1 / 28

Sosialisasi PSBN

PEMBERDAYAAN SEKOLAH<br>BEBAS NARKOBA<br>(PSBN) 201

yusranyusuf
Download Presentation

Sosialisasi PSBN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMBERDAYAAN SEKOLAH BEBAS NARKOBA (PSBN) 2015 IRIANI MARET 2015

  2. LINGKUNGAN MASYARAKAT BNN/BNNK DISPENDIK/ PEMDA KEPSEK/GURU OSIS/UKS/ KOMITE PUSKESMAS/PANTIREHAB/L S M KEY OF SUCCESS…

  3. LATAR BELAKANG • ADANYA DUA SISI ANTAGONIS TERKAIT NARKOBA • DATA P4GN CENDERUNG MENINGKAT– DARURAT NARKOBA • IMPLEMENTASI SECARA KONSISTEN TERHADAP PER-UU-AN DI BIDANG P4GN OLEH SEMUA STAKEHOLDERS DI DAERAH ( INPRES NO 12 TH 2011 ) • MELAKUKAN GERAKAN DAN MENCIPTAKAN SISTEM SEL DI BIDANG P4GN DI TINGKAT BASIS (KELUARGA/DASA WISMA/RT/RW/PADUKUHAN, LINGKUNGAN PENDIDIKAN )=== TIDAK ADA SEJENGKAL TANAHPUN DI DIY UNTUK NARKOBA ILEGAL. • KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA HARUS DISELAMATKAN • MEWUJUDKAN DIY BEBAS NARKOBA PADA TAHUN 2015 == (JOGJA ISTIMEWA TANPA NARKOBA, DARI JOGJA KITA SELAMATKAN KORBAN NARKOBA, ======= DARI JOGJA KITA WUJUDKAN GENERASI MUDA DAN MASYARAKAT YANG BEBAS NARKOBA) • “ A K U B I S A “ .

  4. FAKTA FAKTA • 4,2 JUTA (TH 2011) MASYARAKAT INDONESIA MENJADI PENGGUNA AKTIF NARKOBA, 500.0 • 00 ORANG DI ANTARANYA PENGGUNA NARKOBA JENIS HEROIN. JIKA TIAP PECANDU HEROIN MEMAKAI 1 GRAM HEROIN SEHARI, ITU BERARTI HEROIN YANG DIPASOK KE INDONESIA MINIMAL 500.000 GRAM, ATAU 500 KILOGRAM PER HARI. ANGKA PREVALENSI 2,2 AKAN NAIK MENJADI 2,8 PD TH 2015. 60% PENGHUNI PENJARA TERKAIT DG Narkoba. • NEGARA MENGALAMI KERUGIAN Rp 65 MILYAR PER HARI ATAU SEKITAR Rp 23,6 TRILYUN PER TAHUN AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA • SEBANYAK 51.000 PECANDU NARKOBA DI INDONESIA MENINGGAL PER TAHUN, • PECANDU MENINGGAL 50 orang PER HARI, 2 PECANDU MENINGGAL PER JAM (PENELITIAN UI )KORBAN TERMUDA 7 TAHUN, TERTUA 68 TAHUN, 90% DARI “KELOMPOK COBA PAKAI”ADALAH PELAJAR/MHS, 88% “KELOMPOK PECANDU” ADALAH PELAJAR/MHS. • DIY RANGKING 5 (TH 2011), ANGKA PREVALENSI 2,8% (69.700), dan baru 300 yg dpt direhabilitasi, dengan jumlah kasus 397 (TH 2014)

  5. PETA DAERAH RAWAN LAHGUN NARKOBA DEPOK NGAGLIK MLATI WATES UMBULHARJO GONDOKUSUMAN TEGALREJO DANUREJAN U BANGUNTAPAN KASIHAN SEWON WONOSARI

  6. Rencana aksi nasional Inpres no: 12 tahun 2011 Pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional p4gn • Mengambil Langkah2 yg diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan dlm rangka Jakstranas P4GN Th. 2011 – 2015, Meliputi: • Pencegahan • Pemberdayaan Masyarakat • Rehabilitasi (th 2015 sebanyak 100 ribuorang, 900 untuk DIY) • Pemberantasan

  7. Untuk mencapai Drug Free 2015, pemerintah indonesia telah menetapkan suatu kebijakan dan strategi, yaitu • Ekstensifikasi dan intensifikasi pencegahan penyalahgunaan narkoba, • Penyediaan fasilitas terapi dan rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba yang dapat terjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan • Pemberantasan jaringan peredaran gelap narkoba

  8. Dari kebijakan tersebut disusun suatu strategi sebagai berikut: mendorongmasyarakatmenjadiimunnarkotika, yaitumempertahankankondisimasyarakat yang belummenggunakannarkoba agar tetaptidakmenggunakan/menyalahgunakannarkoba; membantukorbanpenyalahgunaannarkoba agar pulihkembali, yaitumemulihkanataumenyembuhkanwargamasyarakat yang menjadikorbanpenyalahgunaannarkobadanmengupayakantidak relapse; dan memberantasjaringanperedaran gelapnarkoba,termasukmemberantasproduksidansindikat/jaringanperedarangelapnarkoba. Kebijakandanstrategi yang pertamadankeduadimaksudkanuntukmengurangipermintaan (demand reduction), sedangkan yang terakhiruntukpenguranganpasokan (supplay reduction).

