1 / 65

RELIABILITY MANAGEMENT ( Condition Based Maintenance )

RELIABILITY MANAGEMENT ( Condition Based Maintenance ). Tim Technology Owner. MATERI. History Pemeliharaan Definisi CBM Tujuan CBM Implementasi CBM Keberhasilan CBM. History Pemeliharaan. History Pemeliharaan. Generasi 1 ( Breakdown Maintenance ) Unschedule Downtime

tryna
Download Presentation

RELIABILITY MANAGEMENT ( Condition Based Maintenance )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RELIABILITY MANAGEMENT (Condition Based Maintenance) Tim Technology Owner

  2. MATERI • History Pemeliharaan • Definisi CBM • Tujuan CBM • Implementasi CBM • Keberhasilan CBM

  3. History Pemeliharaan

  4. History Pemeliharaan • Generasi 1 ( Breakdown Maintenance ) • Unschedule Downtime • Secondary Damage • Catastrophic Failure • Generasi 2 ( Preventive Maintenance ) • Unschedule Downtime • Diperbaiki saat tidak mengalami masalah • Pemeliharaan seringkali menambah masalah • Generasi 3 ( Predictive Maintenance) • Unschedule Downtime is reduced • Part diorder dan digunakan pada saat dibutuhkan • Pemeliharaan dilakukan pada saat yg tepat • - Proactive Maintenance • Memperpanjang umur peralatan • Mengurangi Secondary Damage

  5. Definisi CBM • Sebuahseni monitoringdengan aplikasi tehnologyterintegrasiuntukmengetahui kondisikesehatan peralatanstabilataumenurun. • Sebuahproses yang membutuhkanteknologidankeahlianorang yang menggabungkansemua data analysis ( diagnostik & konventional )dan performance yang ada( maintenance histories, data operasidandesainperalatan ) untukmembuatkeputusan sebagaisumberkegiatanpemeliharaan.

  6. Incipient Impending Precipitous mulaiterbentukkerusakan – misalnya Unbalance, MisAlignmentdankurang grease munculgejalakerusakanygditandaiadanyafrekuensikegagalan bearing failure level telahterjadikerusakantidak fatal misalnya bearing rusak Tahapan Kerusakan Conditional kondisiygbisamendorongterjadinyakerusakan – misalnyasistempelumasan, design peralatan Catastrophic kerusakan fatal terjadi – bearing rusak, shaft macet, unit tidakberproduksi End of life

  7. Best Cost Producer Present Reliability Magazine: 2002 TujuanCBM • Menghindari unplanned breakdown, meningkatkan availability • Meningkatkanumurmesin (MTBF = mean time between failure) • Perusahaan best practice, 80% kegiatanpemeliharaannyaadalahkegiatanterencana (planned maintenance), dimana ~ 50 % adalahkegiatanPdM / CBM 7

  8. Technology CBM • Vibration CSI 2130 Adre 208 • Oil Analysis • CSI 5200 • DGA Transport X • MCSA • Thermography • FLIR T400 Clamp Current • Partial Discharge • EWS 8

  9. Tata Kelola Unit Pembangkitan SASARAN AKHIR UP PERFORMANCE KINERJA Keuangan Keuangan : : Pendapatan Pendapatan , , Biaya Biaya Produksi Produksi Operasi Operasi : EAF, EFOR, : EAF, EFOR, Efisiensi Efisiensi Performance Management BSC SASARAN ANTARA +, PROGRAM / ACTION PLAN GENERATION PLAN GENERATION PLAN Continuous Improvement PROSES DAN PROSEDUR Manajemen Risk Management Risiko WPC Management Reliability Reliability Optimasi Outage Outage Management Improvement WPC Management Management Continuous Continuous Improvement Improvement Operation Management Material Supply Chain Efficiency Management Efficiency EAMS & ME Management Management Management SMM, SML, SMK3 SMM, SML, SMK3 TOOLS PENDUKUNG Information Management System People & Work Culture People & Work Culture PELAKU People & Work Culture

