1 / 18

PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING )

PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING ).

vanig
Download Presentation

PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING ) Laboratorium Metalurgi

  2. CASTING adalah proses pembentukan logam (termasuk pengaturan komposisi) dengan menggunakan cetakan (mould) dalam bentuk lubang yang kmd diisi oleh logam cairKEUNGGULAN- BENTUK : Dapat membuat produk dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit Presisi ukuran, dapat tinggi dan longgar- JUMLAH PRODUK : Produk dengan jumlah satu atau banyak dapat dibuat- BERAT/UKURAN : Kecil << 1 kg Besar >> 1000 kg- SIFAT MEKANIS : Keras dan Ulet , dapat dipersiapkan dan Heat Treatment Laboratorium Metalurgi

  3. TATA URUT PROSES PENGECORAN catt : Gambar Teknik (Benda jadi) > Gambar Pola karena harus memperhatikan ADANYA PNYUSUTAN LOGAM DAN PENGERJAAN MESIN Gambar Teknik( produk jadi) Pattern (pola) Cetakan Benda Cor Sistem Saluran Machining Test (quality Control) Delivery Laboratorium Metalurgi

  4. POLA (PATTERN) adalah bentuk tiruan dari produk untuk membuat rongga pada cetakan • Ukuran Pola • Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan ukuran pola adalah • Penyusutan, ketirusan, permesinan, distorsi, kelonggaran dimana tergantung pada bahan :Besi tuang, baja, alumanium, kuningan perunggu • Sistem Pola • Pola tunggal, pola belah, pola dengan sistem saluran, pola kup dan drag dll dengan catatan mudah dikeluarkan dari cetakan • Adanya Core/ inti • Untuk bagian yang berongga • POLA TERBAGI DUA: • POLA TETAP (LOGAM, KAYU, PLASTIK) • POLA SEKALI PAKAI( POLA LILIN) terbuat • dari polisterin

  5. Keuntungan Pola sekali pakai : • - Sangat tepat untuk mengecor benda dlm jumlah kecil/ukuran kecil • Tidak memerlukan pemesinan lagi • Menghemat bahan cor • Permukaan mulus • Tidak diperlukan pembuatan pola belahan kayu yang rumut • Tidak diperlukan inti • Pengecoran jauh lebih sederhana • Kerugian Pola sekali pakai : • Pola rusak sewaktu dilakukan pengecoran • Pola lebih mudah rusak pada saat penyiapan • Pembuatan pola tidak bisa dengan mesin • mekanik Laboratorium Metalurgi

  6. CETAKAN • CETAKAN HARUS SEMPURNA , benda cor tak mungkin lebih baik dari cetakan • CETAKAN DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN BAHAN YANG DIGUNAKAN • PASIR (SAND) • Dapat didaur ulang :ramah lingkungan • Cocok untuk produk massal • Biaya cetakan murah • Proses pendinginan/pembekuan logam lambat • Permukaan hasil cor(casting) kasar, tidak halus • Dimensi kurang akurat Laboratorium Metalurgi

  7. KERAMIK (INVESTMENT CASTING) • Tak dapat didaur ulang- susah • Biaya tinggi • Dimensi sangat presisi, tanpa finishing Prosedur PENGECORAN PRESISI/ INVESTMENT CASTING Laboratorium Metalurgi

  8. LOGAM (PERMANENT MOULD) adalah Cetakan terbuat dari logam yang dapat dirakit dan dibongkar pasang. Untuk produk-produk dengan titik cair lebih rendah dari titik cair logam cetakan • Pendinginan cepat, nonferrous ok, ferrous no! • Struktur lebih halus, kekuatan baik • Permukaan cor halus, machining minimum • Biaya cukup mahal (harus produksi massa) • Permukaan cetakan harus di coating Laboratorium Metalurgi

  9. Cetakan dengan Bahan-bahan lain : 1. Cetakan Pasir Basah (Green sand Moulds) Cetakan dengan kadar air tinggi contoh Pasir pantai dan pasir gunung Laboratorium Metalurgi

