1 / 42

SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

SISTEM INTELEGENSIA BUATAN. Pertemuan 4. Diema HS, S. Kom. Metode Pencarian dan Pelacakan. Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian.

abe
Download Presentation

SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM INTELEGENSIA BUATAN Pertemuan 4 Diema HS, S. Kom

  2. Metode Pencarian dan Pelacakan • Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. • Pencarian = suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan kemungkinan ruang keadaan (state space). • Ruang keadaan = merupakan suatu ruang yang berisi semua keadaan yang mungkin

  3. Metode Pencarian dan Pelacakan • Untuk mengukur perfomansi metode pencarian, terdapat empat kriteria yang dapat digunakan : • Completeness : apakah metode tersebut menjamin penemuan solusi jika solusinya memang ada? • Time complexity : berapa lama waktu yang diperlukan? • Space complexity : berapa banyak memori yang diperlukan • Optimality : apakah metode tersebut menjamin menemukan solusi yang terbaik jika terdapat beberapa solusi berbeda?

  4. Metode Pencarian dan Pelacakan • Dua teknik pencarian dan pelacakan • Pencarianbuta (blind search) • Pencarianmelebarpertama (Breadth – First Search) • Pencarian mendalam pertama (Depth – First Search) • Pencarianterbimbing (heuristic search) • Pendakian Bukit (Hill Climbing) • PencarianTerbaikPertama (Best First Search)

  5. Pencarian Melebar Pertama(Breadth-First Search) • Algoritma yang melakukan pencarian secara melebar yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpul - simpul yang tadi dikunjungi, demikian seterusnya. (kusumadewi, sri)

  6. Pencarian Melebar Pertama(Breadth-First Search) • Semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum level n+1 • Mulai dari akar terus ke level 1 dari kiri ke Kanan • Kemudian ke level selanjutnya hingga solusi ditemukan

  7. Algorithma ? • BuatsuatuvariabelNode_Listdantetapkansebagaikeadaanawal. • Kerjakanlangkah-langkahberikutinisampaitujuantercapaiatauNode_Listdalamkeadankosong : • HapuselemenpertamadariNode_List, sebutdengannama E. Jikanode_listkosong, keluar. • Padasetiaplangkah yang aturannyacocokdengan E, kerjakan : • Aplikasikanaturantersebutuntukmembentuksuatukeadaanbaru. • Jikakeadaanawaladalahtujuan yang diharapkan, suksesdankeluar. • Jikatidakdemikian, tambahkankeadaanawal yang barutersebutpadaakhirNode_List.

  8. Contoh BFS

  9. Breadth-First Search: Missionaries and Cannibals depth = 0 depth = 1 depth = 2 depth = 3

  10. Contoh metode BFS Salah satu contoh kakas pencarian yang menggunakanmetode BFS adalahWebCrawler. WebCrawler adalahsuatu kakas yang membuatindeksisidarisuatudokumendi Web yang selanjutnyaakandimanfaatkanolehmesinpencari. Terdapat tiga langkah yang dilakukan oleh WebCrawler iniketikamengunjungidokumen, yaitumenandaibahwasuatudokumentelahdikunjungi, mengenali link yang terdapatpadadokumen tersebut, kemudian isinya didaftarkan padadaftarindeks. Padaakhirnya, WebCrawler akanmenampilkanfile yang paling banyakberkaitandengankatakunci. Algoritma BFS yang diterapkanpada WebCrawler iniadalahmendaftarkansetiap link yang adadanmenyimpannyadalam data base kemudianmengunjunginyasatupersatusambilmencatat link yang berhubungan

  11. Contoh hasil pencarian dengan WebCrawler Kata kunci : "molecular biology human genome project" Hasil pencarian : 1000 Guide to Molecular Biology Databases 0754 Guide to Molecular Biology Databases 0562 Biology Links 0469 bionet newsgroups 0412 Motif BioInformatics Server 0405 LBL Catalog of Research Abstracts (1993) 0329 Molecular Biology Databases 0324 GenomeNet WWW server 0317 DOE White Paper on Bio-Informatics 0292 Molecular biology 0277 Oxford University Molecular Biology Data Centre Home Page 0262 Biology Internet Connections 0244 Harvard Biological Laboratories - Genome

  12. Pencarian mendalam pertama(Depth-First Search) • Proses pencarian dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel.

  13. Algorithma ? • Jikakeadaanawalmerupakantujuan, keluar (sukses). • Jikatidakdemikian, kerjakanlangkah-langkahberikutinisampaitercapaikeadaansuksesataugagal : • Bangkitkansuccesor E darikeadaanawal. Jikatidakadasecessor, makaakanterjadikegagalan. • Panggil DFS dengan E sebagaikeadaanawal • Jikasuksesberikantandasukses. Namunjikatidakulangilangkah -2.

  14. Contoh

  15. Depth-First Search:Missionaries and Cannibals depth = 0 depth = 1 depth = 2 depth = 3

  16. Depth-First Search • Keuntungan * Memori relatif kecil, node lintasan aktif saja yang disimpan. * Secara kebetulan, metode ini akan menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan. • Kelemahan * Memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang diharapkan. * Hanya akan mendapatkan satu solusi setiap pencarian.

