1 / 42

Kearifan Lokal Obat-obatan di Indonesia

Kearifan Lokal Obat-obatan di Indonesia. Kelompok 4B Kelas 2 Antropologi Dosen: Dr. Chairil N. Siregar. Kelompok 4B. Glagah Putih (10305014) Sendyka Wilanda (10506061) Selvy Rosa (10706019) Mohammad Aringga Adisatria (12206018) Jupiter Midian Nababan (12206098) Nikolai S (13105136)

vasilis
Download Presentation

Kearifan Lokal Obat-obatan di Indonesia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kearifan Lokal Obat-obatan di Indonesia Kelompok 4B Kelas 2 Antropologi Dosen: Dr. Chairil N. Siregar

  2. Kelompok 4B • Glagah Putih (10305014) • Sendyka Wilanda (10506061) • Selvy Rosa (10706019) • Mohammad Aringga Adisatria (12206018) • Jupiter Midian Nababan (12206098) • Nikolai S (13105136) • Wahyu Fahmy W (13506113)

  3. BAB IPendahuluan Latar Belakang Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Batasan Masalah Metode Penelitian

  4. Latar Belakang • Asumsi masyarakat tradisional • Dokter = Obat farmasi = berbahaya • Rumah sakit tempat orang mati • Biaya dokter + obat mahal • Konsep ekologi • Mutu, keamanan, dan efektifitas kearifan lokal dalam bidang pengobatan • Perkembangan Obat Tradisional dan Sintetik dalam bidang pengobatan

  5. Tujuan Penelitian • Mengetahui syarat- syarat umum yang harus dipenuhi oleh obat-obatan di Indonesia • Mengidentifikasi pengaruh unsur kebudayaan yang paling berpengaruh terhadap pemilihan obat dalam masyarakat • Menentukan pengobatan yang paling tepat untuk dikembangkan di Indonesia

  6. Rumusan Masalah • Bagaimana ketertarikan masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional dan obat sintetik? • Faktor apa saja yang mempengaruhi kecenderungan masyarakat dalam penggunaan obat? • Apakah agama, kepercayaan, dan lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap pemilihan obat oleh seorang individu? • Bagaimana perkembangan teknologi pengolahan obat tradisional dan obat sintetik di Indonesia? • Bagaimana tingkat keamanan, mutu, dan kualitas obat tradisional dan obat sintetik ? • Bagaimana prospek penjualan obat tradisional di masa yang akan datang?

  7. Batasan Masalah • Menganalisis perbandingan obat tradisional dan obat sintetik • Mempelajari hubungan langsung “Local Genius” (kearifan lokal) bidang obat – obatan dengan tujuh unsur kebudayaan

  8. Metoda Penelitian • Metoda Primer: • Secara Kuantitatif: Pembagian Kuesioner • Secara Kualitatif: Wawancara • Metoda Sekunder: Studi Literature

  9. BAB IITeoriDasar Psikoanalisa Sigmund Freud Evolusionisme Teori Difusi Inovasi Modernisasi

  10. TeoriPertama • Psikoanalisa Sigmund Freud • Menurut Sigmund Freud, perilaku manusia itu ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud tentang sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik. • Salah satu mekanisme pertahanan diri adalah rasionalisasi, yaitu cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal” untuk mendukung egonya sendiri

  11. Teori Kedua • Evolusionisme • Perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dari suatu komunitas masyarakat tertentu dalam hal budaya, norma, dan etika melalui persaingan antar kebudayaan yang ada di dalam masyarakat

  12. Teori ketiga • Teori Difusi Inovasi • Teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan

  13. Teori Keempat • Modernisasi • Sebagian besar masyarakat dunia dewasa ini mau tak mau, suka atau tidak suka, sudah terlibat pada proses modernisasi, baik yang sedang berada dalam taraf permulaan ataupun yang sudah atau sedang menjalani dan meneruskan proses.

  14. Tentang Obat-obatan • Ada 2 macam: • Obat Bahan Alam: • Obattradisional: obat yang pemakaiannyaberdasarkanpemakaianempiristuruntemurundantidakadapengujianpraklinisdanklinis • Obat herbal terstandar: obat yang pemakaiannyaberdasarkanpemakaianempiristuruntemurundansudahmengalamipengujianpraklinis • Fitofarmaka: obat yang pemakaiannyaberdasarkanpemakaianempiristuruntemurundansudahmengalamipengujianpraklinisdanklinis • Obat Sintetik

  15. BAB IIIMetodaPenelitian(KuesionerdanWawancara)

  16. Contohobattradisional yang digunakan • Daunpepaya • Daun kumis kucing • Jeruknipis • Kunyit • Beraskencur • Kecap • Garam • Jamu • Telurayamkampung • PucukJambu • Jahe • AsamJawa • Daunsirih • Lengkuas • Minyaktawon • Madu • Air kelapa • Minyakkobra • Buahmaladewa • Temulawak • Mengkudu • Jus buah

