1 / 19

KELOMPOK 6

KELOMPOK 6. MUHAMMAD MIRZA NURDARMAWI SRI JULIANA a SUWANDA SAPUTRA TEDI MAULANA YOSI WIRA AULIANTI. ANTIKOLINERGIK. Obat obat yang menghambat kerja asetilkolin dengan menempati reseptor-reseptor asetilkolin disebut dengan antikolinergik atau parasimpatolitik .

albany
Download Presentation

KELOMPOK 6

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KELOMPOK 6 MUHAMMAD MIRZA NURDARMAWI SRI JULIANAa SUWANDA SAPUTRA TEDI MAULANA YOSI WIRA AULIANTI

  2. ANTIKOLINERGIK Obatobat yang menghambatkerjaasetilkolindenganmenempatireseptor-reseptorasetilkolindisebutdenganantikolinergikatauparasimpatolitik. Obatinimempengaruhi organ jantung, saluranpernapasan, saluran gastrointestinal, kandungkemih, matadankelenjareksorindenganmenghambatsarafparasimpatis, sehinggasistemsarafsimpatis (adrenergic) menjadidominan.

  3. PENGGOLONGAN OBAT ANTIKOLINERGIK • Alkaloid Beladona : atropin, skopolamin, danhomatropin. • Zat Ammonium Kwaterner : propantein, ipratropiumdantiotropium • ZatAminTersier : pirenzepin, flavoxat, oksibutinin, tolterodin, dantropicamida.

  4. A. ALKALOID BELADONA • Atropin • Mekanismekerja • Mata : Atropinmenyekatsemuaaktifitaskolinergikpadamata,sehinggamenimbulkanmidriasis (dilatasi pupil),matamenjaditidakbereaksiterhadapcahayadansikloplegia(ketidakmampuanmemfokusuntukpenglihatandekat ).

  5. Gastrointestinal: Atropindigunakansebagaiobatantipasmodikuntukmengurangiaktivitassalurancerna.atropindanpsikopolaminmerupakanobatterkuatsebagaipenghambatsalurancerna.walaupunmotilitas (gerakanusus) dikurangi,tetapiproduksiasamhidroklorattidakjelasberpengaruh.olehkarenaituobatinitidakefektifuntukmempercepatpenyembuhanulkuspeptikum. • Sistemkemih: Atropindigunakanuntukmengurangikeadaanhipermotilitaskandungkemih.obatinikadangkadangmasihdipakaiuntukkasus enuresis(buang air senitanpadisadari/ ngompol)diantaraanakanak,tetapiobatagonisadrenergikalfajauhlebihefektifdenganefeksamping yang sedikit.

  6. Kardiovaskular Atropinmenimbulkanefekdifergenpadasistemkardiovaskular, tergantungpadadosisnya. Padadosisrendahefek yang menonjoladalahpenurunandenyutjantung(bradikardia).padadosistinggi,reseptorjantungpadanodus SA disekat,dandenyutjantungsedikitbertambah (takikardia). Tekanandarah arterial tidakdipengaruhitetapipadatingkattoksik , atropinakanmendilatasipembuluhdarahdikulit. • Sekresi: Atropinmenyekatkelenjar saliva sehinggatimbulefekpengeringanpadalapisanmukosamulut(serostomia).kelenjar saliva sangatpekaterhadapatropin.kelenjarkeringatdankelenjar air mataterganggu pula dikarenakanhambatansekresipadakelenjarkeringatmenyebabkansuhutubuhmeningg

  7. indikasi 1. Pada trauma mata, salepmataatropinmeyebabkanefekmidriatikdansikloplegikdanmemungkinkanuntukpengukurankelainanrefraksitanpagangguanolehkapasitasakomodatifmata. 2. Sebagaiobatantispasmodikuntukmelemaskansalurancernadankandungkemih. 3. Mengobatikelebihandosisorganofosfat (yang mengandunginsektisidatertentu) danbeberapajeniskeracunanjamur(jamurtertentu yang mengandungsubstansikolinergik).kemampuanobatinimasukkedalam SSP sangatpentingsekali. 4. mengurangi sekresi lendir sal nafas (rinitis), medikasi preanestetik (mengurangi lendir saluranpernafasan)

  8. Efek samping: tergantungsekalipadadosis , atropindapatmenyebabkanmulut kering, gangguan miksi, meteorismus, dimensia, retensio urin, muka merah. • Gejala keracunan: pusing, mulut kering, tidak dapat menelan, sukar bicara, haus, kabur, midriasis, fotopobia, kulit kering dan panas, demam, jantung tachicardi, TD naik, meteorismus, bising usus hilang, oligouria/anuria, inkoordinasi, eksitasi, bingung, delirium, halusinasiDiagnosis keracunan: gejala sentral, midriasis, kulit merah kering, tachikardiAntidotum keracunan: fisostigmin 2 – 4 mg sc → dapat menghilangkan efek SSP dan anhidrosis. • Dosis atropin: umumnyaberkisar0,25 – 1 mg.

