan sistem penerimaan barang dan jasa. • Pencatatan utang atas pembelian barang dan jasa  memerlukan sistem pencatatan utang/pembelian, disebut dengan sistem voucher. *

  14. AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENGELUARAN • Pembayaran atas pembelian barang dan jasa  memerlukan sistem pelunasan utang/pembayaran atas pembelian, disebut dengan sistem pengeluaran kas.

  15. AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENGELUARAN Catatan: * Sistem voucher dan sistem pengeluaran kas secara bersama-sama disebut dengan sistem utang dagang (account payable system).

  16. TRANSAKSI DAN DOKUMEN

  17. TRANSAKSI DAN DOKUMEN

  18. TRANSAKSI DAN DOKUMEN • Fungsi dokumen adalah untuk memerintahkan pelaksanaan transaksi, merekam data transaksi, dan mengendalikan transaksi. • Dokumen dapat dirancang dalam bentuk manual dengan menggunakan kertas atau dicancang dalam bentuk elektronik.

  19. SISTEM PEMBELIAN MANUAL

  20. SISTEM PENGELUARAN KAS MANUAL

  21. SISTEM PEMBELIAN BERBANTUAN KOMPUTER

  22. SISTEM PENERIMAAN BARANG BERBANTUAN KOMPUTER

  23. SISTEM PEMBAYARAN UTANG BERBANTUAN KOMPUTER

  24. SISTEM PENGELUARAN KAS BERBANTUAN KOMPUTER

  25. ALTERNATIF SISTEM SIKLUS PENGE- LUARAN

  26. Pemesanan Barang/Jasa • Keputusan Penting: • Barang apa yang harus dibeli (what)? • Kapan harus dibeli (when)? • Dengan harga berapa (how much)? • Kepada vendor yang mana (which supplier to purchase)?

  27. Alternatif Kontrol Persediaan • EOQ ( Economic Order Quantity), yaitu perhitungan untuk menentukan pesanan yang paling optimal untuk menimimumkan jumlah pesanan, carrying costs, dan stockout costs. • Materials Requirements Planning (MRP), yaitu teknik perencanaan pengadaan barang untuk meminumkan jumlah persediaan. • Just-in-Time (JIT) Inventory System, yaitu teknik untuk meminimalkan, bahkan meniadakan persediaan, dengan cara hanya membeli barang sejumlah yang dibutuhkan.

  28. Alternatif Kontrol Persediaan • Perbedaan utama MRP dan JIT, dalam MRP pembelian didasarkan pada perencanaan, sedangkan dalam JIT pembelian didasarkan pada kebutuhan riil. Permintaan Pembelian • Permintaan pembelian dapat berasal dari bagian kontrol persediaan atau dari karyawan yang mengetahui kebutuhan pembelian. • Permintaan pembelian otomatis, yaitu pada saat sistem mengidentifikasi persediaan berada pada titik pemesanan kembali.

  29. Alternatif Kontrol Persediaan • Blanket Purchase Order, adalah komitmen atau perjanjian dengan vendor untuk membeli persediaan tertentu, dengan harga tertentu, selama kurun waktu tertentu. • Tujuan Blanket Purchase Order adalah untuk menurunkan ketidakpastian pengadaan barang yang terpercaya serta untuk membatu vendor agar bisa membuat perencanaan secara lebih baik.

  30. Alternatif Kontrol Persediaan PeningkatanEfektifitasdanEfisiensiPemesanan • Penghematanpengadaanbarangdapatdilakukandenganmenyederhanakan(streamlining) prosedur. • Electronic Data Interchange (EDI), adalahsalahsatualternatif, yaitudengancarameniadakanpekerjaanklerikaluntukpemesananbarang/jasa.

  31. Penerimaan Pembelian • Dokumen untuk penerimaan barang adalah Laporan Penerimaan Barang (Receiving Report). • Potensi masalah: • Kuantitas yang diterima berbeda dengan yang dipesan. • Barang dalam keadaan rusak • Kualitas barang tidak sesuai standard • Debit Memo, adalah dokumen untuk mengkoreksi pesanan yang telah diterima

  32. Pembayaran Pembelian • Prinsip dasar: pembayaran hanya untuk Faktur Pembelian atas barang yang dipesan dan telah diterima. • Dua pendekatan pemrosesan Faktur Pembelian: • Non Voucher System, dalam sistem ini faktur yang disetujui langsung diposting ke akun vendor dan disimpan pada open invoice file. Ketika faktur dibayar, faktur dikeluarkan dari open invoice file, dicap “lunas” kemudian disimpan pada paid invoice file.

