1 / 26

ESTETIKA 2

ESTETIKA 2. 23 MEI 2008. IMMANUEL KANT (1724-1804). EPISTEMOLOGI ESTETIKA. KEYWORDS. APRIORI APOSTERIORI TRANSENDENTAL FENOMENA DAS DING AN SICH TELEOLOGIS DAN DEONTOLOGIS. KANT. BIG INFLUENCE: SETELAH KANT, KRITIK SIAPAPUN TERHADAPNYA TETAP BERTITIK TOLAK DARI KANT.

Download Presentation

ESTETIKA 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ESTETIKA 2 23 MEI 2008

  2. IMMANUEL KANT (1724-1804) • EPISTEMOLOGI • ESTETIKA

  3. KEYWORDS • APRIORI • APOSTERIORI • TRANSENDENTAL • FENOMENA • DAS DING AN SICH • TELEOLOGIS DAN DEONTOLOGIS

  4. KANT • BIG INFLUENCE: SETELAH KANT, KRITIK SIAPAPUN TERHADAPNYA TETAP BERTITIK TOLAK DARI KANT. • DISIPLIN (EXTREME PUNCTUALITY)

  5. KRITISISME • “KRITIK”: KHAS BARAT DAN ZAMAN PENCERAHAN. • KRITISISME: KRITIK SEBAGAI PENGADILAN TERHADAP RASIO. • INGIN MEMERIKSA VALIDITAS PENGETAHUAN MANUSIA > ANATOMI DAN KEMAMPUAN RASIO SEHINGGA IA DAPAT MEMBUAT KLAIM TENTANG PENGETAHUAN TERTENTU. • INGIN “MEMPERBAIKI” RASIONALISME (DESCARTES) DAN EMPIRISME (HUME). • RASIONALISME: DOGMATIS, EMPIRISME HUME: TIDAK ADA KEPASTIAN ILMU (TERLALU SERBA BELUM TENTU).

  6. 3 PEMIKIRAN KANT (BUKU) • KRITIK DER REINEN VERNUNFT (PURE REASON / RASIO MURNI) • KRITIK DER PRAKTISCHEN VERNUNFT (PRAKTICAL REASON / RASIO PRAKTIS) • KRITIK DER URTEILSKRAFT (JUDGMENT / DAYA PERTIMBANGAN)

  7. PERTANYAAN YANG DIWAKILI KE 3 BUKUNYA • APA YANG DAPAT KITA KETAHUI (BATAS AKAL MANUSIA) • APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN (ETIKA) • APAKAH KEINDAHAN ITU RELATIF? ADAKAH YANG SUBLIM SHG SEMUA ORANG DAPAT SEPAKAT?

  8. BUKU 1: KRITIK THD RASIO MURNI • RASIONALISME & EMPIRISME: BENAR, TAPI TERLALU BERAT SEBELAH. • PENGETAHUAN MANUSIA DIDAPAT DARI UNSUR-UNSUR: APRIORI (INNATE IDEAS) & APOSTERIORI (PENGALAMAN). • MEMBAHAS TENTANG: SYARAT-SYARAT YANG MEMUNGKINKAN PENGETAHUAN. • DALAM MENYELIDIKI HAL INI KANT MEMBUAT SUATU REVOLUSI: REVOLUSI KOPERNIKAN.

  9. REVOLUSI KOPERNIKAN • COPERNICUS SAID: BUMI MENGELILINGI MATAHARI (HELIOSENTRIS). • CHURCH SAID: MATAHARI YANG MENGELILINGI BUMI (GEOSENTRIS). • KANT SAID: PENGENALAN BERPUSAT PADA SUBYEK (CIRI MODERNITAS), BUKAN OBYEK > KITA MENGENAL BUMI BUKAN KARENA MATAHARI YANG MENGELILINGI TAPI BUMI. • MAKA: OBYEK YANG MENGARAHKAN DIRINYA PADA SUBYEK UNTUK DIKENALI.

  10. 3 TAHAP PENGENALAN • INDERAWI > TERM / KATA-KATA • AKAL > PUTUSAN • RASIO > ARGUMENTASI / PENYIMPULAN.

  11. UNSUR APRIORI DAN APOSTERIORI • DI TIAP TAHAP PENGENALAN TERDAPAT KEDUA UNSUR KECUALI DI TAHAP RASIO, HANYA ADA APRIORI SAJA.

