1 / 27

Pertemuan 09

Pertemuan 09. Matakuliah : R0132 / Teknologi Bahan Tahun : 2006/2007. Sambungan Las. Las Lumer/Listrik. Dalam konstruksi baja, kita megenal 2 (dua) jenis bentuk las: Las Sudut, ini tidak membutuhkan pekerjaan pendahuluan.

vaughn
Download Presentation

Pertemuan 09

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan 09 Matakuliah : R0132 / Teknologi Bahan Tahun : 2006/2007

  2. Sambungan Las Las Lumer/Listrik • Dalam konstruksi baja, kita megenal 2 (dua) jenis • bentuk las: • Las Sudut, ini tidak membutuhkan pekerjaan pendahuluan. • Las Tumpul, bentuknya tergantung dari tebal bagian yang akan disambung. • 1. Las Sudut terdiri dari: • a. Las susut pipih/datar (paling banyak digunakan) • b. Las sudut cekung • c. Las sudut cembung

  3. Ketentuan tebal las sudut: Pada umumnya dipakai sudut yanng sama sisi. Tebal pelat disebut s, (yang tertipis antara s1 dan s2).

  4. Berdasarkan syarat pembakaran: • Tebal s 5 s/d 9 mm  a  • Tebal s 9 s/d 13 mm  • Tebal s > 14 mm  tidak lagi digunakan 1 lapis las, tetapi berlapis-lapis. Sebab akan lebih efektif bila tebal las a dalam satu lapis diambil tidak lebih besar dari 7mm. • t1 ¸t a1  0,7.t1 • t1 > t  a1  • t2 < t  a2  0,1.t2

  5. Bersadarkan tebal pelat yang hendak disambung: Diambil: 2. Las Tumpul a. S : 4 mm, digunakan las sebelah, tanpa pekerjaan penda-huluan. Kedua pelat dilekatkan satu sama lain, selanjutnya dilas.

  6. b. S: 4-8 mm, diadakan las dua belah, tanpa pekerjaan penda-huluan. Mula-mula pengelasan dilakukan di bagian aras, kemu-dian dibalik dan dilas. Las ini disebut las-I. c. S: 4-20 mm, karena tidak bisa dibalik, maka digunakan las-V, perlu pekerjaan pendahuluan. Ujung-ujung pelat dipotong sehinngga membuat sudut 700-900. Jika benda kerja (pelat) dapat dibalik, maka dari yang 4-12 mm dipergunakan las-V dengan las-lawan.

  7. d. S : 12-30 mm, jika benda kerja tidak bisa dibalik, lakukan las-V (las dari sebelah). Jika benda kerja bisa dibalik, gunakan las-X (las dari 2 belah).

  8. Perhitungan Rigi-rigi Las Sudut Jika garis kerja dari gaya yang hendak dipindahkan membuat sudut  dengan bidang dari perpotongan yang hendak memindahkan gaya itu, maka sesuai dengan teori perpatahan dari Huber-Hancky, tegangan yang diijinkan menurut garis kerja gaya, diperhitungkan dengan rumus sbb:

  9. Anggapan: gaya yang dipindahkan dianggap terbagi rata atas potong memanjang yang terkecil dari las itu. Luas potongan terkecil dari rigi-rigi las: F = a.l l = lnetto = l’ – 3a Karena anggapan gaya geser () sama besar sepanjang rigi-rigi las, maka diambil lnetto  40.a. sebaba kalau terlalu panjang, maka beda antara maks dan rata-rata terlalu besar. Gaya Pikul Ijin

  10. Konstuksi dibebani gaya K Jika  = 450 (las sudut sama sisi), maka Di las bagian atas:  = +N/(a.1)  = -D/(a.1)

  11. di las bagian bawah: ’ = -N/(a.1) ’ = +D/(a.1)

  12. P = luas potongan/penempang memanjang terkecil. P = ..F. , jika maksimum dan  maksimum bila: tg = 3.tg

  13. Pada las sudut sama sis :

  14. Tinjau las sepanjang 1 cm: P = 1.s.b. Kalau las sudut sama sisi: Gaya nermal N = 0,53.1.s.b. Gaya lintang D = 0,177.1.s.b.

  15. Perhitungan rigi-rigi las tumpul • Pembebanan Sentris

  16. Pada pembebanan semtris, las tumpul sama kuat dengan batang induk, sehingga tidak perlu dikontrol lagi, asal: • Bahan las lumer baik • Penyelenggaraan las yang baik, berarti a.l.: • i. Pelaksanaan tidak sebagian-sebagian. • ii. Tidak ada kerak yang terbungkus. • iii. Penampang las sama dengan penampang batang.

  17. 2. Pembebanan Tidak Sentris

  18. 3. Gaya P sebagian disalurkan lewat badan profil (I) dan sebagian lewat flens profil (I). Pada badan profil (I): las tumpul Pada flens profil (I) : las sudut

  19. Las sudut menerima gaya : l = panjang las netto ; Fflens = luas penampang flens; a = tebal las ; Ftotal = luas penampang total. Las sudut ini ada 4 jalur, jadi:

  20. las tumpul dibuat sama tebalnya dengan badan profil dan dianggap beban bekerja sentris, sehingga tidak perlu kontrol kekuatannya. 4. Tetapkan besarnya:

  21. N = gaya normal D = gaya lintang M = momen yang timbul F = a.l. N = P.sin  (kg) D = P.Cos  (kg) M = N.e1 (kgcm)

  22. Contoh-contoh Rumus Dasar F = a.l.  = 900 

  23. Kelemahan-kelemahan lain pada Konstruksi Baja • Karat / korosi • Sobekan : • - Pada sambungan • - Pada profil baja • Lipat : • Lipatan pada badan profil baja akibat beban ditimbul. • Kip : • Terjadi lentur dan puntir pada kolom.

More Related