  17. Contohobatsintetik yang digunakan • Decolgen • Antalgin • Penisilin • Adem sari • Fix Formula 44 • Paramex • OBH Combi • Parasetamol • Inza • Oskadon • Komix • Panadol • Biogesic • Amoxixilin • Stop cold • Bodrex • Promaag • Antimo • Actifed • Woods • Segar sari • Diatabs

  18. Obat Tradisional (57.14%) Obat Sintetik (42.86%) • Lebih khasiat • Lebih alami • Sedikit/tanpa efek samping • Lebih murah • Memajukan ekonomi rakyat • Lebih terjamin kualitasnya • Izin Departemen Kesehatan • Teruji klinis • Sesuai resep dokter • Praktis • Modern MenurutAnda, mana yang lebihbaikdigunakanolehmasyarakatsekarangini? (Alasan)

  19. BAB IVAnalisis Data

  20. Analisis Obatpenyembuhpenyakit: ObatTradisionaldanObatSintetik • Khasiatnya • Hargaobat • Kepraktisan • Efeksamping Faktor-faktor yang mempengaruhimasyarakatdalampenggunaanobata-obatan 5. Penghasilanmasyarakat 6. Pendidikan 7. Asaldaerah Pemilihanmasyarakatdalampenggunaanobat-obatan

  21. Faktor-faktor yang mempengaruhimasyarakatdalampenggunaanobatan-obatan • Khasiatnya untukpenyakitumummenggunakanobattradisional (35.72%) danobatsintetik (64.28%). Namun, untukpenyakitkronismenggunakanobatsintetik. • Hargaobat lebihmurahuntukmenggunakanobattradisionaldaripadaobatsintetik. • Kepraktisan obatsintetiklebihpraktisdariobattradisional. • Efeksamping obatsintetikmemilikiefeksamping yang lebihbesardibandingkanobattradisional.

  22. Faktor-faktor yang mempengaruhimasyarakatdalampenggunaanobatan-obatan 5. Penghasilanmasyarakat masyarakat yang penghasilannyabesarcenderungmenggunakanobatsintetikkarenalebihpraktis. 6. Pendidikan pada era sekarang, pendidikansudahlebihmajudari era sebelumnyasehinggamasyarakatlebihpercayakepadaobat yang sudahterujisecaraklinis (izinDepartemenKesehatan). 7. Asaldaerah daerahperkotaancenderungmemilihobatsintetiksementaradaerahpedesaaan (ataupun yang masihterdapathutan) cenderungmemilihobattradisional.

  23. Ada sebagian masyarakat yang percaya dengan obat tradisional karena motivasinya yang kuat terhadap agama dan kepercayaannya • Teori psikoanalisis yang pertama: Saran dari orang tua sangat berpengaruh terhadap keputusan memilih obat

  24. Masyarakat lebih menganjurkan untuk menggunakan obat tradisional karena efek sampingnya yang relatif lebih sedikit, namun dalam kenyataannya masyakarat ingin supaya penyakitnya cepat sembuh sehingga menggunakan obat farmasi sintetik

  25. Modernisasi: Sebagian besar masyarakat menggunakan obat tradisional, namun semua responden menggunakan obat farmasi. Hal ini disebabkan sudah menjadi hal yang umum di masyarakat untuk menggunakan obat sintetik untuk mengobati penyakit.

  26. Dengan teori difusi: antar suku bangsa saling mempengaruhi dalam pengembangan teknologi dan budaya obat-obatan, misalnya obat-obatan dari cina dan arab masuk ke Indonesia

  27. Kesimpulan • Masyarakat lebih memilih menggunakan obat sintetik dari pada obat tradisional • Faktor utama yang mempengaruhi penggunaan obat di masyarakat: keluarga, khasiatnya, harga obat, kepraktisan, efek samping, dan tingkat pendidikan masyarakat • Agama, kepercayaan, dan lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap pemilihan obat oleh seorang individu

  28. Teknologi pengolahan obat tradisional dan sintetik sudah semakin berkembang sesuai dengan tuntutan pasar • Obat sintetik berkhasiat dan cepat untuk mengobati penyakit, namun memiliki efek samping yang cukup tinggi. Sementara obat tradisional cukup berkhasiat namun lambat dalam mengobati penyakit, dan memiliki efek samping yang relatif rendah. • Pasar obat tradisional cukup berprospek di waktu yang akan datang

  29. Saran • Penggunaan obat tradisional seharusnya lebih meningkat dibandingkan dengan penggunaan obat sintetik. Alasannya untuk memajukan ekonomi rakyat. • Obat tradisional diharapkan memiliki khasiat yang lebih baik daripada obat sintetik. Hal ini bisa dibuktikan dengan pengujian klinis pada obat-obatan tradisional.

  30. Saran • Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan produsen-produsen obat-obatan tradisional dalam pengembangannya.

  31. TERIMA KASIH

More Related