  9. Landasan Hukum yang menjadi dasar penyelenggaraan PSBN 2015: • Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. • Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional; • Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011 – 2015; • Peraturan Kepala BNN Nomor: PER/04/V/2010/BNN tentang Organisasi dan Tata kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi; Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor: 04 Tahun 2013; • Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0461/U/1984 tentang Pembinaan Kesiswaan. • Perda Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Peredaran Gelap Narkoba/ Napza • Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok

  10. Ruang lingkup pelaksanaan PSBN 2015 : • Melakukangerakanupaya P4GN disetiapsekolah • PelaksanaanPenerapanKawasanDilarangMerokok • PenanggulanganMinumanBeralkohol/Miras • UNTUK: • SEKOLAH MENENGAH ATAS yang SWASTA

  11. Peran Pimpinan Sekolah • Membuat kebijakan sekolah yang membangun kondisi sekolah bersih dari penyalahgunaan Narkoba; • Menjalin Komunikasi dengan pihak terkait (Polisi, Puskesmas, Lingkungan masyarakat sekitar sekolah) • Mengkomunikasikan dengan seluruh sivitas sekolah

  12. Peran Guru: • Peran Guru sangat strategis. • Pola penyelematan berbasis sekolah/Komunitas/keluarga: • Membangun pola pendidikan berkarakter: • Keteladanan, • Pembiasaan, • Nasehat, • Pengawasan, • Reward and Punisment.

  13. Peran Siswa • Bentuk Komunitas/satgas anti penyalahgunaan narkoba, • Kampanyekan / ajak sebanyak-banyaknya siswa agar terlibat didalam satgas; • Jalin komunikasi dengan satgas sekolah lain, sekaligus menjadi motivator dan motor penggerak bagi sekolah lainnya.

  14. TAHAPAN PELAKSANAAN PSBN 2015 7. MONEV DAN SUPERVISI OLEH BNNP 1. PERSIAPAN DAN RAKOR2 (FEB-MAR) PSBN 2015 6. PEMBERIAN FASILITASI 2. SOSIALISASI PSBN 2015 (MAR) 5. PSBN TINGKAT PROVINSI (JUNI 2015) 3. PSBN DI LINGK. SEKOLAH2 (APRIL 2015) 4. PSBN TINGKAT KAB/KOTA (MEI 2015)

  15. UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KUALITAS UDARA YANG SEHAT DAN BERSIH MERUBAH SIKAP PEILAKU UNTUK KEPT BERSAMA MUWUJUDKAN MASYARAKAT YG SEHAT Menurunkan angka kesakitan/ Kematian MELINDUNGI MASYARAKAT /KELOMPOK RENTAN NO SMOKING K D M TEMPAT UMUM & ANGKUTAN UMUM TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN TEMAPT KERJA & TEMPAT IBADAH TEMPAT PROSES BELAJAR & ARENA KEGIATAN ANAK2 KAWASAN DILARANG MEROKOK(PERGUB DIY NO 42 TH 2009) . RUANG/ AREA YANG DINYATAKAN DILARANG MEROKOK

  16. PEMBENTUKAN SATGAS FORKOM SATUAN PENDIDIKAN SATUAN PENDIDIKAN UNIT2 SATGAS DI LINGK PENDDKN UNIT SATGAS 7-10 ORANG PROGRAM P4GN MENYADARKAN MEMPENGARUHI-MEMPERBAIKI MERUBAH PERILAKU PERAN MASYARAKAT DLM P4GN

  17. PERDA PROVINSI DIY NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG “PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NAPZA”

  18. PERDA NOMOR 13 TH 2010 KELUARGA MASYARAKAT SATUAN PENDIDIKAN SUBYEK PERDA NO : 13/2010 TEMPAT KERJA INSTITUSI PEMDA LEMBAGA PEMDA DIDAERAH/DPRD PENDIDIKAN MEDIA MASA