  12. PENGENALAN AKAN APA? • BUTUH OBYEK PENGENALAN • DUNIA OBYEK ADALAH DUNIA NOMENA DAN IA TIDAK DAPAT DIKETAHUI (DAS DING AN SICH) > PENGARUH RASIONALISME, BAHWA BENDA YANG KITA LIHAT SEMATA-MATA BELUM TENTU DEMIKIAN ADANYA, BISA SAJA KARENA PIKIRAN KITA YANG MEMBENTUKNYA SEDEMIKIAN RUPA. • YANG DIALAMI SECARA INDERAWI ADALAH FENOMENA (PENAMPAKAN) HASIL DARI OBYEK YANG MENGARAHKAN DIRINYA KE SUBYEK (MANUSIA) UNTUK DIKENALI > PENGARUH EMPIRISME, BAHWA PENGALAMAN INDERAWI JUGA PENTING UNTUK PENGETAHUAN.

  13. SO FAR… 3 TAHAP PENGENALAN FENOMENA NOMENA INDERA DAS DING AN SICH

  14. TAHAP INDERAWI (TRANSENDENTAL) • BAGAIMANA INDERA KITA DAPAT MENANGKAP FENOMENA YANG DITAMPILKAN? • UNSUR APRIORI: RUANG & WAKTU, UNSUR APOSTERIORI: KESAN-KESAN INDERAWI. • RUANG DAN WAKTU SEBAGAI SYARAT BAGI INDERA UNTUK MENGETAHUI / MENDAPATKAN PENGETAHUAN.

  15. TAHAP AKAL (TRANSENDENTAL) • PROSES BERPIKIR ADALAH PENYUSUNAN PUTUSAN-PUTUSAN. • AKAL YANG MENGATUR PUTUSAN-PUTUSAN INI. • UNSUR APOSTERIORI: DATA-DATA DARI INDERAWI, UNSUR APRIORI: PENGERTIAN YANG SUDAH ADA DI AKAL. • PENGERTIAN YANG SUDAH ADA DI AKAL INI DIBAGI 4 KELOMPOK: KUANTITAS, KUALITAS, RELASI, MODALITAS. • 4 KELOMPOK INI MERUPAKAN SYARAT KEMUNGKINAN BAGI AKAL UNTUK MEMBUAT PUTUSAN-PUTUSAN.

  16. TAHAP RASIO (TRANSENDENTAL) • INDERAWI MENANGKAP KESAN-KESAN, AKAL MEMBUAT PUTUSAN-PUTUSAN DARI DATA-DATA INDERAWI, MAKA RASIO YANG MEMBUAT ARGUMENTASINYA (RASIONALISASI / KESIMPULAN). • APA YANG DIMILIKI RASIO SEHINGGA IA MAMPU MENGGABUNGKAN PUTUSAN-PUTUSAN DARI AKAL? • ADANYA 3 IDE YANG APRIORI DALAM RASIO YANG BERDIRI SEBAGAI PRINSIP REGULATIF (PENGATUR): JIWA, DUNIA, DAN ALLAH. • KE 3 IDE BERDIRI SEBAGAI PRINSIP (SYARAT) YANG MEMUNGKINKAN RASIO DAPAT MERESPON AKAL. • KARENA DALAM TAHAP RASIO TIDAK ADA UNSUR APOSTERIORI MAKA, IA MENJADI MURNI > RASIO MURNI

  17. BUKU 2: KRITIK THD RASIO PRAKTIS • RASIO MURNI MEMBAHAS TENTANG ILMU PENGETAHUAN (BAGAIMANA MANUSIA BISA MENGETAHUI), RASIO PRAKTIS MEMBAHAS TENTANG APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN ATAS DASAR PENGETAHUAN YANG ADA > MEMBERI PERINTAH PADA KEHENDAK KITA SEBAGAI MANUSIA BEBAS. • RASIO PRAKTIS MEMBERI PERINTAH YANG MUTLAK PADA KEHENDAK KITA, MIS: JANGAN MEMBUNUH, HUTANG HARUS DIBAYAR, DLL.

