1 / 33

MENUJU GAMPONG SEHAT BANDA ACEH SEHAT MELALUI PENINGKATAN PERAN POKJA NA L POSYANDU

MENUJU GAMPONG SEHAT BANDA ACEH SEHAT MELALUI PENINGKATAN PERAN POKJA NA L POSYANDU. Oleh : D r Media Yulizar , MPH Ka Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Pada Pertemuan POKJANAL POSYANDU November 2013. UUD 1945. SETIAP ORANG BERHAK MEMPERTAHANKAN HIDUP DAN KEHIDUPANNYA.

xanti
Download Presentation

MENUJU GAMPONG SEHAT BANDA ACEH SEHAT MELALUI PENINGKATAN PERAN POKJA NA L POSYANDU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MENUJU GAMPONG SEHAT BANDA ACEH SEHAT MELALUI PENINGKATAN PERAN POKJANAL POSYANDU Oleh : Dr Media Yulizar, MPH Ka Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Pada Pertemuan POKJANAL POSYANDU November 2013

  2. UUD 1945 SETIAP ORANG BERHAK MEMPERTAHANKAN HIDUP DAN KEHIDUPANNYA SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN. KESEHATAN ADALAH HAK AZASI MANUSIA

  3. PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI Deklarasi Alma Ata (WHO, 1978) Primary Health Care sebagai pendekatan pembangunan kesehatan: • Universal coverage • Community participation • Multi-sectoral collaboration • The use of appropriatetechnology Hal ini sangat relevan dengan 3 prinsip Kesehatan Masyarakat: • Tugas Utama nya melindungi masyarakat dari resiko dan ancaman kesehatan. • Nilai etis tertinggi nya Equity (Keadilan dan Kesetaraan) • Kekuatan Utama nya Prevention (Pencegahan)

  4. POSYANDU ADALAH MERUPAKAN SALAH SATU IMPLEMENTASI PHC 2. WEIGHING SESSION 1. REGISTRATION 4 PRINSIP PHC : Universal coverage Community participation Multi-sectoral collaboration The use of appropriatetechnology FILLING IN THE GROWTH CHART 5. BASIC HEALTH SERVICES 4. HEALTH PROMOTION

  5. SASARAN DAN FUNGSI SASARAN  Seluruh masyarakat, utamanya: • Bayi • Anak balita • Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui • PUS FUNGSI : • Sebagaiwadahpemberdayaanmasyarakatdalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB • Sebagaiwadahuntukmendekatkanyankesdasarterutama berkaitandenganpenurunan AKI dan AKB

  6. KEDUDUKAN • Terhadap Puskesmas  Secara teknis medis dibina Puskesmas • Terhadap Pemerintahan Desa/kelurahan Secara kelembagaan dibina oleh Pemerintahan desa/kelurahan • Terhadap Pokja Posyandu Secara administratif, keuangan dan program dibina oleh Pokja • Terhadap berbagai UKBM  Sebagai mitra • Terhadap Konsil Kesehatan Kecamatan Mendapat arahan dan dukungan sumberdaya dari Konsil Kesehatan Kecamatan

  7. STRUKTUR ORGANISASI Pengurus : • ketua, • sekretaris • bendahara Kader Posyandu yang merangkap anggota

  8. KEPENGURUSAN Kriteria Pengurus : • para dermawan dan tokoh masyarakat • semangat pengabdian, berinisiatif dan mampu : • memotivasi masyarakat • bersedia bekerja sukarela Kader Posyandu : • berasal dari masyarakat • dapat baca- tulis • berjiwa pelopor,pembaharu dan penggerak masy • bersedia, mampu dan ada waktu

  9. Dalam keadaan tertentu, terutama di daerah perkotaan, karena kesibukan yang dimiliki, tidak mudah mencari anggota masyarakat yang bersedia aktif secara sukarela sebagai kader Posyandu. Untuk mengatasinya kedudukan dan peranan kader Posyandu dapat digantikan oleh tenaga profesional terlatih yang bekerja secara purna/paruh waktu sebagai kader Posyandu dengan mendapat imbalan khusus dari dana yang dikumpulkan oleh dan dari masyarakat. Kriteria tenaga profesional adalah sebagai berikut: • a.Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat • b.Berpendidikan sekurang-kurangnya SMP • c.Bersedia dan mau bekerja secara purna/ paruh waktu untuk mengelola Posyandu

