1 / 15

Kurva Titrasi

Kurva Titrasi. Kurva Titrasi. Jika suatu asam atau basa dititrasi, setiap penambahan pereaksi akan mengakibatkan perbahan pH. Grafik yang diperoleh dengan mengalurkan pH terhadap volume pereaksi yang ditambahkan disebut kurva titrasi.

viho
Download Presentation

Kurva Titrasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kurva Titrasi

  2. Kurva Titrasi Jika suatu asam atau basa dititrasi, setiap penambahan pereaksi akan mengakibatkan perbahan pH. Grafik yang diperoleh dengan mengalurkan pH terhadap volume pereaksi yang ditambahkan disebut kurva titrasi.

  3. Ada 4 macam perhitungan jika suatu asam dititrasi dengan suatu basa • Titik awal, sebelum penambahan basa. pH larutan ditentukan oleh konsentrasi asam • Pada tahap sebelum titik ekivalen • Pada titik ekivalen • Setelah titik ekivalensi

  4. A. Titrasi asam kuat dengan basa kuat • Pada awal titrasi, pH larutan ditentukan oleh konsentrasi asam • Pada tahap sebelum titik ekivalensi • Pada titik ekivalensi, asam tepat dinetralkan oleh basa Vb (ekiv) = Va Ma/Mb

  5. Setelah titik ekivalensi, pH larutan ditentukan oleh konsentrasi OH- berlebih

  6. mL NaOH 0,1M pH 1 1.02 10 1.18 20 1.37 30 1.6 45 2.28 50 7 50.1 10 51 11 55 11.68 60 11.96 70 12.22 Contoh :Titrasi 50 mL HCl 0,1000 M dengan NaOH 0,1000 M fenolptalein Metil merah

  7. B. Titrasi asam lemah dengan basa kuat • Pada awal titrasi pH ditentukan oleh konsentrasi larutan asam • Pada tahap sebelum titik ekivalensi • Pada titik ekivalensi semua asam telah berubah menjadi garam

  8. Setelah titik ekivalensi, pH ditentukan oleh kelebihan NaOH

  9. mL NaOH 0,1000 M pH 0 2.87 1 3.18 5 3.8 10 4.14 20 4.57 30 4.92 40 5.35 45 5.7 49 6.43 49.9 7.44 50 8.72 51 11 55 11.68 60 11.96 70 12.22 Contoh :Titrasi 50 mL CH3COOH 0,1000M dengan NaOH 0,1000M fenolptalein Metil merah

  10. C. Titrasi asam kuat dengan basa lemah • Pada awal titrasi, pH ditentukan oleh konsentrasi asam = Ca • Pada tahap sebelum titik ekivalensi C larutan ditentukan oleh konsentrasi asam H+

  11. Pada titik ekivalensi, semua asam bereaksi dengan basa • Setelah titik ekivalensi, dlm lar. Terdapat kelebihan basa lemah dan garam yang terbentuk (buffer)

  12. Contoh ;titrasi 50mL HCl 0,1000 M dengan NH3 0,1000 M Metil merah Metil jingga

  13. Kesimpulan • Untuk titrasi HCl dengan NaOH, bagian vertikal kurva titrasi terletak diantara pH 4 dan 11. Indikator yang dipakai metil merah dan fenolfthalin. • Untuk titrasi CH3COOH dengan NaOH bagian vertikal kurva terletak pada pH 6,5 dan 1. Indikator yang dipakai fenol merah dan fenolftalin. • Untuk titrasi HCl dengan NH3 bagian vertikal kurva terletak diantara pH 4 dan 8

  14. Untuk titrasi CH3COOH dengan NH3 tidak terdapat kenaikan pH yang tajam pada titik ekivalensi. Tidak ada indikator untuk titrasi ini.

  15. Tabel indikator untuk titrasi asam basa

More Related