  19. KEWAJIBAN SATUAN PENDIDIKAN KEWAJIBAN SATUAN PENDIDIKAN menyusun dan menetapkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaan kebijakan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif dalam peraturan dan tata tertib dan disosialisasikan di lingkungan satuan pendidikan;, membentuk tim/kelompok kerja Satuan Tugas Anti Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif di masing-masing satuan pendidikan; ikut melaksanakan kampanye dan penyebaran informasi yang benar mengenai bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif; memfasilitasi layanan konsultasi/konseling bagi peserta didik yang memiliki kecenderungan menyalahgunakan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif bertindak kooperatif dan proaktif kepada penegak hukum, jika terjadi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif di lingkungan satuan pendidikannya; dan berkoordinasi dengan orang tua/wali peserta didik jika ada indikasi terjadi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif di lingkungan satuan pendidikannya dan segera melaporkan kepada pihak yang berwenang. KEWAJIBAN PENANGGUNGJAWB SATUAN PENDIDIKAN

  20. KEWAJIBAN SATUAN PENDIDIKAN KEWAJIBAN SATUAN PENDIDIKAN Jika di dalam satuan pendidikan terdapat pendidik atau tenaga kependidikan yang terlibat penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif dan sudah dinyatakan bersalah berdasarkan kekuatan hukum tetap, satuan pendidikan tersebut dapat menjatuhkan hukuman disiplin kepada pelaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Jika di dalam satuan pendidikan terdapat peserta didik yang terlibat penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif, satuan pendidikan wajib memberikan pembebasan sementara dari kegiatan belajar-mengajar dan mewajibkan peserta didik tersebut untuk mengikuti program pendampingan dan/atau rehabilitasi. Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif yang dilakukan oleh peserta didik dimaksud harus dibuktikan dengan Surat Keterangan dari pihak yang berwenang dan/atau putusan pengadilan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan secara nyata telah terbukti menyalahgunakan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Satuan Pendidikan wajib menerima kembali peserta didik yang dibebaskan sementara dari kegiatan belajar-mengajar setelah selesai menjalani program pendampingan dan/atau rehabilitasi Jika di dalam satuan pendidikan terdapat peserta didik yang terbukti mengedarkan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif dan diproses hukum serta dijatuhi hukuman, satuan pendidikan dapat memberikan pembebasan sementara dari kegiatan belajar-mengajar dan/atau menjatuhkan hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan sampai dengan proses hukum selesai. Satuan Pendidikan dapat menerima kembali peserta didik yang dibebaskan sementara dari kegiatan belajar-mengajar setelah: a) dinyatakan bebas oleh pengadilan; dan/atau b) selesai menjalani hukuman. pendidikannya dan segera melaporkan kepada pihak yang berwenang. KEWAJIBAN LAINYA YANG HARUS DILAKUKAN PULA OLEH PENANGGUNGJAWAB SATUAN PENDIDIKAN

  21. KEWAJIBAN SATUAN PENDIDIKAN KEWAJIBAN SATUAN PENDIDIKAN Penanggung jawab satuan pendidikan yang tidak melaksanakan kewajiban diberikan Surat Teguran Pertama., jika tidak mengindahkanya dalam waktu 14 hari kemudian dapat diberikan teguran yang Kedua, dan akan diberikan teguran Ketiga apabila tetap tidak mengindahkanya. Jika dalam waktu 3 hari kemudian tetap tidak mengindahkanya maka akan diberikan sanksi pidana sesuai dengan Perda Nomor 13 Tahun 2010 SANKSI BAGI PENANGGUNGJAWB SATUAN PENDIDIKAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN

  22. KETENTUAN PIDANA • Penanggung jawab satuan pendidikan, pondokan dan asrama, tempat usaha, pimpinan instansi, pimpinan DPRD yang melanggar ketentuan : dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

  23. PROFIL SEKOLAH • INDIKATOR PENILAIAN / EVALUASI

  24. GERAKAN PSBN DALAM P4GN DARI JOGJA UNTUK INDONESIA *1PESERTA DIDIK *KEPSEK-GURU DAN DISDIKPORA *GERAKAN PSBN DI DIY 2015 *TENAGA KEPENDIDIKAN *PANTIREHAB, PUSKESMAS, BNNP/BNNK *OSIS / UKS DAN KOMITE SEKOLAH *SATGAS P4GN DAN LSM P4GN *LINGKUNGAN MASYARAKAT 24

  25. ACTION PLAN 2013-2016)

  26. ACTION PLAN 2015

  27. SAY NO TO DRUGS SAY NO TO DRUGS SAY NO TO DRUGS SAY NO TO DRUGS SAY NO TO DRUGS SAY NO TO DRUGS SAY NO TO DRUGS SAY NO TO DRUGS 27

  28. SEMOGA ALLAH MERIDHOI LANGKAH KITA, AMIN….3X

More Related