  10. KontrakKinerja CBM

  11. Maturity Level PdM • Set Up Data Base PdM • Jadwal • Persiapan Tehnis Lapangan & Pengukuran • Analisa & Rekomendasi beserta Tindak Lanjut • Cost Benefit Analysis • Data Management

  12. Set Up PdM /CBM • Mengidentifikasiperalatan • - Membuat critically ranking ( MPI ) • Set up tehnology CBM • - Membuat E & T Matrix • - Membuatjadwal monitoring • - Set up data base software tehnology • Pengukuran Monitoring - Panduankerja • - Prosedurkerja • Pengembangan team SDM • - Sertifikasiuntukanalis • - Mengikuti Peer Group Discussion • Update dankalibrasitehnology • MengukurprosesbisnisPdM ( 8 Framework ) • - Self assesmenttiaptriwulan • - Assesmenttiap semester 13

  13. Output dan Customer CBM • Output utama • - Rekomendasi dan CBA • - Laporan Bulanan: • Resume kondisi peralatan • Matrix kondisi peralatan • Monitoring tindak lanjut rekomendasi • Customer rekomendasiPdM • - Rendal Har ( WPC ) • Rekomendasiinsidensil & bulanan • - Manajemen Outage • Yearly maintenance • - Operasi • - System Owner( Enjiniring ) • RCFA & FMEA 14

  14. Kontribusi CBM • Reliability Management / Monitoring Peralatan • Rekomendasi – Continuous Improvement • Reliability summary sebagai referensi utama keputusan manajemen (Bulanan) • Usulan & eksekusi RJPU dan RKAP • Quality Control – Manajemen Outage • Ketidaksesuaian & rekomendasi perbaikan • Corrective action – Work Planning & Control • Balancing Turbin, Generator & Fan 15

  15. Best Practices CBM • Penurunan (Incident Log Sheet) • Peningkatan Jumlah Rekomendasi • Keakuratan Rekomendasi • Keberhasilan Corrective Action

  16. TERIMA KASIH

  17. Turbine MW 701 D Axial flow 3000 Rpm 4 Stage Compressor Axial flow type 19 Stage Generator Capacity 100 MW 4 Sleeve Bearing 1 Thrush Bearing CASE HISTORY Unbalance Gas Turbin • Gas turbin PLTGU Gresik sering mengalami vibrasi tinggi . • Nilai vibrasi yang terjadi melebihi batasan yang di ijinkan. • Pola vibrasinya menunjukkan Unbalance • Metode balancing salah satu cara menurunkan vibrsi tinggi

  18. Batasan Vibrasi Gas Turbin • Kriteria vibrasi untuk gas turbin • ISO 7919 • - Good ( 88 Micron ) • - Alarm ( 164 Micron ) • - Trip ( 241 Micron ) • JEAC • - Good ( 75 Micron ) • - Alarm ( 125 Micron ) • - Trip ( 250 Micron ) • MHI Standart • - Good ( 75 Micron ) • - Alarm ( 125 Micron ) • - Trip ( 250 Micron ) ZONE D ZONE C ZONE B Displacement p – p ( m ) ZONE A Rotating Equipment X 1000 ( r / menit )

  19. Nilai dan Pola Vibrasi

  20. MaksudDanTujuan • Vibrasi tinggi di sebabkan Unbalance yang sering terjadi • pada gas turbin dapat di selesaikan dengan menggunakan • cara balancing. • Dengan metode balancing yang menggunakan data history atau effect of balance weight pada saat trial weight akan jauh lebih efektif dari pada balancing dual plane pada umumnya. • Dengan metode balancing yang lebih efektif maka akan sangat berguna baik terhadap umur maupun keandalan unit sehingga berpengaruh pendapatan perusahaan.

