1 / 47

SISTEM IMUN

SISTEM IMUN. BY: DESNAWATI. Luar tubuh. Inflamasi. Dalam tubuh. Penghalang misalnya kulit. Non-spesifik. Patogen dalam tubuh. Fagositosis. Luka. Respon imun. Imunitas humoral (antibodi). Pembekuan darah. Patogen misalnya bakteri. Spesifik. Imunitas diperantai sel (sel-sel).

tirzah
Download Presentation

SISTEM IMUN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM IMUN BY: DESNAWATI

  2. Luar tubuh Inflamasi Dalam tubuh Penghalang misalnya kulit Non-spesifik Patogen dalam tubuh Fagositosis Luka Respon imun Imunitas humoral (antibodi) Pembekuan darah Patogen misalnya bakteri Spesifik Imunitas diperantai sel (sel-sel) Lisozim dalam keringat Sistem Imun

  3. SISTEM IMUN • Fungsi: 1. Melindungitubuhdariinvasipenyebabpenyakit; Menghancurkan & menghilangkanmikroorganismeatausubstansiasing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masukkedalamtubuh2. Menghilangkanjaringanatauselygmatiataurusak (debris sel) untuk perbaikanjaringan.3. Mengenali / mendeteksisel yang abnormal, termutasi, atauganasdan menghancurkannya 4. Untukkeseimbanganfungsitubuhterutamamenjagakeseimbangan komponentubuh yang telahtua

  4. Sasaran utama: Bibit penyakit, sperti bakteri and virus • Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

  5. Sel dlm Sistem Imun faal_imun/ikun/2006

  6. faal_imun/ikun/2006

  7. Lisozim pada air mata Lisozim pada mukus dalam hidung Lisozim pada ludah Mukus dan silia pada saluran udara Asam lemak dan bakteri alami Asam pada lambung Lisozim pada usus halus Bakteri pada usus besar Lisozim pada urin Bakteri alami pada vagina Sistem Imun Pertahanan Tubuh Alami

  8. Silia Pertahan mekanik berupasel-sel bersilia dalam saluran pernapasan Sistem Imun Pertahanan Tubuh Alami • Pertahanan fisik: Kulit • Pertahanan Mekanik: Rambut hidung, silia • Pertahanan Kimia : Enzim, asam lambung • Pertahanan Biologis Pertahanan Tubuh oleh Sel Darah Putih

  9. Sistem Imun Respon Imun Respon Imun Non-spesifik: inflamasi fagositosis

  10. Sumsum tulang Limfosit berasal dari sel-sel stem di dalam tulang Sel stem Limfosit Sel T matang di kelenjar timus Sel B matang di limfa nodus Sel T Sel B Sel T pembunuh Sel T pembantu Mengaktivasi Reseptor permukaan spesifik untuk anitgen “asing” Sel B merespon terhadap antigen. Sel B menggandakan diri, membentuk klon-klon sel plasma yang mensekresikan antibodi Imunitas yang disebabkan sel Imunitas humoral Antigen pada permukaan organisme penginfeksi Sel T pembunuh Antibodi berikatan dengan mikroorganisme untuk membunuhnya. Sel B tidak terlibat secara langsung. Memori Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel memori. Infeksi kedua oleh antigen yang sama akan menghasilkan respon sekunder yang lebih cepat Respon Imun Spesifik • Antibody-Mediated Immunity • Cell-Mediated Immunity

  11. Sistem Imun Pencegahan Penyakit • Kekebalan tubuh • aktif  alami (aktivasi karena infeksi patogen), buatan (injeksi antigen ke dalam tubuh atau vaksinasi) • pasif  alami (antibodi yang diberikan dari Ibu ke bayinya), buatan (antibodi diekstrak dari individu lain kemudian disuntikkan ke tubuh orang lainnya atau serum) Pengobatan Penyakit dengan Antibiotik Antibiotik merupakan senyawa kimia untuk melawan bakteri penyebab penyakit. Konsumsi antibiotik kepada suatu individu secara terus menerus dapat menyebabkan menurunnya kemampuan antibiotik dalam melawan penyakit, disebabkan meningkatnya jumlah baketri yang resisten terhadap antibiotik tersebut.

  12. KEKEBALAN TUBUH SPESIFIK ( MEKANIS ) ANTIGEN ZAT KIMIA ASING YANG MASUK KE DALAM TUBUH DAN MERANGSANG TERBENTUKNYA ANTIBODI MEMILIKI STRUKTUR 3 DIMENSI DENGAN DUA ATAU LEBIH DETEMINANT SITE DETERMINANT SITE  BAGIAN DR ANTIGEN YG DAPAT MELEKAT PADA BAGIAN SISI PENGIKATAN DARI ANTIBODI DAPAT BERUPA PROTEIN DI DALAM MEMBRAN SEL BAKTERI / SELUBUNG SEL VIRUS DAPAT BERUPA ZAT KIMIA YANG DIKELUARKAN OLEH MIKKROORGANISME YANG BERSIFAT RACUN PERMUKAAN SEL BAKTERI MEMILIKI JUMLAH ANTIGEN YANG BERBEDA-BEDA HAPTEN DETERMINANT SITE YANG LEPAS DARI STRUKTUR ANTIGEN TIDAK DAPAT MERANGSANG PEMBENTUKAN ANTIBODI DAPAT BERIKATAN DENGAN ANTIBODI APABILA DISUNTIKKAN KE DALAM TUBUH ANTIBODI ZAT KIMIA YANG DAPAT MENGIDENTIFIKASI ANTIGEN UMUMNYA TERDAPAT PADA PERMUKAAN SEL LIMFOSIT B ADA 2  ANTIBODI POLIKLONAL DAN ANTIBODI MONOKLONAL

