1 / 16

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview. Ekosistem Hutan Halimun Bagian Timur Kecamatan Nanggung & Sukajaya Kabupaten Bogor. Apa :

tamarr
Download Presentation

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview Ekosistem Hutan Halimun Bagian Timur Kecamatan Nanggung & Sukajaya Kabupaten Bogor

  2. Apa: Sejakperluasankawasan Taman NasionalGunungHalimunmenjadi Taman NasionalGunungHalimun-Salak (TNGHS,) dariluas 40.000 Ha menjadi 113.375 Ha, lahan-lahanpetanian (sawahdankebun) masyarakat yang sebelumnyaberadadibawahkelolakawasanhutanproduksiPerumPerhutaniberubahmenjadiberadadalamkawasan TNGHS. Ketidakjelasan status hukum akses masyarakat atas lahan pertanian dan ruang hidupnya berdampak pada kecenderungan masyarakat untuk melakukan perluasa lahan pertaniannya. Sementara itu, peluang hukum pelibatan masyarakat dalam pengelolan kawasan taman nasional belum terimplemantasi dengan baik . BR yang akandigunakanadalahAdvokasiRencana Tata RuangKesepakatan (RTRK) danatauZonasiKawasanKhusus. Tujuandaristrategiiniadalah : 1) MendorongPengakuan Model PSDHBM (KDTK & K2LPR) MelaluiSkemaPengelolaanKolaboratif, 2) Membukaruang dialog antaramasyarakat-TNGHS-pihakterkaitlainnya, danantaranggotamasyarakatatasisu-isukonservasi, kebijakan yang terkaitdengantataruangkawasankonservasidan program pengelolaankolaboratif . Harapannyamelaluistrategiinidaripihakmasyarakatakanadakesepakatanpemahamanatasaksesruangpengelolaandikawasankonservasi , dandaripihak TNGHS akanadakesepakatanpemahamanatas model-model yang diinisiasidarimasyarakatuntukbisadijadikan input informasipenetapanZonaKhususkawasankonservasi TNGHS. Tahapanprosespengelolaankolaboratifadalah : tahappemetaanpartisipatif tahapperencanaankomunitas ground checking (observasipartisipatif)  penetapanMoUKesepakatanpengelolaan Contohsuksespengelolaankolaboratifdikawasankonservasi yang sudahditetapkansebagaipengelolaanzonakhususadalahpenetapanKawasanDenganTujuanKhususdiPropinsiLapung Barat, yang difasilitasiolehorganisasi LATIN danIcraf. Dengancontohsuksestersebutdiatasdandiperkuatdengankebijakan yang ada, makastrategi yang dipilihadalahsangatrasionaldiimplementasikandiKawasan Halimun. Melalui strategi ini, dengan adanya kejelesan status hukum akses masyarakat pada kawasan TN, dan kesepakatan pengelolaan kawasan, maka ancaman perluasan lahan pertanian masyarakat dapat ditekan. . Siapa: Kelompok yang disasaradalahmasyarakatdi 27 kampung-di 3 desa-di2 kecamata dengan total populasi 10.589 orang. Masyarakat ini adalah yang hidup dan tinggal di dalam kawasan TNGHS, perluasan TN eks Perum Perhutani. 10 kampung yang sudahmenginisiasi model pengelolaan KDTK dan K2LPR, 1 kampung sudahdalamtahapkegiatanperencanaankomunisdan 8 kampung sudahdalamtahappemetaanpartisipatif, dan 8 kampung belumdisentuhdalamtahapanprosesmenujupengelolaankolaboratif. Sedangan TNGHS danpihakterkaitlainnyajugaakanmenjadisasaran target untukprosespengakuan model pengelolaankoraboratif KDTK dan K2LPR BRAVO: Rangkuman Eksekutif Nilai-nilai BRAVO NilaiKelayakan: 3.45 Nilai Dampak: 3.67