  10. PEMBENTUKAN SatuPosyandumelayanisekitar 100 balita (120 KK) Langkah-langkahpembentukan : Pendekatan internal Pendekatan eksternal SMD MMD Pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu, yaitu: • Pemilihan Pengurus dan Kader • Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader • Pembentukan dan Peresmian • Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu

  11. KEGIATAN POSYANDU TAMBAHAN/ PENGEMBANGAN KEGIATAN UTAMA KIA KB Imunisasi Gizi Penanggulangan Diare POSYANDU PLUS jika • 5 kegiatan utama dilaksanakan dengan baik (grafik SKDN membaik) • sumberdaya mendukung • penetapan melalui SMD dan MMD

  12. PEMBINAAN POSYANDU • Pembinaan dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja Posyandu di tingkat desa/kelurahan • Pembinaan meliputi • Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus dan kader • Pembinaan administrasi penyelenggaraan dan keuangan • Bentuk Pembinaan • Rapat koordinasi berkala Pokja Posyandu • Kunjungan bimbingan dan fasilitasi • Menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan masyarakat • Penghargaan kepada pengurus dan kader Posyandu yang berprestasi

  13. Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu Indonesia No. Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri 1. Frekuensi penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8 2. Rerata kader tugas < 5  5  5  5 3. Rerata cakupan D/S < 50% < 50%  50%  50% 4. Cakupan kumulatif KIA < 50% < 50%  50%  50% 5. Cakupan kum. KB < 50% < 50%  50%  50% 6. Cakupan kum. Imunisasi < 50% < 50%  50%  50% 7. Program tambahan - - + + 8. Cakupan dana sehat < 50% < 50% <50%  50% Jenis indikator yang digunakan untuk setiap program disesuaikan dengan prioritas program tersebut

  14. Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu Kota BandaAceh No. Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri 1. Frekuensi penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8 2. Rerata kader tugas < 5  5  5  5 3. Rerata cakupan D/S < 50% < 80%  80%  80% 4. Cakupan kumulatif KIA < 50% < 85%  85%  85% 5. Cakupan kum. KB < 50% < 70%  70%  70% 6. Cakupan kum. Imunisasi < 50% < 90%  90%  90% 7. Program tambahan - - + + 8. Cakupan dana sehat < 50% < 50% <50%  50% Jenis indikator yang digunakan untuk setiap program disesuaikan dengan prioritas program tersebut (SPM Kota Banda Aceh)

  15. PROFIL POSYANDU BALITAKOTA BANDA ACEH

  16. Capaian Strata Posyandu tahun 2008 s/d 2012

  17. JumlahPosyandu Kota Banda Aceh : 113

  18. KADER AKTIF

  19. Posyandudalampengamatan • Amat penting peranannya dalam penanggulangan masalah kesehatan, termasuk gizi. Betul-betul ujung tombak • Jaringan Sosial (Social Network) terbesar, yang artinya Modal Sosial (Social Capital) terbesar di negeri ini • Bekerja berbasis kesukarelaan • Cenderung perempuan

  20. ……. Pengamatan- lanjutan • Banyak Posyandu menunjukkan kemampuan kerja berkelompok yang cenderung rendah. Indikasi sbb. • Internal • Kader senior kurang membangun partisipasi anggota. Semisal, dalam pengambilan keputusan atau pengembangan rencana kerja • Isu regenerasi/ kaderisasi/ pembagian kerja atau peran/ penerapan merit system. Kader yang terlihat bekerja itu-itu saja. “Karir” kader-kader yang baru cenderung tergantung dari like and dislike senior, bahkan ada kasus kaderisasi dalam garis hubungan darah • Ada sejumlah kasus konflik antarkader yang berujung perpecahan/ mundurnya anggota • Banyak kasus, merasa kurang terapresiasi (indikasi ketergantungan?)

