1 / 40

CASTING ( Penuangan / Pengecoran )

CASTING ( Penuangan / Pengecoran ). R.Moh.Yogiartono,drg.,M.Kes. Buku acuan. Buku acuan. Buku acuan. Casting :. Pengecoran logam campur gigi ( dental alloy ) dalam rangka pembuatan restorasi gigi dari logam. Tahap-tahap casting. Tahap-tahap yang dilalui :

tanaya
Download Presentation

CASTING ( Penuangan / Pengecoran )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CASTING( Penuangan / Pengecoran ) R.Moh.Yogiartono,drg.,M.Kes

  2. Buku acuan

  3. Buku acuan

  4. Buku acuan

  5. Casting : Pengecoran logam campur gigi ( dental alloy ) dalam rangka pembuatan restorasi gigi dari logam

  6. Tahap-tahap casting Tahap-tahap yang dilalui : Pembuatan model malam restorasi Pemasangan sprue dan crucible former Penanaman model pada bumbung tuang Pemanasan bumbung tuang dan bahan tanam Penuangan / pengecoran / casting

  7. TUJUAN PROSES PENGECORAN Tujuan : membuat duplikat/tiruan logam dari struktur gigi yang sudah hilang secara akurat

  8. PEMBUATAN MODEL MASTER / DIE Die adalah model dari gips dimana restorasi gigi akan dibuat model malamnya. Bahan die : - gipsum tipe IV ( high strengh ) mempunyai ekspansi pengerasan 0,1 % atau lebih rendah - gipsum tipe V ( high strengh, high expansion ) - lebih keras - mempunyai ekspansi pengerasan 0,3 %

  9. Spesifikasi ADA No.25  Ekspansi yang lebih besar berguna untuk mengkompensasi penyusutan pemadatan ( setting contraction ) yang relatif lebih besar dari logam campur logam dasar. • kombinasi gipsum dan bahan tanam • akrilik • poliester • resin epoksi

  10. SPRUE / PIN SPRUE Sprue adalah saluran yang mana akan dilalui logam cair yang mengalir ke cetakan (mould) yang ada pada bumbung tuang (cincin cor / casting ring) setelah model malamnya dibuang.

  11. Model malam pada die

  12. Diameter dan panjang sprue tergantung pada : Jenis dan ukuran model malam. Jenis mesin tuang yang digunakan. Ukuran dari bumbung tuang.

  13. Persediaan sprue : Membuat sendiri dari malam model. Sudah jadi dari malam model dengan berbagai ukuran panjang atau diameter. Ada yang terbuat dari plastik atau logam.

  14. Prinsip menentukan pilihan sprue : Diameter yang kira-kira sama dengan bagian yang paling tebal dari model malamnya. Tangkai sprue harus direkatkan pada bagian model malam yang penampang melintangnya terluas.

  15. Panjang sprue harus cukup untuk memposisikan model malam dengan tepat di dalam bumbung tuang dengan jarak 6 mm dari tepi ujung bumbung tuang tapi cukup pendek sehingga logam cair tidak memadat sebelum masuk mould. • Bila memakai sprue plastik harus dengan tehnik pembakaran / burn out dua tahap agar pembuangan karbon sempurna.

  16. Model malamdapatdipasangspruesecaralangsungdantidaklangsung. • langsungspruemenghubungkan model langsungdengancrucible former misal: padarestorasimahkota, inlay, onlay. • tidaklangsungspruemenghubung-kan model dengancrucible formermalaluipenghubungataubatangcadangan misal: padarestorasijembatan.

  17. BUMBUNG TUANG / CASTING RING Bumbung tuang terbuat dari logam padat  perlu sesuatu untuk memungkinkan terjadinya ekspansi bahan tanam  diberi pelapik dari : - asbes ( sudah jarang dipakai karena potensi karsinogenik ) - keramik aluminium silikat - selulose ( kertas ) ekspansi bahan tanam ini diperlukan untuk mengimbangi kontraksi logam saat membeku

  18. Model siap ditanam

  19. PROSEDUR PENANAMAN Model malam harus bersih dari kotoran, debu dan minyak  perlu pembersih model malam komersial atau detergen cair  dibiarkan mengering.  mengurangi tegangan permukaan model malam  pembasahan oleh bahan tanam akan lebih baik  perlekatan yang sempurna pada bagian model yang kecil dan tipis

  20. Pengadukan bahan tanam : Pengadukan secara mekanis dan hampa udara akan menghilangkan gelembung udara yang timbul selama pengadukan.

