1 / 42

DIAGNOSIS LABORATORIUM UNTUK INFEKSI BAKTERI

DIAGNOSIS LABORATORIUM UNTUK INFEKSI BAKTERI. Dr ROSLAILI RASYID M.Biomed. Prosedur laboratorium untuk diagnosis etiologi penyakit infeksi. Mikroskopis langsung melalui pengecatan/pewarnaan spesimen dan meng identifikasi mikroorganisme secara morfologis Biakan/kultur Tes Serologi

adara
Download Presentation

DIAGNOSIS LABORATORIUM UNTUK INFEKSI BAKTERI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DIAGNOSIS LABORATORIUM UNTUK INFEKSI BAKTERI Dr ROSLAILI RASYID M.Biomed

  2. Prosedur laboratorium untuk diagnosis etiologi penyakit infeksi • Mikroskopis langsung melalui pengecatan/pewarnaan spesimen dan meng identifikasi mikroorganisme secara morfologis • Biakan/kultur • Tes Serologi • Diagnosis molekuler ,Hibridisasi DNA-DNA atau DNA-RNA untuk deteksi adanya gen-gen spesifik patogen dari spesimen pasien

  3. Komunikasi dokter -laboratorium • Penyebab infeksi sangat beragam tergantung pada gejala klinis dan jenis m.o penyebabnya; bakteri,virus,jamur,parasit • Tidak ada satupun uji yang memungkinkan untuk isolasi atau karakterisasi semua m.o patogen • Sangat dibutuhkan informasi klinis atau diagnostik sementara

  4. Bagaimana cara mendapatkan hasil yang baik ? _ Untuk mendapatkan Diagnosa laboratorium yang baik dari suatu spesimen tergantung kepada beberapa hal yang penting; • CARA PENGAMBILAN SPESIMEN • CARA PENGIRIMAN SPESIMEN • CARA PENYIMPANAN SPESIMEN • TEKNIK/CARA KERJA DI LABORATORIUM

  5. Spesimen Spesimen tidak lagi representatif bila mikroorganisme bermultiplikasi selama pengumpulan, pengiriman atau penyimpanan

  6. PEMILIHAN SPESIMEN • SPUTUM • URINE • DARAH • LUKA, ABSES, EKSUDAT (PUS) • FESES/USAPAN REKTUM • USAPAN SEKRET VAGINA /URETRA • Lain - lain

  7. SPUTUM • Bukan saliva !!! • Bangun tidur – early morning sputum • berkumur – batuk dalam • Container steril

  8. Cara pengumpulan spesimen urine 1. Mid stream urine ( Clean catch urine ) -urine pertama di pagi hari - spesimen dikumpulkan di pertengahan urine dikeluarkan

  9. Cara pengambilan urine kateter

  10. Urine supra pubic puncture

  11. Volume darah • Bayi : 1-3 ml. • Anak-anak: 3-5 ml • Dewasa:10-20 ml

  12. SPESIMEN SALURAN CERNA • Spesimen feses • Usap rectal (rectal swab) • medium transport Carry-Blair

  13. Lembar permintaan pemeriksaan mikrobiologi • Nama lengkap pasien • Umur dan jenis kelamin pasien • Nomor catatan medik pasien • Nama dokter pengirim • Alamat lengkap rumah sakit atau dokter pengirim • Deskripsi singkat dan jelas asal spesimen • Tanggal dan jam pengambilan spesimen • Diagnosis atau keadaan klinis pasien saat pengambilan spesimen • Permintaan pemeriksaan laboratorium mikobiologi • Antibiotika yang telah diberikan

  14. MIKROSKOPIS LANGSUNG • Bakteri spesifik yang ada pada spesimen, untuk dapat terlihat langsung dibawah mikroskop minimal jumlahnya ada 105 /ml • Dapat membantu diagnosis cepat untuk bakteri spesifik seperti : -Neisseria gonorhoe,Neisseria meningitidis pada pewarnaan Gram: diplococcus Gram negatif -Mycobacterium tuberculosis dan M.leprae pada pewarnaan Ziehl Neelsen: BTA positif

  15. Mycobacterium tuberculosis

  16. diplococcus Gram negatif

  17. 2. Biakan / kultur • Memakai media agar : -media cair ; untuk perbenihan - media padat : tumbuh koloni !

  18. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.

  19. Media (cair,padat,semisolid)

  20. Anaerobic Culture Methods Figure 6.5

  21. Streak plate method of isolation

  22. Identifikasi koloni kuman

  23. Uji lanjutan dari koloni tersangka • Reaksi biokimia; - Tes fermentase gula - tes motilitas - methil red, VP,citrat dll • Tes oksidase • Tes katalase

  24. Tes fermentasi gula

  25. Tes Biokimia Reduksi Nitrat (+) : M. tbc Tes Niacin (+) : M. tbc Tes Katalase : (+) → sensitif INH

  26. 3. Tes serologis • ELISA Test for Serologic Diagnosis

  27. Latex Aglutination

  28. 4. Diagnosis molekuler

  29. RESISTENSI BAKTERI SENSITIVITY TEST

  30. 1. Metode Dilusi 2. Metode Disk Difusi

  31. Resistensi /sensitivity tes

  32. Robert kochthe nobel prize in 1905 SEKIAN & TERIMAKASIH

More Related