  18. ATAS DASAR APA KEMUTLAKAN ITU MUNGKIN? • PRINSIP DEONTOLOGIS: KALAU KITA HARUS MAKA KITA BISA. • NAMUN BAGAIMANA BILA KEWAJIBAN ITU HARUS DILAKUKAN TAPI SITUASI TIDAK MEMUNGKINKAN? APAKAH DENGAN DEMIKIAN TINDAKAN MANUSIA MENJADI MUSTAHIL?

  19. BAGAIMANA MEMBUAT TINDAKAN MANUSIA MENJADI MUNGKIN? (MANUSIA TETAP BEBAS) • ADANYA PENGANDAIAN…DIANDAIKAN ADA: KEBEBASAN KEHENDAK, IMORTALITAS JIWA, DAN ADANYA ALLAH (KE 3 HAL INI DISEBUT KANT SEBAGAI “KEPERCAYAAN”). • KETIGA PENGANDAIAN TERSEBUT HARUS DIANDAIKAN ADA SUPAYA MANUSIA BISA TETAP BEBAS MELAKUKAN TINDAKANNYA. • BEBAS BERARTI DAPAT BERTANGGUNG JAWAB, BILA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB MAKA IA TIDAK BEBAS DAN KEHILANGAN KEMANUSIAANNYA. • BILA TIDAK DIANDAIKAN BAHWA ADA KE 3 PENGANDAIAN TERSEBUT MAKA TIDAK ADA YANG “MENGAWASI” TINDAKAN MANUSIA DAN PADA AKHIRNYA MANUSIA TIDAK ADA RASA TANGGUNG JAWAB ATAS PERBUATANNYA YANG BERAKHIR KEHILANGAN KEBEBASANNYA.

  20. BUKU 3: KRITIK ATAS DAYA PERTIMBANGAN • DI BUKU SEBELUMNYA KANT MENUNJUKKAN KONTRADIKSI-KONTRADIKSI SEPERTI: RASIO MURNI - RASIO PRAKTIS, KEBEBASAN DAN KEMUTLAKAN. • DI BUKU KE 3 INI IA INGIN MENGATASI KONTRADIKSI-KONTRADIKSI TERSEBUT DENGAN SUATU KONSEP ESTETIS DAN TELEOLOGIS.

  21. 2 BAGIAN • KRITIK ATAS DAYA PENILAIAN ESTETIS. • KRITIK ATAS DAYA PENILAIAN TELEOLOGIS.

  22. ESTETIS • STUDY CASE: LUKISAN SALVADOR DALI. • INDAHKAH LUKISAN ITU? • SULIT MENEMUKAN PENILAIAN ESTETIS TERHADAP LUKISAN ITU. • PENILAIAN ESTETIS TAMPIL SEBAGAI MASALAH SELERA (GESCHMACK) > RASA SUKA ATAU TIDAK SUKA. • SELERA BERSIFAT SUBYEKTIF. • INDAH DALAM PENGERTIAN KANT ADALAH: APA YANG MENYENAKANGKAN SIAPA SAJA TANPA HARUS DIMENGERTI MENGAPA.

  23. MESKIPUN SUBYEKTIF… • PENILAIAN ESTETIS BERUSAHA UNTUK MEMPEROLEH PERSETUJUAN ORANG-ORANG LAIN. • MAKA MUNGKINLAH UNTUK DITEMUKAN SEMACAM “SELERA MURNI” > RASA SUKA TANPA KEPENTINGAN.

  24. TELEOLOGIS • BUKAN HANYA KEINDAHAN KARYA SENI NAMUN JUGA TENTANG KEINDAHAN ALAM. • ALAM MEMILIKI TUJUAN. • TUJUAN SEBAGAI SYARAT YANG MEMUNGKINKAN ILMU-ILMU MENJADI MUNGKIN. • KALAU ALAM TIDAK ADA TUJUAN MAKA IA TIDAK MUNGKIN MENGARAHKAN DIRINYA UNTUK DIKETAHUI SUBYEK LEWAT FENOMENANYA.

  25. “ BANYAK ORANG TIDAK BAHAGIA, KARENA MEREKA TIDAK DAPAT BERABSTRAKSI. ORANG MERDEKA DAPAT MENCAPAI PERKAWINAN YANG BAIK, JIKA IA DAPAT MENGABAIKAN KUTIL DI WAJAH KEKASIHNYA ATAU MELUPAKAN LUBANG GIGINYA” I.KANT

More Related