1 / 35

Sifat-sifat Fisis Larutan

Bab 13. Sifat-sifat Fisis Larutan. Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut. Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1.

tamah
Download Presentation

Sifat-sifat Fisis Larutan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab 13 Sifat-sifat Fisis Larutan

  2. Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1

  3. Larutan jenuh mengandung jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam suatu pelarut pada suhu tertentu. Larutan takjenuh mengandung zat terlarut lebih sedikit daripada yang sebenarnya dapat dilarutkan oleh pelarut pada suhu tertentu. Larutan lewat-jenuh mengandung zat terlarut lebih banyak daripada yang terdapat dalam larutan jenuh pada suhu tertentu. Natrium asetat mengkristal dengan cepat ketika ditambahkan sedikit benih kristal ke dalam larutan natrium asetat lewat-jenuh. 13.1

  4. “sejenis melarutkan sejenis” Dua zat dengan gaya-gaya antarmolekul yang sama akan cenderung saling melarutkan. • molekul non-polar dapat larut dalam pelarut non-polar • CCl4 dalam C6H6 • molekul polar dapat larut dalam pelarut polar • C2H5OH dalam H2O • Senyawa ionik lebih dapat larut dalam pelarut polar • NaCl dalam H2O atau NH3 (l) 13.2

  5. Kelarutan metanol dalam air

  6. Memprediksi kelarutan relatif suatu zat Soal: Di dalam pelarut yang manakah tiap-tiap zat terlarut di bawah iniakan dapat lebih larut? (a) Natrium klorida dalam metanol(CH3OH) atau dalam propanol (CH3CH2CH2OH). (b) Etilena glikol(HOCH2CH2OH) dalam air atau dalam heksana (CH3CH2CH2CH2CH2CH3). (c) Dietil eter(CH3CH2OCH2CH3) dalam etanol(CH3CH2OH) atau dalam air.

  7. mol zat A XA = jumlah mol seluruh komponen x 100% massa zat terlarut x 100% massa larutan massa zat terlarut massa zat terlarut + massa pelarut Satuan-satuan Konsentrasi Konsentrasi suatu larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan. Persen berdasar Massa % massa = = Fraksi Mol(X) 13.3

  8. mol zat terlarut liter larutan mol zat terlarut m = massa pelarut (kg) M = Satuan-satuan Konsentrasi Molaritas(M) Molalitas(m) 12.3

  9. Menghitung Molalitas Soal: Hitunglah molalitas suatu larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 75,0 g Ba(NO3)2 (s) ke dalam 374,00 g air pada 250C. Solusi: massa molar Ba(NO3)2 = 261,32 g/mol 75,0 g Ba(NO3)2 x 1 mol = 0,28700 mol 261,32 g 0,28700 mol molalitas = = 0,76739 m =0,767 m 0,37400 kg

  10. Mengkonversi satuan-satuan konsentrasi Soal: konsentrasi asam klorida komersial adalah 11,8 M dan memiliki kerapatan 1,190 g/ml. Hitunglah (a) % massa HCl, (b) molalitas and (c) fraksi mol dari HCl. Hitunglah molaritas dari 1,74 m larutan sukrosa (C12H22O11) yang kerapatannya 1,12 g/mL.

  11. mol zat terlarut mol zat terlarut m= m= mol zat terlarut M = massa pelarut (kg) massa pelarut(kg) liter larutan 5,86 mol C2H5OH = 0,657 kg pelarut Berapakah molalitas dari 5,86 M larutan etanol (C2H5OH) yang kerapatannya 0,927 g/mL? • Misalkan 1 L larutan: • 5,86 mol etanol = 270 g etanol • 927 g larutan (1000 mL x 0,927 g/mL) massa pelarut = massa larutan – massa zat terlarut = 927 g – 270 g = 657 g = 0,657 kg = 8,92 m 13.3

  12. Kelarutan meningkat ketika suhu meningkat Kelarutan menurun ketika suhu meningkat Suhu dan Kelarutan Kelarutan padatan dan suhu 13.4

  13. Suhu dan Kelarutan – O2 Kelarutan gas dan suhu Kelarutan biasanya menurun ketika suhu meningkat 13.4

  14. P rendah P tinggi c rendah c tinggi Tekanan dan Kelarutan Gas Kelarutan suatu gas dalam cairan berbanding lurus dengan tekanan gas di atas larutan (hukum Henry). c = konsentrasi (M) gas yang terlarut c = kP P = tekanan gas di atas larutan k = konstanta (mol/L•atm) yang hanya bergantung pada suhu 13.5

  15. TA p414

  16. Sifat-sifat Koligatif Sifat-sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel (atom, molekul, ion) zat terlarut dan tidak begantung pada jenis zat terlarut I ) Penurunan Tekanan-Uap - HukumRaoult II ) Kenaikan Titik-Didih III ) Penurunan Titik-Beku IV ) Tekanan Osmotik

  17. = tekanan uap pelarut murni 0 P1 = X1 P 1 0 0 0 P 1 P 1 P 1 - P1 = DP = X2 Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit Sifat koligatif adalah sifat yang bergantung hanya pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat pelarut. Penurunan Tekanan-Uap X1= fraksi mol pelarut Hukum Raoult Jika larutan hanya mengandung satu zat terlarut: X1 = 1 – X2 X2= fraksi mol zat terlarut 13.6