  13. KEKEBALAN TUBUH NONSPESIFIK KULIT RINTANGAN MEKANIS SELAPUT LENDIR RAMBUT-RAMBUT HALUS HASIL SEKRESI RINTANGAN KIMIAWI BAKTERI YANG TERDAPAT DI PERMUKAAN TUBUH SISTEM PERTAHANAN TUBUH YANG KEDUA SEL DARAH PUTIH AKAN MENCEGAH BENDA ASING MASUK LEBIH JAUH LAGI KE DALAM TUBUH MENGHANCURKAN SETIAP BENDA ASING DENGAN CARA FAGOSITOSIS ADA 2  AGRANULOSIT DAN GRANULOSIT MENGHASILKAN OPSONIN, KEMOTOKIN, DAN KININ PROTEIN KOMPLEMEN BERPERAN DALAM PROSES PENGHANCURAN MEMBRAN SEL MIKROORGANISME MENSTIMULASI SEL DARAH PUTIH AGAR MENJADI LEBIH AKTIF SEKUMPULAN PROTEIN YANG DIEKSKRESIKANOLEH BEBERAPA SEL DI DALAM TUBAH INTERFERON BERTINDAK SEBAGAI ANTIVIRUS DAN BEREAKSI DENGAN SEL YANG BELUM TERINFEKSI VIRUS DAPAT MERANGSANG LIMFOSIT UNTUK MENGHANCURKAN DAN MEMBUNUH SEL-SEL YANG TERINVEKSI DEMAM DAN RADANG

  14. IMUNISASI AKTIF MELIBATKAN PEMBENTUKAN SANTIBODI DI DALAM TUBUH SEBAGAI RESPON TERHADAP MASUKNYA ANTIGEN BERTUJUAN UNTUK MERANGSANG TUBUH AGAR MEMBENTUK ANTIBODI YANG DAPAT MELAWAN ANTIGEN DILAKUKAN DENGAN CARA MEMBERIKAN VAKSIN KE DALAM TUBUH VAKSIN  SUSPENSI MIKROORGANISME YANG SUDAH MATI DAPAT MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI OLEH BAKTERI ATAU VIRUS IMUNISASI PASIF SALAH SATU CARA UNTUK MEMPEROLEH KEKEBALAN TUBUH DENGAN MEMASUKKAN ANTIBODI ATAU SERUM YANG TELAH KEBAL TERHADAP SUATU PENYAKIT ANTIBODI TIDAK DIBENTUK OLEH TUBUH PENERIMA IMUNISASI,, MAKA DARI ITU DISEBUT IMUNISASI PASIF BERTUJUAN MEMBERIKAN KEKEBALAN TUBUH SECEPATNYA UMUMNYA PEMBERIAN IMUNISASI PASIF DILAKUKAN MELALUI SUNTIKAN

  15. Struktur Sistem Imun • Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh  organ limfoid • Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit • Jaringan limfoid primer:(1) kelenjar thymus(2) sumsum tulang • Jaringan limfoid sekunder: (1) berkapsul: limpa & kelenjar limf(2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue), jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi faal_imun/ikun/2006

  16. Jaringan Limfoid • Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit • Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-associated lymphoid tissue/ Plak Peyer) faal_imun/ikun/2006

  17. Sistem Imun • Pertahanan lapis pertama: Pertahanan fisik (physical barrier) • Ada 2 sistem kekebalan tubuh:1. Sistem kekebalan nonspesifik (didapat) (innate immune system)2. Sistem kekebalan spesifik (dipelajari/adaptif) (learned/adaptive immune system) faal_imun/ikun/2006

  18. Respons Imun Tahap: • Deteksi & mengenali benda asing • Komunikasi dg sel lain untuk merespons • Rekruitmen bantuan & koordinasi respons • Destruksi atau supresi penginvasi  antibodi & sitokin faal_imun/ikun/2006

  19. Respons Imun • Respons imun alami nonspesifik- ada sejak lahir- tdk memiliki target ttt- terjadi dlm bbrp menit – jam Reaksi inflamasi • Respons imun didapat spesifik- spesifik untuk jenis ttt- respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepat faal_imun/ikun/2006

  20. Pertahanan Lapis Pertama • Kulit & membran mukosa yang utuh • Kelenjar keringat, sebum, & airmata  mensekresi zat kimia & bersifat bakterisid • Mukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim di lapisan epitel • Rambut pd lubang hidung • Bakteri tertentu, misalnya yang ada di vagina faal_imun/ikun/2006