  33. Pembayaran Pembelian • Voucher System, dalam sistem ini faktur dibuatkan dokumen disbursement voucher yang berisi data vendor, daftar outstanding invoices, dan jumlah tagihan bersih yang harus dibayar. • Keunggulan Voucher System • Mengurangi jumlah cek yang harus dibuat, karena beberapa faktur bisa dimasukkan dalam satu voucher. • Disbursement voucher dapat dibuat bernomor urut tercetak untuk memudahkan tracking pembayaran.

  34. Materi Tambahan

  35. Sasaran Siklus Pengeluaran • Sasaran SIA siklus pengeleluaran dapat dirinci sebagai berikut (khusnya untuk masalah pengadaan barang dagangan): • Membeli dari pemasok yang terpercaya • Membeli barang dengan kualias tinggi (standar) • Mendapatkan harga terbaik • Hanya membeli barang-barang yang telah diotorisasi • Memastikan barang tersedia pada saat dibutuhkan • Barang yang diterima adalah barang yang dipesan • Barang yang dibeli tidak hilang, dicuri, atau rusak • Membayar pembelian tepat pada waktunya

  36. DFD Sistem Pembelian

  37. Sistem Pembelian Manual • Berawal pada saat persediaan berada pada titik pemesanan kembali. • Permintaan Pembelian (purchase requisition/PR) dibuat dan tindasannya didistribusikan ke bagian pembelian dan bagian utang dagang (A/P) • Bagian pembelian membuat purchase order (PO) atau pesanan pembelian untuk masing-2 vendor dan mengirimkan copy PO ke Inventory Control, A/P, dan Receiving (bagian penerimaan)

  38. Sistem Pembelian Manual • Bagian penerimaan menghitung dan menginspeksi barang yang diterima. • A blind copy of the PO (PO tanpa info jumlah) digunakan untuk mendorong petugas penghitungan menghitung dengan sungguh-sungguh barang yang diterima. • A receiving report is prepared and copies sent to the raw materials storeroom, Purchasing, Inventory Control, and A/P.

  39. A Manual Purchases System • A/P eventually receives copies of the PR, PO, receiving report, and the supplier’s invoice. • A/P reconciles these documents, posts to the purchases journal, and records the liability in the accounts payable subsidiary ledger.

  40. A Manual Purchases System • A/P periodically summarizes the entries in the purchases journal as a journal voucher which is sent to the General Ledger (G/L) department. Inv-Control or Purchases DR Accts Payable-Control CR • A/P also prepares a cash disbursements voucher and posts it in the voucher register.

  41. A Manual Purchases System • G/L department: • posts from the accounts payable journal voucher to the generalledger • reconciles the inventory amount with the account summary received from inventory control

  42. Manual Purchases Flowchart

  43. DFD of Cash Disbursements System

  44. Manual Cash Disbursements System • Periodically, A/P searches the open vouchers payable file for items with payments due: • A/P sends the voucher and supporting documents to Cash Disbursements • A/P updates the accounts payable subsidiary ledger

  45. Manual Cash Disbursements System • Cash Disbursements: • prepares the check • records the information in a check register (cash disbursements journal) • returns paid vouchers to accounts payable, mails the check to the supplier • sends a journal voucher to G/L: Accounts Payable DR Cash CR

  46. Manual Cash Disbursements System • G/L department receives: • the journal voucherfrom cash disbursements • a summary of the accounts payable subsidiary ledger from A/P • The journal voucher is used to update the general ledger. • The accounts payable control account is reconciled with the subsidiary summary.

  47. Cash Disbursements System

  48. Computer-Based Accounting Systems • CBAS technology can be viewed as a continuum with two extremes: • automation - use technology to improve efficiency and effectiveness • reengineering – use technology to restructure business processes and firm organization

  49. Levels of Automating and Reengineering Ordering • Computer generates PR • Purchases manually generates PO • Computer generates PO (no PR needed) • PO not sent until manually reviewed • Computer-generated PO is automatically sent without manual review • Electronic Data Interchange (EDI) • Computer-to-computer communication without PO

  50. Expenditure Cycle Database • Master Files • supplier (vendor) master file • accounts payable master file • merchandise inventory master file • Transaction and Open Document Files • purchase order file • open purchase order file • supplier’s invoice file • open vouchers file • cash disbursements file • Other Files • supplier reference and history file • buyer file • accounts payable detail file

More Related