1 / 30

Laporan PKL 1: Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo Tahun 2012

Laporan PKL 1: Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo Tahun 2012. anggota. Stratifikasi Sosial.

tommy
Download Presentation

Laporan PKL 1: Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo Tahun 2012

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Laporan PKL 1: Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo Tahun 2012

  2. anggota

  3. Stratifikasi Sosial Menurut Pitirim Sorokin, stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkies). Perwujudanya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah. Pendapat Max weber yang menyatakan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise. Dasar pembentuk stratifikasi sosial yaitu ukuran kekayaan, ukuran kewenangan, ukuran kehormatan, dan ukuran ilmu pengetahuan.

  4. STRATIFIKASI SOSIAL KEKAYAAN KEKUASAAN KEHORMATAN ILMU PENGETAHUAN Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial Stratifikasi Sosial

  5. Stratifikasi Sosial Masyarakat Desa Leces • Mata pencaharian masyarakat desa Leces adalah Petani sebanyak 1.247 jiwa, buruh tani sebanyak 927 jiwa, buruh industri 198 jiwa, pedagang 136 jiwa, PNS 96 jiwa, dan TNI 23 jiwa. Tenaga medis yang ada di desa Leces diantaranya adalah 1 bidan desa, 3 perawat, dan 1 dukun bayi. • Stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan di Desa Leces ditinjau dari beberapa dusun dibagi menjadi tiga lapisan yaitu lapisan atas, lapisan tengah, dan lapisan bawah. Stratifikasi Sosial

  6. Lapisan Atas Merupakan Anggota Masyarakat Yang Mempunyai Kemampuan Untuk Mempengaruhi Masyarakat Di Desa Leces • Di Dusun Gulgulan : KH. Ghozali F. dan KH. Zainal Alim sebagai tokoh agama • Di Dusun Bukbulu : Bpk. Awadi (ketua RT), Bpk. Ahmad ( ketua LKMD / LKD) dan Bpk. Burdi (ketua BPD) merupakan perangkat desa. • Di Dusun Krajan : RT 2 (Bapak Kyai Mahfud), RT 10 (Bapak Kyai Misnadi), RT 11 (Bapak Kyai Sasmito) dan RT 13 (Bapak Kyai Marie) sebagai ketua RT dan sebagian Kyai. Stratifikasi Sosial

  7. 4. Di Dusun Gentengan : Pak Lukminto sebagai anggota Badan Perwakilan Desa dan Ketua Pertanian, Pak Budiharyo sebagai anggota BPD dan Pak Ali sebagai imam dalam pengajian 5. Di Dusun Kolla : tokoh agama seperti Kyai Ilyas, Kyai Supar, Bapak Haji Tur selaku Imam di Masjid. 6. Di Dusun Leces Permai tokoh masyarakat yang memiliki kekuasaan tinggi dan disegani yaitu ketua RW dan ta’mir masjid. Stratifikasi Sosial

  8. Masyarakat lapisan menengah Desa Leces sebagian besar seperti ketua RT dan kader Posyandu. • Dusun Gulgulan : Rahmad Hidayatullah (ketua RT 1), Hadrawi / Saudah (ketua RT 2), Umar (ketua RT 3), Suliyati (ketua RT 4), Nurul (ketua RT 5), Sutinggal/Yuswaningsih (ketua RT 6) , M. Syafi’i (ketua RT 7) dan kader posyandu Bu Yuswaningsih. • Karena posyandu dan kegiatan kemasyarakatan cukup aktif sehingga membantu mempengaruhi pola pikir masyarakat. Stratifikasi Sosial

  9. Lapisan Bawah Meruapakan Anggota Masyarakat Yang Tidak Memiliki Pengaruh Dalam Pengambilan Keputusan Secara Langsung Atau Penduduk Biasa. • Mayoritas penduduk Desa Leces berprofesi sebagai petani dan yang lain sebagai pegawai, guru, pedagang, peternak. Salah satu contoh, di Dusun Gentengan yaitu petani, guru, pedagang, dan tukang becak • Dusun Leces Permai yaitu pegawai PT. Kertas Leces, pensiunan, dan guru. Stratifikasi Sosial

  10. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Ilmu Pengetahuan Di Desa Leces Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Stratifikasi Sosial

  11. LembagaSosial KELUARGASex Ratio: 98,84Dalam 100 orang penduduk perempuan di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2012 terdapat 99 penduduk laki-laki.Depedency Ratio: 63,35%100 orang penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2012 menanggung 63 orang penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan >65 tahun).

