1 / 13

Sistem Indera Vertebrata

Sistem Koordinasi. Sistem Indera Vertebrata. Indera ikan. Indera reptil. Ikan memiliki indera gurat sisi, mata, alat pendengaran, dan alat pembau. Reptil memiliki indera pembau yang tajam, namun penglihatannya kurang berkembang. Indera burung.

ulf
Download Presentation

Sistem Indera Vertebrata

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sistem Koordinasi Sistem Indera Vertebrata Indera ikan Indera reptil Ikan memiliki indera gurat sisi, mata, alat pendengaran, dan alat pembau. Reptil memiliki indera pembau yang tajam, namun penglihatannya kurang berkembang. Indera burung Burung memiliki indera penglihatan dan keseimbangan yang berkembang baik. Gurat sisi pada ikan. Indera amfibi Katak memiliki kelopak mata dan selaput tidur yang melindungi mata. Burung memiliki indera penglihatan yang sangat baik untuk melihat mangsa.

  2. Sistem Koordinasi Sistem Indera Invertebrata Indera cacing tanah Indera cacing pipih Cacing pipih memiliki sepasang bintik mata pada bagian anterior tubuhnya. Indera cacing tanah berada di permukaan tubuhnya. Indera serangga Mata majemuk pada serangga. Serangga memiliki indera penglihatan.

  3. Sistem Koordinasi Sistem Hormon Hormon Manusia Kelenjar endokrin pada manusia.

  4. Sistem Koordinasi Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid (a) Kelenjar tiroid dan paratiroid. Kelenjar suprarenalis  menghasilkan adrenalin dan noradrenalin (b) Hormon yang dihasilkan hipofisis dan organ targetnya: (a) lobus anterior dan (b) lobus posterior.

  5. KELENJAR TIROID • Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. • . Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

  6. KELENJAR PARATIROID • . Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. .

  7. KELENJAR TIMUS HORMON YANG DIHASILKAN HORMON SOMATOTROF KEKURANGAN : KRETINISME KELEBIHAN ; GIGANTISME

  8. Pankreas • Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

  9. Ovarium Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut. 1. Estrogen • Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus. • 2. Progesteron • Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi. • Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.

  10. Testis • Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

  11. Sistem Koordinasi Kelenjar pankreas  menghasilkan insulin dan glukagon Kontrol homeostatik pada metabolisme glukosa oleh hormon insulin dan glukagon.

  12. Sistem Koordinasi Ovarium Testis Hormon pada ovarium. Hormon pada testis.

  13. Sistem Koordinasi Sistem Hormon Hormon  berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku. Hormon Invertebrata Invertebrata misalnya serangga menghasilkan hormon otak, hormon ekdison, dan hormon juvenil. Pergantian kulit pada serangga yang dipengaruhi oleh hormon. Hormon Vertebrata Umumnya hormon yang dihasilkan vertebrata hampir sama dengan hormon yang dihasilkan manusia.

More Related