  18. 0 0 0 0 PA = XA P A PB = XB P B PT = XA P A +XB P B Larutan Ideal PT = PA + PB 13.6

  19. Diagram fasa menjelaskan kondisi-kondisi saat suatu zat berada pada wujud padat, cair, atau gas. Phase Diagram dr Water 12.9

  20. 12.9

  21. 12.9

  22. 0 DTb = Tb – T b 0 T b adalah titik didih pelarut murni 0 Tb > T b DTb = Kbm Kenaikan Titik-Didih T b adalah titik didih larutan DTb > 0 m adalah molalitas larutan Kb adalah konstanta kenaikan titik-didih molal (0C/m) 13.6

  23. 0 DTf = T f – Tf 0 T f adalah titik beku pelarut murni 0 T f > Tf DTf = Kfm Penurunan Titik-Beku T f adalah titik beku larutan DTf > 0 m adalah molalitas larutan Kf adalah konstanta penurunan titik-beku molal (0C/m) 13.6

  24. Soal: Hitunglah titik didih dan titik beku dari larutan benzena jika 257g naftalena (C10H8) dilarutkan ke dalam 500,00g benzena (C6H6). naftalena = 128,16g/mol

  25. mol zat terlarut m= massa pelarut (kg) = 3,202 kg pelarut 1 mol 62,01 g 478 g x Tf Berapakah titik beku suatu larutan yang mengandung 478 g etilena glikol (antibeku) dalam 3202 g air? Massa molar etilena glikol adalah 62,01 g. DTf = Kfm Kf air = 1,86 0C/m = 2,41 m DTf = Kfm = 1,86 0C/m x 2,41 m = 4,48 0C = -4,48 0C 13.6

  26. Tekanan Osmotik (p) Osmosis adalah aliran molekul pelarut secara selektif melewati membran berpori dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat. Membransemipermeabel memungkinkan molekul pelarut melewatinya tetapi menhalangi lewatnya zat terlarut. Tekanan osmotik (p) tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis lebih pekat encer 13.6

  27. Sel dalam suatu: larutan isotonik larutan hipotonik (kurang pekat) larutan hipertonik (lebih pekat) 13.6

  28. Menentukan Massa Molar dari Tekanan Osmotik Soal: seorang dokter yang meneliti sejenis hemoglobin melarutkan 21,5 mg protein dalam air pada 5,00C hingga terbentuk 1,5 ml larutan dengan tujuan untuk menghitung tekanan osmotiknya. Pada kesetimbangan, larutan tersebut memiliki tekanan osmotik sebesar 3,61 torr. Berapakah massa molar hemoglobin tersebut? Petunjuk: Kita ketahui tekanan osmotik (), R, dan T. Kita konversi  dari torr ke atm dan T dari 0C ke K dan gunakan persamaan tekanan osmotik untuk mencari molaritas(M). Kemudian kita hitung mol hemoglobin dari volume dan gunakan massa untuk mencari M. Solusi: 1 atm 760 torr P = 3,61 torr x = 0,00475 atm Suhu = 5,00C + 273,15 = 278,15 K

  29. Menentukan Massa Molar dari Penurunan Titik Beku Soal: 7,85 g sampel suatu senyawa dengan rumus empiris C5H4 dilarutkan dalam 301 g benzena murni. Titik didihnya adalah 4,50 °C. Berapakah massa molar dan apakah rumus molekul dari senyawa tersebut?

  30. Penurunan Tekanan-Uap Kenaikan Titik-Didih DTb = Kbm o P1 = X1 P 1 Penurunan Titik-Beku DTf = Kfm p = MRT Tekanan Osmotik (p) Sifat-sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit Sifat koligatif adalah sifat yang bergantung hanya pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat pelarut. 13.6

  31. Sifat-sifat Koligatif Larutan Ionik Untuk larutan ionik, banyaknya ion yang ada harus diperhitungkan i = faktor van’t Hoff atau banyaknya ion yang ada Untuk penurunan tekanan uap: P = i XterlarutP 0pelarut Untuk kenaikan titik didih: Tb = i Kb m Untuk penurunan titik beku: Tf = i Kf m Untuk tekanan osmotik:  = i MRT im = konsentrasi partikel

  32. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit 0,1 m larutan NaCl 0,1 m Na+ ion & 0,1 m Cl- ion Sifat koligatif adalah sifat yang bergantung hanya pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat pelarut. 0,1 m larutan NaCl 0,2 m ion dalam larutan jumlah partikel sebenarnya dalam lar. setelah penguraian faktor van’t Hoff(i) = jumlah satuan rumus yang semula terlarut dalam larutan i seharusnya 1 nonelektrolit 2 NaCl CaCl2 3 13.6

  33. Kenaikan Titik-Didih DTb = iKbm Penurunan Titik-Beku DTf = i Kfm p = iMRT Tekanan Osmotik (p) Sifat Koligatif Larutan Elektrolit 13.6

  34. Urutkan dari yang titik bekunya paling rendah a. 0,1 m CaCl2, 0,1 m C12H22O11, 0,1m NaCl b. 0,05 m HCl, 0,1m HCl, 0,1m HC2H3O2 Berapakah titik beku 0,010 m K2SO4 ? Tekanan osmotik dari 0,010 M KI adalah 0,456 atm pada 25 °C. Berapakah faktor van’t hoff pada konsentrasi ini?

More Related