  9. Contohobatdipasaran: Untukobatbronkodilator: 1. atrovent Dosis:3-4 dd 2 semprotandari 20mcg(bromida) 2. teofillin Dosis: 3-4 dd 125-250mg microfine Untukobat lain: 1.Difenoksilat Dosis: 2,5-5mg 3-4 kali sehari 2.Difenoksin Dosis: 2tablet diawalpenggunaankemudian 1tablet setiap kali diare. Untukobatmata: Homatropin Dosis :larutan 0,5-2% 1-2 tts.

  10. 2.) Skopolamin • Mekanismekerja: Derivat-epoksi dari atripin bekerja lebih kuat.Efek sentralnya kira-kira 3kali lebih kuat dapatmenimbulkanefektepi yang samadenganefekatropin,tetapiefekskopolaminlebihnyatapada SSP danmasakerjanyalebih lama dibandingkanatropin

  11. Indikasi 1. Digunakan sebagai obat mabuk jalan dalam bentuk plester 2. Digunakan sebagai mediatrikum 3. Digunakan sebagai obat anti kejang lambung- usus 4. Digunakan sebagai premedikasi anestesi

  12. Kontraindikasi Glaukoma, pembesaranprostat. • Efeksamping Sedasi,rasamengantuk,tetapipadadosis yang tinggidapatmenyebabkankegelisahan / kegundahan.

  13. B. ZAT AMMONIUM KWATERNER • Propantein • Dosis tinggi→efek kurare(mengendurkan otot-otot lurik rangka)• Banyak digunakan pada tukak lambung,gastritis dan kejang-kejang lambung-usus• Dosis →oral 3 dd 15 mg(HBr) • Ipratropium •Digunakan sebagai inhalasi pada asma dan bronkhitis•Khasiat →bronkhodilatasi dengan mengurangi hipersekresi dahak • Tiotropium• Digunakan sebagai inhalasi pada asma dan bronkhitis• Khasiat →bronkhodilatasinya lebih lama dari pada ipratropium• Dosis 1x sehari

  14. C. ZAT AMIN TERSIER • Pirenzepin • Pada dosis tinggi menghambat reseptor di organ-organ(jantung,mata,lambung-usus,urogenital). • Pada dosis rendah menghambat secara selektif reseptor muscarin-M dalam sel-sel parietal lambung yang membentukHcl. • Digunakan dalam tukak lambung-usus dan gastritis. • Dosis →oral 2 dd 50 mg pada pagi hari. 2) Flovoxat • Berkhasiat merelaksasi langsung terhadap otot kandung kemih. • Berdaya lokal anestetis dan analgetis. • Kontra indikasi→tidak boleh digunakan pada pasien glaukoma dan pada gangguan fungsi ginjal. • Dosis→pada urge-inkontinensi 3 dd 200-400 mg (garam HCl).

  15. 3.Oksibutinin • Khasiat→spasmolitis pada otot polos kandung kemihDigunakan khusus pada urge-inkontinensi urin untuk mengurangihasrat berkemih,juga pada kejang-kejang kandung kemih akibat iritasi oleh kateter. • Dosis→oral 3 dd 2,5 mg(HCl), bila perlu 3-4 dd 5 mg 4.Tolterodin • Khasiatnya anti kolinergis sedang. • Digunakan pada urge-inkontinensi kemih. • Dosis →oral 3dd 2,5-5 mg(tartrat) 5.Tropicamida • Khasiat →anti kolinergis kuat. Digunakan sebagai midriatikum untuk diagnosaada dosis lebih besar(larutan 1%) berefek cycloplegis→melumpuhkan akomodasi. • Dosis →untuk midriasis 1-2 tetes larutan 0,5% minimal 15mnt sebelum pemeriksaan mata

  16. EFEK ANTIKOLINERGIK • Meningkatkan denyut nadi • Mengurangi sekresi mukus • Menurunkan peristaltik • Dilatasi pupil mata (midriasis) • Merangsang SSP • Mengurangi tonus dan motilitas saluran • Penggunaan • Sebagai midriatikum • Sebagai spasmolitikum • Pada inkontinensi urin • Pada parkinsonisme • Pada asma dan bronkhihis • Sebagai premedikasi pra-bedah • Sebagai zat anti-mabuk jalan • Pada hiperdrosus • Sebagai zat penawar pada intoksikasi

  17. Contohobatdagang 1. Holopon Dosis: 3kali sehari 15-30 tts. 2. Spaminal Dosis:1 tab setiap 6-8 jam 3. Buscopan Dosis : 4. Arkine Dosis : 5. Spasmolit Dosis:3 kali sehari 1-2 tab 6.Gitas plus Dosis :

  18. Daftarpustaka • Mycek.mery j. farmakologiulasanbergambaredisi 2. 2001. jakarta : widyamedika. • Lepper,hans.Farmakologidantoksologi .2003.jakarta :bukukedokteran EGC.

More Related