  10. 2. Cetakan pasir kering (Dry sand moulds) Cetakan dengan kadar air rendah seperti pasir buatan dan pasir yang dikeringkan 3. Cetakan kulit kering Cetakan dengan kadar air tinggi tapi pada bagian dekat dengan mold cavity adalah pasir kering 4 . Cetakan Lempung Cetakan dari tanah liat dengan sifat mirip pasir ( punya permeability dan Refractory dsb) 5. Cetakan Furam Cetakan dari Bahan sejenis resin/ Polimer. Untuk Produk-produk dengan temperatur cair rendah 6. Cetakan CO2 Cetakan dari Pasir yang dicampur dengan water glass (Natrium Silikat/ Na2SiO3 + CO2 yang mengikat kuat setelah kering menghasilkan Na2CO3 +SiO2 Laboratorium Metalurgi

  11. PRODUK PENGECORAN CETAKAN PASIR Laboratorium Metalurgi

  12. PASIR PENGECORAN • Pasir yang banyak digunakan : Pasir Silika (SiO2) • + Tahan suhu tinggi • + Murah • + Awet • + Tersedia berbagi ukuran dan bentuk • Angka muai tinggi • Berdebu • Pasir yang lain : Pasir pantai, pasir gunung, pasir olivin, pasir silika • Pengujian Pasir : • Permeabilitas : kemampuan mengalirkan uap dan gas-gas • 2. Kekuatan : Pengujian daya ikat pasir basah/kering • 3. Ketahanan thd suhu tinggi : Pemuaian da deformasi • 4. Ukuran dan bentuk butir Laboratorium Metalurgi

  13. Bentuk-bentuk pasir : • Bulat • 2. Bersudut sebagian • 3. Bersudut • 4. Kristal • Pasir cetak yang baik memiliki sifat:: • Bahan pengikat tersebar rata • Kadar air cukup dan permukaan butiran basah • Pasir bebas dari pengotor • Pasir terlepas(tidak menggumpal) • Suhu pasir cetak mencapai suhu kamar • INTI (CORE) • Guna : Untuk membuat lubang pada coran • Jenis : 1. Inti pasir basah • 2. Inti pasir kering Laboratorium Metalurgi

  14. Mutu inti tergantung : • Kekuatan • Porositas • Kehalusan permukaan • Ketahanan thd suhu tinggi • Bahan Inti : Pasir kali + minyak cat (40 :1) • pengikat (1/8 bagian) : tepung terigu, kanji atau urea, fanol formaldehida • Klasifikasi Pengecoran menurut bahan yang dicor • Logam Ferro : Baja Cor, besi cor kelabu, besi cor putih, besi cor liat, besi cor mampu tempa, besi cor paduan • - Logam Non ferro : Al-cor dan paduannya, paduan tembaga cor, paduan seng, paduan Mg-cor Laboratorium Metalurgi

  15. SISTEM SALURAN Laboratorium Metalurgi

  16. Cacat- cacat Coran dan Mengatasinya : • Hoat Tear (retak Panas) : • Terjadi akibat efek pendinginan yang tidak seragam. Bagian yang bersudut yang membeku belakangan, kekurangan logam cair, sehingga menimbulkan rongga penyusutan • Sumbat dingin (cold sheet) • Permukaan terpisah, terjadi karena pertemuan aliran logam yang berbeda suhunya. • 3. Cetakan rontok (sand wash) • Bagian-bagian tertentu dari cetakan, rontok akibatnya aliran logam cair (erosi) • 4. Cetakan tertiup (sand blow) • Sumuran atau lubang terbentuk pada produk akibat permeabilitas cetakan jelek atau bila cetakan terlalu basah • 5. Bengkak ( Scab) • Terjadi akibat pasir menempel di produk coran. Ini terjadi kalau pasir terlalu halus • 6. Rongga Penyusutan (shrinkage porosity) • terbentuk akibat penyusutan saat logam membeku. Cacat ini terjadi akibat kesalahan disain Laboratorium Metalurgi

  17. 7. Bintik Laras (Hand spot) Daerah tertentu yang keras sehingga sulit di machining. Ini dapat terjadi pada berbagai tempat di coran 8. Penyimpangan komposisi kimia Kontaminasi dan efek pembekuan menyebabkan komposisi kimia bahan coran menyimpang dari perencanaan Laboratorium Metalurgi

  18. Laboratorium Metalurgi

More Related