  21. Sistem Kekebalan Non-spesifik • Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh. • Yang termasuk dlm sistem ini:1. Reaksi inflamasi/peradangan 2. Protein antivirus (interferon) 3. Sel natural killer (NK)4. Sistem komplemen faal_imun/ikun/2006

  22. Inflamasi/ Peradangan • Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan • Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma • Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag faal_imun/ikun/2006

  23. Tahap inflamasi • Masuknya bakteri ke dalam jaringan • Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas) • Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat  difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri) • Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial • Penghancuran bakteri di jaringan  fagositosis (respons sistemik: demam) • Perbaikan jaringan faal_imun/ikun/2006

  24. faal_imun/ikun/2006

  25. Interferon • Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon • Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’ • Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker) • Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi faal_imun/ikun/2006

  26. faal_imun/ikun/2006

  27. Sel Natural Killer (NK) • Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I • Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi faal_imun/ikun/2006

  28. Sistem Komplemen • Sistem ini diaktifkan oleh:(1) paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel manusia(2) paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk zat asing tertentu oleh sistem imun adaptif • Bekerja sbg ‘komplemen’ dari kerja antibodi faal_imun/ikun/2006

  29. Aktivasi Sistem Komplemen faal_imun/ikun/2006

  30. Komplemen yg teraktivasi akan: • Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin  reaksi inflamasi • Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis • Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi)  fagositosis • Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel. faal_imun/ikun/2006

  31. Sistem Kekebalan Spesifik • Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik. • Mencakup:(1) kekebalan humoral  produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma)(2) kekebalan selular  produksi limfosit T yg teraktivasi • Harud dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri  antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh) faal_imun/ikun/2006

  32. Sistem Kekebalan Humoral • Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab). • Ab disekresi ke darah atau limf  lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah  gamma globulin = imunoglobulin (Ig) faal_imun/ikun/2006

  33. Imunoglobulin (Ig) Ada 5 kelas: • Ig M  berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel plasma • Ig G  Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg samaIg M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen • Ig E  melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel mast • Ig A  ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI) • Ig D  terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B faal_imun/ikun/2006

  34. Fungsi Antibodi faal_imun/ikun/2006

  35. Reaksi Ag-Ab faal_imun/ikun/2006

  36. faal_imun/ikun/2006

  37. Sistem Kekebalan Seluler • Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan. • Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran • Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan • Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu • Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon faal_imun/ikun/2006

  38. Aktivasi Sel T faal_imun/ikun/2006

  39. faal_imun/ikun/2006

  40. Pembentukan Kekebalan Jangka Panjang (long-term immunity) • Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dlm bbrp hari sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu (Respons primer); & akan membentuk sel memori • Jika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel memori, respons yg terjadi mjd lebih cepat (Respons sekunder) faal_imun/ikun/2006

  41. faal_imun/ikun/2006

  42. faal_imun/ikun/2006

  43. Respons Imun thd Invasi Bakteri faal_imun/ikun/2006

  44. Respons Imun thd Invasi Virus faal_imun/ikun/2006

  45. Interaksi Sistem Imun-Saraf- Endokrin faal_imun/ikun/2006

  46. Gangguan sistem imun • Lack of response (imunodefisiensi)contoh: AIDS, leukemia • Incorrect response (peny. autoimun)contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple sclerosis; penyakit Graves. • Overactive response (alergi/ hipersensitivitas)contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi faal_imun/ikun/2006

  47. KELAINAN ATAU PENYAKIT PADA SISTEM KEKEBALAN TUBUH REAKSI ABNORMAL YANG TERJADI PADA SESEORANG BERSIFAT KHUSUS DAN HANYA MUNCUL JIKA PENDERITA MELAKUKAN KONTAK DENGAN PENYEBAB ALERGI ALERGI DAPAT DITURUNKAN DARI ORANG TUA ATAU KELUARGA TERDEKAN PENDERITA TERJADI KARENA PENDERITA SANGAT SENSITIF TERHADAP ANTIGEN TERTENTU ANTIGEN TERSEBUT DAPAT BERASAL DARI DEBU, UDARA, ATAU BULU HEWAN YANG DISEBUT SEBAGAI ALERGEN DISEBABKAN VIRUS HIV ( HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS ) MENYERANG SEL YANG MEMILIKI PROTEIN YANG HANYA TERDAPAT PADA SEL DARAH PUTIH T4 AIDS MANUSIA AKAN MENGALAMI PENURUNAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH SAMPAI SEKARANG BELUM DIKETEMUKAN OBATNYA PENULARAN TERJADI MELALUI HUBUNGAN SEKS DENGAN PENDERITA HIV PEMAKAIAN JARUM SUNTIK BERSAMA-SAMA DENGAN PENDERITA HIV TRANSFUSI DARAH YANG TERINFEKSI HIV BAYI YANG MEMINUM ASI PENDERITA HIV DILAHIRKAN OLEH IBU PENDERITA HIV

More Related