  21. Penanaman / pemendaman model malam Seluruh model malamdiulasidenganselapisbahantanam. Bumbungtuangditempatkanpada crucible former, lalubahantanamdituangsedikitdemisedikitdiatas vibrator. Diisisampaipenuhdandiratakansetinggibumbungtuang .

  22. Bahan tanam akan setting dan mengeras setelah waktu tertentu. (sekitar 1 jam untuk sebagian besar bahan gipsum dan fosfat) • Siap dilakukan pembakaran. • Kalau tidak langsung dilakukan pengecoran sebaiknya disimpan dalam humidor dengan kelembaban 100%

  23. PROSEDUR PENGECORAN • Crucible & sprue dilepas dengan hati-hati • Semua kotoran pada lubang masuk dibersihkan • Pemanasan • Teknik pemanasan • Jarak waktu tuang yang diperbolehkan • Mesin tuang / mesin cor / casting machine • Crucible tuang • Mencairkan logam campur / alloy • Membersihkan tuangan

  24. ● Pemanasan • Dilakukan pembuangan malam dengan cara dipanaskan pada tungku sampai suhu tertentu pada oven/furnace • Untuk bhn tanam gipsum 468º - 650º C • Untuk bahan fosfat 700º - 870º C, tergantung jenis logam campur yang digunakan. • Selama pembakaran, malam yang cair akan diserap oleh bahan tanam dan sisa karbon akibat pembakaran malam cair akan terperangkap dalam bahan tanam.

  25. Dengantehnikpemanasan yang tinggi, temperatur mould yang tinggicukupuntukmengubah carbon menjadikarbonmonoksidaataukarbondioksida. • Air yang terperangkapdalampori-poribahantanamakanmengurangipenyerapanmalam, danketikamenguapakanikutmengalirkandanmembuangmalamdari mould. • Gas iniakankeluarmelaluipori-poribahantanam yang dipanaskan

  26. ● Teknik pemanasan : • Teknik higroskopik panas-rendah • Teknik ekspansi termal panas-tinggi • Bahan tanam gipsum • Bahan tanam fosfat

  27. Oven / furnace

  28. ● Jarak waktu tuang yang diperbolehkan • Segera dilakukan casting setelah dilakukan pemanasan dalam oven • Bila mould bahan tanam dingin  kontraksi termal, mould mengkerut  perubahan dimensi

  29. ● Mesin tuang / mesin cor / casting machine • Centrifugal casting machine • pencairan logam dengan blow torch • pencairan logam secara elektrik • Induction casting machine • pencairan logam secara induksi • Gas-air / steam casting machine

  30. ● Crucible tuang • Tempat mencairkan logam pada casting machine • Berbentuk corong • Terbuat dari • tanah liat, untuk logam dg titik cair rendah • karbon • Quartz, untuk logam dg titik cair tinggi

  31. ● Mencairkan logam campur / alloy • Menggunakan blow torch • Secara elektrik • Secara induksi • Menggunakan blow torch • pada zona reduksi • nyala api berwarna biru • nyala api terpanas

  32. Mencairkan logam dengan blow torch

  33. Mencairkan logam campur / alloy • Secara elektrik • Logam dicairkan secara otomatis oleh tahan elektrik dalam crucible yang terbuat dari grafit dalam tungku • Untuk logam dengan titik cair lebih dari 1504º C • Secara induksi • Logam dicairkan secara induksi panas pada crucible

  34. ● Membersihkan tuangan • Setelah casting selesai  bumbung tuang dikeluarkan • Direndam dalam air segera setelah logam pada sprue berkilau merah-gelap • Manfaat direndam  • Annealing • Bahan tanam akan lunak bergranular  mudah dibersihkan

  35. warna gelap kerena oksidasi atau karat  dipanaskan kemudian dimasukkan dalam asam  HCl 50% • Pengasaman ini hanya untuk menghilang-kan oksida pada permukakaan logam • Kelemahan cara ini  tepi logam dapat berubah bentuk akibat thermal shock

  36. Finishing • Grinding • Dihaluskan • Potong bintil, sayap • Polishing • Dikilapkan

More Related