  21. Ruang Lingkup • Ruang lingkup karya inovasi ini di mulai dari proses temuan vibrasi tinggi pada saat pengambilan data start setelah inspec tion maupun operasi normal dengan sistem BNC to BNC. • Hasil data vibrasi di lanjutkan dengan analisa vibrasi dan analisa balancing ( mengaplikasikan metode data history / Effect of balance weight ). • Kemudian di lanjutkan mengaplikasikan hasil analisa balan cing di unit yaitu pemasangan balance weight atau balance plug pada rotor gas turbin.

  22. Metodologi • Melakukan pengambilan data vibrasi dan sudut fasa pada saat start sampai benar – benar steady ( ± 10° ). • Melakukan simulasi analisa atau perhitungan balancing yaitu dengan meresultan atau menjumlahkan data hasil start awal ( initial ) dengan data history ( effect of balance weight ) dengan menggunakan vektor. • Mengaplikasikan simulasi perhitungan balancing dengan memasang balance weight pada rotor turbin dengan benar.

  23. Aux. Gear Exhaust Y Y Y Y X X X X K 4 Design Mesin D 701 MW Generator #1 #4 #3 #2 Turbine Compressor 1 3 2 Turbine MW 701 D Axial flow 3000 Rpm 4 Stage Generator Capacity 100 MW 4 Sleeve Bearing 1 Thrush Bearing Compressor Axial flow type 19 Stage

  24. Tool Data Vibrasi & Phase • ADRE • Automatic Diagnostic Rotating Equ • ipment yang di lengkapi delapan • channel dan ±12 plot control untuk • Analyzer. • CSI 2130 • di lengkapi dua channel dan tiga • plot control untuk analyzer ( Orbit • Spectrum dan Waveform )

  25. Efek Data History ALUR APLIKASI EFEK DATA HISTORY GAS TURBIN 2.1 22 Mei 2006 17 April 2007 23 April 2009 18 Januari 2010 Effect Effect Effect Effect

  26. Data Vibrasi & Phase Data Original 1X = 80 < 85 1Y = 65 < 315 2X = 93 < 290 2Y = 115 < 193 3X = 60 < 157 3Y = 70 < 113 4X = 36 < 323 4Y = 55 < 282 Data trial weight ( efek history / PL1 hole 51 dan 52 @ 285 gram ) 1X = 36 < 163 1Y = 35 < 78 2X = 28 < 220 2Y = 27 < 165 3X = 49 < 155 3Y = 61 < 120 4X = 23 < 290 4Y = 33 < 308

  27. Metode Efek History

  28. Realtime sebelum & sesudah

  29. Looseness AkibatKaretKoplingHabis - LOAH 3A

  30. Looseness AkibatKaretKoplingHabis - LOAH 3A

  31. Kerusakan bearing fan pada Gas Induction Fan 4B

  32. Kerusakan bearing fan pada Gas Induction Fan 4B

  33. Kerusakan Gear Box pada Air Heater 1B

  34. Kerusakan Gear Box pada Air Heater 1B

  35. Kavitasi pada Evaporator Feed Pump B

  36. Kavitasi pada Evaporator Feed Pump B

  37. Kebocoran pada boiler

  38. Kebocoran pada boiler

  39. Distribusi temperature pada Main Trafo #3

  40. Distribusi temperature pada Main Trafo #3

  41. Inspeksi pada Main Trafo #3

  42. Rekomendasi pada Main Trafo #3

  43. Distribusi temperature setelah perbaikan pada Main Trafo #3

  44. Crack pada Fleksibel Joint Trafo PDC SST 2

  45. Crack pada Bushing Generator Chlorine

  46. Unbalance arus pada Ignitor Cooling Fan 1A

  47. Unbalance arus pada Ignitor Cooling Fan 1A

  48. Unbalance arus pada Ignitor Cooling Fan 1A

  49. Data Ignitor Cooling Fan 1A setelah rewinding

More Related