  12. AGAMALaki-lakiMayoritas penduduk laki-laki di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2012 beragama Islam (2780).PerempuanMayoritas penduduk perempuan di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2012 beragama Islam (2780).Presentase: Islam (98,21%); Kristen (1%); Katolik (0,6%); Hindu (0,05%); dan Budha (0,05%). Terdapat 161 (2,82%) orang penduduk di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2012 yang beragama selain Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. LembagaSosial

  13. PEKERJAANMayoritas penduduk di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2012 bekerja sebagai buruh tani, buruh industri, dan petani. Penduduk yang bekerja di sektor pemerintahan (PNS dan TNI) hanya 3,96%.Tingkat Partisipasi Angkatan KerjaTerdapat 2624 penduduk yang bekerja dari 3596 penduduk usia produktif. Jadi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah 72,97%. LembagaSosial

  14. PENDIDIKANMayoritas penduduk tidak/belum sekolah dan lulusan SD/MI LembagaSosial

  15. POLITIKKelompok sosial di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2012 yang paling banyak adalah PKK Dasawisma LembagaSosial

  16. TipologiMasyarakat MasyarakatPedesaan MasyarakatPerkotaan

  17. Tipologi masyrakat desa Leces merupakan masyarakat desa. Hal ini dapat dilihat dari : • Mata pencaharian masyarakat desa Leces merupakan petani, yang masih mengandalkan kekayaan alam daerahnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari • Masyarakat desa Leces sifatnya homogen. Salah satunya bisa dilihat dari segi agama, sebanyak 5.611 jiwa masyarakat desa Leces menganut agama Islam • Sistem kehidupan masyarakat desa Leces berkelmpok atau paguyuban TipologiMasyarakat

  18. Gemeinschaft atau paguyuban adalah pola masyarakat yang ditandai dengan hubungan anggota-anggotanya bersifat pribadi, sehingga menimbulkan ikatan yang sangat mendalam dan batiniah, misalnya pola kehidupan masyarakat pertanian umumnya bersifat komunal yang ditandai dengan ciri-ciri masyarakat yang homogen, hubungan sosialnya bersifat personal, saling mengenal, serta adanya kedekatan hubungan yang lebih intim.

  19. Masyarakat desa leces kecamatan leces kabupaten probolinggo termasuk dalam Gemeinschaft karena hubungan antar warga di desa leces masih sangat kental, tebukti denga adanya kegiatan karang taruna, PKK dusun, PKK RT dan lain-lain. Selain itu juga masih banyak kegiatan keagamaan karena mayoritas masyarakatnya beragama islam. • Karakteristik masyarakat desa leces kecamatan leces kabupaten probolinggo : • Sebagian besar bekerja sebagai buruh dan petani • Hubungan antar warga masyarakat masih sangat kental karena kegiatan bersama masih banyak

  20. KebudayaanMasyarakat • Masyarakat Lebih modern, pengobatan terpusat pada puskesmas leces. Dukun hanya 3 dan sudah bermitra dengan bidan setempat. Dukun hanya untuk perawatan ibu dn bayi. Memilih persalinan ke bidan karena alasan keamanan persalinan. • Pola asuh dan gizi sudah baik, didukung dengan pelayanan puskesmas yang optimal. Karena kasus bayi kurang gizi sudah jarang ditemui

  21. masyarakat leces tidak terpengaruh dengan pergaulan bebas. Tebukti dengan tidak adanya laporan IMS dari masyarakat leces. • Lokalisasi terdekat sering melakukan skrinning secara sadar sehingga penyebaran penyakit mudah dipantau • Kebiasaan warga adalah menuruti perintah dari perangkat desa dan menganggap keputusan ketua adalah yang terbaik KebudayaanMasyarakat

  22. Ada organisasi informal bernama Rukun kepaten merupakan perkumpulan untuk mengaji dan shalawatan. Kegiatannya ada tahlilan dan ceramah (diikuti oleh ibu-ibu) dan tahlilan saja yang diikuti bapak-bapak. • untuk masalah kesehatan lingkungan terutama mengenai SPAL masyarakat masih melakukannya dengan sederhana. Masyarakat masih membuang limbah di tempat- tempat kubangan, pekarangan samping atau belakang rumah. • Kebiasaan untuk BAB di jamban sudah baik karena setiap rumah sudah memiliki jamban, baik yang model cemplung ataupun jongkok. KebudayaanMasyarakat

  23. analisis grand strategy

  24. Analisis SWOT

  25. Internal Factor Analysis Summary (IFAS): S + W = 22 + (-16) = 6 (x) • Eksternal Factor Anaysis Summary (EFAS): O + T = 16 + (-9) = 7 (y) • BeradapadaKuadran I (SO)  strategi “agresif” Di manaDesaLecesinimemilikisituasiyangmenguntungka, masihmemilikipeluangdankekuatansehinggadapatmemanfaatkanpeluang yang adauntukkeberlangsunganhidup. Jadi,DesaLecesdengankondisisepertiinibaiknyamemperhatikanpertumbuhandesapadaumumnya, dengancaramempertahankanposisisituasi yang adadanmemperluaskegiatan-kegiatan yang sifatnyamembangunataumeningkatkanproduktifitasdesa, baikuntukmasyarakatmaupundesaitusendiri.

  26. TerimaKasih

More Related