  17. Pencarian Heuristik • Pencarian buta tidak selalu dapat diterapkan dengan baik – Waktu aksesnya yang cukup lama – Besarnya memori yang diperlukan • Metode heuristic search diharapkan bisa menyelesaikan, permasalahan yang lebih besar. • Metode heuristic search menggunakan suatu fungsi yang menghitung biaya perkiraan (estimasi) dari suatu simpul tertentu menuju ke simpul tujuan ➔ disebut fungsi heuristic • Aplikasi yang menggunakan fungsi heuristic : Google, Deep Blue Chess Machine

  18. Pencarian Heuristik • Contoh pada masalah 8 puzzle Keadaan Awal Tujuan

  19. Operator – Ubin kosong geser ke kanan – Ubin kosong geser ke kiri – Ubin kosong geser ke atas – Ubin kosong geser ke bawah

  20. Langkah Awal

  21. Langkah Awal hanya 3 operator yang bisa digunakan • Ubin kosong digeser ke kiri, ke kanan dan ke atas. • Jika menggunakan pencarian buta, tidak perlu mengetahui operasi apa yang akan dikerjakan (sembarang) • Pada pencarian heuristik perlu diberikan informasi khusus dalam domain tersebut

  22. Informasi yang bisadiberikan • Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang benar jumlah yang lebih tinggi adalah yang lebih diharapkan (lebih baik)

  23. Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang salah jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik).

  24. Menghitung total gerakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik).

  25. Pencarian Heuristik • Ada 4 metodepencarianheuristik • Pembangkit & Pengujian (Generate and Test) • Pendakian Bukit (Hill Climbing) • PencarianTerbaikPertama (Best First Search)

  26. Pembangkit & Pengujian(Generate and Test) • Pada prinsipnya metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal. • Algoritma: • Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu titik tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal). • Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan solusinya dengan cara membandingkan node tersebut atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dengan kumpulan tujuan yang diharapkan. • Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah yang pertama.

  27. ContohTraveling Salesman Problem (TSP) • Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap - tiap kota sudah diketahui. Ingin diketahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali.

  28. PenyelesaianTraveling Salesman Problem (TSP) • Generate & test akan membangkitkan semua solusi yang mungkin: – A – B – C – D – A – B – D – C – A – C – B – D – A – C – D – B, dll

  29. Tentukan Lintasannya

  30. Lintasan

  31. Pembangkit & Pengujian(Generate and Test) • Kelemahan – Perlu membangkitkan semua kemungkinan sebelum dilakukan pengujian – Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pencariannya

  32. Pendakian Bukit(Hill Climbing) • Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan & pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristik. • Pembangkitan keadaan berikutnya sangat tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. • Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya yang mungkin

  33. Simple Hill Climbing • Algoritma – Mulai dari keadaan awal, lakukan pengujian: jika merupakan tujuan, maka berhenti; dan jika tidak, lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal. – Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan, atau sampai tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang: • Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru. • Evaluasi keadaan baru tersebut. • Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar. • Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang. • Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi

  34. Simple Hill Climbing • 3 Masalahdalam SHC: • Algoritmaakanberhentikalaumencapainilaioptimimlokal • Urutanpenggunaan operator akansangatberpengaruhpadapenemuansolusi • Tidakdiijinkanuntukmelihatsatupunlangkahsebelumnya

  35. Contoh Lihat kembali TSP • Identifikasi jumlah kota --Kota ABCD = 4 • Tentukan Operator : Tukar kota ke-i dengan kota ke-j (Tk i,j) • Untuk 4 kota: – Tk 1,2 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-2. – Tk 1,3 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-3. – Tk 1,4 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-4. – Tk 2,3 : tukar kota ke-2 dengan kota ke-3. – Tk 2,4 : tukar kota ke-2 dengan kota ke-4. – Tk 3,4 : tukar kota ke-3 dengan kota ke-4. • Untuk N kota, akan ada operator sebanyak:

  36. Contoh TSP

  37. Steepest Ascent Hill Climbing • Steepest-ascent hill climbing sebenarnya hampir sama dengan simple hill climbing, hanya saja gerakan pencarian tidak dimulai dari posisi paling kiri. • Gerakan selanjutnya dicari berdasarkan nilai heuristik terbaik. • Dalam hal ini urutan penggunaan operator tidak menentukan penemuan solusi.

  38. Algoritma SAHC • Mulai dari keadaan awal, lakukan pengujian: jika merupakan tujuan, maka berhenti; dan jika tidak, lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal. • Kerjakan hingga tujuan tercapai atau hingga iterasi tidak memberikan perubahan pada keadaan sekarang. • Tentukan SUCC sebagai nilai heuristic terbaik dari successor-successor. • Kerjakan untuk tiap operator yang digunakan oleh keadaan sekarang: • Gunakan operator tersebut dan bentuk keadaan baru. • Evaluasi keadaan baru tersebut. Jika merupakan tujuan, keluar. Jika bukan, bandingkan nilai heuristiknya dengan SUCC. Jika lebih baik, jadikan nilai heuristic keadaan baru tersebut sebagai SUCC. Namun jika tidak lebih baik, nilai SUCC tidak berubah. • Jika SUCC lebih baik daripada nilai heuristic keadaan sekarang, ubah node SUCC menjadi keadaan sekarang.

  39. Steepest Ascent Hill Climbing

  40. Ada 3 masalahpadapencarianini : • Local optimum : keadansemuatetanggalebihburukatausamadengankeadaandirinya • Plateu : keadaantetanggasamadengankeadaandirinya • Ridge : local optimum yang lebihdisebabkankarenaketidakmampuanuntukmenggunakan 2 operator sekaligus

  41. Tugas • Buat Pencarian dengan Generate And Test dan Hill Climbing pada TSP (jarak terpendek) dibawah ini ! A B 3 5 6 2 4 C D 6

  42. TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA !!!

More Related