1 / 12

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan tahapan pencapaian visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2005-2025

zlhna
Download Presentation

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

  2. Rencana Pembangunan JangkaMenengahNasional (RPJMN) merupakantahapanpencapaianvisiRencana Pembangunan JangkaPanjang (RPJPN) 2005-2025 RPJPN 2005-2025 secaragarisbesarmemberikanpedomandanarahpembangunandalamvisidanmisiuntuk 20 tahunkedepan, untukmencapaitujuandibentuknyaPemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia seperti yang tercantumdalamPembukaan UUD-RI 1945, danmerupakanacuandarisetiaptahap RPJMN yang berkesinambungandanberkelanjutan

  3. PERENCANAAN Merumuskanindikator yang memenuhikriteria (a) kualitatifdankuantitatif, (b)SMART • Specific (khusus): Menyebutkandenganjelas data dankemudahanakses. • Measureable (terukur) : Indikatordapatterukurbaiksecarakualitatifmaupunkuantitatif • Atributeable (or Accountable): dapatdipertanggungjawabkan: • Beradadlmrentangkendali unit kerja yang bersangkutan • Memperhitungkankemampuan unit pelaksanadlmmencapai target kinerja • Result-Oriented (Relevan) : • Relevan/ terkaitlangsung dg kegiatan yang diukur • Ujidengan “jika – maka” • Time-bound (Periodewaktutertentu) : - Memperhitungkanperiodewaktupencapaian

  4. PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PETERNAKAN

  5. DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN VISI: MenjadiDitjen yang profesionaldalammewujudkanpeternakanberbasissumberdayalokal, berdayasaing, danberkelanjutanuntukmencukupipanganhewanidanmeningkatkankesejahteraanpeternak MISI (ungkapaneksistensisebuahorganisasi) Merumuskandanmelaksanakankebijakanbidangpeternakan Menyelenggarakandanmenggerakkanpengembangan: perbibitan, budidayaternakruminansiadan non ruminansia, kesehatanhewandankesehatanmasyarakatveteriner. Meningkatkanprofesionalismedanintegritasdalampenyelenggaraanadministrasipublik TUGAS: Merumuskansertamelaksanakankebijakandanstandarisasiteknisdibidangpeternakan

  6. JAWA BARAT VISI DINAS PETERNAKAN PROVINSI JABAR “MenjadiDinas yang memberdayakanmasyarakatpeternakandemiKetahananPanganasalhewansertaKesejahteraanMasyarakatJawa Barat” MISI DINAS PETERNAKAN PROVINSI JABAR • MelayanimasyarakatpeternakandiJabarmelaluikemitraanstategissecaraprofesional • Memfasilitasipemangkukepentingandalampengembangankawasanusahapeternakan yang berwawasanlingkunganuntukmeningkatkanproduk yang berdayasaingdankesejahteraanbagimasyarakat; dan • Mendorongpeningkatanterciptanyalingkungan yang kondusifbagikesehatanhewandankesehatanmasyarakatveteriner

  7. PERAN PEMERINTAH /KEBIJAKAN Sebagai : Fasilitator, Motivator, StabilisatordanDinamisator Alatverifikasiuntukpelaksanaanrencanakerjadalamperwujudanvisi: Populasiternakdantingkatketersediaanprodukpeternakan; Kecukupankonsumsidanketahananpanganberbasis protein hewaniasalternak; Tingkat kontribusisektorpeternakanterhadapperekonomianJawa Barat; dan PerwujudanagribisnispeternakanJabarmemilikikeunggulankompetitif

  8. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN JAWA BARAT • Mengurangi jumlah penduduk miskin melalui aktivitas ekonomi agribisnis peternakan berbasis sumberdaya lokal; • Perluasan lapangan kerja pada sub sektor peternakan yang berbasis AGRIBISNIS; • Meningkatkan produktivitas usaha dan tingkat efisiensi; • Meningkatkan nilai tambah dan meningkatnya daya saing produk industri manufaktur yang berbahan baku lokal; • Peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparatur peternakan yang terbebaskan dari KKN.

  9. KEGIATAN-PROGRAM APA YANG HARUS DILAKUKAN…… • PERBIBITAN • BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA • BUDIDAYA TERNAK NON RUMINANSIA • KESEHATAN HEWAN • KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

  10. ISSUE MASALAH PETERNAKAN RUMINANSIA • Produktivitas ternak masih rendah • Ketersediaan bibit unggul masih rendah • Adaptabilitas ternak terhadap kondisi manajemen setempat • Ketersediaan pakan yang tidak teratur • Ancaman kesehatan ternak • Sistem usahaternak yang belum optimal • Tataniaga dan pemasaran untuk komoditas peternakan belum efisien • Kebijakan/larangan impor sapi potong

  11. ISSUE MASALAH PETERNAKAN UNGGAS • Impor Chicken Leg Quarter (CLQ), dan Machine Deboning Meat (MDM) • Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk bahan baku dan produk peternakan • Penyakit Flu Burung (FB) manusia dikaitkan Avian Influenza (AI) Unggas • Kenaikan BBM yang berdampak pada seluruh lini • Kebijakan Pemerintah lain seperti Kebijakan Otonomi Daerah (OTDA) yang sering menghambat pertumbuhan peternakan sebagai penyokong ketahanan pangan • Dll.

  12. Terkait dengan slide no 9, mahasiswa diminta untuk mengidentifikasi kegiatan/program yang harus dilakukan dan apa yang bisa dilakukan oleh mahasiswa terkait dengan kegiatan /program tersebut

More Related