  21. ……. Pengamatan- lanjutan • Banyak Posyandu menunjukkan kemampuan kerja berkelompok yang cenderung rendah • External • Kader posyandu cenderung bersikap directive sewaktu berkomunikasi pada ibu-ibu, termasuk dengan mereka dari kelompok miskin • Posyandu sebagai kelompok teraktif di komunitas kurang terakomodasi di Musrenbang/des. Juga, bargaining position cenderung rendah • Keaktifan posyandu cenderung tergantung dengan kondisi stakeholders-nya. Sewaktu Pemerintah Orba yang penuh perhatian, Posyandu aktif. Ketika Pemerintah Indonesia masuk di era reformasi (perhatian mulai berkurang), banyak Posyandu melemah kegiatannya. Ketergantungan juga terindikasi dari posisi tawar yang kurang kuat di hadapan donor, LSM, pemerintah dll. • Posyandu belum mendapat apresiasi yang memadai oleh stakeholders komunitas. Banyak pemimpin formal/ informal komunitas menyepelekan posyandu

  22. Permasalahan Posyandu (hasil survey) : • Hanya sekitar 40% dari jumlah Posyandu yang ada, dapat menjalankan fungsinya dengan baik. • Peralatan yang tidak memadai. • Tidak memiliki tempat pelayanan yang layak danpembinaanterhadapPosyandumasihbelummerata. • Belummemilikijumlahkader yang cukupbiladibandingkandenganjumlahsasarandan hanya 30% kader yang telah terlatih. • Kader belum mampu mandiri, sementara itu, penghargaan terhadap kader masih rendah. • Cakupan Posyandu masih rendah, untuk balita yang sebagian besar adalah anak usia di bawah dua tahun, cakupan di bawah 50%, sedangkan untuk ibu hamil cakupannya hanya sekitar 20%. • Hampir 100% ibu menyatakan pernah mendengar Posyandu, namun yang hadir pada saat kegiatan Posyandu kurang dari separuhnya.

  23. Pengamatan Posyandu • >80% ibu-ibu menganggap penyuluhan di posyandu lemah, dalam hal: –Materi penyuluhan –Kualitas kader (Khomsan et al.,2007)

  24. 4 TINGKATAN DESA SIAGA - 1. YANKES DASAR - 2. UKBM - 3. SURVEILANS - 4. KESIAGAAN - 5. PEMBIAYAAN/LINGK DESA SIAGA MANDIRI MEMENUHI SELURUH KRITERIA 1 s/d 5 DESA SIAGA PURNAMA MEMENUHI KRITERIA 1, 2, 3 & 4 - 1. YANKES DASAR - 2. UKBM - 3. SURVEILANS - 4. KESIAGAAN DESA SIAGA MADYA MEMENUHI KRITERIA 1, 2 & 3 - 1. YANKES DASAR - 2. UKBM - 3. SURVEILANS DESA SIAGA PRATAMA MEMENUHI KRITERIA 1 & 2 • -1. YANKES DASAR • 2. UKBM Target Desa Siaga Aktif (SPM) 100%, Pencapaian s/d Tahun 2011 64,4 % (58 desa)

  25. Peran Diknas utk Akte Kelahiran

  26. UPAYA-UPAYA PENINGKATAN POSYANDU • Komitmen para pengambil kebijakan dan para pembina (Leadership): • Pembinaan dan pengelolaan kelembagaan Posyandu melalui POKJANAL Posyandu • Dukungan pembiayaan untuk operasional Posyandu • Pemantapan Kerjasama Lintas Sektor/Program • Pengembangan Forum Desa Siaga • Penggerakan dan pembinaan kader : • Kompetensi Teknis Kader • Dukungan Penyediaan Informasi yg Uptodate • Model Pemberdayaan Masyarakat terkait dg Desa Siaga: termasuk pengembangan biaya operasional Posyandu

  27. Pelayanan di Posyandu: • Kompetensi Kader: menyuluh, memberdayakan masyarakat dan keluarga, pemahaman ttg penyakit yang potensial menjadi wabah, dan gizi buruk • Revitalisasi 5 Program Pelayanan, khususnya KB. Termasuk Posyandu Pedesaan vs. Posyandu Perkotaan • Integrasi Pelayanan dengan PAUD, BKB, dll • Universal Coverage (Cakupan Semesta) • Pengembangan IPTEK TEPAT GUNA • Sistem Informasi Posyandu

  28. TERIMAKASIH

More Related