  3. Kapan: Program akandijalankandalamkurun waktukurangkebih 1, 5 tahun. DimulaipadaJuli 2009 denganfasepersiapan( assessment ulangkonsep PSDHBM, pengumpulan data sekunder), faseimplementasi(kajian model PSDHBM Vs MKK, verifikasihasilkajian, diskusipakar, dialog & Negosiasi, ground checking, penyusunanregulasifungsiruangdalam PSDHBM, PenandatanganMoUkesepakatanpengelolaankolaboratif), fasemonev, danfase reporting Bagaimana: Pelaksanaan program membutuhkanbiayasebesar USD 12.000. Proses penggalangan dana dimulai dari penyusunan dokumen proposal yang kemudian akan diusahakan untuk diajukan kepada pihak Rare danataudonor lainnya. Disamping itu, diupayakan juga untuk ada kontribusi dari masyarakat, Pemkab, danRMI. Tim pelaksana program adalah manager kampanye bekerja sama dengan tim dari Direktorat Pemberdayaan Masyarakat-RMI, sukarelawan, masyarakat, staf TNGHS, dan pihak lainnya yang berminat mendukung pelaksanaan kegiatan program ini.

  4. TOC BC  CR TR  • BR  IC+ K+ A+ masyarakat mengetahui : Fungsi ekologis. sosial dan ekonomi kawasan PSDHBM, Kebijakan tata ruang kawasan konservasi-zonasi, Kebijakan & program pengelolaan kolaboratif di kawasan konservasi, Batasan hak "penguasaan" dan hak "akses" pengelolaan di kawasan konservasi, Jenis-jenis local eatdible plant (endemik) di kawasan TNGHS yang bisa dibudidayakan di dalam konsep PSDHBM mereka perambahan kawasan konservasi TNGHS dapat ditekan dan diminimalisir Ekosistem Hutan di Halimun Lestari Masyarakat menyepakati : model PSDHBM mereka yang berbasis fungsi ekologis, sosial dan ekonomi, pemahaman hak "akses" atas konsep/model PSDHBM mereka, model PSDHBM harus mempertimbangkan daya dukung masyarakat (pertumbuhan penduduk), model PSDHBM mereka yang memuat local eatdible plant (endemik) TNGHS diantara masyarakat terjadi diskusi tentang : hakakses Vs hakmilik, daya dukung lingkungan dari sebuah konsep model PSDHBM, jenis2 local eatdible plant yg ada di kawasan TNGHS, peluang kebijakan & program pengelolaan kolaboratif, zonasi2 TNGHS Berhentimembukalahanbarudanmengadopsipola-pola PSDHBM Advokasi RTRK dan atau Zonasi kawasan khusus,

  5. Panduan Perancangan BRAVO Ekonomi (1 dari 3)

  6. Panduan Perancangan BRAVOEkonomi (2 dari 3)

  7. Panduan Perancangan BRAVOEkonomi (3 dari 3)

  8. Panduan Perancangan BRAVOTeknikal (1 dari 2)

  9. Panduan Perancangan BRAVOTeknikal (2 dari 2)

  10. Panduan Perancangan BRAVOBudaya/Politik (1 dari 2)

  11. Panduan Perancangan BRAVOBudaya/Politik (2 dari 2)

  12. Panduan Perancangan BRAVODampak dan Metrik-metrik (1 dari 2)

  13. Panduan Perancangan BRAVODampak dan Metrik-metrik (2 dari 2)

  14. Barrier Removal Assessment and Viability Overview (BRAVO)Nilai Gabungan Masukkan nilai rata-rata di kolom sebelah kanan Anda. Ambil Nilai Kelayakan dan masukkan ke dalam Miradi, kemudianambil Nilai Dampak dan masukkan ke dalam Miradi. Jika salah satu nilai yang dimasukkan ke Miradi tersebut (kelayakan atau dampak) berada di bawah X, anggap strategi tidak tepat dan lihat kebutuhan untuk melakukan BRAVO untuk ke dua kalinya, untuk mengkaji strategi yang berbeda.

  15. Panduan Perancangan BRAVOFaktor-faktor Resiko

  16. Panduan Rancangan BRAVO Para Penulis dan persetujuan-persetujuan

More Related