1 / 26

METABOLISME BILIRUBIN

METABOLISME BILIRUBIN. PORFIRIN BILIRUBIN. PORFIRIN. Struktur. Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin pirol. Sifat khas porfirin adalah atom nitrogennya mampu mengikat ion logam. Contoh; - heme pada Hb mengikat Fe - klorofil pada tumbuhan hijau mengikat Mg.

Download Presentation

METABOLISME BILIRUBIN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METABOLISME BILIRUBIN PORFIRIN BILIRUBIN

  2. PORFIRIN

  3. Struktur • Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin pirol. • Sifat khas porfirin adalah atom nitrogennya mampu mengikat ion logam. • Contoh; - heme pada Hb mengikat Fe - klorofil pada tumbuhan hijau mengikat Mg

  4. Struktur Porfirin(C20H14N4)

  5. Sintesis Heme di Mitokondria • Heme disintesis dari suksinil KoA + glisin. • Hasil kondensasi tsb ialah; asam a-amino-b-keto-adipat Kondensasi diatas dikatalisis oleh Aminolevulinat-sintase (ALA-sintase).

  6. Sintesis Heme di Mitokondria • Asam a-amino-b-keto-adipat dengan cepat mengadakan dekarboksilasi untuk membentuk d-aminolevulinat (ALA). Reaksi ini dikatalisis oleh ALA-sintase. • ALA-sintase adalah enzim pengendali laju reaksi biosintesis porfirin di hepar.

  7. Sintesis Heme di Sitosol • Dua molekul ALA berkondensasi melalui kerja enzim ALA-dehidratase. • Produk; - 1 mol.porfobilinogen (PBG) - 2 mol. H2O • ALA-dehidratase mengandung seng (Zn). • Enzim ini dapat diinhibisi oleh timbal (Pb), sebagaimana terjadi pada keracunan Pb.

  8. Sintesis Heme di Mitokondria • Protoporfirinogen III akan dioksidasi oleh protoporfirinogen oksidase menjadi protoporfirin III (IX). • Terakhir, penyatuan ion Fe2+ (ferro) pada protoporfirin III yang dikatalisis oleh ferokelatase/heme sintase agar menjadi heme.

  9. Sintesis Heme di Mitokondria

  10. Pengaturan Sintesis Heme • Enzim regulator adalah ALA-sintase. • Heme bertindak sebagai regulator negatif (umpan balik negatif) sintesis enzim ALA- sintase. • Jika heme meningkat, maka sintesis ALA-sintase akan menurun.

  11. Hemoglobin • Satu mol. Hb dewasa (HbA) mempunyai; - 4 gugus heme - Setiap heme mengandung 1 ion Fe2+ - 4 subunit protein globin - Setiap subunit mengikat 1 mol. O2 - 1 mol. Globin mengikat 1 mol. CO2 • Subunit rantai terdiri dari 2 a dan 2 b; - a masing-masing=141 asam amino - b masing-masing = 146 asam amino

  12. Hemoglobin

  13. BILIRUBIN

  14. Pendahuluan • Seseorang dgn berat badan 70 kg akan mengkatabolisis + 6 gram Hemoglobin setiap harinya. • Globin diuraikan menjadi asam amino. • Besi-heme disimpan dalam depot besi. • Porfirin diuraikan dalam sel-sel retikulo- endotel yg terdapat dalam; - hepar - limpa - sumsum tulang

  15. Katabolisme Heme • Heme diuraikan dalam mikrosom sel retikuloendotel oleh sistem heme oksigenase. • Sistem ini terletak sangat dekat dengan sistem transpor elektron. • Oksigen ditambahkan pada jembatan a-metenil antara pirol I dan II. • Produk yg terbentuk adalah biliverdin IX-a. • Biliverdin IX-a akan direduksi jadi bilirubin.

  16. Sumber Bilirubin Pembentukan bilirubin pada dewasa + 250-350 mg/hari. Terutama berasal dari: 1. Hemoglobin; Satu gram Hb menghasilkan + 35 mg bilirubin. 2. Proses eritropoiesis yg tidak efektif. 3. Protein heme, seperti sitokrom P-450.

  17. Metabolisme Bilirubin di Hepar • Bilirubin diambil oleh sel parenkim hepar. • Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasma halus. • Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu.

  18. Siklus Urobilinogen Enterohepatik • Sebagian kecil urobilinogen diabsorpsi kembali oleh sirkulasi darah untuk dibawa ke hepar. • Dari hepar, urobilinogen disekresikan kembali ke dalam lumen usus. • Pada pembentukan pigmen berlebihan atau penyakit hepar, urobilinogen akan diekskresikan juga ke dalam urine.

  19. Urobilinogen • Sebagian besar urobilinogen tidak berwarna, tetapi akan teroksidasi menjadi urobilin yg berwarna. • Warna feses berubah menjadi lebih gelap bila terpajan oleh udara, karena oksidasi sisa urobilinogen menjadi urobilin.

  20. Hiperbilirubinemia • Peninggian kadar bilirubin darah yang melampaui 1 mg/dl. • Jika kadar mencapai lebih dari 2 mg/dl, maka bilirubin berdifusi ke dalam jaringan. • Bilirubin dalam jaringan tsb akan berubah warna menjadi kuning, disebut ikterus (jaundice).

  21. Perbedaan Bilirubin

  22. 1. Peninggian Bilirubin I Ikterus fisiologik neonatorum; - Terjadi karena hemolisis yg lebih cepat, tetapi sistem hepatik masih prematur. - Defisiensi substrat UDP-asam glukuronat. - UDP-glukuroniltransferase belum matur. - Terjadi Kern ikterus bila kadar bilirubin tak-langsung ini mencapai 20-25 mg/dl. - Terapi = - fenobarbital - fototerapi

  23. Peninggian Bilirubin I Hiperbilirubinemia toksik; - Toksik akibat kloroform, arsfenamin, karbontetraklorida, asetaminofen, virus, sirosis, dan jamur amanita.

  24. 1. Peninggian Bilirubin II Obstruksi percabangan saluran empedu; - Penyumbatan duktus hepatikus & duktus biliaris komunis. - Regurgitasi bilirubin II ke vena hepatik & saluran limfatik. - bilirubin terlihat di dalam darah & urine (ikterus kolurik).

  25. Jenis Ikterus

  26. Kepustakaan • Marks, DB., Marks, AD., Smith CM. 1996. Basic medical biochemistry: a clinical approach. Dalam: B.U. Pendit, penerjemah. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Eds. J. Suyono., V. Sadikin., L.I. Mandera. Jakarta: EGC, 2000: 612 - 4. • Murray, RK. 2003. Porfirin dan pigmen empedu. Dalam: Andry Hartono, penerjemah. Harper’s Biochemistry. 25th ed. Eds. R.K. Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill Companies, New York: 342 - 9. • Schumm, DE. 1992. Essentials of biochemistry. Dalam: Moch. Sadikin, penerjemah. Intisari Biokimia. Jakarta: Bina Aksara, 1993: 147.

More Related